Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS KONFIGURASI RADIAL DAN RING TERHADAP SECURITY N-1 SISTEM TENAGA LISTRIK DI PT. KONDUR PETROLEUM SA (Simulasi Menggunakan Program Etap 7.0) Effendi, Asnal; Dewi, Arfita Yuana; Laferiza, Hendra
Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.438 KB)

Abstract

Distribusi tenaga listrik yang baik sangat dibutuhkan di lapangan perminyakan, hal ini berpengaruh dengan kelancaran proses produksi minyak bumi setiap harinya. Perusahaan yang menggunakan konfigurasi jaringan radial, jika terjadi gangguan di saluran distribusi listrik, rugi produksi yang dialami cukup besar. Sedangkan untuk konfigurasi ring dibutuhkan untuk mengurangi rugi produksi akibat gangguan yang terjadi di sistem jaringan distribusi tenaga listrik baik pada Switchgear, pembebanan kabel dan lain sebagainya. Perubahan sistem jaringan distribusi dari radial menjadi ring membutuhkan analisa aliran daya. Analisa aliran daya berguna untuk mengetahui nilai jatuh tegangan, dan nilai pembebanan kabel apabila dalam kondisi radial dan ring untuk loop terbuka. Jika nilai tegangan dalam status kritikal (≤-5%), dan pembebanan kabel hampir mencapai nilai ampacity, maka ukuran kabel harus diganti dengan yang lebih besar..
Studi Analisa Pengaruh Suhu Dan Tekanan Udara Terhadap Rugi Daya Korona SUTT 150 kV Dewi, Arfita Yuana; Effendi, Asnal; Saputra, Yogi
Jurnal Teknik Elektro Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21063/JTE.2020.3133909

Abstract

Sistem kelistrikan antar pusat-pusat pembangkit dan pusat-pusat beban pada umumnya terpisah dalam ratusan bahkan ribuan kilometer. Untuk itu di butuhkan saluran transmisi tegangan tinggi dengan tujuan untuk memperkecil kerugian kerugian yang terjadi, baik rugi-rugi energi maupun penurunan tegangan, tetapi dengan mempertinggi tengangan tentu akan menimbulkan permasalahan baru yaitu korona. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan tekanan udara terhadap rugi rugi daya yang diakibatkan oleh korona pada SUTT 150 kV pada GI Maninjau – GI Lubuk Alung. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan rugi-rugi daya terbesar terjadi pada saat suhu rata-rata yaitu berkisar 260-285 kW perbulan, pada suhu maksimum rugi-rugi daya yang terjadi bekisar antara 215-232 kW. Sedangkan pada suhu minimum rugi-rugi yang diakibatkan korona tidak terlalu besar yaitu 50-61 kW perbulan. Pada suhu 31,40C terdapat rugi daya korona sebesar 216,294 kW, semakin besar suhu maka korona dihasilkan semakin kecil. Begitupun sebaliknya, pada suhu 30,30C terdapat rugi daya korona sebesar 231,9239 kW, semakin kecil suhu maka korona semakin besar. Sedangkan pengaruh tekanan udara terhadap rugi-rugi korona adalah pada tekanan udara 75,86 cmHg dengan rugi daya korona 51,6620 kW, semakin besar tekanan udara maka korona semakin kecil begitupun sebaliknya pada tekanan udara 75,74 cmHg dengan rugi daya korona 60,5765 kW, semakin kecil tekanan udara maka korona semakin besar.
Peluang Penghematan Energi Pada Penerangan Jalan Umum Kabupaten Padang Pariaman di Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Pariaman Feeder Kampung Dalam Effendi, Asnal; Dewi, Arfita Yuana; Elvira, Lusi
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.428 KB)

