Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Reduction of Total Harmonic Distortion (THD) on Multilevel Inverter with Modified PWM using Genetic Algorithm Raharja, Lucky Pradigta Setiya; Q., Ony Asrarul; Arief, Zainal; Windarko, Novie Ayub
EMITTER International Journal of Engineering Technology Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3130.646 KB) | DOI: 10.24003/emitter.v5i1.174

Abstract

In this research, modified PWM has been applied to the multilevel inverter (MLI) single-phase three-level diode clamp full bridge. Modified PWM is performed to produce minimum Total Harmonic Distortion (THD) the voltage because the quality of the good voltage is indicated by small THD. The THD indicates the quality of AC voltage source. The THD standard by the IEEE STD 519-1992 Harmonic Voltage Limits is 5% and the Pacific Corp standard is 8%, if the THD value is greater than the THD standard it can cause the electronic load to be damaged due to the damaged waveform. Modified PWM is applied by adding a 50 Hz sinusoidal reference signal with a sinusoidal signal which has a certain amplitude, frequency and phase shift angle. The frequency of the adder signal is the frequency at which the value of the individual harmonic voltage appears (n harmonic). To get maximum result, optimization using Genetic Algorithm (GA) method to determinate amplitude & phase shift angle done. The result of implementation hardware with modified PWM shows smaller THD voltage compared to the THD voltage with Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) switching up to 0.19 or decrease 65,51 % for modified PWM of harmonic injection n = 7 with GA optimization ma= 0.8 (A=0.0936 and ø = 0 rad) and up to 0.08 or decrease 12,30 % for modified PWM of harmonic injection n = 22 with GA optimization ma = 0.4 (A=0.1221 and ø = 0 rad).
Penggunaan Daya Panel Surya Dengan MPPT Bisection Pada Proses Charging Baterai Lucky Pradigta Setiya Raharja; Rachma Prilian Eviningsih; Indra Ferdiansyah; Diah Septi Yanaratri
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 9, No 1 (2021): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v9i1.957

Abstract

Penggunanan energi terbaharukan semakin pesat pada jaman ini. Panel surya merupakan salah satu yang banyak digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sinar matahari. Energi listrik dari panel surya dapat digunakan secara langsung atau dapat disimpan pada baterai. Pada proses penyimpanan energi listrik dari panel surya dilakukan dengan cara melakukan charge pada baterai dengan daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya. Untuk memaksimalkan daya keluaran dari panel surya digunakan metode MPPT Bisection dengan Interleaved Boost Converter (IBC) untuk mengatur daya yang dikeluarkan dari panel surya. Algoritma MPPT Bisection dibangun dengan C-Code pada simulasi software PSIM. Dari hasil sistem yang dibangun menggunkan MPPT Bisection dapat berjalan dengan baik. Daya yang dihasilkan dari panel surya bisa mencapai antara 98.47 % sampai dengan 99.84 % dari daya maksimum panel surya dengan Standard Light Intensity antara 1000 W/m2 sampai dengan 400 W/m2. Tegangan yang dikeluarkan untuk charge baterai memiliki riple tegangan yang sangat kecil yaitu 0.19 % sehingga dapat digunakan untuk proses charge baterai dengan baik. Dengan menggunakan metode MPPT Bisection dan Interleaved Boost Converter dapat memaksimalkan hasil keluaran daya panel surya dan memiliki ripel tegangan yang sangat kecil.
Perancangan MPPT Modified Incremental Conductance menggunakan Interleaved Boost Converter untuk Reduksi Osilasi GIGIH HERNAIN NANDA ALDIANTAMA; NOVIE AYUB WINDARKO; LUCKY PRADIGTA SETIYA RAHARJA
Jurnal Elkomika Vol 10, No 1 (2022): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i1.76

