Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Laporan Awal: Survei Berbasis Situs Daring Mengenai Kekambuhan Psoriaris Pascavaksinasi Coronavirus Disease (COVID)-19 di Sumatera Utara, Indonesia Chandra, Rudi; Oentari, Widyaningsih; Djohan, Djohan; Natali, Oliviti
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 73 No 3 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.73.3-2023-972

Abstract

Introduction: Psoriasis is a chronic inflammatory skin disorder that is often associated with autoimmune conditions. Vaccination has been considered one of the external factors that can trigger psoriasis flare. Recently, there have been reports linking the COVID-19 vaccine to the occurrence of psoriasis flare. The objective of this study was to examine the impact of COVID-19 vaccination on the incidence of psoriasis flares in Indonesia. Methods: This web-based cross-sectional study utilized Google forms and was conducted from September 2020 to February 2021 in North Sumatera, Indonesia. The study included psoriasis patients aged less than 18 years who had received COVID-19 vaccines. Data were collected and analyzed descriptively. Result: Out of 130 respondents, most were women (60.8%) aged 26-35 years (33.1%) with a disease duration of 1-10 years (48.5%). The most common type of psoriasis before vaccination was plaque and scalp (20.4%). Approximately 80% had no history of COVID-19 infection prior to vaccination, and 71.5% received the Sinovac vaccine. Among them, 49 respondents (37.7%) experienced flares after vaccination, mainly following the first dose (57.1%) and predominantly with Sinovac (77.6%). Flares were more common in women (67.3%) aged 26-35 years (28.6%) with disease duration of 1-10 years (59.2%). Most flares occurred greater than 2 weeks after vaccination (51%), and the post-vaccination type of psoriasis was frequently plaque and scalp (24.5%). Conclusion: The incidence of psoriasis flares after COVID-19 vaccinations was 37.7%. The administration of COVID-19 vaccinations may play role as a potential trigger for flares in psoriasis patients.
Tarik Benang Menggunakan Asam Polilaktat / Polikaprolakton yang Diperkaya Asam Hialuronat pada Penuaan Wajah Sepertiga Tengah dan Bawah: Benang Polilaktat/Polikaprolakton Yang Diperkaya Asam Hialuronat pada Penuaan Wajah Chandra, Rudi; Norawati, Lilik
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 51 No 3 (2024): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v51i3.380

Abstract

Pendahuluan: Tarik benang merupakan suatu prosedur di mana benang bioabsorbable dimasukkan di bawah kulit yang bertujuan untuk melawan ptosis gravitasional dan mengangkat jaringan ke atas secara invasif minimal. Inovasi terbaru menggunakan benang yang terbuat dari poly-L-lactic-acid/polycaprolactone (PLLA/PCL) yang diperkaya hyaluronic acid (PLLA/PCL/HA) telah banyak diminati. Penambahan HA berperan sebagai antioksidan, pelembap, dan biomaterial untuk penyembuhan luka. Laporan kasus ini disusun untuk menggambarkan efektivitas yang signifikan dari tarik benang yang menggunakan PLLA/PCL/HA pada penuaan wajah. Ilustrasi kasus: Terdapat dua orang pasien, seorang wanita (40 tahun) dan seorang pria (48 tahun) dengan fototipe kulit Fitzpatrick III-IV, yang mengalami penuaan wajah sepertiga tengah dan bawah dengan pengenduran sedang hingga sangat berat menurut skala penilaian fotografik Ezure. Kedua pasien menjalani prosedur tarik benang menggunakan empat benang PLLA/PCL/HA pada masing-masing sisi wajah. Tindak lanjut dilakukan setelah tiga bulan dengan hasil perbaikan klinis yang sangat baik. Kesimpulan: Benang PLLA/PCL generasi baru yang diperkaya HA memberikan efek pengangkatan kulit yang lebih bertahan lama, efek peremajaan yang lebih baik dalam perbaikan tekstur, kerutan, skar, dan perubahan volumetrik wajah sehingga efektif dalam penanganan penuaan wajah sepertiga tengah dan bawah.