Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

STUDI POTENSI DAN PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SUNGAI GUCI KABUPATEN TEGAL Ahmad Farid; Mustaqim .
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 3 No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.336 KB) | DOI: 10.24905/eng.v3i2.87

Abstract

Kawasan Guci Kabupaten Tegal mempunyai topografi bergunung dan banyak mempunyai sungai berpotensi sumber energi yang besar untuk pembangkit listrik.Namun dalam pemenuhan kebutuhan listrik di daerah sekitar, hanya mengandalkan energi listrik dari PLN, sulitnya medan/lapangan tidak semua daerah sekitar dapat dijangkau instalasi listrik tersebut. Melihat potensi sumber energi yang ada untuk PLTMH maka perlu dilakukan suatu kajian tentang seberapa besar potensi aliran air sungai yang dapat dimanfaatkan untuk energi listrik dan perencanaan sistem mikrohidro tersebut agar daya listrik  yang dihasilkan dapat maksimal.Metode yang digunakan adalah dengan melakukan  observasi langsung dengan melakukan pengamatan datadan survei dilapangan, metode pengumpulan data dengan mengadakan secara langsung tanya jawab kepada orang-orang yang berada disekitar lokasi, meliputi pemilik lokasi, warga, dinas terkait serta orang yang ahli dalam bidang  mikrohidro, kemudian dokumentasi  yaitu mengumpulkan data-data penelitian meliputi foto-foto kegiatan, data pengukuran debit, head, topografi dan data-data lain yang dilakukan selama dalam penelitian.serta studi  pustaka.Hasil pengukuran, pengujian dan analisa diperoleh  data aliran sungai Guci yaitu dengan debit 1,005m3/s, ketersediaan air yang selalu ada dengan curah hujan rata-rata 660mm/bulan dan memiliki potensi head 9,6m.Hasil perencanaan sistem PLTMH Guci meliputi konstruksi sipil,  diantaranya: perencanaan bendungan dengan tipe bronjong, saluran tipe U dan penstock dengan pipa PVC Ø0,22m. Pada perencanaan mekanikal elektrikal dengan tipe turbin arus silang  Ørunner 0,3m dan jumlah sudu 18 buah jari-jari runner 0,15m. Daya yang dapat diperoleh adalah 56,7 kW.Kata kunci :potensi PLTMH, penstock, runner
ANALISIS TEMPERING DENGAN QUENCHING MEDIA OLI MESRAN SAE 40 TERHADAP SIFAT MEKANIK POROS S 45 C Suwandono .; Ahmad Farid; Heriy Kuswanto
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 2 No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.945 KB) | DOI: 10.24905/eng.v2i1.91

Abstract

This research intends to know the influence of temper and quenching cooling media of oli mesran SAE40 towards the characteristic of machine of stell S45C. The proses of temper is conducted in 300C with the holding time 60 minute while the process of quenching is conducted in 870C with the holding time 30 minute.The method used in this research is descriptive. The  raw material for the specimen is stell S45C, imported by PT.TIRA AUSTENITE. The specimen of pull test use standard JIS Z 2204 and hardness use standard JIS Z2245. The chemical composition testing shows that steel S45C enter in the medium carbon steel with  the content carbon 0,44%. The result of tensile strength of steel S45C after heating by temper-quenching by using the two different medias of temper, those are free air which result of the tensile strength is 1096,86 N/mm2, it is higher than oil which result is 783,38 N/mm2. However, the average elongation of free air is 3,62% with the average contraction 32,36%. It is smaller than the average elongation of oil that is 7,18% with the average contaction 48,96%. The average result of strength testing temper  media of free air is 185,33 HB. It is bigger than the average result of temper test by using oil that is 173 HB. From the result of the steel testing, the temper-quenching by using oil as the media is suggested to be used if we want to produce the steel  with a high level of the though, so that the steel is easier to be formed.Key words: quenching, tempering, tensile strength of shaf S45C.
KEMAMPUAN PRODUKSI BIOGAS PADA DIGESTER BERBAHAN FIBERGLASS BERUKURAN 120 L Mustaqim .; Ahmad Farid; Sandra Sugara
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 2 No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.06 KB) | DOI: 10.24905/eng.v2i1.94

