Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Nasal Karier Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus pada Pasien IGD Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar Misriyani Misriyani; Andi Meutiah Ilhamjaya; Rizalinda Sjahril; Firdaus Hamid
Celebes Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-DIKTI) Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.163 KB)

Abstract

Saat ini sulit membedakan CA-MRSA dan HA-MRSA, terutama CA-MRSA yang ditularkan di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan mendeteksi“Nasal Karier Methicillin Resistant Staphylococcus aureus(MRSA) Pada Pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar Periode Mei – Agustus 2017”.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional study.Pengambilan sampel swab nares anterior dilakukan selama periode Mei - Agustus2017, diidentifikasi menggunakanmetode kulturdan PCR. Dari 103 sampel yang diperoleh, 30 orang (29,13%) karier S. aureus dan 73 orang (70,87%) non karier S. aureus.Dari 30 orang yang karier S. aureus,6 orang (20,0%) MRSA dan 24 orang (80,0%) lainnya negatif MRSA (MSSA).Temuan gen spa lima kali lebih tinggi pada MSSA (84,0%) daripada temuan pada MRSA (16,0%). Sedangkan, tidak satupun (0%) gen mecC ditemukan pada MRSA maupun pada MSSA.Temuan gen pvl enam kali lebih tinggi pada MSSA (85,7%) daripada temuan pada MRSA (14,3%). Temuan gen ACME empat lebih tinggi pada MSSA (78,9%) daripada temuan pada MRSA (21,1%). Adapun distribusi temuan gen spa, mecC, pvl, dan ACME antara MRSA dan MSSA tidak berbeda bermakna secara statistik.
Deteksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Pada Pasien Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Dengan Metode Kultur Nismawati Nismawati; Rizalinda Sjahril; Rosana Agus
Prosiding Seminar Biologi Vol 4 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Megabiodiversitas Indonesia
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v4i1.5932

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) resisten terhadap beberapa kelas antibiotik, sehingga merupakan agen penting dari infeksi nosokomial yang sering dikaitkan dengan peningkatan mortalitas dan biaya kesehatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini pada pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai salah satu upaya pengendalian infeksi untuk mencegah penyebaran MRSA di lingkungan rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptik analitik dengan teknik Accidental sampling. Pengambilan sampel dilaksanakan di IGD RS Universitas Hasanuddin dan pengamatan dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi RS Universitas Hasanuddin Makassar. Sampel yang diperoleh dari 68 pasien ditanam pada media Nutrient Agar (NA) yang selanjutnya dilakukan pewarnaan gram dan uji biokoimia dengan menggunakan media Manitol Salt Agar (MSA) dan uji koagulase, setelah ditemukan isolat Staphylococcus aureus selanjutnya dilakukan uji sensitivitas terhadap antibiotik cefoxitin 30 µg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) pada pasien IGD Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Dari 68 sampel diperoleh 13 sampel  (19,1%) membawa Staphylococcu aureus, yang terdiri dari  4 sampel (5,9%) positir MRSA, dan 9 sampel (13,2%) senstif terhadap antibiotik cefoxitin 30 µg.
Pengaruh jenis susu terhadap spesies bakteri asam laktat pada dangke asal Kabupaten Enrekang Nurwilda Kaswi; Mochammad Hatta; Rizalinda Sjahril
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15884

Abstract

Dangke merupakan makanan khas masyarakat Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia yang terbuat dari susu berbahan dasar susu sapi atau susu kerbau. Susu merupakan salah satu produk makanan yang secara alami mengandung bakteri asam laktat (BAL). BAL yang berasal dari susu bermanfaat sebagai probiotik dan umumnya Genus Lactobacilli dan Bifidobacteria yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikroflora usus dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh inangnya. Spesies BAL yang paling sering teridentifikasi pada dangke asal Kabupaten Enrekang adalah Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus plantarum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis bahan dasar susu terhadap spesies BAL pada dangke asal Kabupaten Enrekang. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 9 isolat teridentifikasi bakteri Lactobacillus acidophilus dan 5 isolat teridentifikasi bakteri Lactobacillus plantarum yang terdapat pada sampel dangke susu sapi dan dangke susu kerbau, sehingga disimpulkan bahwa BAL spesies Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus plantarum tidak dipengaruhi oleh perbedaan jenis susu yang merupakan bahan dasar dangke asal Kabupaten Enrekang.
Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia sp. pada Aedes aegypti dengan Aedes albopictus dari Makassar Fadly Rian Saputra; Isra Wahid; Rizalinda Sjahril; Din Syafruddin; Syahribulan Rani; Burhanuddin Bahar
Jurnal Vektor Penyakit Vol 14 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vektorp.v14i2.2424

Abstract

Abstract There is currently no research on the presence or absence of Wolbachia bacteria naturally in Ae. aegypti and Ae. albopictus mosquitoes in Makassar City. Therefore, it is necessary to study "New Evidence of Natural Presence of Wolbachia sp. in Ae. aegypti and Ae. albopictus from Makassar". This research was an explorative and analytic study with a cross-sectional study approach. The sampling of mosquitos was carried out in the Panakkukang District and Biringkanaya District of Makassar City from October to December 2018. The methods used were the Light trap method, Resting collection, and Larva collection. After that, the morphological identification process of Ae. aegypti and Ae. albopictus was carried out microscopically. Then extraction and purification of Wolbachia DNA using the phenol-chloroform method were used and continued by detecting the wsp gene using PCR and electrophoresis. From 33 Ae. aegypti mosquito pool samples in Makassar City, 28 pools were found from the middle of the city and 5 pools from the suburbs, while from 4 Ae. albopictus mosquito pool samples were found 1 pool from the middle of the city and 3 sample pools from the suburbs. Wolbachia infection was found naturally in Ae. aegypti mosquitoes (2 pools) as in Ae. albopictus mosquitoes (2 pools) in Makassar City. Abstrak Saat ini belum ada penelitian tentang ada tidaknya bakteri Wolbachia secara alamiah pada nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus di Kota Makassar. Oleh karena itu, perlu studi mengenai “Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia sp. pada Nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus di Makassar”. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel nyamuk dilakukan di Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar selama periode Oktober–Desember 2018 dengan metode light trap, resting collection, dan koleksi jentik. Setelah itu dilakukan proses identifikasi morfologi Ae. aegypti dan Ae. albopictus secara mikroskopis, kemudian ekstraksi dan pemurnian DNA Wolbachia menggunakan metode phenol-chloroform, dilanjutkan dengan mendeteksi gen wsp menggunakan teknik PCR dan elektroforesis. Dari 33 pool sampel nyamuk Ae. aegypti di Kota Makassar ditemukan 28 pool dari tengah kota dan 5 pool dari pinggiran kota, sedangkan dari 4 pool sampel nyamuk Ae. albopictus ditemukan 1 pool dari tengah kota dan 3 pool sampel dari pinggiran kota. Ditemukan infeksi Wolbachia secara natural pada nyamuk Ae. aegypti (2 pool) sebagaimana pada nyamuk Ae. albopictus (2 pool) di Kota Makassar.
PENGGUNAAN MULTIPLEKS POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DALAM MENDETEKSI JAMUR DERMATOFIT Aan Yulianingsih Anwar; Rizalinda - Sjahril; Firdaus - Hamid
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.281 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.772

Abstract

Dermatofitosis adalah salah satu jamur yang terdiri dari tiga genus: Epidermophyton, Trichophyton dan Microsporum. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis jamur dermatofit dengan metode Multipleks PCR yang ditemukan pada penderita dermatofitosis di Kota Makassar. Penelitian observasi laboratorium dengan menguji 50 sampel yang diperoleh dari beberapa klinik dan sekolah dasar di Makassar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Microsporum spp. terbanyak teridentifikasi (54%). Kami menyarankan teknik Multipleks PCR ini digunakan untuk konfirmasi jenis dermatofit sehingga pengobatan dapat lebih cepat dan tepat.
The Comparison of Mycobacterium tuberculosis Detection using Molecular Rapid Test and Immunochromatography in Patients Suspected of Having Tuberculosis in Pangkajene and Kepulauan Regencies Faradillah Suhar; Muhammad Nasrum Massi; Rizalinda Sjahril
Biomedika Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v14i2.981

Abstract

Mycobacterium tuberculosis is an acid-resistant bacterium that causes tuberculosis and can be detected using a variety of methods. This study aimed to determine the comparison of the detection results of Mycobacterium tuberculosis using the molecular rapid test (MRT) and immunochromatographic method. This research was conducted at Batara Siang Hospital, Pangkajene, and Kepulauan Regencies, in July-September 2019 using 100 samples. This study is cross-sectional research, applying the chi-square test for analysis. The results of statistical tests revealed a significant difference between the results of tests using molecular rapid tests and immunochromatography (<0.001). The sensitivity, specificity, positive probability value, negative probability value, and accuracy of the immunochromatography method against the molecular rapid test (MRT) were 91.3%, 100%, 100%, 93.1%, and 96%, respectively.