Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA Puspitasari, Ayu
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 5, No 1 (2012): March 2012
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v5i1.4631

Abstract

The aim of the research is to seek the effect of work-family conflict, organizational commitment and job satisfaction. In analysing the daya, this research employed simple regression, Multivariate and test Independent samples t-test. The result revealed some conclusions. They are: (1) work-family conflict has a negative and significant influence on organizational commitment, (2) work-family conflict has negative and significant effect on job satisfaction, (3) Job satisfaction and significant have positive effect on organizational commitment, (4) Job satisfaction has a mediating influence between work-family conflict with organizational commitment, (5) There is no significant difference between the intensity of work-family conflict among men and women. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konflik pekerjaan-keluarga, komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan menggunakan regresi sederhana, Multivariate dan Uji Independent sampel t-test menunjukkan bahwa: (1) Konflik pekerjaan–keluarga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, (2) Konflik pekerjaan–keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, (3) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, (4) Kepuasan kerja memiliki pengaruh mediasi antara konflik pekerjaan–keluarga dengan komitmen organisasi, (5) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas konflik pekerjaan–keluarga antara pria dan wanita.
Studi Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum Isi Ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Tamangapa Kota Makassar Puspitasari, Ayu; Hikmah B, Nurul; Rahman, Harpiana
Window of Public Health Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.vi.28

Abstract

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri patogen (bersifat racun sehingga dapat menimbulkan penyakit). Bakteri yang tergolong patogen adalah E.coli, Salmonella typhii, dan sejenisnya. Oleh karena telah mendapatkan proses sterilisasi, harusnya air minum isi ulang dapat langsung dikonsumsi. Kehadiran bakteri coliform yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air yang dapat menimbulkan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Tamangapa, ditinjau dari parameter kualitas bakteriologi coliform depot air minum isi ulang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunakan metode observasional, wawancara, dan uji laboratorium. Populasi penelitian adalah seluruh depot air minum isi ulang yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tamangapa, yaitu sebanyak 21 depot, dengan sampel adalah total populasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 sampel yang diteliti hanya 3 yang memenuhi syarat kualitas bakteriologis sesuai Permenkes No.492/Menkes/per/IV/2010. Dengan demikian diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kota Makassar agar memeriksaan air minum isi ulang yang telah diisi ke dalam galon dan mampu memberikan penyuluhan mengenai bahaya dari kandungan bakteriologis.
Analisis Persepsi Sembuh dari Perspektif Penderita Tuberkolosis dan Pengawas Minum Obat di Puskesmas Panambungang Kota Makassar Rahman, Harpiana; Puspitasari, Ayu; Hikmah B, Nurul
Window of Public Health Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.vi.29

Abstract

Puskesmas Panambungan adalah salah satu puskesmas dengan penemuan angka kejadian tuberkulosis terbanyak di Makassar. Terjadi peningkatan kasus baru tuberkulosis dari 65 kasus pada tahun 2012 menjadi 67 kasus pada tahun 2013. Peningkatan ini disertai temuan bahwa beberapa penderita tidak menuntaskan pengobatan hingga 6 bulan. Perilaku ini beresiko meningkatkan penularan tuberkolosis dan kasus tuberkolosis multi drug resistence di wilayah kerja Puskesmas Panambungan. Diperlukan analisis masalah terlebih dahulu untuk merancang pengambangan komunikasi kesehatan dalam penanggulangan tuberkolosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji masalah perilaku ketidakpatuhan penderita menuntaskan pengobatan tuberkolosis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan mempelajari kasus serupa pada informan terpilih. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi perilaku penderita, studi dokumen puskemas dan wawancara mendalam. Infroman yang dipilih sebanyak 9 orang dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian lalai minum obat disertai dengan kemunculan terminologi sembuh menurut penderita tuberkolosis. Menurut penderita tuberkolosis, sembuh dari penyakit tersebut adalah kondisi tubuh penderita mengalami penurunan batuk dan merasa sehat. Persepsi ini menyebabkan penderita tidak mau melanjutkan pengobatan. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa kejadian putus minum obat sebelum enam bulan atau tidak patuh minum obat dipengaruhi oleh persepsi penderita yang keliru memahami konsep sembuh tuberkolosis.
Insentif dan Motivasi Petugas Kesehatan dalam Memberikan Pelayanan di Tengah Pandemi Covid-19 Nurgahayu Nurgahayu; Ayu Puspitasari; Nurul Ulfah Mutthalib
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13 (2022): Nomor Khusus Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1746

