Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sufism in the Eyes of Muslim Elites in South Sumatra, Indonesia: A Comparison Between Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama Purmansyah Ariadi; Rulitawati Rulitawati; Muhammad Zainuddin Nawi; Nova Asvio
KALAM Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/klm.v15i2.10457

Abstract

This study aims at examining the variety of understanding and implementation of sufistic values among elite members of Islamic mainstream organizations, namely Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama, in South Sumatra. It uses a field research method and a descriptive-qualitative analysis. This research finds that elite members of two mainstream Islamic organizations in South Sumatra similarly consider the importance of sufistic values, such as faqr, sabr, tawakkal, ikhlas, and ihsan, for perfecting the self. However, they have differed in how these values are implemented. If the former comfortably practices the substantive forms of sufistic teachings, the latter tends to observe sufistic teachings via the route of tarekat (sufi orders).  Such difference has led to the variety of Islamic practices and dakwah programs organized by both organizations.
Management Performance Model of Senior High School Teachers of Muhammadiyah In South Sumatera Rulitawati Rulitawati; Ahmad Husein Ritonga; Lias Hasibuan
INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW Vol. 2 No. 1 (2020): INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.568 KB) | DOI: 10.33369/ijer.v2i1.10381

Abstract

This research aimed at analyzing school management which manages teachers’ management model that impacts the performance of High School teachers of Muhammadiyah in South-Sumatera Province. This field research applied a descriptive-qualitative approach. The technique for collecting the data was through observation, interview and documentation. The research subjects selected by using purposive sampling technique. The technique for analyzing the data was through data analysis by reducing, presenting, verifying and drawing conclusions, and also using reliable and extended participation techniques, careful observation, triangulation and consulting with advisors. The results showed that management performance model in Senior High School of Muhammadiyah was a successful management model which enables to improve teachers’ performance. The success of applying this model can be regarded on management performance model of teachers in line with POAC management, in which POAC was implemented to meet teachers’ success, and also other factors, such as humans’ competency and motivation in managing teachers’ performance, the effectiveness of managing performance starting from input, process and teachers’ performance objective, as well as the use of facilities and infrastructure, time, finance (capital) had supported the success of teacher's performance.
Transformational Leadership Of Integrated Islamic School Principal Rulitawati Rulitawati; Muhammad Zainuddin Nawi; Try Susanti; Muhammad Yusup; Hanura Febriani; Nova Asvio
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 20, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v20i2.5981

Abstract

Abstract: Transformational Leadership of Integrated Islamic School PrincipalPurposing of this study was to identify or obtain information about how the transformational leadership of school principals in improving the quality and performance of teachers in teaching activities at the Al-Ihsan Integrated Islamic School (SDIT) during the Covid-19 pandemi. This study uses a qualitative approach that is used to obtain information on decisions, constraints and consequences of the COVID-19 pandemi in teaching and learning activities at SDIT. The results of the principal transformation leadership research in improving the quality and performance of teachers in teaching activities at SDIT Al-Ihsan during the Covid-19 pandemi include: 1) setting good examples for teachers in facing challenges during the Covid-19 pandemi; 2) providing intellectual stimuli such as providing opportunities for SDIT Al-Ihsan teachers to take part in training and counseling activities on the brave learning system; 3) teacher motivation to be able to develop bold learning methods and models; and 4) evaluate the policies that have been implemented. The principal's transformational leadership is expected to be able to overcome learning obstacles by improving communication and coordination between parents and teachers so that parents can guide their children during the learning process at home.Abstrak: Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Islam Terpadu.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi atau memperoleh informasi tentang bagaimana kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan mutu dan kinerja guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Islam Terpadu (SDIT) Al-Ihsan selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif yang digunakan untuk memperoleh informasi keputusan, kendala dan akibat pandemi covid 19 pada kegiatan proses belajar mengajar di SDIT. Hasil dari penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan mutu dan kinerja guru dalam kegiatan mengajar di SDIT Al-Ihsan selama masa pandemi Covid-19 ini antara lain: 1) memberikan teladan yang baik kepada guru dalam menghadapi tantangan pada masa pandemi Covid-19; 2) memberikan stimulus intelektual seperti memberikan kesempatan bagi guru SDIT Al-Ihsan untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan penyuluhan tentang sistem pembelajaran daring; 3) memotivasi guru agar mampu mengembangkan metode dan model pembelajaran daring; dan 4) melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang sudah dilaksanakan. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah diharapkan mampu mengatasi kendala pembelajaran daring dengan cara meningkatkan komunikasi dan koordinasi orang tua dengan guru sehingga orang tua mampu membimbing anak saat melakukan proses pembelajaran daring di rumah. 
Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Tasawuf di Kalangan Elit Muhammadiyah Sumatera Selatan Purmansyah Ariadi; Rulitawati Rulitawati; Mona Novita
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 1 (2021): (April 2021)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51311/nuris.v8i1.292