Abstract

Kondisi PJU sebagian besar daerah belum menggunakan alat pencatat pembatas listrik dimana tagihan rekeningnya dihitung per titik lampu sesuai dengan jenis lampu yang dipasang walaupun lampu tersebut dalam keadaan mati atau tidak berfungsi sama sekali. Penghematan energi pada penerangan jalan umum tidak hanya membantu pemerintah dalam pengelolaan energi namun juga menghemat anggaran pemerintah daerah untuk tagihan listrik PJU. Tulisan ini bertujuan menganalisis permasalahan dalam pengelolaan penerangan jalan umum dalam menghemat pemakaian energi dengan studi kasus di Kabupaten Padang Pariaman. Studi dilakukan dengan data berupa kondisi PJU yang belum dipasang APP berdasarkan data hasil pendataan pada tahun 2015. Permasalahan utama yang ditemukan adalah sistem tagihan PJU dan penggunaan tarif yang tidak sesuai. Solusi yang perlu dilakukan adalah meterisasi PJU yang berpotensi menurunkan tagihan listrik PJU. Solusi kedua adalah penggantian lampu PJU konvensional dengan lampu efisiensi tinggi, dalam hal ini lampu LED. Dari hasil penelitian ini, melakukan pemasangan APP terdapat penghematan sebesar 542.2 kWH dan Rp 795,599.22 tiap bulannya pada gardu G.10 Tigo Jorong, dan dapat dilakukan penghematan sebesar 383.4 kWH dan Rp 562,555.15 tiap bulannya pada gardu G.23 Kampung Tangah Koto Hilalang. Dibandingkan lampu SON 70 Watt, pemakaian lampu LED 30 W lebih hemat sebesar 518,4 kWH per bulan dengan persentase 57.14 %. Sedangkan dari segi tagihan listrik, pemakaian lampu LED terdapat potensi penghematan biaya sebesar Rp. 836,936.52, - atau 54.47 %.
PEMBANGKIT LISTRIK SISTEM HIBRIDA SEL SURYA DENGAN ENERGI ANGIN Effendi, Asnal; Dewi, Arfita Yuana
Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.815 KB)

Abstract

System power generation of hibrida, surya cell and wind energy are represent power generation combined of two energy potency. The combining from source of this energy aim to be excess and insuffiency at each system earn each other with other system utilize to get more energy, efficiently and effective.
ANALISIS ARUS TRANSIEN PADA SISI PRIMER TRANSFORMATOR TERHADAP PELEPASAN BEBAN MENGGUNAKAN SIMULASI EMTP Arfita Yuana Dewi
Teknoin Vol. 11 No. 3 (2006)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/.v11i3.85

