Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

A Study on Task Commitment in Coaching Systems, Academic Culture, and Learning Organizations Ansori Ansori
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 3 (2021): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.628 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i3.1435

Abstract

This study aims to determine the effect of coaching systems, learning organizations, and academic culture on task commitment. A survey and path analysis technique was used in the study. The study was conducted in an education institution (Indonesian Navy) using a proportional random sample of 52 lecturers. The data analysis revealed a direct correlation between task commitment, coaching system, learning organization, and academic culture. Finally, the study concludes that the coaching system's impact and the learning organization's influence on task commitment are critical. As a result, it is recommended that some programs be developed to strengthen the coaching system and learning organization.
Analisis Kelayakan Modul Tes Menggunakan Aplikasi PowerPoint Damianus Manesi; Ansori Ansori; Imanuel A. Tnunay
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 4 (2021): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i4.1830

Abstract

Salah satu tugas dosen adalah mengevaluasi pembelajaran, yang dapat dilakukan menggunakan metode dan alat tertentu. Salah satu model evaluasi adalah evaluasi berbasis TIK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain sebuah modul berbasis TIK menggunakan VBA macros PowerPoint dari aspek kelayakannya. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development, dan menggunakan kuisioner sebagai alat ukurnya. Subjek yang diteliti berjumlah 25 orang yang adalah kadet mahasiswa Prodi Permesinan Kapal Unhan RI, dan Informan berjumlah 2 orang yang masing-masing adalah ahli dalam bidang pembelajaran dan media. Hasil analisis membuktikan bahwa modul tes dengan VBA macros PowerPoint adalah layak digunakan sebagai media tes pada mata kuliah pengantar teknologi kelautan, karena memenuhi syarat sebagai media yang baik dengan rata-rata semua indikator yang diuji, baik itu validasi media, validasi materi dan hasil uji coba memiliki nilai > 4,08 pada kategori sangat baik. Namun kedepan Modul perlu dikembangkan untuk format model test yang berbeda.
Behavior of Violence in Education: Study of Education Sociology Ansori Ansori; Antonia Junianty Laratmase; Syahrir Ibnu
ijd-demos Volume 4 Issue 1 (2022)
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v4i1.212

