Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kinerja modul surya melalui variasi solar collector dan kecepatan angin Hendry Sakke Tira; Abdul Natsir; Tommy Putranto
Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin Vol 10, No 1 (2020): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.731 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v10i1.302

Abstract

Solar energy has been developed in wide areas because its potential to replace the current classic energy, fossil fuel. The advantages of solar energy are cheap and clean. To generate solar energy, photovoltaic is used. There are some factors affects the performance of photovoltaic. Some of them are the amount of light beam received and temperature of photovoltaic surface. This research was done to get better understanding of the factors on the photovoltaic performance. In order to reach the goal, two different solar reflector areas and wind velocity were applied. The wind source is coming from a blower while solar reflector was made from glass. The results showed that the watt peak, power point power maximum (PMPP), and output efficiency were increased by application of larger solar reflector and high wind velocity. Larger reflector application resulted in sun light can be focused directly to the solar panel therefore increasing the watt peak. Meanwhile, higher wind speed on the solar panel surface can reduce the solar panel surface temperature which lead to the improvement in maximum output efficiency.
UNJUK KERJA EKSERGI SISTEM FOTOVOLTAIK (PV) DENGAN KONVEKSI PAKSAAN Titin Utari; Abdul Natsir; Ni Made Seniari
DIELEKTRIKA Vol 1 No 2 (2014): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.615 KB)

Abstract

Konsumsi energi yang terus meningkat mendorong pemerintah dalam merencanakan kebijakan untuk memprioritaskan upaya konservasi, diversifikasi dan hemat energi. Salah satu bentuk dari kebijakan tersebut adalah pengembangan fotovoltaik (PV), PV sebagai salah satu dari sumber daya energi terbarukan, tidak terpisahkan dari aspek lingkungan. Kajian mendasar tentang PV selama ini hanya terkait pada evaluasi terhadap parameter energi yang belum akurat menjelaskan keseluruhan proses mengenai konversi energi pada sistem. Ketidak akuratan analisis energi terhadap sistem PV diantisipasi dengan mengembangkan konsep eksergi, yang memberikan informasi tentang energi yang hilang dari sistem, berkaitan dengan proses termodinamika yang terjadi pada sistem. Efesiensi eksergi dapat ditingkat dengan menekan temperatur yang ada pada permukaan PV. Penelitian ini menggunakan perbandingan dari beberapa kondisi yang mempengaruhi temperatur PV. Kondisi pertama adalah kondisi normal, kondisi kedua adalah konveksi paksaan yang menggunakan kelajuan angin 2 m/s dan 4 m/s. Hasil Efisiensi energi panel kondisi normal memiliki nilai lebih kecil dari efisiensi energi panel kondisi konveksi paksaan dengan kelajuan 2 m/s dan 4 m/s. Efisiensi energi panel kondisi normal sebesar 42-50% efisiensi energi panel kelajuan 2 m/s bernilai 45-51%, dan efisiensi energi panel kelajuan 4 m/s sebesar 60-80%.
Kajian Teknis dan Ekonomi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Menggunakan Perangkat Lunak LandGEM TPA Kebon Kongok Gerung Lombok Barat Agung Budi Muljono; Komang Bagus Khrina Mukti; Abdul Natsir
DIELEKTRIKA Vol 9 No 1 (2022): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v9i1.296

Abstract

Energy use currently still depends on the use of fossil energy, especially in Indonesia, the use of fossil energy is still the main source of energy. The utilization of urban waste is one of the national priorities in the field of new and renewable energy, this is also the background for making waste an object of research in the conversion of electrical energy. This final project will create a waste power plant located in the city of Mataram. The potential study is based on the amount of waste contained in the Kebon Kongok landfill. The parameters used in the feasibility analysis of a solid waste power plant are Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), Payback Period (PP), and Internal Rate of Return (IRR). The results showed that the Kebon Kongok landfill has a potential production of Landfill Gas (LFG) of 7,100,769,959 m3 per year. The electrical energy that can be sold to PT PLN (Persero) is 64,226,464.28 kWh per year. Based on the calculation of the investment cost needed to realize a solid waste power plant in Mataram city of Rp. 997,779,793,920,-, (NPV) = Rp. 435.227.788.872.53,-, PP = 7.6 years, BCR = 1.33, and IRR = 4.27%. This means that the waste power plant is feasible to be realized.
UNJUK KERJA SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK 150 KV PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA Ibnu Zyad; Agung Budi Muljono; Abdul Natsir
DIELEKTRIKA Vol 8 No 2 (2021): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v8i2.275