Abstract

Penyebaran Islam melalui tasawuf telah menjadikan Islam memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya paham sufisme dan tarekat berkembang juga, sehingga menjadi wacana yang urgent dalam proses transmisi ajaran Islam di dunia Melayu. Nilai-nilai tasawuf dikalangan elit Muhammadiyah akan mewarnai pemahaman dan pengamalan yang terlembaga dalam bentuk tarekat yang membutuhkan bimbingan seorang mursyid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tasawuf di kalangan elit Muhammadiyah. Bagaimana pemahaman nilai-nilai tasawuf di kalangan elit Muhmmadiyah, bagaimana pengamalan nilai-nilai tasawuf dikalangan elit Muhammadiyah serta Perbedaan Pemahaman Dan Pengamalan Tasawuf di Wilayah Sumatera Selatan. Metode dalam penelitian lapangan (field research) dengan teknik analisa data menggunakan diskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara terhadap para ulama dilingkungan Muhammadiyah serta didukung dengan data dokumentasi. Penelitian ini mengghasilkan: Pertama bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi dan gerakan sosial keagamaan tidak menjadikan tasawuf dan tarekat dalam rangkah gerakannya, karena di latarbelakangi berdirinya Muhammadiyah dipengaruhi gerakan Tajdid, Kedua eksistensi pengamalan nilai-nilai tasawuf yaitu: menolak secara inplisit, terbuka terhadap keberadaan tasawuf dan sikap akomodatif. Sebuah Dialog membagi kategorikan dengan terminologi eksplisit, implisit, inklusif dan akomodatif. Ketiga, berafiliasi dengan ideologi sunni. organisasi lebih mendahulukan self correction, dengan prinsip ta´aruf, tafa>hum. ta´awun, takaful dan tazamun. Dalam masalah ibadah, perbedaan organisasi keagamaan ini tidak masuk yang bersifat prinsip, tetapi furu>´iyah. Kepentingan bersama dalam membina masyarakat dengan pendekatan kultural. Organisasi ini menganut paham aswaja.
PERAN PERGURUAN TINGGI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Fahrina Yustiasari Liriwati; Rulitawati Rulitawati; Zulhimma Zulhimma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2019: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 12 JANUARI 2019
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.218 KB)

