Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pendampingan Membatik dan Digitalisasi Marketing dalam Upaya Peningkatan dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Di Desa Banjarrejo Elmira Febri Darmayanti; Fenny Thresia; Dani Anggoro; Sri Retnaninng Rahayu; Angga Kurniawan
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i2.2184

Abstract

ABSTRAK  Sebagian besar penduduk Desa Banjarrejo bekerja sebagai petani, buruh, dan pedagang. Salah satu potensi usaha yang bisa dikembangkan di desa ini adalah bidang kebudayaan. Di bidang kebudayaan, Desa Banjarrejo memiliki beberapa kesenian, diantaranya adalah seni gamelan jawa, seni janeng, seni wayang kulit, serta seni janger, kuda lumping, dan seni batik. Permasalahan utama yang dihadapi yaitu masih perlunya pelestarian seni membatik di Desa Banjarrejo. Selain itu, perlu adanya peningkatan produktivitas ibu-ibu yang ada di Desa Banajrrejo dan remaja putus sekolah serta perlunya pemberdayaan SDM setempat terkait penggunaan digital marketing dalam upaya peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata. Adapun solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dilakukan pendampingan membatik dan penggunaan digitalisasi marketing bagi mitra agar masyarakat di Desa Banjarrejo dapat mengasah keterampilan membatik yang nantinya dapat melestarikan seni batik yang mulai luntur akibat era digitalisai. Selain itu, diperlukannnya pendampingan terkait penggunaan digitalisasi sebagai media branding, sharing, serta promosi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melakukan praktik langsung (tutorial) kegiatan membatik, diskusi, dan sharing mengenai proses membatik dan digitalisasi marketing. Hasil dari pengabdian ini antara lain masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja putus sekolah di Desa Banjarrejo semakin yakin bahwa seni membatik yang sudah ada dapat dilestarikan dan dijadikan salah satu ciri khas dan daya tarik wisata dari Desa Banjarrejo, selain itu dengan adanya kegiatan digitalisasi lebih memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan secara online di platform pilihan sehingga meningkatakan produktivitas dan pendapatan mereka. Kata kunci: branding, digitalisasi marketing, promosi, platform, sharing. ABSTRACT Most of the residents of Banjarrejo Village work as farmers, laborers, and traders. One of the business potentials that can be developed in this village is the field of culture. In the field of culture, Banjarrejo Village has several arts, including Javanese gamelan art, janeng art, shadow puppets, as well as janger art, lumping horses, and batik art. The main problem faced is the need to preserve the art of batik in Banjarrejo Village. In addition, there is a need to increase the productivity of mothers in Banajrrejo Village and dropout teenagers and the need for empowerment of local human resources related to the use of digital marketing in an effort to increase and develop tourist attractions. The solution to solving these problems is batik assistance and the use of marketing digitalization for partners so that the community in Banjarrejo Village can hone batik skills that can be done by batik art which is starting to fade due to the digitalization era. In addition, assistance is needed regarding the use of digitalization as a media for branding, sharing, and promotion. The method used in the implementation of this service is direct practice (tutorial) of batik activities, discussions, and sharing about marketing and digitization. The results of this service include the community, especially mothers and out-of-school teenagers in Banjarrejo Village, who are increasingly convinced that the existing batik art can be preserved and used as one of the characteristics and tourist attractions of Banjarrejo Village, besides that with digitalization activities it is easier business actors to market online on the platform of choice so as to increase their productivity and income. Keywords: branding, digitalization of marketing, promotion, platform, sharing.
PENGGUNAAN BIBO APPLICATION UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Fenny Thresia; Amirudin Latif
JURNAL LENTERA [PENDIDIKAN PUSAT PENELITIAN LPPM UM METRO] Vol 7, No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jlpp.v7i2.2394

Abstract

Organic Vegetable Business Empowerment of Hijau Daun Farmers Group, Karang Rejo, North Metro Agus Sutanto; Hening Widowati; Nani Septiana; Achyani; Fenny Thresia; Nedi Hendri
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1240

