Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan Self Efficacy terhadap Kepatuhan dalam Pembatasan Asupan Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rsud Dr M Yunus Bengkulu Andri Kusuma Wijaya; Fatsiwi Nunik Andari; Nurhayati Nurhayati
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.8294

Abstract

ABSTRACT Chronic kidney failure is a form of impaired kidney function where this disorder occurs progressively and irreversibly, this condition causes the inability of body functions to maintain fluid and electrolyte balance which eventually causes clinical manifestations such as uremia. Another impact that arises as a result of chronic kidney failure in this case is a decrease in the ability of kidney function to dilute urine normally or a decrease in the ability to concentrate urine, resulting in edema. The result of edema is the occurrence of weight gain between two hemodialysis times so that client compliance is required in limiting fluid intake. Compliance with fluid intake restrictions is something that needs to be considered in clients with chronic kidney failure. There are several factors that can affect the limitation of fluid intake in patients with chronic kidney failure, one of which is self-efficacy where this action is the ability of the client to be able to carry out a diet so that it reduces the amount of fluid in the client's body. The purpose of this study is to determine the distribution of respondents' characteristics based on the level of fluid restriction compliance category, self-efficacy category and the relationship between self-efficacy and compliance in limiting fluid intake of clients with chronic kidney failure RSUD Dr M Yunus Hospital Bengkulu. This research is a quantitative study using a cross-sectional research design which will later be used to see the results of the relationship between self-efficacy and compliance in limiting fluid intake to clients with chronic kidney failure RSUD Dr M Yunus Hospital Bengkulu. The results of the univariate analysis of this study revealed that most of the respondents were based on compliance category where most of the clients complied as many as 61 clients (67.8%), while 29 clients (32.2%) did not comply. While the results of the characteristics of respondents based on the self-efficacy category, most of the self-efficacy clients in the moderate category were 51 clients (56.7%), for self-efficacy in the good category with 23 clients (25.6%) while 16 clients (17.8%) with the category poor self-efficacy. The results of the bivariate analysis of this study using the chi-square test statistical test obtained P value = 0.001 <0.05. The conclusion of this study is that there is a relationship between self-efficacy and compliance in limiting fluid intake for clients with chronic kidney failure RSUD Dr M Yunus Hospital Bengkulu. Keywords: Compliance, Fluid, Self Efficacy ABSTRAK Gagal ginjal kronik merupakan suatu bentuk terganggunya fungsi ginjal dimana gangguan ini terjadi secara progresif serta irreversible, kondisi ini menyebabkan ketidakmampuan fungsi tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang akhirnya menimbulkan manifestasi klinis seperti uremia. Dampak lain yang dimunculkan akibat dari gagal ginjal kronik dalam hal ini menurunya kemampuan fungsi ginjal mengencerkan urine secara normal atau penurunan kemampuan mengkosentrasikan urine sehingga terjadinya edema. Akibat dari edema ialah terjadinya penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisa sehingga diperlukan kepatuhan klien dalam melakukan pembatasan asupan cairan. Kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan merupakan hal yang perlu diperhatikan pada klien gagal ginjal kronik. Adapun Beberapa Faktor yang dapat mempengaruhi pembatasan asupan cairan pasien gagal ginjal kronik ialah salah satunya self efficacy dimana tindakan ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh diri klien untuk mampu melaksanakan diet sehingga menurunkan jumlah cairan yang ada di tubuh Klien Adapun tujuan  dari penelitian ini diketahui distribusi karateristik responden berdasarkan tingkat kategori kepatuhan pembatasan cairan, kategori self efficacy serta diketahui hubungan self efficacy terhadap kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan klien gagal ginjal kronik di RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional dimana nantinya digunakan untuk melihat hasil dari hubungan antara self efficacy dengan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada klien gagal ginjal kronik di RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Hasil dari analisis univariat dari peneltian ini diketahui sebagian besar responden berdasarkan kategori kepatuhan dimana sebagian besar klien patuh sebanyak 61 klien (67,8 %), sedangkan 29 klien (32,2 %) tidak patuh. Sementara hasil karateristik responden berdasarkan kategori self efficacy sebagian besar klien self   efficacy dengan kategori sedang  51 klien (56,7%), untuk self efficacy kategori baik dengan 23 klien (25,6%) sementara 16 klien(17,8%) dengan kategori self efficacy buruk. Hasil analisis bivariat dari penelitian ini dengan menggunakan uji statistic uji chi-square didapatkan  P value= 0,001 < 0,05. Kesimpulan hasil dari penelitian ini ialah ada hubungan antara self efficacy dengan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan klien gagal ginjal kronik di RSUD Dr M Yunus Bengkulu Kata Kunci: Kepatuhan, Cairan, Self Efficacy
HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PULANG PADA KELUARGA PASIEN STROKE Anisa Nabila Putri; Nurhayati Nurhayati
Mandala Of Health Vol 16 No 1 (2023): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.7283

