Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Bubu Lipat Modifikasi dan Penggunaan Umpan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) pada Penangkapan Spiny Lobster (Panulirus spp.) di Perairan Pesisir Timur Teluk Palabuhanratu Jawa Barat Zulkarnain Zulkarnain; Mulyono S Baskoro; Sulaeman Martasuganda; Daniel R Monintja
Buletin PSP Vol. 19 No. 3 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.871 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bubu lipat modifikasi dan penggunaan umpan cacing tanah pada penangkapan lobster. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen penangkapan dengan pola Rancangan Acak Kelompok, dimana digunakan 2 jenis bubu lipat, yaitu bubu lipat modifikasi pintu samping dan bubu lipat standard dan perlakukan 2 umpan, yaitu cacing tanah dan tembang (standar) dengan ulangan sebanyak 20 trip penangkapan. Hasil tangkapan terdiri dari target utama dan by-catch. Komposisi hasil tangkapan utama adalah lobster 31 ekor (33,7%), terdiri dari 3 spesies, yaitu lobster hijau pasir (Panulirus homarus) 29 ekor (31,5%), lobster hijau (Panulirus versicolor) 1 ekor (1,1%), dan lobster mutiara (Panulirus ornatus) 1 ekor (1,1%). Hasil tangkapan sampingan (HTS) atau by-catch dengan total 61 ekor (66,3%) yang terdiri dari kelompok krustasea (rajungan) 33 ekor (35,9%), kelompok moluska (sotong-Sepia sp.) 22 ekor (23,9%), kelompok ikan (kerapu tutul-Epinephelus maculatus) 5 ekor (5,4%), dan kelompok krustasea (udang ronggeng-Squilla mantis) 1 ekor (1,1%). Penggunaan bubu lipat penelitian dan jenis umpan berbeda nyata pada taraf nyata 5%, dimana bubu lipat standar lebih baik dalam menangkap lobster dibandingkan dengan bubu lipat modifikasi. Sedangkan bubu lipat yang menggunakan umpan cacing tanah lebih baik dibandingkan dengan bubu lipat yang menggunakan tembang (standar). Bubu lipat modifikasi dapat mereduksi by-catch hingga 50% dibandingkan dengan bubu lipat standar.
Analisis Bio-ekonomi Pengelolaan Sumber daya Kakap Merah (Lutjanus sp) secara Berkelanjutan di Tanjungpandan, Belitung Asep Suryana; Budy Wiryawan; Daniel R Monintja; Eko Sri Wiyono
Buletin PSP Vol. 19 No. 3 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.853 KB)

Abstract

Nilai ekonomi yang baik dan peluang pasar yang masih sangat terbuka mendorong upaya pemanfaatan sumber daya kakap merah dari tahun ke tahun semakin meningkat bahkan cenderung berlebihan. Hal tersebut tidak hanya menimbulkan pemborosan secara ekonomi tetapi juga dapat menimbulkan semakin menurunnya kemampuan daya pulih dari sumber daya kakap merah dan mengancam kelestariannya. Tujuan utama penelitian adalah melihat agar pemanfaatan sumber daya ikan kakap merah (Lutjanus sp.) dapat memberikan hasil yang maksimum dari segi ekonomi dan lestari dari segi ekologi (Maximum Economic Sustainable Yield/ MESY). Penelitian ini menggunakan pendekatan model analisis surplus produksi dan bio-ekonomi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sejak tahun 2006, pemanfaatan sumber daya kakap merah (Lutjanus sp.) di Perairan Tanjungpandan dan sekitarnya, sudah mengalami kelebihan upaya (over exploited) dan disarankan agar dikurangi hingga 3.424 hari operasi setara pancing, supaya pemanfaatan sumber daya kakap merah (Lutjanus sp.) dapat memberikan hasil ekonomi yang maksimum dan lestari.
DINAMIKA POPULASI UDANG JARI (Metapenaeus elegans de Man 1907) DI LAGUNA SEGARA ANAKAN, CILACAP, JAWA TENGAH Suradi Wijaya Saputra; Sutrisno Sukimin; Mennofatria Boer; Ridwan Affandi; Daniel R Monintja
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.249 KB)

Abstract

Penelitian dinamika populasi udang jari (Metapenaeus elegans) dilakukan di Laguna Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah berdasarkan data frekuensi panjang karapas, sejak Februari sampai Desember 2004. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ukuran udang jari pertama tertangkap apong (lc) pada panjang karapas 14.5 mm. Pertumbuhan allometrik negatif (b < 3). Panjang karapas takhingga (L∞) adalah 42.6 mm, denganindeks kurva pertumbuhan (K) sebesar 1.3/tahun dan to=-0,017 tahun. Waktu terjadinya pertumbuhan maksimum (tmb) pada umur 0.59 tahun, pada panjang karapas 23 mm. Laju kematian total (Z) sebesar 8.19/tahun, laju kematian alami (M) sebesar 1.43/tahun dan laju kematian penangkapan (F) adalah 6.76/tahun. Puncak penambahan baru terjadi pada bulan Juni, yaitu sebesar 17.86%. Laju pengusahaan (E) sebesar 0.83/tahun,menunjukan tingkat pengusahaan berlebih atau terjadi growth-overfishing, sehingga perlu pengendalian eksploitasi.Kata Kunci: dinamika populasi, udang jari (Metapenaeus elegans), Laguna Segara Anakan.