Abstract

he excessive use of chemicals for vegetable cultivation in Karangrejo, North Metro threatens the sustainability of agriculture. The high control of pests, weeds, and labor costs causes farmers to use chemicals and doses tend to increase, which poses a risk to consumers. PKM objectives: 1. Organic cultivation, 2. Training on post-harvest innovation on washing, packing, labeling, and packaging variations. 3. Variations of processed organic vegetables: ice cream and nuggets. 4. Development of offline and online marketing. Activities during July-September 2022, to 15 members of the Hijau Daun farmers group, with assistance/training on organic cultivation, post-harvest with the application of Pumakkal Liquid Fertilizer Production of PT. Pumahitari University of Muhammadiyah Metro, making ice cream and vegetable nuggets, offline and online sales practices. Activity results: 1. Farmer groups know and are capable of environmentally friendly organic cultivation. 2. Able to make compost and liquid fertilizer and 9 types of vegetables obtained Prima 3.3 certificate. Able to make ready-to-cook packages, Hida ice cream, and nuggets and use the web.
SPEECH ACT FOUND IN RAYA AND THE LAST DRAGON MOVIE Ires Putri Hartawati Ningrum; Fenny Thresia; Bambang Eko Siagiyanto
Journal of English Education and Enterpreneurship (JEEP) Vol 2 No 2 (2022): JULY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to find types and the most dominant speech act of illocutionary acts found in Raya and the Last Dragon movie. This study utilized a descriptive qualitative method. Primary and secondary data were collected to find the answers of the problem. As in the primary data, the researcher used the movie and the movie script and in the secondary data, the researcher used a related literature or research papers to support the study. The data were analyzed in four phases; data management, data reduction, data display, and verification. The findings revealed that the movie utilized all of the illocutionary acts as many as, 92 utterances comprises 4 are declarative, 13 are representative, 27 are expressive, 32 are directive, and 15 are commissive. The result also revealed that directive speech act to be the most dominant utterance spoken by the characters in the movie and declarative speech act to be the least utterance spoken.
MENINGKATKAN KAPASISTAS ENTERPRENEURSHIP MAHASISWA MELALUI KEMITRAAN UMKM Fenny Thresia
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2017): DEDICATION: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu isu sentral pembangunan yang berkembang dari waktu ke waktu adalah persoalan pengangguran terutama pengangguran dari kalangan terdidik. Program ini bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan baru di masyarakat kalangan kampus dengan bersinergi bersama UMKM yang dijadikan mitra. Adapun UMKM yang dijadikan mitra pada program COOP ini sejumlah 6 UMKM; Berkah Jaya, Fisago Clothing, Studio sambal numani, Bombay, Tapis Wawai dan Bougenvile. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah dengan seleksi peserta. Hasil seleksi peserta dilakukan pembekalan dan pelatihan tentang kewirausahaan, penugasan magang bagi peserta dan seleksi terakhir untuk menghasilkan unit usaha baru. Kegiatan Co-op ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama diawali dengan sosialisasi program Co-op, yaitu dengan pemberitahuan atau penguman adanya kegiatan kewirausahaan berupa seleksi pembentukan calon wira usaha baru melalui media cetak maupun maya. Tahap ke-2 berupa seleksi peserta untuk menjadi calon wirausaha, tahap ke-3 berupa pembekalan calon wirausaha tentang kewirausahaan, tahap ke-4 berupa pemagangan calon wirausaha pada UMKM mitra, tahap ke-5 berupa evaluasi pelaksanaan Co-op. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah mahasiswa calon wirausaha mampu membuat unit usaha baru secara bersama.
Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Pemandu Wisata Suoh Lampung Barat Fenny Thresia; Nedi Hendri
SINAR SANG SURYA Vol 7, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v7i2.2782

Abstract

ABSTRACT Selama pandemic 2019-2022 jumlah kunjungan wisatawan baik domestic ataupun luar negeri menurun drastic. Selain itu pengembangan pariwisata membutuhkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang tersebut, seperti pemahaman bahasa Inggris, agar masyarakat khususnya pemuda yang dapat menjadi pemandu wisata bisa berinteraksi dengan wisatawan luar negeri dan mendapat keuntungan dari sektor tersebut. Mengingat daerah wisata Lampung barat merupakan daerah wisata yang masih sangat baru dan belum sepenuhnya terjamah pengelolaan baik. Masyarakat masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi berbahasa Inggris dengan para wisatawan luar negeri. Hal ini harus di tata karena cepat atau lambat, dunia pariwisata di kabupaten Lampung barat akan terus berkembang dan itu membutuhkan kesiapan baik dari Sumber daya manusianya dan juga sarana dan prasarana wisata yang terus dibangun. Mengingat destinasi wisata Lampung Barat khususnya Suoh yang memiliki keramikan dan air panas belum tereksplore dan terekspose dengan baik.  Kata Kunci: Bahasa Inggris, Keramikan,Lampung Barat,Suoh, Wisata ABSTRACTDuring the 2019-2022 pandemic, the number of domestic and foreign tourist visits decreased drastically. In addition, the development of tourism requires the knowledge and skills of the public in these fields, such as the understanding of English, so that the public, especially young people who can be tourist guides, can interact with foreign tourists and benefit from the sector. Given that the tourist area of the western Lampung is a very new and not fully managed tourism area. People still have difficulty in communicating in English with foreign tourists. This must be in order because sooner or later, the world of tourism in the western district of Lampung will continue to develop and it requires the preparation of both its human resources and also the facilities and tourist facilities that are continuously built. Given the tourist destinations of the Western Lampung, especially Suoh, which has water and hot water not yet explored and well exposed. Keywords: English, Keramikan, Suoh, Tourism, West Lampung.