Abstract

Discharge Planning merupakan rangkaian proses perawatan yang dimulai dari pasien masuk ke rumah sakit sampai pasien pulang ke rumah yang bertujuan untuk proses penyembuhan dan meningkatkan derajat kesehatan pasien. Pelaksanaan discharge planning sangat diprioritaskan untuk pasien stroke, karena stroke biasanya terjadi dalam jangka waktu panjang dan berulang. Kesiapan pasien stroke pulang sangat bergantung pada kesiapan keluarga dalam perawatan pasien setelah pulang ke rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Correlational Study dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 responden. Analisis yang digunakan adalah Spearman Rank Order Correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan discharge planning dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan p value = 0,000 dan coefficient correlation = 0,810. Pelaksanaan discharge planning yang baik dapat meningkatkan kesiapan pulang kelurga pasien.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP BEDAH DAN PENYAKIT DALAM Risa Istiqomah; Nurhayati Nurhayati
Klabat Journal of Nursing Vol 5 No 1 (2023): Nursing Rebound
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v5i1.920

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang diperoleh pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit ataupun di pelayanan kesehatan lainnya. Infeksi nosokomial yang terdapat di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan masalah krusial di berbagai wilayah di dunia, begitu juga di Indonesia. Peran perawat sangatlah dibutuhkan dalam untuk meminimalisir kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit. Maka pengetahuan tentang infeksi nosokomial penting untuk dimiliki perawat agar dapat mendeteksi kejadian infeksi nosokomial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan tindakan pencegahan infeksi nosokomial di ruang rawat inap bedah dan penyakit dalam di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan Correlational Study dengan teknik pengambilan sampel yakni Total Sampling yang berjumlah sebanyak 22 responden perawat. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas pengetahuan dan tindakan pencegahan infeksi nosokomial perawat adalah baik, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan tindakan pencegahan infeksi nosokomial tersebut (p = 0,121 atau p >0,005). Meskipun demikian, hasil uji regresi pada data demografi perawat didapatkan masa kerja perawat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pencegahan infeksi nosokomial di ruang rawat inap tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bisa mendorong perawat untuk dapat mengimplementasikan tindakan pencegahan infeksi nosokomial secara maksimal. Kata Kunci: Infeksi Nosokomial, Pencegahan, Pengetahuan, Perawat
Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik Melalui Latihan the Six-minute Walk Pada Penderita Gagal Jantung Nurhayati Nurhayati; Fatsiwi Nunik Andari; Larra Fredrika; Andri Kusuma Wijaya; Lussyefrida Yanti
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 1 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.055 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.1.5283

Abstract

Gagal jantung merupakan masalah epidemi global yang angka kejadiannya semakin meningkat baik dalam hal prevalensi, morbiditas dan mortalitas. Gagal jantung menjadi salah satu dari dua penyebab utama kematian di Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak 11.34%. Masalah ini menimbulkan masalah fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi pada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Beberapa program diantaranya adalah edukasi kesehatan tentang pola hidup sehat dengan gagal jantung yang dimanifestasikan dalam kegiatan latihan the six-minute walk distance. Program ini telah diimplementasikan oleh seluruh pasien binaan sebagai salah satu program rehabilitasi jantung dalam upaya meningkatkan aktifitas fisik pada pasien gagal jantung. Kata-kata kunci: pola hidup, gagal jantung , latihan six-minute walk
Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik Melalui Latihan the Six-minute Walk Pada Masyarakat Penderita Gagal Jantung Nurhayati Nurhayati; Fatsiwi Nunik Andari; Ferasinta Ferasinta; Oktarianita Oktarianita
Jurnal of Community Health Development Vol 4 No 1 (2023): Vol 4 No 1 (2023): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.351 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2023.4.1.5511

Abstract

Gagal jantung merupakan masalah epidemi global yang angka kejadiannya semakin meningkat baik dalam hal prevalensi, morbiditas dan mortalitas. Gagal jantung menjadi salah satu dari dua penyebab utama kematian di Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak 11.34%. Masalah ini menimbulkan masalah fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi pada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Beberapa program diantaranya adalah edukasi kesehatan tentang pola hidup sehat dengan gagal jantung yang dimanifestasikan dalam kegiatan latihan the six-minute walk distance. Program ini telah diimplementasikan oleh seluruh pasien binaan sebagai salah satu program rehabilitasi jantung dalam upaya meningkatkan aktifitas fisik pada pasien gagal jantung.
Peningkatan Pengetahuan Anak Usia Dini Tentang Kebersihan Diri dan Kesehatan Mulut di Kota Bengkulu Nurhayati Nurhayati; Fatsiwi Nunik Andari; Padila Padila; Andry Sartika
JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): NOVEMBER
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.895 KB)

