Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyu dan Usaha Pelestariannya Juliono Juliono; M Ridhwan
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 5, No 1 (2017): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v5i1.277

Abstract

Penyu (Sea turtle) adalah salah satu satwa peninggalan dari zaman purba 110 juta tahun yang silam, penyu berhasil melewati zaman purba yang sampai saat ini masih hidup di dunia termasuk juga di Aceh. Kehidupan penyu saat ini mulai terancam punah akibat gangguan-gangguan oleh manusia, predator, lingkungan maupun penyu itu sendiri. Penyu merupakan satwa langka yang bukan hanya milik negara tertentu saja, akan tetapi menjadi milik dunia sehingga semua bangsa di dunia berkepentingan untuk menjaga kelestariannya. Berbagai upaya telah dan akan dilakukan guna menyelamatkan hewan yang kini mulai langka itu oleh intansi yang berwenang, diantaranya mengajak masyarakat yang berada di sekitar habitatnya untuk ikut menjaga dan mengurangi pengembilan telur-telurnya. Masyakarat akan sulit dilarang untuk pengambilan telur penyu karena hal itu merupakan salah satu sumber mata pencaharianmasyarakat. Oleh karena itu mengajak untuk mengurangi saja sehingga ada sebagian dari telur itu yang menetas merupakan salah satu upaya dalam rangka pelestarian penyu. Kata Kunci: Penyu, Pelestarian.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BUAH PEPAYA TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L) DI GAMPONG LAMTEUBA KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR Erdi Surya; Vera Vahira; Anita Noviyanti; M Ridhwan; Armi Armi; Muchsin Muchsin; Yeni Rimadeni; Lukmanul Hakim
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v5i1.5123

Abstract

Pupuk organik cair (POC) merupakan pupuk organik yang tersedia dalam bentuk cair, di dalamnya terkandung unsur hara berbentuk larutan sehingga sangat mudah diserap tanaman. Pupuk organik cair dapat dimanfaatkan dari bahan baku buah-buahan, sayur-sayuran baik dalam bentuk buah atau sayur segar maupun dalam bentuk limbah, seperti limbah rumah tangga, rumah makan, pasar pertanian, peternakan, maupun limbah organik jenis lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair (POC) buah pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman seledri (Apium graveolens) di Gampong Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Perlakuan terdiri atas P0 (control), P1 (30 ml), P2 (40 ml) dan P3 (50 ml). Analisis data menggunakan uji ANAVA dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair (POC) buah pepaya (Carica papaya L.) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman saledri (Apium graveolens L) dengan F hitung F tabel pada taraf signifikan 0,05. Konsentrasi pupuk yang paling efektif terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman saledri (Apium graveolens L) pada umur tanaman 30 hari setelah tanam terdapat pada P2 (40 ml) dengan tinggi tanaman rata-rata mencapai (20,50 cm), jumlah daun (75,50 helai), dan peranakan (17 peranakan). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair (POC) buah pepaya (Carica papaya L.) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman seledri (Apium graveolens).
BIMBINGAN CARA PEMBUATAN TEH DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) OLEH IBU-IBU DI GAMPONG SANTAN KABUPATEN ACEH BESAR Ibrahim Ibrahim; Marwan Marwan; Almukarramah Almukarramah; Juli Firmansyah; Jalaluddin Jalaluddin; M Ridhwan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i3.802-806

Abstract

Penyuluhan pembuatan teh dari  daun kelor (Moringa oleifera Lam) dengan pemberian cairan madu, garam sebagai minuman tambahan bagi keluarga. Teh daun kelor berupa herbal biasanya digunakan bahan alami  dari daun, ranting bahkan kulit batang yang jemur beberapa waktu kemudian diseduh dengan air panas. Boleh juga tehkelor ini dapat dikemas berupa bungkusan  dengan kertas saring. Cara pembuatan tek kelor  herbal yaitu dengan dilakukan penyiangan daun dan ranting daun kelor, pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara tindak langsung hingga kering, bahan bakunya dapat di haluskan atau ditumbuk menjadi tepung baru dibungkus  atau dikemas seperti teh celup umumnya. Daun kelor ini juga sering   dikomsumsi oleh masyarakat Aceh sebagai sayuran yang di campuran dengan wortel atau labu dalam menu masakan masyarakat desa. Banyak zat penting yang terkandung di dalam tanaman kelor seperti serat, Vit. B, Fosfor, tembaga, kalium, selenium, vitamin C, vitamin A, kalsium, asam folat, tembaga, magnesium, protein, lemak, kalsium, dan zat besi. Tanin daun kelor juga berguna sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi, dan juga anti inflamasi yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, fungsi utama dari antioksidan yang terkandung dalam daun kelor, yaitu membantu menangkal radikal bebas pada tubuh.