Peradaban Manusia menyimpan beragam misteri dari peninggalan-peninggalan masa lampau. Situs berupa batu besar, patung, hingga sarkopagus mengandung jejak histori yang diwarisi masyarakat setempat. Seperti situs bersejarah yang ada di Desa Padangbulia. Eksistensi peninggalan tersebut terpelihara secara alamiah melalui mitos yang bersifat mistis. Salah satu situs dalam peradaban masyarakat Padangbulia yaitu peninggalan Kebo Iwa. Tokoh Kebo Iwa familiar menjadi Ikonik secara mistis sebagai proses pewarisan kelisanan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Mengandung bermacam interpretasi makna berdasarkan paradigma semiotika visual. Proses visualisasi dikolaborasikan antara pengetahuan kedaerahan dengan teknologi sehingga merepresentasi nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya seperti, karakterisasi tokoh Kebo Iwa yang terdapat dalam cerita kelisanan di beberapa situs purbakala tersebut merepresentasi tokoh yang memiliki karakter kuat secara lahir dan batin, pekerja keras, pengabdian tinggi kepada pemimpin serta nilai etika moral bermasyarakat. Masyarakat lebih mudah mengadopsi karakter kepahlawan sesuai semangat jiwa zaman di era kepemiminan Raja Bali Kuno. Semiotika visual mendeskripsikan konsep dasar salah seorang pakar semiotika terdahulu yaitu Charles Sanders Pierce, dengan memfokuskan pada relasi tipologi tanda antara Ikonisitas, Indeks dan Simbol, sehingga mampu menghasilkan sistem produksi tanda. Selain itu, dalam proses interpretasi tanda visual kemudian dikaji berdasarkan tiga fase analisis ideologi dari Tompson.