Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Komunikasi Berbahasa yang dapat Memicu Konflik Sosial Di Tengah Pandemi Covid-19 Tia Nur Aeni; Dadi Mulyadi Nugraha; Supriyono Supriyono
Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/humaniora.v5i2.1897

Abstract

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya sangat memerlukan interaksi satu sama lain. Namun komunikasi dan interaksi yang terjadi dewasa ini seakan dibatasi karena adanya pandemi Covid-19. Padahal faktanya Covid-19 membuka peluang komunikasi dan interaksi yang lebih luas lagi melalui teknologi. Hal inilah yang mendasari penyebaran informasi serta hoax yang dapat memicu terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian mengenai seberapa besar konflik sosial yang disebabkan oleh komunikasi di tengah pandemi. Metode yang digunakan penulis ialah penelitian dan pendekatan kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 95,1% dari responden menyetujui pernyataan bahwa bahasa dan komunikasi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat. Kesimpulannya ialah komunikasi berpengaruh besar terhadap adanya konflik sosial di tengah masyarakat. Di samping itu, komunikasi sendiri mampu menjadi solusi dari konflik sosial yang terjadi, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan bahwa pembaca dan peneliti selanjutnya mampu menjadikan komunikasi sebagai sesuatu yang penting untuk dijaga, ditingkatkan, serta dapat menjadi gambaran untuk mengidentifikasi permasalahan di dalamnya secara mendalam.
MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MULTIKULTURAL Supriyono Supriyono; Muhammad Mona Adha
Jurnal Kultur Demokrasi Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Kultur Demokrasi
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena kepemimpinan nasional dewasa ini telah terjadi degradasi kualitas dan keberpihakan pemimpin. Hal tersebut terlihat dari maraknya tindakan radikal di masyarakat yang dilatarbelakangi karena agama maupun budaya, korupsi yang merajalela, pelanggaran hukum dan hak asasi manusia, kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada rakyat, dan beragam problematika lain yang mengemuka. Semuanya terjadi diakibatkan karena krisis kepemimpian dan tidak adanya teladan dari pemimpin yang menjiwai dan berbasis pada nilai-nilai Pancasila. Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadinya, reputasinya atau karismanya untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi. Kepemimpinan berbasis nilai-nilai Pancasila tidak akan dapat terlepas dari bangunan konseptual kelima sila yang ada di dalamnya. Bagaimana sila ketuhanan ditempatkan yang pertama sebagai dasar moralitas. Sebagai sila yang bersifat causa prima (sumber dari dari sila-sila yang lain) maka mau tidak mau pemimpin yang dimaksud disini adalah pemimpin yang ber-Tuhan, bermoral dan benar-benar menjalankan eksistensinya di dunia untuk mensejahterakan alam beserta manusia yang beragam di dalamnya.
KEKERASAN SEKSUAL DAN KETERKAITANNYA SEBAGAI FAKTOR PEMICU GENERALIZED ANXIETY DISORDER (GAD) Salsabila Fitri Pratami; Zilva Karimah Azahra; Supriyono Supriyono
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 17(1), 2021
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/harkat.v17i1.20775

Abstract

Abstract. This study contains a discussion of various types of sexual harassment that occur in women, especially Indonesian women and their relationship as a triggering factor for Generalized Anxiety Disorder (GAD) which threatens the sense of security and self-stability as a woman. The rise in cases of sexual harassment that have occurred have an impact on the psychological condition of victims such as being traumatized, anxious, and overly worried, the high frequency of sexual harassment in Indonesia is also influenced by the lack of insight of women about the forms of sexual harassment that exist, researchers raise this issue intending to encourage Indonesian women to have insight into the kinds of sexual harassment as a form of self-anticipation. The subjects of this study were women residing in Indonesia with different origins of the area where they lived and ages ranging from <17 years, 17 to 25 years, and> 25 years. The design of the research is phenomenology, which means the researcher intends to understand this sexual violence case as a phenomenon that is suitable with the predetermined parameter of the issue and analyze it based on the party that experiencing it. The data was collected through the results of questionnaires given to the subject through Google Form with 11 questions related to GAD. Data analysis was carried out in 5 stages; make a list of answers (bracketing), reducing ambiguous answers, creating clusters and writing themes for answers, validating the subject's answers, and presenting validated answers according to the themes. Abstrak. Penelitian ini berisi pembahasan berbagai jenis bentuk kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan khususnya perempuan Indonesia dan keterkaitannya sebagai faktor pemicu Generalized Anxiety Disorder (GAD) yang mengancam rasa aman dan kestabilan diri sebagai seorang perempuan. Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi berdampak pada kondisi psikis korban seperti menjadi trauma, cemas, dan khawatir yang berlebihan. Tingginya frekuensi kekerasan seksual di Indonesia juga dipengaruhi oleh minimnya wawasan para perempuan mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual yang ada. Peneliti mengangkat isu ini dengan tujuan mendorong perempuan Indonesia untuk memiliki wawasan mengenai berbagai macam kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan sebagai bentuk antisipasi diri. Subjek penelitian ini merupakan perempuan-perempuan di Indonesia yang asal daerah tempat mereka tinggal berbeda-beda dengan rentang umur <17 tahun, 17 hingga 25 tahun, dan >25 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi, yaitu peneliti memiliki maksud untuk memahami kasus kekerasan seksual ini sebagai fenomena yang sesuai dengan parameter isu dan melihatnya dari sudut pandang pihak yang mengalami  kekerasan tersebut. Metode pengumpulan data yaitu melalui hasil angket yang diberikan kepada subjek melalui media Google Form dengan 11 pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian. Analisis data dilakukan dengan 5 tahap: membuat daftar jawaban dari respon subjek dengan menunda prasangka peneliti (bracketing), mereduksi jawaban yang rancu, membuat klaster dan menuliskan tema terhadap jawaban, melakukan validasi terhadap jawaban-jawaban subjek, dan memaparkan jawaban-jawaban yang tervalidasi sesuai dengan tema-temanya. 
Pandangan Pemuda terhadap Pentingnya Tata Krama dan Budaya Pendidikan Anak Usia Dini Sultan Nazmi Chairul Islam; Jaaka Yarfa Alhaqqa; Supriyono Supriyono
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 23, No 2 (2021): Desember (2021)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v23i2.3411