Abstract

Short-circuit faults is a faults that must be overcome by protective equipments. One of the protective equipment is a grounding system that serves to reduce the fault current to the ground. The grounding system that will be analyzed in this research is grounding system of the transformer at 150 kV substations PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) which is then compared to other type of grounding which is gorunding with resistance and reactors in relation to reducing the short circuit current. This research was conducted with a simulation with secondary data from PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. The method used is the Newton-Raphson method to obtain power flow in the normal state of the system. Short-circuit fault analysis is carried out in a simulation using ETAP 12.6 Software. The results showed thatthat solid-grounding of the transformer at 150 kV substations PT. AMNT conducts a large fault current. For single line-to-ground faults the magnitude is 2.658 kA at 0% fault distance or at the beginning of the transmission line and this value decreases with the fault distance away from the power plant system. Resistance grounding, whether with low resistance (12 and 40 Ohm) or high resistances (500 Ohm) do not fulfill its grounding requirements. For grounding using a 108 Ohm reactor, the magnitude of single line-to-ground faults is 1,001 kA at 0% fault distance or at the beginning of the transmission line and this value decreases with the faults distance away from the power plant system. This value still fulfill its grounding requirements which is the available ground-fault current should be at least 25% and preferably 60% of the three-phase fault current.
MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT)PADA SISTEM FOTOVOLTAIK DENGAN BOOST CONVERTER BERBASIS LOGIKA FUZZY I Gede Ferryawan; Abdul Natsir; I Made Ari Nratha
DIELEKTRIKA Vol 4 No 2 (2017): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.592 KB)

Abstract

Pemanfaatan energi surya mulai banyak dikembangkan pada PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), namun daya listrik pada modul fotovoltaik yang dihasilkan tidak pada kondisi daya keluaran maksimum. Untuk meningkatkan efisiensi modul fotovoltaik digunakan teknologi Maximum Power Point Tracking (MPPT) untuk penelurusan daya maksimum pada sistem fotovoltaik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan daya keluaran sistem fotovoltaik setelah menggunakan MPPT, dari daya keluaran sistem fotovoltaik tanpa menggunakan MPPT berdasarkan input perubahan iradiasi dan perubahan beban. Pada penelitian ini, MPPT terdiri dari Boost Converter yang fungsinya menaikkan tegangan keluaran, sedangkan algoritma yang digunakan adalah logika fuzzy yang bekerja berdasarkan besarnya Error (E) dan Change of Error (CE) dari perubahan tegangan dan arus modul fotovoltaik, sehingga logika fuzzy dapat mengatur sudut penyalaan (Duty Cycle) pada Boost Converter agar dihasilkan keluaran daya maksimal pada modul fotovoltaik. Hasil penelitian menunjukkan setelah menggunakan MPPT, saat diberikan input perubahan tahanan beban dengan iradiasi 1000 W/m2 dan temperatur 25°C, dihasilkan daya maksimum pada kondisi input tahanan 20 Ω sebesar 59,71 W untuk C = 325 μF dengan rasio daya 91,86 % dan 46,18 W untuk C = 32500 μF dengan rasio daya 72,03 %, dibandingkan dengan sistem tanpa MPPT hanya sebesar 23 W. Kemudian saat input perubahan iradiasi dengan tahanan beban 20 Ω dan temperatur 25°C dihasilkan daya maksimum pada masing-masing iradiasi tertinggi 746,9 W/m2, 779,4 W/m2, dan 839,4 W/m2 sebesar 38,88 W, 42,07 W, dan 47,8 W dengan rasio daya 59,81 %, 64,72 %, dan 73,53 % dibandingkan dengan sistem tanpa MPPT hanya sebesar 21,7692 W, 21,9613 W, dan 22,2849 W.
PEMODELAN DAN SIMULASI HARMONIK DALAM JARINGAN TENAGA LISTRIK SEBELUM DAN SETELAH PEMASANGAN KAPASITOR Sabar Nababan; Abdul Natsir; Supriyatna Supriyatna
DIELEKTRIKA Vol 4 No 1 (2017): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114 KB)

Abstract

Distorsi bentuk gelombang sinusoidal tegangan dan arus listrik oleh harmonik, yang disebabkan beban taklinear, merupakan satu masalah utama kualitas daya dalam industri daya listrik. Banyak kerugian yang ditimbulkan oleh distorsi harmonik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tegangan harmonik di masing-masing bus; sebagai akibat pemakaian beban taklinear pada suatu jaringan distribusi tenaga listrik. Penelitian ini akan menggunakan software Matlab dalam m-file.
RANCANG BANGUN ATS/AMF SEBAGAI PENGALIH CATU DAYA OTOMATIS BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL Fathur Rahman; Abdul Natsir; Giri Wahyu W
DIELEKTRIKA Vol 2 No 2 (2015): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.919 KB)