Abstract

        Transient phenomena can be happened at electrical equipment, like primary side of transformer, transmission circuit, generator, etc. This condition caused by external or internal trouble of equipment, like short circuit, switching equipment. This condition can be happened in short time and it has big magnitude value, then it will effect to electrical equipment. If the transformer has short circuit trouble, switching trouble, big current will flow to transformer circuit.         This research will count the current transient value at primary side of transformer, by using EMTP (Electromagnetic Transient Program).        Based on the simulation to 21,5 MVA transformer,  1241 A nominal current, this research have result that over load value more than 22,5 MVA will have 1243 A current transient. This value is more than nominal current value of primary side, it caused by, if load have big value and primary current have big value too.Keywords: wool fiber, acrylic, blending process
Analisa Pengaruh Jumlah Blade Terhadap Putaran Turbin Pada Pemanfaatan Energi Angin di Pantai Ujung Batu Muaro Penjalinan Asnal Effendi; Mori Novriyanti; Arfita Yuana Dewi; Andi M. Nur Putra
Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turbin angin sebagai fasilitas pengolah energi angin menjadi energi listrik dapat menjadi salah satu alasan atas masalah krisis energi. Turbin angin dapat divariasikan jumlah bladenya untuk dapat berputar, dan jumlah blade turbin angin akan mempengaruhi kecepatan putar turbin. Kecepatan putar turbin tergantung pada kecepatan angin yang berhembus, semakin kencang hembusan angin maka akan semakin kencang putaran turbin, begitu juga dengan daya yang akan dihasilkannya. Dari hasil pengujian turbin angin sumbu vertikal tipe savonius dengan 2 blade pada kecepatan angin 3.1 m/s berputar dengan menghasilkan energi angin sebesar 1.605 joule, saat menggunakan 3 blade pada kecepatan angin  5.4 m/s menghasilkan energi angin 12.731 joule, dan menggunakan 4 blade pada kecepatan angin 3.2 m/s menghasilkan energi angin sebesar 3.532 joule.
Potensi Energi Listrik PLTS Atap Gedung Laboratorium Teknik Elektro Untuk Pengembangan Net Zero Energi Building (NZEB) Andi M. Nur Putra; Ferry Darmawan; Arief Ramadhani Vermana; Arfita Yuana Dewi; Sepannur Bandri
Jurnal Teknik Elektro Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan energi baru terbarukan di era globalisasi saat ini sangat diperlukan karena mampu membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, menciptakan bagunan dengan ramah lingkungan, membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Pemerintah menargetkan EBT sebanyak 23% pada 2025. Salah satu cara untuk mewujudkan target tersebut adalah dengan menerapkan konsep NZEB. Paper ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas PLTS atap sebagai pembangkit listrik mandiri dalam rangka pengembangan NZEB untuk gedung labor elektro. Penelitian yang dilakukan adalah simulasi menggunakan software PVSyst. Dengan keadaan penyinaran matahari minimum, dibutuhkan luas area sebesar 440m2 agar dapat memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik gedung, sedangkan dengan keadaan yang ada pada gedung labor elektro sekarang ini hanya memiliki luas area sebesar 206m2 sehingga daya yang bisa dibangkitkan dari PLTS hanya sebesar 49mwh/tahun. Dengan konsumsi energi listrik di gedung sebesar 43mwh/tahun maka listrik yang dihasilkan PLTS akan mampu memenuhi kebutuhan energi gedung.
PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 kV PADA KOMLEK PERKEBUNAN AMP ( Agra Masang Perkasa ) Bawan Lubuk Basung Arfita Yuana Dewi; Fauzan Fauzan
Jurnal Teknik Elektro Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.25 KB)

Abstract

Perencanaan jaringan distribusi tidak lepas dari penentuan besarnya daya atau beban yang akan di salurkan melalui sistem jaringan tersebut, terutama berkaitan dengan penentuan kuat hantar arus pada ukuran kawat penampang dan jenis penghantar yang di pilih. Perencanaan jaringan saluran udara tegangan menengah 20 kV di dapat dari percabangan Feeder utama Lubuk basung Pada Km 10 di Lokasi Bawan. Feeder Lubuk Basung merupakan salah satu feeder yang menyalurkan energi tenaga listrik dari GH Bawan melalui sistem jaringan distribusi primer 20 kV, feeder ini memiliki panjang saluran Primer 73,4 km terdiri dari dari saluran feeder utama sepanjang 48 km. Adapun metode pengumpulan data yang di terapkan dalam perencanaan ini adalah metode observasi lapangan dan metode dokumenter. Data-data yang di peroleh dari hasil Survey lapangan dan Analisis dengan menggunakan rumus-rumus baku dari beberapa kajian pustaka. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil simulasi untuk rencana pemasangan jaringan SUTM 20 kV pada feeder utama Lubuk Basung masih dalam Standar pelayanan dan tegangan regulasi ± 7,53 % dan tegangan ujung Jaringan 18,69 kV ( Analisis data ), Sistem konstruksi saluran udara tegangan menengah 20 kV dan kompenen-kompenen utama mengacu standarisasi dari PT. PLN ( Persero ) Tahun 1998, Meliputi konstruksi tiang besi 11 meter 156 daN, Kawat AAAC 70 mm², Andongan 0,58 meter dengan jarak gawang rata-rata 50 meter, penyaluran energi listrik sebesar ± 212,6 KVA. Selanjutnya uraian kebutuhan material tercantum pada pada daftar terlampir.
Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Asnal Effendi; Arfita Yuana Dewi; Edward Crismas
Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.705 KB)

