Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

PENGARUH KONSEKUENSI PERILAKU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Purwanto Purwanto
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 69 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i69.347

Abstract

Konsekuensi perilaku dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik akan berbeda pada kondisi penguatan dnn hukuman. Siswa yang mempunyai motivasi belajar intrinsik mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi pada kondisi hukuman daripada penguatan. Sebaliknya, pada siswa yang mempunyai motivasi belajar ekstrinsik, penguatan mempunyai efek yang lebih baik daripada hukuman dalam meningkatkan hasil belajar. Untuk ltu penggunaan konsekuensi perilaku sebagai cara meningkatkan hasil belajar harus mempertimbangkan karakteristik motivasi belajar siswa. Pada kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar lntrinsik, hukuman dianjurkan digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar. Sedang pada kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar ekstrinsik penguatan dianjurkan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar. 
Intelegensi: Konsep dan Pengukurannya Purwanto M.Ed
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 No. 4 (2010)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v16i4.479

Abstract

Intelligence is a common and potential capability. Theorist have not agreed in its concept yet. Their definitions are not identical. They also do not agree with factors which contribute to intelligence. They try to correlate intelligence with talent, creativity and achievement. Their theories contain different elements. Some theorist are Lewis Terman, Charles Spearman, Sternberg, Louis Thurstone, James P Guilford and Howard Gardner. Intelligence is measured by a test and scaled in IQ. IQ score is interpreted by comparing one’s IQ with his peer or norm group. ABSTRAKIntelegensi merupakan kemampuan yang bersifat umum dan potensial. Para ahli tidak mencapai kesepakatan dalam banyak hal mengenai intelegensi. Definisi-definisi yang dikemukakan menunjukkan batasan yang tidak serupa. Mereka juga tidak sepaham dalam melihat apakah intelegensi merupakan heriditas atau modifikasi. Beberapa mencoba menghubungkan intelegensi dengan bakat, kreativitas, dan prestasi. Para ahli juga berbeda dalam melihat komponen-komponen yang terdapat dalam intelegensi. Hal itu tampak dalam teori-teori yang mereka ajukan. Beberapa ahli yang mengajukan teorinya mengenai intelegensi, di antaranya adalah Terman, Spearman, Sternberg, Thurstone, Guilford, dan Gardner. Intelegensi diukur menggunakan tes intelegensi dan diskala menggunakan ukuran yang dikenal dengan IQ. Skor IQ diinterpretasikan dengan membandingkan IQ seseorang dengan kelompok sebaya atau kelompok norma.