Abstract

ABSTRAKSebagian besar algoritma Maximum Power Point Tracking (MPPT), osilasi daya pada kondisi steady-state menyebabkan kerugian daya (losses) di sistem tersebut. Untuk menangani masalah tersebut dirancanglah algoritma Modified Incremental Conductance, dengan menggunakan kesalahan minimal yang diperbolehkan untuk mengurangi osilasi daya pada kondisi steady-state serta menambahkan variable step size untuk mempercepat pelacakan titik daya maksimum. Dari hasil pengujian berbasis simulasi diketahui bahwa simulasi Three-Legs Interleaved Boost Converter dengan MPPT Modified Incremental Conductance dapat melakukan pelacakan titik daya maksimum dengan nilai iradiasi yang divariasi, algoritma Modified Incremental Conductance dapat melacak titik daya maksimum rata-rata sebesar 0,19 detik dan osilasi daya rata-rata sebesar 0,016 Watt.Kata kunci: MPPT, Modified Incremental Conductance, Interleaved Boost Converter, Reduksi Osilasi ABSTRACTMost of the Maximum Power Point Tracking (MPPT) algorithms, power oscillations in steady-state conditions cause power losses (losses) in the system. To deal with this problem, the Modified Incremental Conductance algorithm was designed, using the minimum allowable error to reduce power oscillations in steady-state conditions and adding a variable step size to accelerate the tracking of the maximum power point. From the simulation-based test results, it is known that the Three-Legs Interleaved Boost Converter simulation with MPPT Modified Incremental Conductance can track the maximum power point with varied irradiation values, the Modified Incremental Conductance algorithm can track the maximum power point on average 0,19 seconds and oscillations average power of 0,016 Watt.Keywords: MPPT, Modified Incremental Conductance, Interleaved Boost Converter, Oscillation Reduction
Paralel Flyback Converter sebagai PFC pada Lampu LED menggunakan Fuzzy Type-2 MOH. ZAENAL EFENDI; DEWI KUSUMA WATI; LUCKY PRADIGTA SETIYA RAHARJA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 9, No 4 (2021): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektro
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v9i4.938

Abstract

ABSTRAKPeralatan elektronika umumnya memerlukan catu daya berupa sumber tegangan DC yang berasal dari sumber tegangan AC 220 V yang disearahkan menggunakan penyearah gelombang penuh. Pemasangan filter kapasitor pada sisi output penyearah menyebabkan bentuk gelombang arus masukan terdistorsi sehingga menimbulkan arus harmonisa yang mengakibatkan nilai faktor daya menjadi rendah. Artikel ini membahas mengenai paralel flyback konverter sebagai PFC (Power Factor Correction) pada lampu LED 36 V/60 W menggunakan algoritma fuzzy type-2. Flyback konverter pertama sebagai regulator tegangan DC bekerja dalam kondisi CCM (Continuous Conduction Mode). Flyback konverter kedua sebagai PFC bekerja dalam kondisi DCM (Discontinuous Conduction Mode) sehingga konverter bersifat resistif. Hasil simulasi menunjukkan bahwa paralel flyback konverter dapat memperbaiki faktor daya dari 0.597 menjadi 0.903 dan dapat menjaga tegangan keluaran konstan sebesar 36 V menggunakan algoritma fuzzy type-2 serta arus input yang dihasilkan memenuhi standar internasional hamonisa IEC61000-3-2 kelas C.Kata kunci: PFC, flyback konverter, IEC61000-3-2, lampu LED, fuzzy type-2 ABSTRACTElectronic equipment generally requires a DC voltage source that comes from a rectified 220 AC voltage source using full-wave rectifier. Installing capacitor filter on the output of rectifier makes the input current waveform becoming distorted that cause harmonic current which results in low power factor value. This article discusses parallel flyback converter as PFC (Power Factor Correction) on 36 V/60 W LED lamp using fuzzy type-2 algorithm. The first flyback converter as voltage dc regulator works in CCM (Continuous Conduction Mode). The second flyback converter as PFC works in DCM (Discontinuous Conduction Mode) to make the resistive converter. The simulation results shows the parallel flyback converter can improve the power factor from 0.597 to become 0.903 and can maintain a constant output voltage of 36 V using fuzzy type-2 algorithm and the input current meets the international harmonics standard of IEC61000-3-2 class C.Keywords: PFC, flyback converter, IEC61000-3-2, LED lamp, fuzzy type-2
Reduction of Total Harmonic Distortion (THD) on Multilevel Inverter with Modified PWM using Genetic Algorithm Lucky Pradigta Setiya Raharja; Ony Asrarul Q.; Zainal Arief; Novie Ayub Windarko
EMITTER International Journal of Engineering Technology Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3130.646 KB) | DOI: 10.24003/emitter.v5i1.174