Abstract

Preliminary studies show that there are still patients who feel that increasing incentives for health workers is not always able to increase service motivation. The purpose of this study was to analyze the relationship between incentives and employee motivation in providing health services during the Covid-19 pandemic. The design of this study was cross-sectional. The research subjects were 87 people who were selected by accidental sampling technique. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using the Chi-square test. The results showed that the p-value was 0.06, so it was concluded that there was no relationship between incentives and the motivation of health workers in providing services during Covid-19.Keywords: health workers; Covid-19, incentives; motivationABSTRAK Studi pendahuluan menunjukkan bahwa masih ada pasien yang merasa bahwa peningkatan insentif bagi tenaga kesehatan tidak selamanya mampu meningkatkan motivasi pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara insentif dengan motivasi petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan selama pandemic Covid-19. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian adalah 87 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,06, sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara insentif dengan motivasi petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan selama Covid-19.Kata kunci: petugas kesehatan; Covid-19, insentif; motivasi
PELATIHAN MITIGASI BENCANA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI DUSUN KALEBAJENG KELURAHAN KALEBAJENG KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA Ayu Puspitasari; Harpiana Rahman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i1.1410

Abstract

Darurat wabah virus Corona sedang dihadapi dunia saat ini. WHO (World Health Organization) pun telah mengubah statusnya dari Public Health of International Concern menjadi Pandemi. Dengan ditetapkannya status tersebut dunia pun responsif dengan upaya pencegahan dan penanggulangan tidak terkecuali di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman tentang mitigasi bencana pandemi Covid-19. Langkah-langkah dalam penanganan wabah perlu diketahui secara luas oleh masyarakat agar dapat mengambil langkah preventif dalam menghadapi wabah covid-19. Pelatihan mitigasi bencana pandemic Covid-19 dimulai dari langkah-langkah Pencegahan dan pengendalian Inveksi, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Isolasi di Rumah (Perawatan di Rumah), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Observasi, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Pemulangan Jenazah. Berdasarkan hasil pre dan post test pada 52 orang yang terdiri dari 10 pertanyaan quesioner, terdapat peningkatan pengetahuan mengenai mitigasi bencana covid-19. Berdasarkan persentasi hasil yang dicapai, diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 36,2% setelah mengikuti pelatihan ini. Pentingnya sosialisasi dari pemerintah setempat mengenai mitigasi bencana covid secara berkelanjutan selama pandemi berlangsung.
Pencegahan Stunting Pada Anak Di Desa Tamangapa Kec. Ma’rang Kab. Pangkep Ayu Puspitasari; Wudi Darul Putra; Haeril Amir
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.712 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v1i1.3

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian masyarakat dengan mengangkat tema penyuluhan pencegahan stunting pada anak bukanlah tanpa alasan tetapi melihat sebagian besar masyarakat belum paham dengan benar mengenai stunting, dan beranggapan bahwa stunting atau kerdil sebutan yang biasa digunakan di masyarakat adalah faktor keturunan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta peran serta masyarakat dalam program pencegahan dan deteksi dini stunting pada balita yang diharapkan secara langsung dapat memotivasi masyarakat untuk ikut serta memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan pada anaknya sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat optimal
Analisis Persepsi Sembuh dari Perspektif Penderita Tuberkolosis dan Pengawas Minum Obat di Puskesmas Panambungang Kota Makassar Harpiana Rahman; Ayu Puspitasari; Nurul Hikmah
Window of Public Health Journal VoL. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i1.3

Abstract

Puskesmas Panambungan adalah salah satu puskesmas dengan penemuan angka kejadian tuberkulosis terbanyak di Makassar. Terjadi peningkatan kasus baru tuberkulosis dari 65 kasus pada tahun 2012 menjadi 67 kasus pada tahun 2013. Peningkatan ini disertai temuan bahwa beberapa penderita tidak menuntaskan pengobatan hingga 6 bulan. Perilaku ini beresiko meningkatkan penularan tuberkolosis dan kasus tuberkolosis multi drug resistence di wilayah kerja Puskesmas Panambungan. Diperlukan analisis masalah terlebih dahulu untuk merancang pengambangan komunikasi kesehatan dalam penanggulangan tuberkolosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji masalah perilaku ketidakpatuhan penderita menuntaskan pengobatan tuberkolosis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan mempelajari kasus serupa pada informan terpilih. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi perilaku penderita, studi dokumen puskemas dan wawancara mendalam. Infroman yang dipilih sebanyak 9 orang dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian lalai minum obat disertai dengan kemunculan terminologi sembuh menurut penderita tuberkolosis. Menurut penderita tuberkolosis, sembuh dari penyakit tersebut adalah kondisi tubuh penderita mengalami penurunan batuk dan merasa sehat. Persepsi ini menyebabkan penderita tidak mau melanjutkan pengobatan. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa kejadian putus minum obat sebelum enam bulan atau tidak patuh minum obat dipengaruhi oleh persepsi penderita yang keliru memahami konsep sembuh tuberkolosis.
Studi Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum Isi Ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Tamangapa Kota Makassar Ayu Puspitasari; Nurul Hikmah B; Harpiana Rahman
Window of Public Health Journal VoL. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i1.4

