Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Effect Of Planting Distance On The Growth And Yield Of Cabbage (Brassica oleracea L.) In The Lowland's Klamalu Village, Mariat District, Sorong Regency Akhmad ali; Nurul Fajeriana
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i1.1874

Abstract

The decline in production of cabbage in Indonesia is due to the lack of intensive and traditional cultivation of this plant, ie without the use of spacing and frequency that is not appropriate, resulting in a seizure of nutrients from the soil by plants and organ cover of the cabbage plant itself which inhibits the photosynthesis process. So this research was conducted to know the effect of effective spacing that can increase the growth and production of cabbage plants. This study used a single factor randomized block design consisting of 4 levels of treatment, namely 1) Without Planting Distance; 2) Planting distance 35 cm x 35 cm; 3) Distance to plant 45 cm x 45 cm; and 4) Planting distance 55 cm x 55 cm. Each treatment was repeated 3 times to obtain 12 experimental units. The plant spacing factor on cabbage had a significant effect on the observation of plant height, the number of leaves, and leaf length. While the results of observations on the fresh weight of cabbage buds did not have a significant effect on the spacing treatment. The planting distance at 25cm x 55cm gave the best effect on the growth and production of cabbage (Brassica oleraceae L.).
Pemanfaatan Nasi Basi Menjadi Pupuk Cair untuk Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) dengan Teknik Hidroponik Rakit Apung Nurul Fajeriana; Akhmad Ali; Pricilia Defi Manda
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i3.842

Abstract

The demand for mustard plants has not met the demands of the community because its productivity is still relatively low. Agricultural land, especially in urban areas is getting narrower, less labor in agriculture, and reduced nutrient availability in the soil are the main reasons for low productivity. In addition, the use of chemical fertilizers by farmers and the high rainfall in Sorong City are also the cause of the low production so that the community's needs are not fulfilled. Therefore, research was conducted with the aim of increasing the yield and quality of mustard plants by using a floating raft hydroponic cultivation system by utilizing stale rice into liquid organic fertilizer. This study used a randomized block design (RAK) with 4 treatments each repeated 3 times. The treatment is by giving fermented stale rice, 0 gr (control), 100 gr, 150 gr, and 200 gr. The difference in the concentration of liquid organic fertilizer of stale rice has an effect on plant growth, namely the increase in plant height, number of leaves, root length, leaf area, and wet weight by the floating raft hydroponic technique. Liquid organic fertilizer treated with 200 g of fermented stale rice gave the best effect on the growth of mustard plants using floating raft hydroponics.
Usaha Tani Padi Sawah Berbasis Agrosilvopastura Di Kampung Walal Distrik Salawati Kabupaten Sorong Akhmad Ali; Azis Maruapey; Mira Herawati Soekamto
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2021): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.1079

Abstract

Program Kemitraan  bagi Masyarakat Stimulus  (PKMS) Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Padi Sawah berbasis Agrosilvopasture di Kampung Walal Distrik Salawati Kabupaten Sorong merupakan suatu penelitian yang diangkat berdasarkan beberapa permasalahan yang dihadapi petani  padi  sawah  di Kampung Walal. Permasalahan yang dihadapi kelompok tani (mitra)  adalah pemanfaatan lahan  dan limbah kotoran ternak yang belum optimal serta tingkat penguasaan teknologi yang masih rendah di kalangan petani Kampung Walal. Berbagai solusi yang ditawarkan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi petani diantaranya dengan pendekatan percepatan alih teknologi dan peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan, dialog aktif,  pelatihan dan pendampingan, sehingga diharapkan dapat mempunyai keluaran berupa  peningkatan kemampuan pengelolaan lahan berbasis agrosilvopastur, peningkatan  teknologi yang dapat menghasilkan  sumber energi dan peningkatan pendapatan petani.
Pembuatan Pestisida Nabati dan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi Pada Kelompok Tani Kelurahan Klamalu Kabupaten Sorong Akhmad Ali; Ponisri Ponisri; Adrianus Ogonei; Febelina Sangkek
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2021): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.1202

