Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

The Potential of Rice Straw for Ruminant Production in The Tropics-Effect of Variety, Urea Treatment and Supplementation on Compensatory Growth of Fat-Tail Sheep After a Period of Feed-Quality Restriction S. Chuzaemi; J. van Bruchem; A. Hadayati; Soebarinoto (Soebarinoto); S. Prawirokusumo
Buletin Peternakan 1995: BULETIN PETERNAKAN SPECIAL EDITION 1995
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v0i-.5079

Abstract

Abstract dalam bentuk hard copy
Penggunaan silase pakan lengkap berbasis batang tebu terhadap konsumsi, retensi N, estimasi síntesis protein mikroba rumen dan performans sapi PFH jantan Artharini Irsyammawati; Siti Chuzaemi; Hartutik Hartutik
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main objective of the research was to know the effect of silage complete feed based on sugarcane stalk to N retention, estimated microbial protein synthesis and performance of PFH steer and to find out an ideal proportion of sugarcane stalk on silage complete feed which gave the best performance of steer in economically prices. Nine of male PFH steer age 10 – 11 months were used in randomized block design (3x3) with initial body weight as covariance on total collection method. The treatment were the proportion of sugarcane stalk and concentrate on silage complete feed which made iso N/CP on 13% crude protein (SPL1 : sugarcane stalk : concentrate = 60 : 40, added with urea 1.23 % ; SPL2 : sugarcane stalk : concentrate = 50 : 50, added with urea 0.62 %; and  SPL3 : sugarcane stalk : concentrate = 40 : 60, without urea). Parameters of the research were intake, N retention, estimated microbial protein synthesis and daily weight gain. The result showed that SPL1, SPL2, SPL3 have not significant effect (P>0.05) to intake, N retention, estimated microbial protein synthesis and daily weight gain but have significant effect (P<0.05) to organic matter digestibility (OMD), and crude protein digestibility (CPD). Overall, SPL3 tends give a better effect than the other feed treatment. SPL1 was an ideal treatment for PFH steer because more economically from the price and gave performance quite similar with other treatment. Economically value of SPL1 would be higher when the price of sugarcane was less than Rp. 200.00/kg. It could be suggested to consider the particle size of SPL, ensilage process and storage method for the best result of SPL.   Keywords: sugarcane stalk, silage complete feed (SPL), intake, N retention
Pengaruh perbedaan jenis pelarut dalam proses ekstraksi buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada pakan terhadap viabilitas protozoa dan produksi gas in-vitro Deni Ramdani; marjuki majuki; Siti Chuzaemi
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.07

Abstract

The aim of this study to determine the best solvent for noni fruits (Morinda citrifolia L.) extraction processes that can reduce the growth of ruminal protozoa and gas production. This reaserch used a nested on randomized block design with 2 factors of treatment and 3 groups as replicates, if there was significant different would be tested by Duncan’s Multiple Range Test Methode. EM was noni fruits extract which methanol used as solvent, and EA was noni fruits extract which aquadest used as solvent. The result show that the number of protozoa and gas production were decreased on additional of noni fruits extract with methanol solvent (P<0,05). The conclusion of this research is the used of methanol is the best solvent in noni fruits extraction processes to reduce a number of ruminal protozoa and increase of degradability.
PENERAPAN TEKNOLOGI SUPLEMENTASI BERBASIS DAUN KELOR DAN MOLASES PADA PETERNAKAN KAMBING RAKYAT H. Soetanto; E. Marhaeniyanto; S. Chuzaemi
BUANA SAINS Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.939 KB) | DOI: 10.33366/bs.v11i1.176

