Adryan Fristiohady
Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Posyandu Kecamatan Poasia dan Kecamatan Kambu Adryan Fristiohady; Ruslin Ruslin; Muhammad Mahfudz Nur; Rizky Barkah Ramadhani; La Ode Muhammad Fitrawan; Muhammad Hajrul Malaka; Sunandar Ihsan
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.23 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v1i1.3

Abstract

Permasalahan yang terjadi dewasa ini adalah rendahnya pengetahuan dalam menjaga kesehatan tubuh, sikap yang buruk dalam menyikapi pentingnya melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.dan perilaku penerapan GERMAS di kehidupan sehari-hari. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah Pemberdayaan Posyandu dalam peningkatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kecamatan Poasia Dan Kambu, Kota Kendari agar menjadi masyarakat yang sehat dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan sosialisasi atau ceramah yang didukung interaksi kesehatan serta media leaflet. Minat ibu-ibu posyandu untuk menerapkan GERMAS sangat besar, sehingga penyuluhan tersebut mudah diterima dan dapat menciptakan sikap yang positif terhadap pesan yang disampaikan yang mempengaruhi perilaku ibu-ibu posyandu.
Ethanolic Extract of Xestospongia Sp. Induces CD4+ and CD14 Cells Levels on Wistar Male Rat Infected with Staphylococcus aureus Adryan Fristiohady; Wahyuni Wahyuni; Muhammad H Malaka; Dewiyanti Madu; Dayatriana Muthalib; Dian Munasari; La Ode MJ Purnama; Baru Sadarun; Muhammad Ilyas; Idin Sahidin
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 5, No 2
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/pcpr.v5i2.26986

Abstract

Immunomodulator is a substance that increases or suppresses the immune response through the certain mechanism. The marine sponge Xestospongia sp. has immunomodulatory activity by increasing phagocytic activity. In addition, the phagocytic activity is affected by CD4+ and CD14 cells levels. Thus, this study aims to investigate the effect of Xestopongia sp. extract toward CD4+ and CD14 cells level in model rat. Animals were divided into 4 groups (n=5) and treated for 7 days, as follow: Group I (Ethanolic extract of Xestospongia sp. dose of 300 mg/KgBW); Group II (Ethanolic extract of Xestospongia sp. dose of 400 mg/KgBW); Group III (Phylantus niruri extract); and Group IV (0.5% Na CMC). On day 8, animals were infected with Staphylococcus aureus intraperitoneally. And the blood was collected by cardiac puncture and assayed with ELISA kit CD4 (elabscience®) and ELISA kit CD14 (elabscience®). Ethanolic extract of Xestospongia sp. provided high levels of both CD4+ and CD14 cells (Group II) compared to baseline (Group IV)  (p<0.05). Group I provided similar activity to group III (p>0.05) and Group II provided significant activity with higher levels of CD4+ and CD14 cells compared to group III (p<0.05). In conclusion, both doses of Xestospongia sp. extract provide activity as immunomodulator by increasing CD4+ and CD14 cells levels, yet dose of 400 mg/KgBw provides the higher immunomodulatory activity.
Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Etlingera rubroloba A.D. Poulsen Terhadap Fagositosis Sel Makrofag Pada Tikus Jantan Galur Wistar Fadhliyah Malik; Mentarry Bafadal; Dian Munasari; Rina Andriani; Muh. Ilyas Yusuf; Sahidin Sahidin; Wahyuni Wahyuni; Adryan Fristiohady; Wa Ode Nurfinti
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.171

Abstract

Fungsi sistem imun adalah untuk melindungi tubuh dari benda-benda asing, dimana sistem imun dapat ditingkatkan dengan pemberian imunomodulator. Pendekatan kemotaksonomi Genus Etlingera memungkinkan Etlingera rubroloba A.D. Poulsen memiliki kandungan metabolit sekunder sebagai agen imunomodulator. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas imunomodulator ekstrak etanol buah Etlingera rubroloba A.D. Poulsen terhadap fagositosis sel makrofag pada tikus jantan galur wistar. Hewan uji tikus sebanyak dua puluh empat ekor dibagi dalam enam kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kontrol positif (ekstrak meniran komersial), kontrol normal (tanpa perlakuan), perlakuan dosis 1 (200 mg/kgBB), perlakuan dosis 2 (300 mg/kgBB)  dan  perlakuan dosis 3  (400 mg/kgBB). Perlakuan diberikan selama tujuh hari berturut-turut secara per oral  dan diberikan injeksi bakteri Staphylococcus aureus 0,5 mL secara intraperitonial pada hari kedelapan masing-masing kelompok. Apusan cairan peritoneum digunakan untuk menentukan aktivitas sel makrofag. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas fagositosis sel makrofag pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2, perlakuan 3 berturut-turut 36,75 %, 74,25%, 71.75%, 80,50%, 70,75%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak etanol buah Etlingera rubroloba A.D. Poulsen memiliki aktivitas imunomodulator terhadap fagositosis sel makrofag.
Uji Stabilitas Fisik dan Antibakteri Formulasi Herbal Candy Sugar Scrub Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus Nyoman Rudi Kusuma; Adryan Fristiohady; Selpirahmawati Saranani
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i6.212

Abstract

Kebersihan kulit telah menjadi kebutuhan setiap orang untuk terhindar dari bakteri, virus serta sel kulit mati. Salah satu bahan pembersih kulit adalah scrub. Pada umumnya scrub di gunakan hanya untuk mengangkat sel kulit mati, maka dibutuhkan inovasi scrub yang dapat melindungi kulit dari bakteri. Salah satu bahan yang dipercaya sebagai anti bakteri alami adalah Virgin Coconut Oil (VCO). VCO mengandung asam-asam lemak jenuh diantaranya Medium Chain fatty Acid (MCFA) dan Medium Chain Trygliserida (MCT). MCFA yang berupa asam laurat mempunyai sifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa dan kini sedang dikembangkan sebagai antivirus Human Immunideficiency Virus (HIV). Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan scrub antibakteri dengan bentuk yang menarik, yang disebut dengan herbal candy sugar scrub antibakteria dengan VCO sebagai zat aktif. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium dengan konsentrasi vco 10%, 15%, dan 20% di buat dalam sediaan herbal candy sugar scrub antibakteria. Dilakukan uji stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas busa, dan uji kesuakaan, serta uji aktivitas antibakteri. Pada konsentrasi VCO 10% zona hambat rata-rata yang dihasilkan sebesar 20mm. Pada konsentrasi VCO 15% zona hambat rata-rata yang dihasilkan sebesar 20mm. Pada konsentrasi VCO 20% zona hambat rata-rata yang dihasilkan sebesar 21mm. berdasarkan hasil pengukuran rata-rata zona hambat VCO terhadap bakteri S. aureus Menunjukan bahwa sediaan herbal candy sugar scrub antibakteri memiliki aktivitas antibakteri yang kuat serta serta sediaan dengan zona hambat paling kuat yaitu pada konsentrasi VCO 20% dengan rata-rata diameter zona hambat 21mm.