Abstract

Produk pertanian yang dilakukan oleh masyarakat selama ini masih menggunakan pestisida dan pupuk kimia sehingga hal ini tentunya akan sangat membahayakan bagi kesehatan, karena tanaman atau sayuran yang dikonsumsi tentunya masih mengandung bahan kimia. Untuk menggurangi penggunaan bahan-bahan kimia tersebut maka perlu adanya pestisida nabati dan penggunaan pupuk organik/kompos. Dimana pestisida nabati ini dapat dibuat yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana.  Sedangkan pupuk kompos ini dapat berasal dari bahan-bahan organik dan kotoran hewan yang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, mengemburkan tanah dan menyuburkan tanah-tanah tandus
The Effect of Various Treatment of Bio Boost Fertilizer On The Growth and Yield of Melon (Cucumis melo. L) Zulkarnain Sangadji; Nurul Fajeriana; Akhmad Ali
Agrologia Vol 10, No 2 (2021): Agrologia: Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman
Publisher : Faculty of Agriculture, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajibt.v10i2.1428

Abstract

Bio boost is a biological fertilizer containing superior soil microorganisms, useful for increasing soil fertility as a result of soil biochemical processes. Bio boost biofertilizer contains Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus sp., Pseudomonas sp., and Cytophaga sp. One of the applications of organic cultivation is the use of biological fertilizers in the cultivation of melons. Melon is a horticultural commodity that has a fairly high economic value and is profitable to be cultivated as a source of farmers' income. This research was conducted in Jamaimo Village, Mariat District, Sorong Regency from July to November 2020. This study used a single factor with a randomized block design consisting of 4 levels of treatment. Each treatment was repeated 4 times so that 16 experimental units were obtained. The concentration of Bio boost treatment is as follows: P1 = Treatment with a concentration of 500 ml bio boost + 1000 ml water; P2 = Treatment with a concentration of 700 ml bio boost + 800 ml water; P3 = Treatment with a concentration of 900 ml bio boost + 600 ml water; P4 = Treatment with a concentration of 1100 ml bio boost + 400 ml water. The results of the study found that the application of bioboost with various concentrations affected the length of the vine, the number of leaves, the weight of the fruit and the fruit diameter of the melon plant. Treatment with a concentration of 1100 ml bioboost + 400 ml water (P4) can increase the length of the tendrils up to 108.34 cm, the number of leaves 42.75, fruit weight 1.61 kg, and melon diameter 17.56 cm.Keywords: Organic_fertiliser; Bioboost; Melon
Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Melinda Jarangga; Akhmad Ali; Ajang Maruapey
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v10i2.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Penelitian dilaksanakan di lahan petani KM 16 Kelurahan Klablim Distrik Sorong Timur Kota Sorong yang berlangsung pada bulan Sepetmber sampai dengan bulan November 2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali perlakuan dan 3 kali dengan,  sehingga diperoleh 12 petak percobaan. Faktor perlakuan adalah sebagai berikut : K0 = Kontro. K1  =  Pupuk kandang ayam (1 kg/petak). K2  =  Pupuk kandang sapi (1 kg/petak). K3 = Pupuk kandang  biogas (1 kg/petak). Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pemberian berbagai jenis bokashi berpengaruh sangat nyata terhadap semua komponen yang diamati pada tanaman sawi hijau. Jenis bokashi pupuk kandang ayam memberikan pengaruh terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar per tanaman, bobot segar per petak dan bobot segar per ha tanaman sawi.
Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) Chelsia Maria Inanosa; Akhmad Ali
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v11i2.587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini  dilaksanakan di Kebun Petani Kelurahan Klamana Distrik Sorong Timur Kota Sorong. Penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober, 2017. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk percobaan yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan  4 kali perlakuan dan 3 kali ulangan sebagai berikut : G0 = Bebas gulma.  G1 = Bergulma s/d 20 HST. G2 = Bergulma s/d 40 HST,  G3 = Bergulma s/d 60 HST. Data penelitian dianalisis dengan analisis ragam dan untuk mengetahui beda nyata atau tidak antar perlakuan penyiangan gulma terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis dilakukan pengujian dengan uji Uji Beda Nyata Tetap (BNT) pada taraf 0.05 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan gulma (G1) berpengaruh nyata terhadap tanaman saat pertumbuhan vegetatif dan perlakuan (G2) berpengaruh nyata terhadap tanaman jagung manis pada saat pertumbuhan generative tanaman jagung manis.Perlakuan penyiangan gulma (G1) pada tanaman jagung manis hingga waktu sampai dengan 20 hari setelah tanam (HST) berpengaruh terhadap tinggi tanaman jagung manis umur 15 HST (97.46 cm), 30 HST (164.94 cm) dan 45 HST (223.18 cm) dan jumlah daun pada umur 15 HST (18.17 helai),  30 HST (12.83 helai) dan 45 HST (14.33 helai). Sedangkan perlakuan bergulma (G2) hingga waktu 40 hari setelah tanam (HST) berpengaruh terhadap komponen dimeter tongkol (6.19 cm), panjang tongkol (23.85 cm), berat tongkol (125.75 gr)  dan produksi tongkol (4.98kg/petak). 
Penghijauan Dan Penataan Taman Kampus Universitas Muhammadiyah Sorong Ponisri Ponisri; Nurul Fajeriana; Akhmad Ali; Anif Farida; Irnawati Irnawati
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 4 No. 2 (2022): Juli
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i2.1850

