Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERCEPTION OF HIV STIGMA PERCEPTION IN HIV INFECTED PEOPLE Rini - Anggraeni; Titin Sutini; Sukma Senjaya
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 3, No 4 (2020): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v3i4.160

Abstract

HIV (Human Immunodeficiency Virus) is a virus that can attack the human immune system. In Garut infected with HIV during 2018 there were 251 and the number who died was 181, also the cause of high mortality and morbidity, which can cause psychosocial problems such as stigma. The purpose of this study to describe the perception of HIV stigma in Guntur Garut Army Hospital. The design of this study was descriptive quantitative with a population of people infected with HIV of 199 people. The sample collection technique used Accidental Sampling with a sample size of 45, the variable in this study was HIV stigma. The questionnaire used is the Berger stigma scale, with the results of the validity test of 0.98 and Cronbach's alpha reliability of 0.92. Using Univariate Analysis Techniques. Based on the results of the study, it can be seen that 57.8% of respondents have a bad HIV stigma, when viewed from several dimensions, the highest dimension is Disclosure Cocerns 55.6%. Then Public Attitude 53.3%, Personalized Stigma dimensions 68.9%, and Negative Self Image dimensions 64.4% B. Results. Conclusion Based on the results of research conducted on 45 respondents, it was found that the perception of HIV stigma at the TNI AD Guntur Garut Hospital had a bad stigma perception. In the Disclosure Cocerens dimension, it was the highest aspect that was perceived as lacking, followed by public attitudes, Personalized Stigma and Negative Self Image.
Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Masalah Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya Indra Maulana; Suryani S; Aat Sriati; Titin Sutini; Efri Widianti; Imas Rafiah; Nur Oktavia Hidayati; Taty Hernawati; Iyus Yosep; Hendrawati H; Iceu Amira D.A; Sukma Senjaya
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.399 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22175

Abstract

Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6.1% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Menurut National Alliance of Mental Illness (NAMI) berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2013, di perkirakan 61.5 juta penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun mengalami gangguan jiwa, 13,6 juta diantaranya mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, gangguan bipolar. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan kesehatan jiwa yang ada di negara-negara berkembang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyaraakat umumnya dan keluarga yang menjadi binaan khususnya tentang bagaimana cara perawatan dan menjaga kesehatan jiwa setiap masyarakat serta merawat anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan simulasi. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa. Hasil yang di capai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan jiwa di lingkungan sekitarnya. Kesimpulannya adalah Kegiatan PPM ini telah dilaksanakan dan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan maka diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan jiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya Kata kunci: Kesehatan jiwa, penyuluhan, warga.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT) DI SMA X GARUT Nunu Nugraha; Efri Widianti; Sukma Senjaya
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3733.352 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v6i1.155

Abstract

Tercapainya kematangan seksual pada remaja akhir memunculkan dorongan seksual yang memicu remaja untuk memenuhi kebutuhan seksualnya bahkan melakukan hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Apabila tidak tercapai akan terjadi kebingungan peran pada masa remaja yang akan menyebabkan remaja mengembangkan perilaku menyimpang. Salah satu perilaku menyimpang yang mungkin terjadi adalah perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Penelitian ini deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini siswa-siswi kelas XI-XII di SMA X Garut. Sampel pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling sebanyak 266 siswa. Data dikumpulkan dengan instrumen yang terdiri dari 26 item pertanyaan. Data dianalisis dengan analisa deskriptif dan disajikan dalam bentuk presentase. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang lesbian, gay, biseksual dan transgender adalah sebagian besar responden pengetahuan baik sejumlah 221 responden (83,1%). Simpulan penelitian ini bahwa sebagian besar responden dalam kategori pengetahuan yang baik.
Edukasi Kesehatan Jiwa di Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi Garut Hendrawati Hendrawati; Iceu Amira; Indra Maulana; Sukma Senjaya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9489

Abstract

ABSTRAK Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain. Kesehatan jiwa dapat didefinisikan sebagai ranah yang mengurus suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional menjadi lebih optimal. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan jiwa yang baik adalah kondisi ketika batin berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan individu untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu  meningkatkan  penegetahuan  masyarakat desa Padamukti memahami tentang  kesehatan jiwa. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan tatap muka. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan  yaitu  57 point . Kesimpulan Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat desa Padamukti tentang kesehatan jiwa, sehingga diharapkan , angka kesakitan jiwa baik yang psikososial maupun psikosa menurun, masyarakat menjadi sehat  jiwa. Kata Kunci:  Edukasi, Kesehatan Jiwa, Sehat Jiwa.  ABSTRACT Mental Health is a condition that allows for optimal physical, intellectual and emotional development of a person and that development goes hand in hand with the circumstances of other people. The meaning of mental health has harmonious characteristics and pays attention to all aspects of human life and in relation to other human beings. Mental health can be defined as a realm that manages a condition that allows physical, intellectual and emotional development to be more optimal. According to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, good mental health is a condition when the mind is in a peaceful and calm state, allowing individuals to enjoy everyday life and respect others around them. This activity aims to help increase the knowledge of the Padamukti village community about mental health. The method used in this activity is face-to-face counseling. The result of this activity is an increase of 57 points. Conclusion There is an increase in the knowledge of the Padamukti village community about mental health, so it is hoped that the number of mental illnesses both psychosocial and psychosis will decrease, the community will become mentally healthy. Keywords: Education, Mental Health, Mental Health
Pengaruh Intervensi Terapi Musik pada Tingkat Kecemasan Ibu Hamil: Literature Review Indra Maulana; Iceu Amira; Hendrawati Hendrawati; sukma senjaya
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.9052

Abstract

ABSTRAK Kecemasan pada kehamilan merupakan reaksi emosional yang terjadi pada ibu hamilterkait dengan kekhawatiran ibu dengan kesejahteraan diri dan janinnya, keberlangsungankehamilan, persalinan, masa setelah persalinan dan ketika telah berperan menjadi ibu. Terapimusik dapat mengurangi kecemasan pasien dan stres, meringankan rasa sakitnya, memodifikasisejumlah parameter fisiologis dan meningkatkan kualitas hidup dalam pengobatan klinis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pada ibuhamil. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan memasukkan kata kunciberupa "anxiety", "pregnant", "music therapy", dan "woman" pada database ebsco dari tahun2010 - 2020. Jumlah artikel yang muncul adalah sebanyak 58 temuan, lalu dipersempit denganmenerapkan kriteria inklusi yaitu Randomized Controlled Trial dan full text article, sehingga menjadi 12 artikel dan diambil 5 artikel yang sesuai kriteria. Hasil literatur didapatkan beberapa intervensi terapi musik pada ibu hamil dengan kondisi fertilisasi in vitro-transfer embrio, operasi caesar, ibu pada kehamilan trimester, ibu hamil yang sedang melakukan trans vaginal ultrasound serta ibu hamil yang sedang dirawat. Jenis musik yang digunakan adalah musik biola dan viola concerto karya Bach, Martini dan Mozart, musik bertempo pelan, musik Tao-lyre, musik dengan suara alam. Berdasarkan hasil literatur yang telah ditelaah, kelima artikel tersebut menyebutkan bahwa terapi musik terbukti dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Kata Kunci: Terapi Musik, Kecemasan, Ibu Hamil  ABSTRACT Anxiety in pregnancy is an emotional reaction that occurs in pregnant women related to the mother's concern for the welfare of herself and her fetus, the continuity of pregnancy, childbirth, the period after childbirth and when she has played the role of being a mother. Music therapy can reduce patient anxiety and stress, relieve pain, modify a number of physiological parameters and improve quality of life in clinical medicine. This study aims to determine the effect of music therapy on anxiety in pregnant women. This study used the literature review method by including the keywords "anxiety", "pregnant", "music therapy", and "woman" in the ebsco database from 2010 - 2020. The number of articles that appeared was 58 findings, then narrowed by applying the inclusion criteria, namely Randomized Controlled Trial and full text articles, so that there were 12 articles and 5 articles that met the criteria were taken. The results of the literature found several music therapy interventions in pregnant women with conditions of in vitro fertilization-embryo transfer, caesarean section, women in trimesters of pregnancy, pregnant women who are doing trans vaginal ultrasound and pregnant women who are being treated. The types of music used are violin and viola concerto by Bach, Martini and Mozart, slow tempo music, Tao-lyre music, music with natural sounds. Based on the results of the literature that has been reviewed, the five articles state that music therapy is proven to reduce anxiety levels in pregnant women Keyword: Music Therapy, Anxiety, Pregnant Women
FREE SEX BEHAVIOR IN TEENAGE SMA NEGRI 2 LELES GARUT Sukma Senjaya
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.406

Abstract

The increasing free sex culture among students began to threaten the future of the Indonesian nation. Even free sex behavior is increasing from year to year. The data collected by the Director of Youth and Protection of Reproductive Rights of the National Family Planning Coordinating Board (BKKBN), Masri Muadz, shows that the case shows an increasingly saddle for us. The goal to be achieved in this research is to identify the knowledge, attitudes and actions of respondents about free Sex Behavior in adolescents in SMA Negri 2 Leles. This research uses descriptive research design. Descriptive is a research method that is done with the main purpose to create a description or description of a situation objectively (Notoatmodjo, 2005). Where this research to know the description of sexual behavior of adolescent in SMA Negri 2 Leles. The sample used is 100 respondents consisting of grade 1, class 2, and grade 3 with inclusion criteria registered as a student of SMA Negri 2 Leles. Instruments used in the form of questionnaires knowledge, attitudes and actions of students related to free sex behavior in adolescents. The questionnaire was modified again by researchers from previous researchers.Conclusions from the study: Free sex is a sexual relationship conducted with people based on likes like, ranging from kissing (kiss the forehead, cheeks, and lips) to stimulate the holding of the genitals and sexual intercourse. Teenagers have free sex because of internal and external factors. The various reasons and factors of teenagers to have free sex are teenagers have a wrong view of the meaning of love, easy to get emotion and persuasion couples or peers based on the mistaken love, so it is easy to have free sex. Besides that the influence of social media about sex that smells porn easy and easily accessed flowing freely. The teenagers are now not only in the city even in the village has experienced a shift in value that is quite worrying about sex and romance, many teenagers who do not understand about the problem of sex and adolescent love today. Keywords: Behavior, Free Sex, Adolescent