Abstract

The Industrial Revolution 4.0 has begun to drip various aspects of life, and social order. The world of national education has no choice but to respond to these challenges. The Industrial Revolution 4.0 was the fourth industrial revolution and came after the first industrial revolution with the discovery of a steam engine. The second industrial revolution related to electricity, the third computerized industrial revolution. 4.0 industrial revolutions marked the development of technology and information that is very extraordinary.In the era of the Industrial Revolution 4.0, students must be brave enough to get out of their comfort zone. Studying in college is not only directed to the level of being (learning to find identity), to know (learning to know), and to do (applying knowledge to real life) but more than that reaching to live together (learning to form life attitude in togetherness).In the era of Industrial Revolution 4.0 Universities are required to graduate students who have adaptive abilities to changes that occur more frequently. These capabilities include the ability to solve problems that are increasingly complex, think critically, creatively, be able to become good managers, and have good coordination skills. College graduates are also expected to have good emotional intelligence, the ability to appraise and decide appropriately, be service-oriented, good at negotiation and flexible cognitive power.
the community's economy in covid PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN ZAKAT DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI ERA PANDEMI COVID-19 DI DESA BINAAN 16 ULU PALEMBANG RULITAWATI RULITAWATI; PURMANSYAH APRIADI; HENDRI NUR ALAM; YUNIAR HANDAYANI; HABIBUR RACHMAN
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 7 عدد 2 (2022): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah-DESEMBER 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v7i2.201

Abstract

Zakat mentoring and training activities in an effort to improve the community's economy in the era of the Covid-19 pandemic which was carried out in the fostered village of 16 Ulu sub-district, Palembang city. This assistance aims to provide knowledge and socialization about empowering zakat in improving the community's economy. The community members who were targeted in this community service activity were residents and mothers who carried out the recitation at the Al Mawardi Mosque, totaling approximately 35 people, using the lecture method with direct exposure to the audience accompanied by questions and answers. The lecture method is used to explain in detail about material or materials about zakat and the community's economy that can be used by utilizing zakat. The benefits that can be obtained by participants by participating in this activity are that they can better understand zakat, types of zakat, assets that can be zakatable, mustahiq and zakat wisdom so that it can be applied in order to improve the economy. By increasing the number of people who pay zakat, it can help the community in increasing the level of the economy and reducing the level of poverty. Keywords: Assistance, Zakat Training, Community Economy
Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Tasawuf di Kalangan Elit Muhammadiyah Sumatera Selatan Purmansyah Ariadi; Rulitawati Rulitawati; Mona Novita
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol. 8 No. 1 (2021): (April 2021)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51311/nuris.v8i1.292

Abstract

Penyebaran Islam melalui tasawuf telah menjadikan Islam memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya paham sufisme dan tarekat berkembang juga, sehingga menjadi wacana yang urgent dalam proses transmisi ajaran Islam di dunia Melayu. Nilai-nilai tasawuf dikalangan elit Muhammadiyah akan mewarnai pemahaman dan pengamalan yang terlembaga dalam bentuk tarekat yang membutuhkan bimbingan seorang mursyid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tasawuf di kalangan elit Muhammadiyah. Bagaimana pemahaman nilai-nilai tasawuf di kalangan elit Muhmmadiyah, bagaimana pengamalan nilai-nilai tasawuf dikalangan elit Muhammadiyah serta Perbedaan Pemahaman Dan Pengamalan Tasawuf di Wilayah Sumatera Selatan. Metode dalam penelitian lapangan (field research) dengan teknik analisa data menggunakan diskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara terhadap para ulama dilingkungan Muhammadiyah serta didukung dengan data dokumentasi. Penelitian ini mengghasilkan: Pertama bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi dan gerakan sosial keagamaan tidak menjadikan tasawuf dan tarekat dalam rangkah gerakannya, karena di latarbelakangi berdirinya Muhammadiyah dipengaruhi gerakan Tajdid, Kedua eksistensi pengamalan nilai-nilai tasawuf yaitu: menolak secara inplisit, terbuka terhadap keberadaan tasawuf dan sikap akomodatif. Sebuah Dialog membagi kategorikan dengan terminologi eksplisit, implisit, inklusif dan akomodatif. Ketiga, berafiliasi dengan ideologi sunni. organisasi lebih mendahulukan self correction, dengan prinsip ta´aruf, tafa>hum. ta´awun, takaful dan tazamun. Dalam masalah ibadah, perbedaan organisasi keagamaan ini tidak masuk yang bersifat prinsip, tetapi furu>´iyah. Kepentingan bersama dalam membina masyarakat dengan pendekatan kultural. Organisasi ini menganut paham aswaja.