Abstract

Adat sopan santun atau tata krama sudah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Indonesia dikenal dari keramahtamahan masyarakatnya yang suka tersenyum, suka menolong, dan menghormati orang yang lebih tua. Namun, adat sopan santun ini kian hari kian memudar, khususnya di kalangan pemuda. Hal ini disebabkan karena modernisasi zaman yang membuat budaya-budaya luar masuk, yang belum tentu selaras dengan norma yang kita anut. Selain itu, pendidikan di Indonesia telah terancam oleh rusaknya moral dan karakter dari para siswa. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang melaporkan hingga menghabisi nyawa dari gurunya sendiri. Pergeseran moral ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari lembaga pendidikan, tetapi juga dari sisi orang tua masing-masing anak. Perlu diingat, pendidikan Indonesia harus berpijak pada prinsip Pancasila sebagai semboyan nilai-nilai kebangsaan, agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari para pemuda mengenai tata krama serta budaya pendidikan pada anak usia dini, khususnya tanggapan para Generasi Z yang sudah terpapar modernisasi teknologi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan cara membagikan tautan Google Form yang berisi tentang pertanyaan pengetahuan, pendapat, dan pengamatan dari para pemuda mengenai isu degradasi moral. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya degradasi moral anak pada beberapa skema kebiasaan tata krama. Maka dari itu, dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini demi mendapatkan generasi dengan insan luhur di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi.
Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Tambun Selatan Melalui Permainan Werewolf Card Game Muhammad Taufik Ramadhani; Yadi Ruyadi Ruyadi; Supriyono Supriyono Supriyono
Syntax Idea Vol 4 No 5 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i5.1844

Abstract

The 21st century is an era that has a major impact on all aspects of human life, especially in the field of education. In order to improve the level of education in accordance with the needs of the system, this research focuses on improving 4C skills, especially critical thinking skills by involving the Werewolf Card Game learning media, which is expected to be a new innovation in the learning process. The method used in this research is descriptive statistics with a quantitative approach. The findings in this study are that there is a strong influence from the use of the Werewolf Card Game learning media on the critical thinking skills of the students of SMA Negeri 1 Tambun Selatan.
Internalisasi Karakter Jujur Pada MKWU Pendidikan Kewarganegaraan di Tengah Pandemi Covid-19 Dadi Mulyadi Nugraha; Supriyono Supriyono; Abih Gumelar
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/a

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu banyaknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi di Negara Indonesia, serta para terjadinya dekadensi moral yang terjadi pada kalangan generasi muda dan ditambah situasi pandemi Covid-19. Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran secara daring dan menjadi tantangan dalam Pendidikan karakter jujur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan melakukan wawancara secara virtual kepada mahasiswa yang mengontrak MKWU Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil dari penelitian ini yaitu kegiatan internalisasi karakter jujur pada MKWU Pendidikan Kewarganegaraan bisa dilaksanakan dengan baik menggunakan blanded learning dan kendala yang dihadapi yaitu mahasiswa merasa bosen dalam mengikuti pembelajaran daring.
Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Tambun Selatan Melalui Permainan Werewolf Card Game Muhammad Taufik Ramadhani; Yadi Ruyadi Ruyadi; Supriyono Supriyono Supriyono
Syntax Idea Vol 4 No 5 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i5.1844

Abstract

The 21st century is an era that has a major impact on all aspects of human life, especially in the field of education. In order to improve the level of education in accordance with the needs of the system, this research focuses on improving 4C skills, especially critical thinking skills by involving the Werewolf Card Game learning media, which is expected to be a new innovation in the learning process. The method used in this research is descriptive statistics with a quantitative approach. The findings in this study are that there is a strong influence from the use of the Werewolf Card Game learning media on the critical thinking skills of the students of SMA Negeri 1 Tambun Selatan.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIK TOK SEBAGAI SARANA PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL DI ERA PANDEMI Muhammad Wahyu Nugroho; Supriyono Supriyono; Dadi Mulyadi Nugraha
Academy of Education Journal Vol 12 No 2 (2021): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.51 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v12i2.695