Abstract

The objectives of this study were 1) to evaluate the diversity of forages commonly fed to goats in Pasrujambe village; 2) to introduce moringa leaves as a protein source for growing goats under village management conditions. Ninety goat farmers were surveyed on the profiles of goat farming and the diversity of forages offered to their goats during the dry season. To evaluate the impact of moringa leaves supplementation, 26 growing goats (less than one year old) were alloted into two unequal groups, that is control group (7 heads) and supplemented group (19 heads) for four months during which observations on feed intake, daily gain and feed conversion were taken place. The results indicates that most goat farmers (73,3%) have been practising more than 25 years, while the rest (26,7%) was keeping goats less than 5 years. The sex ratio of goats kept by the farmers was 67,4% female: 32,6% male. There were 49 species of forages commonly fed to goats in Pasrujambe that can be grouped into 5 species of grasses, 3 species of tree legumes, 29 species of tree leaves and 12 species of herbaceous. There were significant improvement in feed intake (P
Pengaruh Lama Fermentasi Ampas Putak (Corypha gebanga) Terhadap Produksi Gas dan Nilai Kecernaan Secara In Vitro Menggunakan Aspergillus oryzae Oktiya Hariyani; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.6

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi ampas putak (Corypha gebanga) menggunakan Aspergillus oryzae terhadap produksi gas dan kecernaan secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 (ampas putak tanpa perlakuan), P1 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 24 jam), P2 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 48 jam), P3 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 72 jam), P4 ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 96 jam). Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis ragam kemudian dianalisis duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil menunjukkan waktu fermentasi ampas putak berpengaruh sangat nyata (P≤0,01) terhadap produksi gas dengan nilai tertinggi 134,54 ml/500 mg BK pada P0 dan nilai terendah 66,37 ml/500 mg BK pada P4. Waktu fermentasi ampas putak menunjukkan hasil perbedaan sangat nyata (P≤0,01) terhadap kecernaan bahan kering dengan nilai tertinggi yaitu 79,66% pada P0 dan nilai terendah yaitu 49,20% pada P4 kemudian kecernaan bahan organik dengan nilai tertinggi yaitu 79,24% pada P0 dan nilai terendah 60,73% pada P4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan fermentasi ampas putak selama 48 jam (P2) memberikan hasil terbaik dengan nilai total produksi gas sebanyak 86,92 ml/500 mg BK, nilai KcBK 64,13% dan nilai KcBO 69,51%. Sehingga waktu fermentasi ampas putak dapat menurunkan produksi gas, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.
Nilai Kecernaan In Vitro Pakan Lengkap Berbasis Kulit Kopi (coffea sp.) Menggunakan Penambahan Daun Tanaman Leguminosa Risa Pranata; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.02.1

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) dengan metode in vitro dari penambahan daun tanaman leguminosa yang berbeda seperti indigofera (Indigofera sp.), gamal (Gricidia sepium), kaliandra (Calliandra callothyrsus), dan kelor (Moringa oleifera) dalam pakan lengkap berbasis kulit kopi (Coffea sp.). Penelitian ini menggunakan Anova (analisis of varian) pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perbedaan dalam setiap perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada nilai KcBK dan KcBO. Penggunaan leguminosa kelor pada pakan lengkap menunjukkan KcBK dan KcBO tertinggi dengan nilai masing-masing 52,15% dan 48,84%. Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu penggunaan leguminosa kelor dalam pakan lengkap berbasis kulit kopi memberikan nilai tertinggi pada nilai KcBK dan KcBO.
UMMB Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Sebagai Suplemen Pakan Ternak Ruminansia Siti Chuzaemi; Muhammad Halim Natsir; Osfar Sjofjan; Addharul Muttaqin; Yuli Frita Nuningtyas; Asri Nurul Huda
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.5