Abstract

In this research, modified PWM has been applied to the multilevel inverter (MLI) single-phase three-level diode clamp full bridge. Modified PWM is performed to produce minimum Total Harmonic Distortion (THD) the voltage because the quality of the good voltage is indicated by small THD. The THD indicates the quality of AC voltage source. The THD standard by the IEEE STD 519-1992 Harmonic Voltage Limits is 5% and the Pacific Corp standard is 8%, if the THD value is greater than the THD standard it can cause the electronic load to be damaged due to the damaged waveform. Modified PWM is applied by adding a 50 Hz sinusoidal reference signal with a sinusoidal signal which has a certain amplitude, frequency and phase shift angle. The frequency of the adder signal is the frequency at which the value of the individual harmonic voltage appears (n harmonic). To get maximum result, optimization using Genetic Algorithm (GA) method to determinate amplitude & phase shift angle done. The result of implementation hardware with modified PWM shows smaller THD voltage compared to the THD voltage with Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) switching up to 0.19 or decrease 65,51 % for modified PWM of harmonic injection n = 7 with GA optimization ma= 0.8 (A=0.0936 and ø = 0 rad) and up to 0.08 or decrease 12,30 % for modified PWM of harmonic injection n = 22 with GA optimization ma = 0.4 (A=0.1221 and ø = 0 rad).
Desain Generator Sinkron Permanen Magnet Fluks Axial Dengan Umbrella Less Teeth Stator Nanang Dwi Hernawan; Sutedjo Sutedjo; Lucky Pradigta Setiya Raharja
INOVTEK - Seri Elektro Vol 3, No 1 (2021): INOVTEK Seri Elektro
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ise.v3i1.1923

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik, telah menjadi suatu kebutuhan utama bagi manusia. Banyak cara yang dilakukan agar kebutuhan energi listrik tersebut dapat terpenuhi, baik secara kuantitas maupun kualitas energi listrik. Dari permasalahan yang ada, diperlukan sebuah generator yang dapat mengoptimalkan sistem pembangkitan energi listrik yang ada. Penelitian ini bertujuan pada pendesainan axial flux permanent magnet synchronous generator (AFPMSG). AFPMSG merupakan generator sinkron dengan medan eksitasi dihasilkan oleh magnet permanen, sehingga fluks magnetik dihasilkan oleh medan magnet permanen, arah medan fluksnya sejajar dengan sumbu putar, sehingga posisi rotor dan statornya tegak lurus terhadap poros sehingga disebut dengan flux axial. Fluks tersebut merupakan hasil dari gaya tarik menarik antara dua buah magnet permanen yang memiliki kutub yang berbeda, dan jika dalam keadaan bergerak akan menghasilkan gaya gerak listrik. Desain AFPMSG pada penelitian ini adalah umbrella less teeth stator. Pada desain ini kontruksi geometri umbrella pada teeth stator akan dihilangkan keseluruhan sehingga teeth stator hanya akan berbentuk lurus. Dengan menghilangkan umbrella pada teeth stator diharapkan untuk memfokuskan aliran fluks saat melewati stator serta mempermudah proses kontruksi dan proses winding.
Perancangan Dan Implementasi DC-DC Bidirectional Converter Dengan Sumber Energi Listrik Dari Panel Surya Dan Baterai Untuk Pemenuhan Kebutuhan Daya Listrik Beban lucky pradigta setiya raharja; Rachma Prilian Eviningsih; Indra Ferdiansyah; Diah Septi Yanaratri
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 7, No 2 (2019): Vol 7, No 2 (2019): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v7i2.709