Abstract

AbstractMoral education is essential in the world of education. Moral education does not teach about academics but non-academics, especially about attitudes and how to do good daily behavior. Moral education has been defeated by other education. Time at school is used up to pursue academic values. Students are forced to study so that their grades on exams will improve and they can live up to the name where they attend school. The teacher forgets that a lesson is more important than all of that, namely moral education. This relationship pattern is rooted in the non-objectivity of the education system in Indonesia, namely regarding the principles, objectives, social organization, curriculum, teaching methods, evaluation, students, educators, facilities, and financing. Value education is a learning effort for students to understand and recognize, instill and preserve, absorb and realize noble values in human life related to truth, goodness, and beauty in habituation to act consistently with value demands. In society, many roles of parents are left in educating their children to other people or household assistants. Of course, these children have a character or character that will be much different from the nature of their parents. The child will tend to follow what he sees, which is fun, without being aware of the good, bad, right, wrong, reasonable, unreasonable, inappropriate, may not all of these be rammed. His family and life should not be ignored and neglected. Even though the current trend is due to the increasing material needs, many mothers and fathers work and surrender their children’s life problems to household assistants or “paid people” so that almost all educational matters are entirely relied on by schools and, unfortunately, in schools, intellectual issues, moral values are practically untouched.Keywords: Behavior of Violence, Education Sociology, Students AbstrakPendidikan akhlak merupakan hal yang esensial dalam dunia pendidikan. Pendidikan moral tidak mengajarkan tentang akademik tetapi nonakademik, terutama tentang sikap dan bagaimana berperilaku sehari-hari yang baik. Pendidikan moral telah dikalahkan oleh pendidikan lain. Waktu di sekolah habis untuk mengejar nilai-nilai akademik. Siswa dipaksa untuk belajar agar nilai ujian mereka meningkat dan mereka dapat mengharumkan nama sekolah tempat mereka bersekolah. Guru lupa bahwa suatu pelajaran lebih penting dari itu semua, yaitu pendidikan akhlak. Pola hubungan ini berakar pada non-objektivitas sistem pendidikan di Indonesia, yaitu mengenai asas, tujuan, organisasi sosial, kurikulum, metode pengajaran, evaluasi, peserta didik, pendidik, fasilitas, dan pembiayaan. Pendidikan nilai merupakan upaya pembelajaran bagi peserta didik untuk memahami dan mengenal, menanamkan dan melestarikan, menyerap dan mewujudkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia yang berkaitan dengan kebenaran, kebaikan, dan keindahan dalam pembiasaan bertindak sesuai dengan tuntutan nilai. Dalam masyarakat, banyak peran orang tua yang ditinggalkan dalam mendidik anaknya kepada orang lain atau asisten rumah tangga. Tentunya anak-anak tersebut memiliki watak atau watak yang akan jauh berbeda dengan sifat orang tuanya. Anak akan cenderung mengikuti apa yang dilihatnya, yang menyenangkan, tanpa menyadari baik, buruk, benar, salah, wajar, tidak masuk akal, tidak pantas, tidak boleh semua itu ditabrak. Keluarga dan hidupnya tidak boleh diabaikan dan diabaikan. Meski tren saat ini karena kebutuhan materi yang semakin meningkat, banyak ibu dan ayah yang bekerja dan menyerahkan masalah kehidupan anak-anak mereka kepada asisten rumah tangga atau “orang bayaran” sehingga hampir semua urusan pendidikan sepenuhnya diandalkan oleh sekolah dan, sayangnya, di sekolah, masalah intelektual, nilai moral praktis tidak tersentuh.Kata kunci: Perilaku Kekerasan, Sosiologi Pendidikan, Siswa
Pelatihan Perbaikan Dan Perawatan Perahu Fiber Nelayan Pospera Kletek Kabupaten Malaka Ansori Ansori; Damianus Manesi; Elkana Lopo; Zakka Ruhma; Abdi Ismail; Imanuel Tnunay; Boy Bistolen; Jemsy R. Rohi
Abdi Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v3i2.2780

Abstract

Kelompok Nelayan Desa Kletek, merupakan salah satu kelompok nelayan potensial, karena kelompok mereka merupakan salah satu penyuplai hasil ikan terbesar di kab Malaka provinsi Nusa tenggara timur. Karena keberhasilan tersebut mereka di hibahi beberapa perahu fiberglas dengan tujuan untuk lebih mengotimlkan hasil tangkapan mereka. Namun sayang beberapa perahu trsebut mengalami cacat operasi sehingga dibiarkan begitu saja. Pengabdian ini bertujuan untuk memgoptimlkan kembali fungsi kapal dengan cara melatih nelayan desa keletek untuk memperbaiki dan merawat perahu fiber tersebut. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan praktik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini yaitu mampu meningkatkan keterampilan nelayan dalam hal mengidentifikasikan jenis cacat pada bodi perahu fiber, mengenal karakter material dan mampu menggunakan peralatan perbaikan bodi perahu fiber, mampu memetakan area kerja, membuat campuran gelcoat dan melakukan proses perbaikan bodi dengan benar. 
Menangkal Penurunan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum Ansori Ansori; Irwandi Irwandi; Siti Noor Aini; Asep Dudi Suhardini; Avid Leonardo Sari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8487