Abstract

Research capability of the digester biogas production made from fiberglass sized 120 liter conducted with the aim of knowing severa l stages of the process to be able process cow manure into biogas and to know the process of making biogas producing from cow manure tools in use : pipe saws, electric weld, grunding machine, hammer, gauges, sricssors, while the material in use : jembung fiberglass 120 liter, pipe ½ inch, pipe 4 inch, L dan T pipe form, L pipe form 4 inch, glue pipe, stop value ½ inch, stop value ¼ inch, rubber hose, iron pipe ¼ inch. Research methods and data analysis by colleeting data on biogas conducted to determine the variation in the form of a mixture, determine the gas pressure gauge on the ang biogas flame test and cost data for tool-making technigue producting biogas from low manure. Reresult is a processed cow manure into biogas with a variation of a mixture of cow manure with water (15 Kg-  10 L), (15 Kg-15 L), (15 Kg-  20 L) from experiment of flame can be proction with the variation (15 Kg-  15 L) with the longfire flaming is 34 seconds. The shaped of unit processing cow waste become biogas with cost which needed Rp 403.000,-Key word : biogas, digester, fiberglass
ANALISA SISTEM PEMBANGKIT BERBASIS THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN SERI PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA TIPE 4K Ahmad Farid; Lagiyono .; Yanu ivayana
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 2 No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.795 KB) | DOI: 10.24905/eng.v2i1.99

Abstract

Thermoelectric technology is themain alternative source for ansver theneed of energy. Thermoelectric can produce hot or cool. The sape is slim, size 4 x 4 cm and thickness just 4 mm. This research aim to detected the use of heat sink Toyota machine type 4K with thermoelectric modul and the application from energy that is producted by series of thermoelectric modul. Method that is used in this research is method research, the object of this research thermoelectric modul that is used for using heat sink in machine and continued by the application economizing on fuel. Based on the result of research from 8 thermoelectric modul series produced electric tension (voltase) 6,6 Volt with 1 Ampere electric current but after applicated for electrolysis, tension become 2,5 Volt with electric current 0,1. Electric power that is applicated 6,6 watt and after applicate in electrolysis become 0,22 watt. The use application electric energy from thermoelectric with electrolysis method get satisfying result. The use of fuel in 50 minute without electrolysis fuel that need in 50 minute is 910 mililiter. it means in 50 minute using electrolysis we can economize fuel 130 mililiter. Key words: thermoelectric, electrolysis, econo mizing in fuel.
ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON Slamet Riyadi; Mustaqim .; Ahmad Farid
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 4 No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.63 KB) | DOI: 10.24905/eng.v4i2.272

Abstract

Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang cocok untuk daerah yang mempunyai tinggi jatuh (head) yang tinggi. Berdasarkan debit air dan head yang tinggi pada sumber mata air inilah maka di buat sebuah turbin air jenis pelton dimana untuk memperoleh putaran dan daya yang maksimal, maka perlu dibuat perencanaan turbin pelton dengan variasi sudut keluar sudu β2 yang berbeda. Pengujian awal dilakukan dengan menggunakan dua nosel dengan variasi sudut keluar sudu β2 10o, 20o , 30o , 40o dan 50o dengan ketinggian air jatuh (head) 16 meter. Pada pengujian ini debit air yang masuk dan keluar nosel konstan dengan kemiringan jatuhan air 85o. Untuk proses pengambilan data dilakukan untuk setiap variasi sudut keluar sudu β1 sebanyak tiga kali dengan variasi sudut masuk sudu β2 10o, 20o , 30o , 40o , dan 50o . Dari hasil pengujian dan analisa perhitungan pada sudut keluar sudu β2 10o, 20o , 30o , 40o , 50o diperoleh putaran 555 rpm , 526 rpm , 479 rpm , 427 rpm , 357 rpm dan daya 192 Watt, 178 Watt, 155 Watt, 130 Watt, 100 Watt. Dengan demikian semakin besar sudut keluar sudu β2 yang digunakan maka semakin kecil putaran dan daya yang akan diperoleh Kata kunci : Turbin Air Pelton, Sudut Keluar Sudu, Putaran Turbin.
PENGOLAHAN LIMBAH RUMPUT LAUT SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK DAN IKAN Mustaqim .; Ahmad Farid; Nurjanah .
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 5 No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.56 KB) | DOI: 10.24905/eng.v5i1.295