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang energi terbaharukan semakin berkembang mengingat kebutuhan energy listrik terus meningkat. Salah satu yang berkembang adalah Pembangkit Listrk Tenaga Surya (PLTS) yang menggunakan panel surya. Perkembangan PLTS tersebut tidak lepas peran dari Power Electronic Converteryang digunakan untuk proses pengolah energi listrik dari panel surya untuk memenuhi kebutuhan daya listrik beban. Salah satu sistem yang digunakan adalah beban langsung bersumber dari PLTS. Dengan system tersebut ada kondisi dimana PLTS mampu menyediakan daya listrik ke beban bahkan memungkinkan daya dari PLTS bisa lebih dan kondisi dimana PLTS tidak mampu menyediakan daya listrik ke beban dikarenakan kondisi dari energi dari sinar matahari. Pada saat daya dari PLTS berlebih maka akan disalurkan untuk proses penyimpanan pada baterai. Pada saat PLTS tidak mampu memenuhi daya listrik beban maka sumber energi listrik akan diambil dari baterai. Pada proses tersebut memerlukan converter sehingga dapat mengolah daya listrik. DC–DC Bidirectional Converter digunakan dalam sistem ini untuk memenuhi proses pengaturan daya hasil dari PLTS. DC–DC Bidirectional Converter merupakan 1 konverter yang bisa menjadi 2 fungsi Mode Buck dan Mode Boost Mode Buck digunakan pada saat ada daya lebih untuk proses pengisian baterai. Mode Boost digunakan bila beban mendapat daya dari baterai. . Kata kunci : PLTS, DC-DC Bidirectional, Panel Surya, Baterai
Maximum Power Point Tracking dengan Metode Modified Human Psychology Optimization pada Kondisi Partial Shading MOH. ZAENAL EFENDI; LUCKY PRADIGTA SETIYA RAHARJA; MOCHAMMAD RODY DWIRANTONO; FEBY CHANDRA ARSANDI; NABILA LUTFIAH
Jurnal Elkomika Vol 10, No 4 (2022): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i4.976

Abstract

ABSTRAKPanel surya memiliki kemungkinan tertutup saat menerima sinar matahari sehingga terjadi kondisi partial shading yang berpengaruh pada daya panel surya. Kita dapat memaksimalkan daya keluaran panel surya dengan Metode Maximum Power Point Tracking (MPPT). MPPT konvensional memiliki kemungkinan terjebak pada kondisi Local Peak (LP) sehingga daya yang dihasilkan tidak maksimal. Untuk mengatasi hal itu digunakan metode Modified Human Psychology Optimization (MHPO) pada kondisi partial shading sehingga MPPT dapat mencapai Global Peak (GP). Metode MHPO diterapkan pada Flyback Converter untuk melihat performansinya. Metode MHPO memiliki akurasi rata-rata di atas 98,75% dan waktu tracking yaitu 0,29 detik. Metode MHPO dapat mencapai kenaikan daya maksimum mencapai 45,57% dibandingkan dengan metode Human Psychology Optimization (HPO). Dengan metode MHPO dapat meningkatkan hasil keluaran daya panel surya pada kondisi partial shading.Kata kunci: Panel Surya; Partial Shading; MPPT; MHPO; Flyback Converter. ABSTRACTSolar panels have the possibility of being closed when receiving sunlight so that partial shading conditions occur which affect the power of the solar panels. We can maximize the output power of solar panels with the Maximum Power Point Tracking (MPPT) Method. Conventional MPPT has the possibility of being trapped in the Local Peak (LP) condition so that the power generated is not optimal. To overcome this problem, the Modified Human Psychology Optimization (MHPO) method is used in partial shading conditions so that MPPT can reach Global Peak (GP). The MHPO method is applied to the Flyback Converter to see its performance. The MHPO method has an average accuracy of over 98.75% and a tracking time of 0.29 seconds. The MHPO method can achieve a maximum power increase of 45.57% compared to the Human Psychology Optimization (HPO) method. The MHPO method can increase the output power of solar panels in partial shading conditions.Keywords: Solar Panels; Partial Shading; MPPT; MHPO; Flyback Converter.
Safety Design using ATS by Identifying Voltage Interference based on Fuzzy Logic RENNY RAKHMAWATI; LUCKY PRADIGTA SETIYA RAHARJA; MANICHA MIFTACHUL HUSNAH
Jurnal Elkomika Vol 11, No 2 (2023): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i2.510