Abstract

Automatic Transfer Switch/Automatic Main Failure adalah alat yang dapat memindahkan catu daya utama menuju catu daya cadangan secara otomatis dan cepat, saat catu daya utama mengalami gangguan ataupun terjadi pemutusan suplai ke beban. ATS/AMF ini di kendalikan dengan PLC sebagai kontrol otomatis sehingga memudahkan dalam pembuatan dan meminimalisir biaya dalam penggunaan komponen. ATS yang digunakan menggunakan sensor tambahan sebagai penunjang berupa mikrokontroler yaitu arduino. Arduino membaca masukan variable dari masukan tegangan dan frekuensi. Batas standar sensor overvoltage tidak melebihi dari 230VAC yang diwakili dengan tegangan 2.90 VDC dan undervoltage tidak lebih rendah dari 200VDC yang di wakili dengan 2.30 VDC serta sensor frekuensinya tidak berada di bawah 49.5 dan tidak melebihi 51 Hz. Perpindahan dari suplai PLN ke genset mengalami beberapa tahap. Pertama tahap bumper yang di lakukan oleh PV sebagai penanggulangan kehilangan suplai sementara sampai genset dapat digunakan. Kemudian proses starting genset selama 5 detik, pemanasan genset selama 10 detik. Tahap kedua adalah proses perpindahan suplai dari suplai PV sebagai bumper menjadi genset ketika sensor membaca masukan sesuai standar yang digunakan. Tahap ketiga adalah pengambil alihan kembali suplai oleh PLN saat PLN kembali aktif dan semua catu daya yang mensuplai kebeban diputus. Kata kunci : ATS, AMF, PLC, pengalih catu daya otomatis, programmable logic control. ABSTRACT ATS/AMF is a tool which it is able transfer the main power supply towords the back up power supply automatically and fastly, when the main power supply is failed or termination of supply to the load. ATS / AMF is controlled by the PLC as an automatic control to facilitate the making and minimize costs in the use of the component. ATS used as additional censor to support in the form of microcontroller, namely arduino. Arduino reads the variable input from the input voltage and frequency. The standard of overvoltage censor is no more than 230 VAC wich is represented by 2.90 VDC and udervoltage is not lower than 200 VDC which is represented by 2.30 VDC. Also its frequency censor is not under 49.5 and not upper than 51 Hz. The transfer power supply from PLN towards genset throught some steps. First, the bumper step done by PV as the countermeasures from the the loss of temporary supply until the genset is already to use. Then, starting genset is in 5 seconds, genset preparing is 10 seconds. The second step is transfer supply from the PV as a umper into the generator when the sensor reading inputs according to the standards used. The last step is the takeover of back supply by PLN when PLN is reactivated and all power supply which supplies to the load is disconnected. Keywords : ATS, AMF, PLC, automatic switch power supply, programmable logic control
KONTROL DAYA DENGAN VARIASI KECEPATAN PADA DOUBLE-FED INDUCTION GENERATOR UNTUK TURBIN ANGIN Abdul Natsir; Supryatna .; Sabar Nababan
DIELEKTRIKA Vol 3 No 1 (2016): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.188 KB)

Abstract

Salah satu kelemahan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) adalah kecepatan angin yang terjadi tidak konstan, sehingga menimbulkan ketidakstabilan pada daya listrik yang dibangkitkan. Apabila penetrasi daya PLTB cukup besar dengan perubahan yang cepat, maka sangat kesulitan dalam pengaturan daya keluarannya. Dengan karakteristik penjejakan titik daya maksimum (MPPT) pada Double-Fed Induction Generator (DFIG), dapat diperoleh daya keluaran mekanis maksimum pada setiap kecepatan angin yang berbeda. Daya keluaran dari DFIG akan selalu mengikuti perubahan kecepatan angin, sehingga DFIG dapat langsung terhubung dan disinkronkan dengan grid PLN. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dan analisis dengan melakukan kontrol daya pada DFIG untuk kondisi operasi sub-sinkron dan operasi super-sinkron. Penelitian ini menggunakan modul DFIG di Laboratorium energi baru dan terbarukan. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah daya DFIG yang disuplai besarnya sama dengan penjumlahan daya yang diberikan ke grid dan LSC baik pada kondisi operasi sub-sinkron maupun operasi super-sinkron. Demikian juga dengan variasi kecepatan untuk daya DFIG konstan, penjumlahan daya grid dengan LSC sama dengan daya yang disuplai DFIG. Artinya perubahan kecepatan pada DFIG tidak mempengaruhi frekuensi sistem (frekuensi konstan). Kata kunci: PLTB, DFIG, kontrol daya, dan kecepatan variabel
PENGATURAN POLA BEBAN LISTRIK DENGAN SUPLAI DARI SISTEM PEMBANGKIT HIBRIDA FOTOVOLTAIK-BIOGAS Hazinatul Asror; Rosmaliati Rosmaliati; Abdul Natsir
DIELEKTRIKA Vol 1 No 1 (2014): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.109 KB)