Abstract

Brebes merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang sudah dikenal mempunyai unggulan dari berbagai sektor usaha meliputi sektor pertanian berupa bawang merah, peternakan berupa itik dan telor asin, perikanan berupa tambak dan rumput laut.  Dari statistik menunjukkan, total produksi rumput laut basah maupun kering setiap tahun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Dengan bertambahnya budidaya rumput laut muncul dampak jumlah limbah  Gracilaria sp yang terbuang dan berserakan. Disisi lain pada budidaya perikanan, khususnya budidaya ikan lele, pakan menjadi permasalahan utama yang sangat berpengaruh pada biaya produksi. Harga pakan konsentrat pabrik yang menjulang tinggi seringkali memperkecil keuntungan para pembudidaya ikan lele bahkan merugi. Limbah rumput laut Gracilaria sp yaitu sekitar 500 kg per hari yang terkandung karbohidrat dan sumpil yang mengandung kalsium dan protein tinggi merupakan satu potensi sebagai bahan tambahan nutrisi pakan ikan, baik yang dibudidayakan sendiri oleh klaster atau bahkan bisa dijual. Pada proses pengolahan limbah rumput laut dan sumpil sebagai bahan dasar untuk pembuatan pakan ikan/ternak diperlukan alat berupa mesin perajang, penepung dan mesin pembuat pelet. Hasil analisis limbah rumput laut dan sumpil mengandung kadar protein kasar masing-masing 7,0792% dan 2,5274%. Dari hasil kandungan protein tersebut kemudian dilakukan formulasi dengan metode kuadran atau penson square. Hasil formulasi untuk pakan 1kg (1000gr) diperlukan tepung sumpil 360,75gr, tepung ikan 360,75gr, tepung rumput laut 69gr, dedak 69gr, tepung jagung 69gr, vitamin mix 20gr, CMC 20gr dan lysine 20gr. Kata Kunci: Gracilaria, pakan ikan, penepung
ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK Imron Rosadi; Agus Wibowo; Ahmad Farid
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 5 No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.813 KB) | DOI: 10.24905/eng.v5i1.303

Abstract

AC Split merupakan salah satu jenis mesin pendingin yang menyerap panas dari dalam ruangan dan memindahkan panas tersebut keluar ruangan sehingga ruangan menjadi dingin. Oleh karena itu agar panas tersebut tidak terbuang percuma maka penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem AC dengan dua kegunaan yaitu sebagai pendingin ruangan dan juga sebagai pemanas air yang berguna untuk mandi air hangat. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan  tabung water heater dengan  metode pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan air panas dalam tabung water heater selama AC Split 1 PK dijalankan untuk mendinginkan ruangan terhadap kinerja AC, kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air dan daya aktual kompresor. Pengujian mesin dilakukan selama 90 menit dengan mencatat data setiap 6 menit untuk data perhitungan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa COP pada AC Split 1 PK pada menit 6 ke- 1 masih tinggi dengan nilai 22,1134 sampai pada menit 6 ke- 5 dengan nilai 8,64255 COP terjadi penurunan dan COP mengalami stabil pada menit 6 ke- 6 sampai menit 6 ke- 15. Dan pada kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air pada menit 6 ke- 1 masih rendah dengan nilai 452,8333 joule/s sedangkan nilai tertinggi kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air pada menit 6 ke- 15 dengan nilai 9683.667 Joule/s. Kemudian pada daya aktual kompresor pada menit 6 ke- 1 masih rendah karena air dalam tabung water heater masih dingin sedangkan pada menit 6 ke- 2 sampai menit 6 ke- 15 semakin meningkat karena air dalam water heater sudah mulai panas. Kata Kunci : AC , Water Heater, COP dan Daya actual
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyakto .; Ahmad Farid
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.562 KB) | DOI: 10.24905/eng.v4i1.402

Abstract

Sistem pembangkit listrik tenaga ombak lateral dan tenaga angin putaran rendah dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama perancangan sistem PLTOBA (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak dan Bayu/angin), pembuatan prototype dan uji-coba prototype tersebut di daerah pantai. Tahap kedua, Sistem Pembangkit Listrik Tanaga Ombak Lateral dan Tenaga Angin Putaran Rendah, diupayakan menghasilkan listrik dengan studi kasus di Pantai Kota Tegal dan dicari segi ekonominya. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan secara teoritis dan eksperimental. Secara teoritis untuk mendapatkan parameter-parameter utama dalam sistem pembangkit tenaga ombak dan tenaga angin. Pendekatan secara eksperimental dilakukan dengan pembuatan prototype dan pengujian  sistem pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini didapat kecepatan ombak lateral rata-rata, v = 0,3 m/s dan daya ombak lateral rata-rata, P = 17,08 Watt. Kecepatan angin rata-rata dengan menggunakan turbin Savonius, v = 1,48 m/s. Dengan pemanfaataan hasil penelitian ini, sistem pembangkit tenaga ombak lateral dan tenaga angin daerah pantai, dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga ombak dengan memperhatikan daya angin pantai. Kata kunci : Ombak, Angin, Turbin, listrik.  
PENINGKATAN KINERJA AERATOR TAMBAK DENGAN VARIASI PULLEY Zaenal Supriyadi; Agus Wibowo; Ahmad Farid
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.767 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i2.577

