Arnis Puspitha R
Faculty Of Nursing Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

Implementation of Home Care Services by Community Health Centers (Puskesmas) in Makassar City, Indonesia Kusrini Semarwati Kadar; Fitrah Ardillah; Arnis Puspitha; Erfina Erfina
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25, No 1 (2022): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1695

Abstract

Home care services by health professionals, such as doctors, nurses, and other health care professionals, target to provide health care services, including health education, physical examination, or other treatments such as physical therapy or medication. This study aimed to evaluate the implementation of home care (nursing care and home care services) in Makassar City in accordance with government guidelines. A qualitative descriptive study was conducted by interviewing nurses (15 participants) from several community health centers (Puskesmas) in Makassar City, Indonesia who have implemented a home care program for at least a year. Four main themes had emerged, namely, management of home care services, nurses’ roles in home care services, perceived barriers, and community benefits. Despite some barriers, the home care programs delivered by health care professionals including nurses in Puskesmas in Makassar City have been well implemented in accordance with the guidelines. On the basis of the obstacles faced by the nurses, one recommendation is for the government to provide specific guidelines on the types of patients to be included in these services. The government also needs to ensure that the community knows the types of patients’ condition who can avail these services.Abstrak Implementasi Pelayanan Perawatan di Rumah (Home Care) oleh Puskesmas di Kota Makassar, Indonesia. Pelayanan perawatan di rumah (home care) oleh petugas kesehatan seperti dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan meliputi pendidikan kesehatan, pengkajian fisik, atau memberikan terapi fisik ataupun pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara implementasi pelaksanaan pelayanan home care di kota Makassar dengan petunjuk teknis pelaksanaan home care dari pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 15 orang perawat dari beberapa Puskesmas di kota Makassar, Indonesia, yang terlibat dalam kegiatan pelayanan home care minimal selama satu tahun. Terdapat empat tema utama yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain, pengelolaan home care, peran perawat dalam pelaksanaan home care, hambatan dalam pelaksanaan home care, dan manfaat dari pelaksanaan home care di kota Makassar. Secara umum, pelaksanaan kegiatan home care sudah dilaksanakan sesuai petunjuk teknis dengan baik oleh perawat di Puskesmas kota Makassar walaupun masih ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Pemerintah diharapkan membuat petunjuk pelaksanaan (SOP) yang lebih jelas terkait pelaksanaan kegiatan ini atau melakukan pembaharuan regulasi terkait program ini. Kata Kunci: home care, peran perawat, puskesmas
Implementation of Home Care Services by Community Health Centers (Puskesmas) in Makassar City, Indonesia Kusrini Semarwati Kadar; Fitrah Ardillah; Arnis Puspitha; Erfina Erfina
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1695

Abstract

Home care services by health professionals, such as doctors, nurses, and other health care professionals, target to provide health care services, including health education, physical examination, or other treatments such as physical therapy or medication. This study aimed to evaluate the implementation of home care (nursing care and home care services) in Makassar City in accordance with government guidelines. A qualitative descriptive study was conducted by interviewing nurses (15 participants) from several community health centers (Puskesmas) in Makassar City, Indonesia who have implemented a home care program for at least a year. Four main themes had emerged, namely, management of home care services, nurses’ roles in home care services, perceived barriers, and community benefits. Despite some barriers, the home care programs delivered by health care professionals including nurses in Puskesmas in Makassar City have been well implemented in accordance with the guidelines. On the basis of the obstacles faced by the nurses, one recommendation is for the government to provide specific guidelines on the types of patients to be included in these services. The government also needs to ensure that the community knows the types of patients’ condition who can avail these services.   Abstrak Dokumentasi Asuhan Keperawatan pada Rumah Sakit Terakreditasi. Dokumentasi asuhan keperawatan dinilai dalam akreditasi rumah sakit karena berisi seluruh tindakan keperawatan dan mencerminkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Akreditasi rumah sakit terdiri atas tiga fase yaitu fase persiapan, implementasi, dan pasca akreditasi. Pada tahap pasca akreditasi, biasanya terjadi penurunan kualitas pelayanan. Penelitian ini menelusuri kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit X yang terakreditasi paripurna dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif melalui pendekatan retrospektif. Sebanyak 292 sampel dokumen diperoleh dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen Evaluasi Asuhan Keperawatan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kualitas dokumentasi keperawatan tidak baik, dengan pencapaian rata-rata 80,81%. Komponen implementasi merupakan yang paling banyak terisi, sedangkan intervensi dan catatan asuhan keperawatan paling sedikit terisi. Sebagian besar indikator faktual memiliki kualitas yang baik, tetapi catatan lain memiliki kelengkapan yang buruk. Indikator observasi kualitas dokumentasi perlu dikaji ulang untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penurunan kualitas dokumentasi keperawatan. Rumah sakit perlu meninjau dan meningkatkan dokumentasi keperawatan untuk mencegah penurunan kualitas dalam survei pasca akreditasi. Penggunaan teknologi informasi untuk dokumentasi dapat membantu perawat karena adanya standarisasi bahasa dan sistem yang saling terkait memfasilitasi dokumentasi seluruh proses perawatan, dan dengan demikian meningkatkan kelengkapannya. Kata Kunci: akreditasi, asuhan keperawatan, dokumentasi keperawatan, rumah sakit