Abstract

Peningkatan penyediaan kebutuhan listrik yang pesat, sebaiknya diimbangi dengan kualitas listrik itu sendiri. PT PLN (persero) sebagai Perusahaan Listrik Negara yang menyuplai energi listrik berusaha untuk menyediakan energi listrik kepada masyarakat dengan kualitas yang baik yaitu dengan mutu energi listrik yang handal. Sehingga penyaluran energi listrik kepada konsumen akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.Feeder Rao merupakan Feeder yang paling jauh dari sumber GI Simpang Empat wilayah kerja Rayon Lubuk Sikaping dengan total jaraknya mencapai 120 kms. Kondisi saat ini Feeder Rao, tegangan yang ada pada GH Rao pada saat beban puncak adalah 13,204 kV, melebihi standart SPLN 72:198 Sebesar 5%. Artinya drop tegangan pada Feeder Rao sudah melebihi 5%. PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping berencana melakukan perubahan pola operasi jaringan 20 kV, dengan membagi beban per GH dan pembangunan PLTM. Untuk menganalisa dampak perubahan pola operasi terhadap drop tegangan , maka digunakanlah software ETAP 12.6. Berdasarkan hasil simulasi drop tegangan sebelum perubahan pola operasi adalah 36,519% dengan nilai tegangan pada GH Rao 13,204 kV. Setelah dilakukannya perubahan pola operasi , drop tegangan menjadi turun menjadi 19,423% dengan nilai tegangan pada GH Rao sebesar 16,760 kV.
STUDI ANALISA KESTABILAN TEGANGAN SISTEM 150 kV BERDASARKAN PERUBAHAN TEGANGAN (APLIKASI PT. PLN BATAM) Andi M. Nur Putra; Arfita Yuana Dewi
Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.602 KB)

Abstract

Kota Batam merupakan kota industri, dimana terdapat banyak industri-industri baik industri kecil (home industri) maupun industri besar. Banyaknya industri ini otomatis membuat pasokan daya yang dibutuhkanpun semakin besar. Jatuh tegangan merupakan merupakan salah satu bentuk dari ketidakstabilan sistem dalam melakukan penyaluran energi listrik ke konsumen. Jatuhnya tegangan ini bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan beban aktif maupun reaktif secara tiba-tiba, pasokan daya yang tidak memadai maupun gangguan yang terjadi pada sistem itu sendiri seperti misalnya lepasnya salah satu saluran transmisi atau pembangkit. Demi mendapatkan kinerja sistem yang baik dengan tegangan sistem yang selalu stabil berdasarkan SPLN No. 1:1995 Pasal 4 tentang ketentuan variasi tegangan pelayanan dimana drop tegangan yang diijinkan hanya sebesar -10% s/d +5% dan SPLN 12/1978 tentang karakteristik jaringan listrik yang handal pada poin 2 adalah mempunyai kualitas daya yang baik, meliputi kapasitas daya yang memadai, tegangan yang selalu konstan dan frekuensi yang selalu konstan. Maka dengan melakukan pensimulasian kondisi sistem dengan menggunakan EDSA Technical 2005 (metode iterasi newthon rhapson) berdasarkan data beban puncak pada tanggal 1 maret 2012 jam 14.00 dimana beban puncaknya adalah sebesar 238 MW, dapat dilihat dari hasil analisa kurva P-V dan Q-V bahwa kondisi sistem PT. PLN Batam masih dalam kondisi handal dimana pada saat penambahan beban sebesar 25% dari beban puncak penurunan tegangan yang terjadi hanya sebesar 1,87%.