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis bagaimana respon ternak sapi perah terhadap produk Urea Molasses Medicated Block (UMMB) Temulawak. Adapun percobaan dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar, Faculty of Animal Science, University of Brawijaya yang terseltan di Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan ini terdiri dari : 1) Pembuatan formulasi UMMB Temulawak; 2) produksi UMMB Temulawak; 3) pemberian pakan pada lima ekor sapi perah laktasi; 4) evaluasi ;5) sosialisasi pada peternak sapi perah di sekitar lokasi Laboratorium Lapang Sumber Sekar. Metode dari kegiatan ini adalah percobaan pemberian pakan pada ternak, konseling dan produksi. Percobaan pemberian UMMB Temulawak pada ternak menunjukkan respon yang baik. Sapi perah tertarik pada produk UMMB karena aroma molassesnya yang mampu meningkatkan palatabilitas ternak. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat peternak di Desa Sumber Sekar pun menuai reaksi positif. Kekhawatiran mereka terhadap urea sudah terbantahkan dengan kondisi ternak yang tetap baik seusai mengonsumsi UMMB. Peternak juga mendapatkan informasi baru mengenai Temulawak dalam produk UMMB sebagai suplemen anti parasit. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah produksi UMMB Temulawak dalam skala besar dapat dikerjakan karena memiliki potensi pasar yang besar terlihat dari antusiasme peternak sapi perah di Desa Sumber Sekar.
Kualitas Fisik dan Kimia Jerami Jagung yang Difermentasi dengan Trichoderma Harzianum Siti Nur Anisah; Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS. IPU
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 2 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.02.4

Abstract

Riset dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh fermentasi jerami jagung dengan Trichoderma harzianum pada inkubasi tertentu terhadap kualitas fisik (aroma, warna, tekstur) dan kualitas kimia (analisis proksimat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (jerami jagung tanpa fermentasi), P1 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 24 jam), P2 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 48 jam), P3 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 72 jam), P4 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 96 jam), P5 (jerami jagung + 6% Trichoderma harzianum inkubasi 120 jam). Data dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis statistik terhadap nilai kandungan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi jerami jagung dengan Trichoderma harzianum pada lama inkubasi yang berbeda mempengaruhi kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrisi.
Evaluasi Kualitas Kimia Kulit Ubi Kayu (Manihot Utilissima) yang Difermentasi Menggunakan Inokulan Aspergillus Oryzae Marlia Dwita Saputri; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 1 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.01.3

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi tentang pengaruh tingkat penggunaan Aspergillus oryzae terhadap kualitas kimiawi fermentasi kulit ubi kayu (Manihot utilissima). Aspergillus oryzae dengan kadar pemakaian yang berbeda yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% digunakan untuk fermentasi kulit ubi kayu dengan waktu inkubasi 96 jam. Penelitian ini menggunakan metode percobaan di laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga total berjumlah 12 unit. Kualitas kimia yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Serat Kasar (SK), Lemak Kasar (LK), Protein Kasar (PK) dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Analisis varian digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian lalu dilanjukan dengan uji Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Aspergillus oryzae berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai BK dan SK (P<0,05), PK dan BETN (P<0,01) tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai BO dan LK (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Aspergillus oryzae 3% selama 96 jam untuk memfermentasi kulit ubi kayu merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kandungan nutrisi meliputi kadar BK, BO dan BETN serta menurunkan kadar abu, SK dan LK.
Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Limbah Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Terhadap Kualitas Fisik dan Kandungan Nutrien Menggunakan Aspergillus niger Adi Prasetya Kusuma; Siti Chuzaemi; Mashudi Mashudi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.1

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi limbah buah nanas dengan menggunakan Aspergillus niger 2% terhadap kualitas fisik dan kandungan nutrien. Materi dalam penelitian ini adalah limbah buah nanas kering berupa bagian mahkota, kulit nanas, mata nanas, hati nanas, dan Aspergillus niger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu, P0 = limbah buah nanas kering tanpa fermentasi, P1= limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 4 hari, P2 = limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 6 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik fisik campuran limbah buah nanas dengan Aspergillus niger menghasilkan warna hijau kecokelatan sampai hijau kekuningan, memiliki aroma segar dan asam, tekstur tidak terlalu keras, dan ada tidaknya keberadaan jamur. Hasil analisis proksimat kandungan nutrien fermentasi limbah buah nanas menggunakan Aspergillus niger dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap perubahan kandungan nutrien BK, BO, dan PK, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fermentasi limbah buah nanas dengan lama waktu fermentasi 4 hari dengan menggunakan Aspergillus niger 2% dapat mengubah kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrien.