Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA NEGERI 1 SAWAN DEWI, NI PUTU SRI RATNA
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan: (1) pemahaman konsep dan keterampilan proses antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, (2) pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, (3) keterampilan proses antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan The pretest-posttest  NonequivalentControl Group Design.Populasi penelitian berjumlah 192 siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 130 orang. Dua instrumen pokok penelitian yaitu tes pemahaman konsep dan tes keterampilan proses (tes kinerja). Data yang diperoleh dianalisis dalam dua tahap, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.Untuk menguji hipotesis digunakan analisis MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut.Pertama, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep dan keterampilan proses antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (F=2,99; p<0,05). Kedua, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (F=132,516; p<0,05). Ketiga, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (F=303,612; p<0,05).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa model siklus belajar 7E dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa.   Kata kunci:    siklus belajar, 7E,  pemahaman konsep, dan keterampilan proses. ABSTRACT   The aims of this study was to analyze the differences between: (1) conceptual understanding and process skill between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model, (2) conceptual understanding between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model, (3) process skill between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model. This study was an quasy experimental study using the pretest-posttest nonequivalent control group design. The population of this study was 192 students and sample of this study who participated was 130 students. Two main instruments were students concept understanding test and process skill test. Data were analyzed in two steps, they were descriptive statistics and inferential statistics analysis. To examine the hypothesis, multivariate variants analysis with MANOVA one way was used. The result of study was stated below. First, there were significantly differences conceptual understanding and process skill between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model (F=2,99; p<0,05). Second, there were the differences between conceptual understanding significantly between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model (F=132,516; p<0,05). Third, there were the differences between process skill significantly between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model (F=303,612; p<0,05). Based on the result of study, it can be recommended that 7E learning cycle model can be applied as an alternative learning model in order to improve the students concept understanding and process skill.   Keywords: learning cycle, 7E, conseptual understanding, proses skill.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 7E BERBASIS KEARIFAN LOKAL Dewi, Ni Putu Sri Ratna; Wibawa, I Made Citra; Devi, Ni Luh Pande Latria
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.788 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v6i1.9476

Abstract

The purpose of this study was to determine differences in the ability of critical thinking and process skills among groups of students that learned the 7E learning cycle model based on local wisdom with students that learned kolompok conventional learning models. Significance pembelajran research related to science in primary schools is focused on memorization and rarely train high-level thinking skills of students, making it less in line with the purpose of learning science. The population of as many as 71 people, while the samples used were 58 people. The study design using pretest-posttes Control Group Design. Instrument in this research is to test the ability of critical thinking, and process skills test students. Data were analyzed by using MANOVA. The results showed there were differences in the ability of critical thinking and process skills significantly between students that learned with the learning cycle model 7E based on local wisdom and that learned to conventional models.
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS I KECAMATAN MARGA Juniantari, Made; Dewi, Ni Putu Sri Ratna; Devi, Ni Luh Pande Latria
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.04 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v6i2.11691

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun dan menggunakan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran. Peserta pelatihan adalah guru Sekolah Dasar di Gugus I Kecamatan Marga. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: 1) seminar tentang program pendidikan karakter, 2) pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter, dan 3) pendampingan dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Hasil kegiatan menunjukkan respons positif guru dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan meningkatnya pemahaman guru dalam menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter. Pada tahap pendampingan, guru-guru telah dapat mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter pada kegiatan pembelajaran, sehingga guru telah berhasil mengadakan evaluasi secara menyeluruh terhadap aspek sikap siswa dalam belajar.
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BERBASIS MASALAH MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBERIKAN PKRR DI SMP Citrawathi, Desak Made; Adnyana, Putu Budi; Dewi, Ni Putu Sri Ratna
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.728 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i2.19418

Abstract

Pengetahuan remaja yang komprehensif tentang kesehatan reproduksi remaja masih rendah. Rendahnya pengetahun remaja tentang kesehatan reproduksi merupakan salah satu faktor resiko bagi remaja untuk mengalami masalah kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja sangat diperlukan oleh siswa sebagai upaya untuk mengurangi risiko siswa sebagai remaja untuk mengalami masalah kesehatan reproduksi. Guru-guru Sekolah Menengah Pertama kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis masalah untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Perangkat pembelajaran berbasis masalah yang digunakan dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup siswa dalam bidang kesehatan reproduksi. Guru-guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Buleleng belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menyiapkan perangkat yang tepat untuk memberikan PKRR. Selama ini informasi tentang kesehatan reproduksi diberikan dengan penekanan pada materi reproduksi untuk ujian. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya kegiatan pelatihan dan pembinaan tentang pembuatan perangkat pembelajaran untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan yakni metode diskusi, pelatihan, dan pendampingan. Di akhir kegiatan, para peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Pendampingan dilakukan dengan bimbingan pembuatan perangkat pembelajaran kesehatan reproduksi remaja melalui internet atau secara online.
Status Gizi dan Usia Saat Menarche Berkorelasi terhadap Kejadian Dismenore Siswi SMP Dewi, Ni Putu Sri Ratna; Citrawathi, Desak Made; Savitri, Ni Putu Wahyunita
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 3, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.025 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v3i2.21274

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: hubungan status gizi dengan kejadian dismenore dan hubungan usia menarche dengan kejadian dismenore pada siswi SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan responden berjumlah 65 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Uji statistik menggunakan korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis statistik menunjukan untuk hasil hubungan status gizi dengan kejadian dismenore, diperoleh nilai p = 0,008 dengan nilai r = 0,324, dan untuk hasil hubungan usia menarche dengan kejadian dismenore nilai p = 0,005 dengan nilai r = 0,341 serta didapatkan nilai R sebesar 0,430. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian dismenore, 2) terdapat hubungan yang signifikan antara usia menarche dengan kejadian dismenore dengan tingkat hubungan yang rendah. Status gizi dan usia saat menarche berkontribusi sebesar 43% terhadap kejadian dismenore.
Validitas Bahan Ajar Geometri Ruang Berdasarkan Model Van Hile dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Juniantari, Made; Dewi, Ni Putu Sri Ratna
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar geometri ruang berdasarkan model Van Hiele dan pendidikan karakter di perguruan tinggi yang valid untuk meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa. Pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini mengikuti prosedur pengembangan dari Plomp yang meliputi lima tahap yaitu: (1) investigasi awal, (2) desain, (3) realisasi/konstruksi, (4) tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) implementasi. Pada tahun pertama, penelitian ini hanya sampai pada tahap tes, evaluasi, dan revisi yaitu melakukan validasi bahan ajar. Validitas isi dalam penelitian ini dilihat dari kesesuaian bahan ajar dengan teori pengembangan yang dijadikan pedoman dan sesuai dengan tuntutan karakteristik model pembelajaran. Sedangkan validitas konstruk dilihat dari adanya keterkaitan yang konsisten dari setiap komponen bahan ajar dengan karakteristik model pembelajaran yang diperoleh melalui penilaian validator. Validasi konstruk bahan ajar dalam penelitian ini termasuk katagori sangat valid. Berdasarkan penilaian validator kemudian dilakukan revisi terhadap bahan ajar. Tahap selanjutnya adalah tahap uji coba terbatas untuk melihat kepraktisan dan keefektivan bahan ajar.Katakunci: bahan ajar geometri ruang, model Van Hiele, pendidikan karakter
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA NEGERI 1 SAWAN Dewi, Ni Putu Sri Ratna; Adnyana, Putu Budi; Setiawan, I G A N
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan: (1) pemahaman konsep dan keterampilan proses antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, (2) pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, (3) keterampilan proses antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan The pretest-posttest Nonequivalent Control Group Design.Populasi penelitian berjumlah 192 siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 130 orang. Dua instrumen pokok penelitian yaitu tes pemahaman konsep dan tes keterampilan proses (tes kinerja). Data yang diperoleh dianalisis dalam dua tahap, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.Untuk menguji hipotesis digunakan analisis MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut.Pertama, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep dan keterampilan proses antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (F=2,99; p<0,05). Kedua, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (F=132,516; p<0,05). Ketiga, ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (F=303,612; p<0,05).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa model siklus belajar 7E dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa.Kata-kata kunci: siklus belajar, 7E, pemahaman konsep, dan keterampilan prosesABSTRACTThe aims of this study was to analyze the differences between: (1) conceptual understanding and process skill between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model, (2) conceptual understanding between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model, (3) process skill between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model. This study was an quasy experimental study using the pretest-posttest nonequivalent control group design. The population of this study was 192 students and sample of this study who participated was 130 students. Two main instruments were students concept understanding test and process skill test. Data were analyzed in two steps, they were descriptive statistics and inferential statistics analysis. To examine the hypothesis, multivariate variants analysis with MANOVA one way was used. The result of study was stated below. First, there were significantly differences conceptual understanding and process skill between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model (F=2,99; p<0,05). Second, there were the differences between conceptual understanding significantly between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instructionmodel (F=132,516; p<0,05). Third, there were the differences between process skill significantly between students who studied through 7E learning cycle model with the students who studied through direct instruction model (F=303,612; p<0,05). Based on the result of study, it can be recommended that 7E learning cycle model can be applied as an alternative learning model in order to improve the students concept understanding and process skill.Keywords: learning cycle, 7E, conseptual understanding, proses skill
MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS LESSON STUDY Dewi, Ni Putu Sri Ratna; Wibawa, I Made Citra