Abstract

Penghijauan merupakan bentuk peran manusia dalam menjaga lingkungan dalam upaya penanggulangan degradasi dengan cara penanaman pohon disekitar atau di wilayah tertentu. Sehingga dapat memberi kesan segar dan memperindah pemandangan di tempat-tempat umum, penghijauan juga memberikan banyak manfaat bagi lingkungan. Pohon-pohon yang ditanam akan mengatasi polusi yang banyak dihasilkan di jalan raya, dan memberikan suplai oksigen bagi manusia. Sedangkan penataan taman di Universitas Muhammadiyah Sorong memiliki peranan yaitu sebagai ruang publik kampus dimana sebagai pusat interaksi dan komunikasi bagi mahasiswa dan dosen baik formal maupun informal, individu maupun kelompok. Keberadaan taman bagi mahasiswa dan dosen sangat penting, karena dapat dijadikan sebagai ruang terbuka publik yang mampu mengakomodasi kebutuhan rekreasi disela kesibukan lingkungan kampus.
Pemanfaatan Nasi Basi Menjadi Pupuk Cair untuk Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) dengan Teknik Hidroponik Rakit Apung Nurul Fajeriana; Akhmad Ali; Pricilia Defi Manda
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i3.842

Abstract

The demand for mustard plants has not met the demands of the community because its productivity is still relatively low. Agricultural land, especially in urban areas is getting narrower, less labor in agriculture, and reduced nutrient availability in the soil are the main reasons for low productivity. In addition, the use of chemical fertilizers by farmers and the high rainfall in Sorong City are also the cause of the low production so that the community's needs are not fulfilled. Therefore, research was conducted with the aim of increasing the yield and quality of mustard plants by using a floating raft hydroponic cultivation system by utilizing stale rice into liquid organic fertilizer. This study used a randomized block design (RAK) with 4 treatments each repeated 3 times. The treatment is by giving fermented stale rice, 0 gr (control), 100 gr, 150 gr, and 200 gr. The difference in the concentration of liquid organic fertilizer of stale rice has an effect on plant growth, namely the increase in plant height, number of leaves, root length, leaf area, and wet weight by the floating raft hydroponic technique. Liquid organic fertilizer treated with 200 g of fermented stale rice gave the best effect on the growth of mustard plants using floating raft hydroponics.
BUDIDAYA JAMUR TIRAM DENGAN MEDIA AMPAS SAGU MASYARAKAT BAINGKETE DISTRIK MAKBON KABUPATEN SORONG Ponisri Ponisri; Irnawati Irnawati; Akhmad Ali; Ihsan Febriadi
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Kampung Baingkete Distrik Makbon Kabupaten Sorong dengan mata pencaharian sehari-hari adalah sebagai petani dan mengolah sagu, untuk memenuhi kebutuhannya sehingga tingkat ekonomi rata-rata masyarakat masih rendah. Limbah ampas sagu hasil sampingan olahan sagu yang terdapat di Distrik Makbon cukup melimpah tetapi belum dimanfaatkan hanya ditumpuk begitu saja, atau dibuang ke sungai atau rawa-rawa yang dapat mencemari lingkungan. Tujuan dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, wirausaha tentang budidaya jamur tiram putih dengan menggunakan ampas sagu sebagai media. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan serta pembimbingan dan pendampingan. Hasil dari pengabadian ini adalah masyarakat mengetahui dan terdorong dalam memanfaatkan limbah ampas sagu sebagai media jamur tiram.