Abstract

Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya (syarifudin, 2014) aerator yang dibuat dengan menggunakan motor listrik dengan dipasang  langsung  pada kincir aerator,  tidak dapat berlangsung lama (mengalami  kerusakan  pada motor listrik) karena mengalami  beban yang besar. Tahanan yang besar akan mengakibatkan  beberapa  kerugian  pada  motor penggerak seperti daya  output motor yang   besar.   Dengan dasar  tersebut  penulis  mencoba melakukan  perbaikan aerator  tambak  dengan penambahan system transmisi dan gearbox.Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan  beberapa  ujicoba,  dengan  melakukan  perancangan  aerator  tambak  melaluai  optimasi  hasil penelitian sebelumnya, dengan penambahan system transmisi dimana aerator sebelumnya tanpa menggunakan transmisi. Transmisi yang digunakan yaitu dengan perbandingan jenis A (127;88), B (127:127) dan C (88:127), pada masing-masing transmisi tersebut di ujicoba pada perlakuan kedalaman kincir di air yaitu 5 cm, 7 cm dan 10 cm.Hasil penelitian diperoleh Bahwa kedalaman kincir aerator di air berpengaruh terhadap putaran poros dengan masing-masing variasi transmisi di motor penggerak. Putaran poros tertinggi diperoleh pada transmisi A  kedalaman  5  cm dengan putaran  maksimum yaitu  33,66 rpm,  sedangkan putaran poros terendah  yaitu  pada  transmis  C  kedalaman  10cm  yaitu 12,80  rpm.  Pada  konsumsi  listrik  tertinggi diperoleh dari transmisi A kedalaman 10 cm yaitu 993,37 Watt, sedangkan daya listrik terendah yaitu pada transmisi  C  kedalaman  5  cm  yaitu  254,55  Watt. Sedangkan  dari  hasil  perhitungan  umur sabuk/belt diperoleh bahwa pada transmisi A diperoleh umur yang lebih lama yaitu 2362,62561 jam kerja dan tercepat pada transmisi C yaitu 1120,70784 jam kerjaKata Kunci : Transmisi, Aerator,umur sabuk
ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc Rizki Fajarudin; Agus Wibowo; Ahmad Farid
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 7 No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.597 KB) | DOI: 10.24905/eng.v7i1.586

Abstract

Saat ini ada banyak tuntutan dalam industri otomotif yaitu untuk menghasilkan kendaraan yang mampu menghasilkan performa yang tinggi (high performance), dan juga harus dapat menghemat pemakaian bahan bakar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  dari  variasi  bentuk,  panjang,  dan  diameter  Intake  manifold  terhadap  kinerja mesin. Pengujian dilakukan dengan pemasangan intake manifold standart yang sudah divariasi terhadap Torsi, Daya, dan Konsumsi  bahan bakar sepeda motor Jupiter Z. Analisa data menggunakan metode uji coba langsung yang dilakukan dengan cara mencatat data- data hasil pengujian yang akan dilakukan, dengan percobaan pemasangan Intake Manifold Standart dengan panjang 75 mm dan diameter 20 mm, Intake Manifold Variasi 1 dengan panjang 75 mm,  diameter  17  mm,dan penambahan Ulir pada lubang out,  serta  Intake manifold Variasi 2 dengan panjang 55 mm, diameter 17 mm, dan penambahan Ulir pada lubang out, terhadap kinerja mesin motor pada putaran mesin ditentukan pada 1500 sampai 10.000 rpm dengan variabel dari bentuk,diameter dan panjang   intake manifold. Hasil penelitian menunjukkan Intake manifold variasi 2 lebih unggul dengan nilai Daya 7,2 Hp, Torsi 7,92 N.m dibanding intake standart dan konsumsi bahan bakar lebih irit 36,83% sedangkan Intake manifold variasi 1 lebih rendah dibanding standart dengan nilai Daya 5,7 Hp, Torsi 6,8 N.m namun konsumsi bahan bakar lebih irit 40,66%, jadi Intake manifold terbaik adalah Intake manifold variasi 2.Kata Kunci : Intake Manifold, Torsi, Daya