Abstract

Pendidikan agama Islam di SMP bertujuan untuk menanadamkan cita-cita dan prinsip-prinsip Islam pada siswa Muslim. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kaum muda kehilangan minat pada mata pelajaran ini. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Temuan menunjukkan bahwa faktor eksternal dan pribadi berperan dalam membentuk motivasi untuk mengejar pendidikan agama Islam. Aspek individu meliputi: (1) minat awal yang dimiliki setiap individu dan (2) keragaman peserta dalam pembelajaran. Unsur situasional meliputi: (1) pengaruh orang tua, (2) pengaruh guru PAI, dan (3) kurikulum PAI. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam meningkatkan antusiasme siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Efficient Development of Applied Technology Innovation Through Design For Manufacture and Assembly Andi Fathurrachman Batara Sulo; Andi Fiqri Vigriawan Bataralipu; Ansori Ansori
International Journal of Science, Technology & Management Vol. 4 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Publisher Cv. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46729/ijstm.v4i1.743

Abstract

The conventional product design process and the design results from the designer need to be evaluated and optimized in terms of the manufacturing process and assembly process by the manufacturing department. In this process, it is sometimes necessary to make design changes that must be consulted with the designer to make it more efficient. This can be seen from three aspects of the product, namely quality, cost, and production time. A very applicable method to meet the needs of these 3 aspects of the product is the design method for manufacturing. One solution that can be applied is the design for manufacture and assembly (DFMA) method. DFMA is a method to evaluate the design of a product so that it can be easily assembled and manufactured. This paper will explain the application of the DFMA method to several applied technology product designs. As a case example for the application of the DFMA method, the development of a post-stroke bicycle frame from the initial design to the final design step, namely prototyping, is observed. A prototype was also evaluated with the help of the DFMA method and the evaluation results showed that the application of the DFM method provided significant improvements, where the total components of the bicycle frame at the beginning of the design were 53 pieces, in the final design could be reduced to 29 pieces (45%), with design efficiency increasing by 1.04%.
KEBIJAKAN POROS MARITIM DUNIA DIHADAPKAN DENGAN UNDANG–UNDANG NO. 32 TAHUN 2014 DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KETAHANAN NASIONAL Yudi Asmar; I Nengah Putra Apriyanto; Lukman Yudho Prakoso; Robby Moechammad Taufik; Ansori Ansori; I Nyoman Parwata; Buddy Suseto; Priyanto Priyanto; Susilo Adi Purwantoro
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Indonesia adalah Negara Kepulauan yang menganut bentuk Negara Kesatuan (Unitary). Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia. Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan, dan ekonomi. Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan. Jenis penelitian Strategi Kampanye Militer Kebijakan Poros Maritim Dunia Dihadapkan Dengan Undang – Undang No. 32 Tahun 2014 Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Nasianal yang akan penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Sudah sewajarnya Indonesia menjadi poros maritime dunia karena ditunjang dengan kondisi geografis dan budaya leluhur bangsa Indonesia yang sejak lama dikenal sebagai Nusantara, yaitu bangsa yang sangat ahli dalam bidang maritime. Dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia, seharusnya Pemerintah, bersama TNI (TNI AL) bersama dan Pemerintah daerah yang memilik garisi pantai, dilibatkan dalam penyusunan payung hukum terkait kebijakan Poros Maritim Dunia, sehingga tidak terjadi tumpeng tindih.
PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN DI PROVINSI PAPUA GUNA MENGHADAPI POTENSI ANCAMAN DALAM RANGKA MENJAGA KEUTUHAN NKRI Dede Suhendrawan; I Nengah Putra Apriyanto; Lukman Yudho Prakoso; Robby Moechammad Taufik; Ansori Ansori; I Nyoman Parwata; Buddy Suseto; Priyanto Priyanto; Susilo Adi Purwantoro
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menghadapi potensi ancaman yang dihadapi di wilayah Provinsi Papua, diperlukan adanya penataan wilayah pertahanan agar terwujud suatu ruang, alat dan kondisi pertahanan negara yang tangguh. Dalam hal tersebut dapat diwujudkan bilamana sumber daya nasional baik sumber daya manusia, sumber daya alam/buatan maupun sarana prasarana di wilayah Provinsi Papua dapat dibina dan dikembangkan untuk memperkuat sistem pertahanan negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Pasal 3 yang menyebutkan bahwa pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara bertujuan untuk mentransformasikan sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya buatan serta sarana dan prasarana nasional menjadi kekuatan pertahanan negara yang siap digunakan untuk kepentingan pertahanan negara. Jenis penelitian Penataan Wilayah Pertahanan di Provinsi Papua Guna Menghadapi Potensi Ancaman Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI menggunakan deskriptif kualitatif dengan wawancara terpusat (focused interviews). Desain penelitian yang dipilih merupakan kerangka metode dan teknik penelitian yang memungkinkan para peneliti untuk mengasah metode penelitian yang cocok untuk materi penelitian. Pengawasan dan pengamanan garis perbatasan yang terbatas karena kondisi alam, sehingga penataan wilayah pertahanan belum dapat dilaksanakan secara maksimal oleh karena keterbatasan sarana prasarana. Agar dalam penataan wilayah pertahanan di Provinsi Papua tidak hanya difokuskan pada penangkalan ancaman militer dari negara lain saja tetapi ancaman nir militer yang pelakunya bukan negara (nonstate actor) juga menjadi pertimbangan.
Realizing the Narrative: Higher Education Strategies as Creative Economy Agents in Indonesia Muh. Syaiful Saehu; Ansori Ansori; Suharto Suharto; Desy Putri Purnamasari; Gallex Simbolon
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 2 (2023): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i2.3079