Abstract

ABSTRAKSumber energi listrik PLN merupakan sumber utama bagi masyarakat. Namun kenyataan saat ini PLN masih belum maksimal dalam menyalurkan energi seperti dapat terjadi pemadaman, dan fluktuasi tegangan yang merupakan gangguan tegangan AC. Gangguan tegangan sendiri dapat menyebabkan kerusakan pada beban rumah tangga. Oleh karena itu, dalam jurnal ini membuat suatu inovasi dengan memanfaatkan sumber dari Baterai yang berfungsi untuk membackup ketika sumber PLN mengalami pemadaman dan gangguan. Dengan mengembangkan sistem yaitu automatic transfer switch (ATS) yang dapat membuat beban dalam kondisi aman dan mendapatkan aliran energi dari sumber cadangan. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi 6 gangguan tegangan AC dengan metode fuzzy logic. Gangguan tersebut antara lain Interruption, Sag, Swell, Sustained Interruption, Undervoltage, dan Overvoltage. Dan sistem ATS bekerja saat jenis gangguan Durasi Panjang yaitu Sustained Interruption, Undervoltage, dan Overvoltage. Sistem automatic transfer switch ini mampu melakukan perpindahan sumber dalam waktu 5ms.Kata kunci: Automatic Transfer switch, Fuzzy Logic, Gangguan AC, PLN ABSTRACTThe primary source of electricity is PLN. However, the current situation shows that PLN is still not doing its best to distribute energy, as seen by blackouts and voltage fluctuations, which are disturbances of the AC voltage. Household loads can damaged by voltage disruptions. As a result, an innovation is made in this journal by utilizing the battery source, which serves as a backup when the PLN source encounters a blackout and other disruption. By developing a system, namely an automated transfer switch (ATS), that can maintain loads in a safe condition and allow energy to flow from backup sources The fuzzy logic method is used to identify six AC voltage disturbances in this system. There are six of AC voltage disturbances: interruption, sag, swell, sustained interruption, undervoltage, and overvoltage. The ATS system functions when there is a long duration disturbance, such as a sustained interruption, undervoltage, or overvoltage. This automatic transfer switch system has a switching time of 5 milliseconds.Keywords: Automatic Transfer switch, Fuzzy Logic, Voltage Disruption, PLN
Rancang Bangun Prototipe Kapal Elektrik Dengan Sistem Kendali Jarak Jauh Lucky Pradigta Setiya Raharja; Adytia Darmawan; Pradono Kristio Putro; Pangestu Nugroho
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 11, No 1 (2023): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v11i1.1571

Abstract

       Sejalan dengan penguatan untuk pengawasan wilayah yang sangat luas serta terdiri atas pulau – pulau, diperlukan media transportasi perairan dengan dilengkapi sistem peralatan yang mampu mengatasi segala bentuk ancaman maupun gangguan yang dapat terjadi setiap saat. Untuk memenuhi upaya tersebut maka dilakukan penelitian dan pengembangan prototipe kapal listrik yang tahan di segala medan. Dalam pembuatan prototipe kapal listrik ini menggunakan sistem penggerak elektrik. Sistem penggeraknya menggunakan Motor DC Brushless dengan sumber tenaga dari baterai. Energi listrik ini dapat menjadi alternatif pengganti energi fosil. Sistem kendali pada prototipe kapal listrik ini menggunakan sistem kendali jarak jauh. Proses pengukuran kecepatan kapal dilakukan dengan menggunakan bantuan sensor Accelerometer dan GPS pada smartphone. Kedua sensor ini di akses dengan menggunakan aplikasi NMEA Tools. Prototipe kapal listrik berhasil dikendalikan dari jarak jauh dengan uji garis lurus sejauh 50 meter pengukuran mencapai kecepatan rata-rata 23,16 Knot, uji gerak zigzag lintasan berukuran panjang 16.910 meter penguuran kecepatan rata-rata 3.1 Knots, dan uji gerak melingkar dengan radius putar adalah 2.638 meter dengan rata rata kecepatan kapal 4.25 Knots.