Taty Hernawati
Faculty of Nursing, Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Masalah Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya Indra Maulana; Suryani S; Aat Sriati; Titin Sutini; Efri Widianti; Imas Rafiah; Nur Oktavia Hidayati; Taty Hernawati; Iyus Yosep; Hendrawati H; Iceu Amira D.A; Sukma Senjaya
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.399 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22175

Abstract

Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6.1% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Menurut National Alliance of Mental Illness (NAMI) berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2013, di perkirakan 61.5 juta penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun mengalami gangguan jiwa, 13,6 juta diantaranya mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, gangguan bipolar. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan kesehatan jiwa yang ada di negara-negara berkembang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyaraakat umumnya dan keluarga yang menjadi binaan khususnya tentang bagaimana cara perawatan dan menjaga kesehatan jiwa setiap masyarakat serta merawat anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan simulasi. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa. Hasil yang di capai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan jiwa di lingkungan sekitarnya. Kesimpulannya adalah Kegiatan PPM ini telah dilaksanakan dan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan maka diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan jiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya Kata kunci: Kesehatan jiwa, penyuluhan, warga.
Adversity Quotient Mahasiswa Baru yang Mengikuti Kurikulum Berbasis Kompetensi Nita Fitria; Taty Hernawati; Nur Oktavia Hidayati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 1 No. 2 (2013): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.047 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v1i2.57

Abstract

Adversity Quotient (AQ) merupakan suatu bentuk pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam merespons suatu tantangan atau kesulitan dalam kehidupannya untuk mencapai suatu keberhasilan. Salah satu tantangan dan kesulitan bagi mahasiswa keperawatan adalah menghadapi program Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan Metode Student Centered Learning(SCL). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran Adversity Quotientmahasiswa baru yang sedang mengikuti Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Metode Student Centered Learning(SCL). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah total populasi dengan jumlah sampel 142 orang mahasiswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Adversity Response Profile Quick TakeTM. Hasil penelitian didapatkan Adversity Quotientmahasiswa baru yang sedang mengakui KBK dengan metode SCL adalah sebagian besar responden yaitu 87 orang (61,27%) pada kelompok climber, sebagian kecil dari responden yaitu 50 orang (35,21%) pada kelompok transisi camperke climber, sebagian kecil dari responden yaitu 5 orang (3,52%) pada kelompok camper,tidak seorang pun responden yaitu 0 orang (0.00%) pada kelompok transisi quitterke camper dan tidak seorang pun responden yaitu 0 orang (0.00%) pada kelompok quitter. Mahasiswa pada posisi climbermelihat masalah yang ada saat menjalani program profesi sebagai tantangan.Kata kunci: Adversity quotient, mahasiswa, student centered learning AbstractAdversity Quotient (AQ) is a form of measurement that used to determine a person’s ability to respond of challenges or difficulties as part of achieving a success in life. The challenges and difficulties for nursing students occurred when Competency-Based Curriculum (CBC) has applied using Student Centered Learning (SCL) method. The purpose of this study was to explore the Adversity Quotient Force of nursing students from class of 2011 who applied CBC and SCL as their study method. The research method was descriptive quantitative. Samples were 142 nursing student from class of 2011 who chosen by total sampling technique. The data were collected using a modification of the Adversity Response Profile Quick TakeTM tools. The result showed the majority of Adversity Quotient of respondent who attended CBC with SCL method was in climber categories with 87 people (61.27%). The second majority was transition to a camper climber with 50 people (35.21%), and then followed by camper, camper quitter, and quitter with 5 persons (3.52%), 0 (0.00%), 0 (0.00%), respectively.Key words:Adversity quotient, students, student centered learning