Abstract

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri patogen (bersifat racun sehingga dapat menimbulkan penyakit). Bakteri yang tergolong patogen adalah E.coli, Salmonella typhii, dan sejenisnya. Oleh karena telah mendapatkan proses sterilisasi, harusnya air minum isi ulang dapat langsung dikonsumsi. Kehadiran bakteri coliform yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air yang dapat menimbulkan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Tamangapa, ditinjau dari parameter kualitas bakteriologi coliform depot air minum isi ulang.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunakan metode observasional, wawancara, dan uji laboratorium.Populasi penelitian adalah seluruh depot air minum isi ulang yang ada di wilayahkerja Puskesmas Tamangapa, yaitu sebanyak 21 depot, dengan sampel adalah total populasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 sampel yang diteliti hanya 3 yang memenuhi syarat kualitas bakteriologis sesuai Permenkes No.492/Menkes/per/IV/2010. Dengan demikian diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kota Makassar agar memeriksaan air minum isi ulang yang telah diisi ke dalam galon dan mampu memberikan penyuluhan mengenai bahaya dari kandungan bakteriologis.
Membandingkan Ketimpangan Ketersediaan Tenaga Kesehatan Puskesmas di Wilayah Indonesia Timur Nurul Hikmah B; Harpiana Rahman; Ayu Puspitasari
Window of Public Health Journal VoL. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i1.8

Abstract

Tenaga kesehatan merupakan prioritas utama dalam kesuksesan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.Indonesia memiliki tantangan dalam meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang terlatih untuk memenuhi tuntutan yang berkembang.Departemen Kesehatan telah menggunakan beberapa pendekatan dalam menentukan kebutuhan staf, menggunakan proyeksi berdasarkan status kesehatan masyarakat, perubahan demografi dan program kesehatan yang ada.Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penyebaran tenaga kesehatan puskesmas terhadap ketimpangan ekonomi rumah tangga di wilayah Indonesia Timur,sehingga pemerintah dapat menangani secara serius dan tegas terhadap permasalahan distribusi tenaga kesehatan, khususnya daerah yang sulit dijangkau.Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif dengan desain rancangan penelitian cross sectional. Menggunakan data sekunder skala besar dari Indonesia Family Life survey (IFLS) East.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi ketimpangan distribusi tenaga kesehatan antara puskesmas yang berada di wilayah dengan tingkat ekonomi rumah tangga tinggi dan rendah lokasi geografis berdasarkan perkotaan/pedesaan dan keterpencilan bahkan provinsi.Puskesmas di wilayah Indonesia Timur lebih banyak mengalami kekosongan tenaga khususnya dokter dan bidan, juga rendahnya jumlah tenaga kesehatan masyarakat membuktikan bahwa pelayanan kesehatan primer yang berorientasi pada promotif dan preventif terabaikan.Optimalisasi peran pemerintah sebagai regulator dan fasilitator yang lebih memfokuskan dan membantu daerah yang kekurangan tenaga kesehatan khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua Barat yang lebih banyak mengalami kekurangan tenaga kesehatan masyarakat bahkan kekosongan tenaga dokter dan bidan.
Efektivitas Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L) Dan Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius) Dalam Membunuh Jentik Aedes Aegypti Sutriarti; Ella Andayanie; Ayu Puspitasari
Window of Public Health Journal Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v3i2.376

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan melalui gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti, upaya pengendalian jentik Aedes aegypti dapat dilakukan dengan penggunaan insektisida alami dari buah belimbing wuluh dan daun pandan. Berbagai macam manfaat yang dimiliki Avverhoa Bilimbi L tumbuhan belimbing wuluh dan daun pandan memiliki banyak sekali kandungan senyawa. Zat toksik yang berperan dalam kematian nyamuk pada buah belimbing wuluh adalah alkaloid, saponin, dan flavonoid. Senyawa flavonoid dapat mempengaruhi kerja system pernapasan tersebut Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keefektifan dari buah belimbing wuluh dan daun pandan dalam membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sampel dalam penelitian ini adalah 480 ekor jentik dengan menggunakan 20 ekor jentik setiap perlakuan dengan konsentrasi 0,3%, 0,6%, dan 0,9% dengan pengulangan sebanyak 3 kali replikasi yang diamati setiap 60 menit selama 24 jam. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi dosis yang digunakan maka persentase kematian jentik Aedes aegypti juga semakin meningkat, pada konsentrasi 0,3%, 0,6%, dan 0,9% untuk ekstrak buah belimbing wuluh dan ekstrak daun pandan dikatakan efektif dalam membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti dengan persentase lebih dari 50% dalam waktu 24 jam berdasarkan Standar LC50. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh dan ekstrak daun pandan efektif dalam membunuh jentik nyamuk aedes aegypti pada konsentrasi yang digunakan dalam waktu 24 jam dengan persentase melebihi 50% berdasarkan standar LC50