Abstract

Sistem fotovoltaik dan sistem biogas telah dibangun di Laboratorium Energi Barudan Terbarukan Fakultas Teknik Universitas Mataram. Kedua sistem tersebut akan digabungkan menjadi sistem hibrida untuk menentukan pola implementasi, kapasitas dan kinerja sistem pada kelompok bebanyang terdiri dari kelompok desa dan kelompok kota.Kelompok desa terdiri dari kelompok pendapatan rendah, kelompok pendapatan menengah, dan kelompok pendapatan atas, sedangkan kelompok kota terdiri dari kelompok pendapatan rendah dan kelompok pendapatan menengah.Penelitian ini menggunakan baterai sebagai penyimpanan energi, inverter untuk mengubah DCmenjadi AC, dan beban AC yang dibutuhkan masing-masing kelompok berdasarkan data survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, biogas dengan kapasitas digester 8m3 dibutuhkan oleh semua kelompok. Untuk mengatasi kekurangan energi yang dihasilkan oleh biogas, kelompok desa pendapatan menengah, kelompok desa pendapatan atas, kelompok kota pendapatan rendah dan kelompok kota pendapatan menengah, membutuhkan fotovoltaik kapasitas 65 Wp dengan jumlah masing-masing panel 2, 5, 2, dan 8. Kapasitas baterai yang dibutuhkan masing-masing kelompok beban adalah 22,6Ah, 81,73Ah, 151,83Ah, 83Ah, dan 262,63Ah. Kinerja sistem hibrida fotovoltaik-biogas dipengaruhi oleh cuaca, meskipun produksi biogas cenderung tetap, tetapi kapasitas arus yang dihasilkan oleh fotovoltaik tergantung dari radiasi matahari yang diterima
RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GRAVITASI BUMI Ahmad Rosidin Talib; I. Nyoman Wahyu S; Abdul Natsir
DIELEKTRIKA Vol 3 No 1 (2016): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat disebabkan oleh pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi yang senantiasa semakin tinggi. Keterbatasan persediaan dari bahan material fosil dalam waktu mendatang menjadi pemicu untuk memanfaatkan energi yang ramah lingkungan yaitu energi yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) seperti energi air, surya, angin, panas bumi, biomass. Namun dalam pemanfaatannya energi baru terbarukan tersebut, memiliki keterbatasan terhadap penggunaannya yaitu pengaruh terhadap kondisi alam. Oleh karena itu, timbul pemikiran untuk merancang sebuah pembangkit yang tidak terpengaruh terhadap kondisi alam, dimana pembangkit ini merupakan pembangkit yang didesain berdasarkan karena adanya gaya gravitasi bumi. Sehingga pembangkit ini dapat disebut sebagai pembangkit listrik tenaga gravitasi bumi (PLTGB). Metode yang dilakukan pada perancangan prototipe pembangkit listrik tenaga gravitasi bumi yaitu dengan menyesuaikan keadaan kondisi kesetimbangan massa benda, sehingga mengakibatkan perputaran poros dan dapat dijadikan daya mekanik untuk memutar generator. Namun dalam proses perancangan pembangkit listrik tenaga gravitasi bumi ini, tidak terlepas dari sumber bantuan luar berupa sumber DC 12V untuk dapat memutar motor DC yang mengotrol kesetimbangan massa benda sehingga sistem pembangkit dapat terus berputar. Hasil pengujian prototipe pembangkit listrik tenaga gravitasi bumi yang dimana dengan dimensi panjang 64 cm, lebar 37 cm, tinggi 82 cm telah mampu menghasilkan energi listrik maksimal sebesar 1 kWh. Dan dimana dengan putaran maksimal generator sebesar 105,48 rpm mampu menghasilkan tegangan maksimal sebesar 19,87 V dan arus maksimal sebesar 14 mA. Adapun dalam perancangan prototipe pembangkit listrik ini terdapat energi listrik masukan sebesar 0,43 kWh, sehingga energi listrik yang dihasilkan lebih besar dari pada energi listrik yang digunakan dan didapatkan energi listrik bebas sebesar 1kWh 0,43 kWh 0,57 kWh dan menghasilkan efisiensi total maksimum sistem pembangkit sebesar 12%. Kata Kunci: Pembangkit Tenaga Listrik, Gravitasi Bumi, Generator AC, Efisiensi Pembangkit.