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan sikap ilmiah mahasiswa setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbasis lesson study. Dalam proses pembelajaran sebelumnya, diketahui sikap ilmiah mahasiswa masih rendah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang salah melakukan prosedur kerja ketika praktikum dan kurang mampu menganalisis data hasil praktikum. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada mahasiswa jurusan pendidikan biologi semseter III tahun 2017. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari tahap plan, do dan see. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pempelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbasis lesson study dapat meningkatkan sikap ilmiah mahasiswa. Hal ini terbukti dari hasil analisis yang menyatakan bahwa pada siklus I rerata nilai sikap ilmiah mahasiswa sebesar 118,28 yang berada pada kategori tinggi, sedangkan Pada siklus II rerata sikap ilmiah mahasiswa menigkat menjadi 134,96, dari kategori tinggi menjadi kategori sangat tinggi. Meningkatnya sikap ilmiah mahasiswa karna pada setiap sintak model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) mahasiswa diberikan kesempatan untuk melatihkan indikator-indikator sikap ilmiah serta mahasiswa mendapat perhatian lebih baik dengan adanya observer ketika proses pembelajaran berlangsung.Kata kunci: sikap ilmiah, kooperatif GI, lesson study
IDENTIFIKASI LARVA NYAMUK YANG DITANGKAP DI PERINDUKAN DI KABUPATEN BULELENG Widiyanti, Ni Luh Putu Manik; Artawan, I Ketut; Dewi, Ni Putu Sri Ratna
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang sangat menggangu bagi manusia maupun hewan melalui gigitannya. Selain menyebabkan rasa gatal nyamuk juga dapat berperan sebagai vektor penyakit. Jumlah jenis nyamuk yang pernah dilaporkan ada di Indonesia diperkirakan lebih dari 457 jenis nyamuk dan 18 marga. Jenis-jenis tersebut didominasi oleh marga Aedes, Anopheles, dan Culex yang mencapai 287 jenis. Keberadaan vektor di lingkungan di kabupaten Buleleng juga menentukan kesehatan masyarakat di kabupaten ini terutama yang hubungannya dengan penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi larva nyamuk yang ditangkap di lingkungan kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan larva nyamuk yang ditangkap di perindukan dan diidentifikasi yaitu : Culex quinquefasciatus, Aedes aegipty, Anopheles sp dan Culex visnui. Kata-kata kunci : Identifikasi, larva nyamuk, kabupaten BulelengAbstractMosquitoes is one of insect that very disturbing for human and animals through it bites. In addition to causing itching, mosquito can also serve as vectors of disease. The number of mosquitos species that have been reported in Indonesia is estimated at more than 457 species and 18 genera. These species are dominated by the genera Aedes, Anopheles and Culex, which reached 287 species. The presence of vector in the environment in Buleleng regency also determine the health of the community in this regency is mainly associated with the disease is transmitted by mosquito vectors. The purpose of this study is to identify the mosquito larvae were captured in Buleleng regency, Bali Province. Research design was a descriptive study. The results of study get mosquito larvae were arrested in breeding and identified are Culex quinquefasciatus, Aedes aegipty, Anopheles sp dan Culex visnui.Key words : identification, mosquito larvae, Buleleng regency
PERENDAMAN LARVA IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn.) STRAIN NIRWANA DENGAN MADU LANCENG (Trigona sp.) DAPAT MENINGKATKAN PERSENTASE MENJADI IKAN NILA JANTAN ., P. Krisna Widyantara Sujana; ., Dr. Desak Made Citrawathi,M.Kes; ., Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa perendaman larva ikan nila (Oreochromis niloticus Linn.) menggunakan madu lanceng (Trigona sp.) dapat meningkatkan persentase menjadi ikan nila jantan serta untuk mengetahui konsentrasi madu lanceng yang optimal untuk meningkatkan persentase ikan nila jantan. Jenis penelitian ini termasuk true eksperimen dengan rancangan randomized post-test only control group design. Sampel yang digunakan berupa 150 ekor larva ikan nila berumur 7 hari. Sampel direndam selama 24 jam menggunakan madu lanceng dengan konsentrasi 0%, 0,1%, 0,3%, 0,5%, dan 0,7% kemudian dipelihara selama ± 2 bulan. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5% dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil uji menunjukkan perendaman larva ikan nila menggunakan madu lanceng dapat meningkatkan persentase ikan nila jantan dengan nilai p sebesar 0,044 dengan peningkatan sebesar 146,31% dibandingkan kelompok kontrol. Konsentrasi optimal untuk meningkatkan persentase ikan nila jantan terdapat pada perendaman dengan konsentrasi 0,5% yang menunjukkan persentase ikan jantan sebesar 70,37%. Kata Kunci : konsentrasi, madu lanceng, perendaman, persentase This study aimed to prove that the soaking of tilapia larvae (Oreochromis niloticus Linn.) using lanceng honey (Trigona sp.) can increase the percentage of male tilapia and to know the optimal concentration of lanceng honey to increase the percentage of male tilapia. The type of this study includes true experimental with randomized post-test only control group design. The samples which used in this research were 150 of 7-day tilapia larvae. The samples were soaked for 24 hours using lanceng honey with 0%, 0,1%, 0,3%, 0,5%, and 0,7% concentration then maintained for ± 2 months. The data were analyzed by Kruskal Wallis test with 5% significance level and Mann-Whitney test as advanced test. The test result showed that soaking of tilapia larvae using honey lanceng can increase the percentage of male tilapia with p value of 0,044 which an increase. of 145,31%. The optimal concentration to increase the percentage of male tilapia is found in immersion with 0.5% concentration which shows 70,37% of male tilapia.keyword : concentration, lanceng honey, soaking, percentage