Abstract

Early childhood education is a level before basic education or pre-school which is a coaching effort to help stimulate growth and physical and spiritual development of children so that they are ready to enter further education. In pre-school children, health problems related to general health, developmental disorders, behavioral disorders, and learning disorders often arise. Health problems that are generally encountered are diarrhea, intestinal worms, lack of personal hygiene, and dental health problems, so this requires special attention from parents, teachers, and health practitioners. To support and contribute actively in monitoring health problems in pre-school age children, community service activities in the health sector are needed. This community service activity was carried out through health education for students to increase knowledge and understanding of clean living behavior regarding personal hygiene and oral health. From the evaluation results, it was found that there was an increase in students' understanding of clean and healthy living behaviors and being able to demonstrate how to wash hands and brush their teeth properly.
Tingkat kemandirian pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah Hikmah Yulan Gusti; Nurhayati Nurhayati; Agus Ramon
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktur merupakan angka kejadian terbesar ketiga di Indonesia setelah penyakitjantung dan tuberkulosis. Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang terseringmengakibatkan terjadinya fraktur sehingga menghambat kemandirian pasien. Di KotaBengkulu, angka kejadian fraktur pada ekstremitas bawah masih tinggi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian dengan post-operasi fraktur ekstremitasbawah. Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah sakit rujukan di Kota Bengkulu denganjenis penelitian deksriptif cross-sectional study. sebanyak 35 responden berpartisispasi dalampenelitian ini. Pada hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki(68.5%) dengan fraktur femur (54.5%). Sebagian responden memiliki tingkat kemandirianberat (65.70%) hingga tingkat kemandirian sedang (34.30%). Hasil penelitian ini diharapkandapat menjadi acuan untuk perawat agar dapat memberikan latihan aktifitas fisik yang dapatmenunjang dan meningkatkan kemandirian pasien dengan masalah fraktur.
Hubungan Lama Hari Rawat Dan Frekuensi Masuk Rumah Sakit Dengan Kesiapan Pulang Pada Keluarga Pasien Stroke Nurhayati Nurhayati; Andri Kusuma Wijaya; Fatsiwi Nunik Andari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v5i2.339

Abstract

Penyakit stroke cenderung menjadi penyakit jangka panjang dan berulang. Stroke dapat menyebabkan penderitanya sulit untuk beraktivitas dan membutuhkan perawatan dari keluarga dan bahkan sampai sering masuk rumah sakit. Frekuensi masuk rumah sakit dan lama hari rawat dapat menjadi tolak ukur kesiapan pulang keluarga pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama hari rawat dan frekuensi masuk rumah sakit dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian correlational study dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 responden. Analisis yang digunakan adalah spearman rank order correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama hari rawat dan frekuensi masuk rumah sakit dengan kesiapan pulang pada keluarga pasien stroke. Penelitian ini mengnformasikan bahwa pasien stroke yang dirawat lebih dari 5 hari dengan frekuensi rawat berulang dapat mempengaruhi kesiapan pulang pada kelurga pasiennya sebagai caregiver. Kata Kunci: lama hari rawat, frekuensi rawat, kesiapan pulang, stroke
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Pada Lansia di Posbindu Damai Nurhayati Nurhayati; Susilawati Susilawati; Ferasinta Ferasinta; Andri Kusuma Wijaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 3 (2023): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i3.353

Abstract

Elderly people in Indonesia have increased significantly each year so that Indonesia is included in the 5 countries that have the largest elderly population in the world. The aging process is a life cycle that is marked by a decline in the function of various organs of the body, which is characterized by the body's increasing vulnerability to disease attacks that can lead to death. This requires a special program to help prevent degenerative problems in the elderly. One effort that can be done is to change lifestyles by implementing a healthy living community movement for the elderly. The purpose of this Stimulus Community Partnership Program (PKMS) is to increase knowledge and change healthy lifestyle behaviors in an effort to increase healthy and productive older people through health education for healthy living community movements. The team conducted health education at the Posbindu Damai by coordinating with health workers at the Public Health Centre of Jalan Gedang and cadres of the Posbindu Damai, so that they could play an active role in assisting the participants' health.
Pencegahan Risiko Jatuh Pada Lansia Dengan Penyakit Degeneratif Nurhayati Nurhayati; Eva Oktavidiati; Lussyefrida Yanti
MENGABDI : Jurnal Hasil Kegiatan Bersama Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2023): Desember : MENGABDI : Jurnal Hasil Kegiatan Bersama Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/mengabdi.v1i6.285

Abstract

The risk of falling is an incident reported by the sufferer or family who saw the incident, which resulted in a person suddenly falling down, sitting on the floor or a lower place with or without loss of consciousness or injury. Based on an initial survey at the Posyandu Lansia Akbar (Elderly Center) in the working area of ​​the Puskesmas Jembatan Kecil (Community Health Center), it was found that some health problems which are still often experienced by the elderly are degenerative diseases such as hypertension, diabetes mellitus, and perceptual and sensory disorders that leads in decreasing balance, muscle strength and flexibility. These problems put elderly at high risk of falls. To reduce the risk of falls in the elderly, it is necessary to provide preventive, curative and collaborative health services in the form of health education and assistance with balance exercises. So the Community Service Team provides health education on preventing the risk of falls in the elderly.