Abstract

The development of the creative economy in Indonesia encounters several obstacles, including regulatory issues and government protection, as well as the need for more technological knowledge and innovation owned by business people. Higher education academics, as intellectuals, play an essential role in developing this creative economy, considering that academics are very closely related to science, technology, and research innovation. This article will discuss Indonesia's creative economy and how people perceive it. Furthermore, it will look at the importance of higher education as a printer for young entrepreneurs in the sector. This article examines two aspects of curriculum development based on the creative economy and work placements for young entrepreneurs. It will then demonstrate how young graduates can be empowered to build creative economy careers. This research uses a literature review as the design. Five articles were taken as the data sources for this study. The results of the study show that to create young creative workers, higher education must create a curriculum that is based on the creative economy and is oriented towards; competency-based, facilitating creativity, skills, and talents possessed by students, and there is a balance of soft science and hard science for future tertiary graduates. In the narrative of job placement for young creative workers, every tertiary institution is trying to connect and even be able to create business opportunities in various sectors of the creative economy without looking at the economic and social factors of these young creative workers. 
Maritime Defense Strategy Education as an Effort of the Indonesian Government in Maintaining Maritime Security Kuncoro Arry Prasetyo; Ansori Ansori; Buddy Suseto
International Journal of Asian Education Vol. 4 No. 1 (2023): IJAE Vol. 04, No. 1, March 2023
Publisher : Research and Education Development (READ) Institute collaborate with Faculty of Education and Teacher Training of IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46966/ijae.v4i1.325

Abstract

To establish good maritime governance, the Indonesian government must pay attention to maritime security aspects in every maritime policy and integrate maritime security education into the national education curriculum. However, implementing the World Maritime Axis concept, the Indonesian government still needs to consider the maritime security perspective as a top priority. The ultimate goal of good maritime governance development should include the strength of the Navy as the most important supporting element and the implementation of maritime security training and education for Indonesian maritime society. This study aims to analyze the efforts of the Joko Widodo (Jokowi) administration in addressing maritime security issues through the implemented maritime security training and education programs. The research method used is qualitative descriptive by using secondary data from a literature review and interpretation found in previous journal articles, with data collection techniques through literature study. The study results indicate that addressing maritime security issues requires hard and soft efforts from the government, including implementing maritime security training and education programs for Indonesian maritime society and integrating maritime security education into the national education curriculum.