Abstract

Social media is one of many solutions in order to communicate with others and get informations in the era of a pandemic. One type of social media that people often used is Tik Tok. This research’s aim is to see the use of social media especially Tik Tok as a medium to strengthen the national identity in the pandemic era. This research uses qualitative descriptive method with the Tik Tok video population as the data. Data was collected using observation, documentation, and recording techniques. From the results of that, an analysis is carried out on each video that can provide reinforcement to Tik Tok application users regarding national identity. The results of this study indicate the strengthening of national identity in Tik Tok social media, such as identity of Indonesian as the national language, the Red and White Flag as the national flag, the Indonesian song Raya as the national anthem, Garuda Pancasila as the national symbol, Bhineka Tunggal Ika as the country's motto, Pancasila as the basis of the state, and regional culture that have been accepted as national culture.
Catfishing dalam Cyber Romantic Relationship pada Remaja Euis Rosmaydini Sonhaji; Supriyono Supriyono
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i2.742

Abstract

Catsfishing adalah fenomena para remaja yang menjalin hubungan virtual di dunia maya. Maka, penelitian ini disusun dengan tujuan untuk menggambarkan fenomena catfishing dalam cyber romantic relationship yang dijalani oleh remaja dari sudut pandang pelaku dan korban. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnografi. Data penelitian ini berupa hasil wawancara dan studi dokumentasi dari narasumber yaitu pelaku dan korban catfishing. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa berkembangnya media sosial dapat menjadi platfrom fenomena catfishing. Pola hubungan pada catfishing dalam cyber romantic relationship cenderung sama yaitu berujung pada pelaku mengambil keuntungan pribadi dari korban. Strategi antisipasi catfishing dengan cara tidak terlalu mempercayai orang yang dikenal melalui media sosial. This study discusses the phenomenon of catfishing in virtual relationships in cyberspace by teenagers. The purpose of this study is to describe how the phenomenon of catfishing in cyber romantic relationships is experienced by adolescents from the perspective of the perpetrator and the victim. This research is a qualitative research with netnographic method. The data of this research are the results of interviews and documentation studies from sources, namely the perpetrators and victims of catfishing. The results of this study explain that the development of social media can be a platform for the catfishing phenomenon. The relationship pattern of catfishing in cyber romantic relationships tends to be the same, which leads to the perpetrator taking personal advantage from the victim. The strategy for anticipating catfishing is by not trusting people who are known through social media.
Pola Hubungan Sosial Masyarakat Multikultural dalam Gaya Hidup Beragama (Studi Kasus Kampung Kancana Kabupaten Kuningan) Nugi Rizki Pritantia; Aceng Kosasih; Supriyono Supriyono
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i3.442

Abstract

Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan keragaman budaya, suku dan agamanya. Dusun Kancana merupakan salah satu wilayah kecil bagian dari desa yang masyarakatnya memiliki keragaman dalam memeluk agama. Terdapat fenomena menarik terhadap pola hubungan sosial dalam gaya hidup beragamanya. Terdapat satu kelompok masyarakat dalam wiayah Dusun yang mempunyai keberagaman dalam latar belakang agama. Hal itu tentu berbeda dengan wilayah lain yang berdampingan hanya mempunyai satu agama saja. Melihat fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam mengenai pola hubungan sosial gaya hidup beragama pada masyarakat multikultural. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang menggunakan analisis sosiologis untuk mengungkapkan kehidupan sehari-hari masyarakat multikultural ini dalam interaksionalisme simbolik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan analisis data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni melalui observasi dan wawancara. Dengan dikaji lebih mendalam melalui teori Interaksionalisme Simbolik George Herbet Mead dan Religiuitas Glock & Stark.. Temuan penelitian ini yaitu dalam pola hubungan sosial masyarakat tidak terlihat memunculkan adanya identitas perbedaan dan menjadikan agama itu sebagai pedoman memanusiakan manusia. Hasil penelitian ini sebagai acuan untuk harapan kehidupan selanjutnya yang dilandasi dengan perebedaan latar belakang agama atau penerapan hidup toleransi pada setiap masyarakat sekalipun masyarakat homogen. Indonesia is a pluralistic country that is rich in cultural, ethnic and religious diversity. Hamlet Kancana is one of the small areas part of the village, the community has a diversity in embracing religion. There is an interesting phenomenon in the pattern of social relations in their religious lifestyle where there is one group of people in the Dusun area who have diversity in their religious background which is different from other adjoining areas only having one religion. Seeing this phenomenon, the author is interested in researching more deeply about the pattern of social relations of religious lifestyles in a multicultural society. This research is a research that uses sociological analysis to reveal the daily life of this multicultural society in symbolic interactionism. This research is a field research using qualitative data analysis. The data collection method used is through observation and interviews. By being studied more deeply through the theory of Symbolic Interactionalism of George Herbet Mead and Religiosity of Glock & Stark. The results of this study serve as a reference for future life expectations based on differences in religious backgrounds or the application of tolerance in every society, even if the society is homogeneous.