Masriadi
Departemen Epidemiologi,Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Muslim Indonesia, Makassar Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Obesitas Di SMP Katolik Rajawali Makassar Tahun 2017 Pratiwi, Indriani; Masriadi, Masriadi; Basri, Muhammad
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 1 No. 2 (April, 2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.449 KB)

Abstract

Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi. Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan dikalangan remaja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan berat badan remaja yang mengalami obesitas di kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test dengan melibatkan kelompok kontrol dan intervensi. Sampel pada penelitian ini terdiri dari kasus dan kontrol, sampel kasus yakni remaja yang berjumlah 17 orang yang berada di sekolah, sampel kontrol yakni remaja yang berjumlah 17 orang yang berada di sekolah. Hasil uji nomalitas diperoleh nilai signifikan kelompok intervensi yakni pretest-postest sebesar 0.571 (p>0.05), nilai signifikan untuk kelompok kontrol pretest-postest sebesar 0.115 (p>0.05), p value kelompok intervensi yaitu 0.000  (p<0.05) dan p value kelompok kontrol yaitu 0.000 (p<0.05), artinya kedua kelompok tidak homogen (ada perbedaan) berat badan saat pretest-postest. hasil analisis paired t test menunjukan bahwa terdapat pengaruh aktivitas fisik (senam aerobic) pada kelompok intervensi terhadap penurunan berat badan remaja dengan p value 0.045 (p<0.05) dan nilai t hitung (2.170) > t tabel (17; 0.05) adalah 1.730, pada kelompok kontrol tidak  terdapat pengaruh terhadap penurunan Berat badan pada remaja karena diperoleh p value 0.230 (p>0.05) dan nilai t hitung (1.246) < t tabel (17; 0.05) adalah 1.730. Dapat disimpulkan secara garis besar penelitian ini terdapat pengaruh penurunan berat badan  remaja pada kelompok intervensi atau yang diberikan senam aerobik, sedangkan untuk kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh terhadap penurunan berat badan.
Faktor Risiko Kejadian Katarak pada Pasien Pria Usia 40-55 Tahun di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Sari, Andi Dewi; Masriadi, Masriadi; Arman, Arman
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 1 No. 2 (April, 2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.48 KB)

Abstract

Katarak terjadi akibat kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan tergantungnya cahaya masuk ke dalam bola mata, sehingga penglihatan menjadi kabur dan lama kelamaan dapat menyebabkan kebutaan. Salah satu penyebab kebutaan terbanyak di seluruh dunia adalah katarak. Kejadian katarak berhuungan dengan penyebab diabetes mellitus, status ekonomi, kebiasaan merokok, pekerjaan terpapar UV, dan kebiasaan konsumsi protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya faktor risiko dengan kejadian katarak pada pasien pria usia 40-55 tahun di rumah sakit pertamina Balikpapan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan desain case control study. Sampel pada penelitian ini terdiri dari kasus dan control, sampel kasus yakni pasien pria usia 40-55 katarak yang berobat maupun screening di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Tahun 2017. Sampel kontrol penelitian ini adalah pasien pria usia 40-55 yang tidak menderita katarak yang berobat maupun screening di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes mellitus (OR=4.419;95%Cl:1,991-9,809), Status ekonomi (OR=2.852;95%Cl:1,346-6,042), Kebiasaan merokok (OR=3,850; 95%Cl:1,785-8,304), Pekerjaan terpapar UV (OR=3.217; 95%Cl:1.523-6.795) merupakan faktor risiko terhadap kejadian Katarak. Sedangkan Konsumsi protein (OR=0.110; 95%Cl:0,046-0,264) merupakan faktor protektif kejadian katarak. Berdasarkan analisis multivariat menemukan bahwa Faktor risiko yang paling berpengaruh yaitu diabetes mellitus (sig 0,000) dan pekerjaan terpapar UV (sig 0,001) terhadap kejadian katarak.
PENGARUH PERILAKU DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI DESA ALIM MEBUNG DAN DESA NURBENLELANG KABUPATEN ALOR PROVINSI NTT TAHUN 2018 Menason Jeterianus Jella; Muh. Basri; Masriadi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria adalah satu penyebab utama morbiditas, mortalitas, dan bersifat endemik di negara tropis dan sub-tropis. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh perilaku dan lingkungan fisik terhadap kejadian malaria. Desaian penelitian ini adalah explanatory riset. Jumlah populasi sebesar 212 (total populasi). Teknik analisis adalah Structural Equation Modeling dengan program Lisrel 8,7. Hasil penelitian pengaruh langsung antara pengetahuan nilai t-vulues -0,51, dan sikap nilai t-vulues 0,76, (<1,96) terhadap lingkungan fisik. Pengaruh langsung antara pengetahuan nilai tvulues 2,89, sikap nilai t-vulues 2,72, dan lingkungan fisik nilai t-vulues 10,56, (>1,96) dengan kejadian malaria. Pengaruh tidak langsung antara pengetahuan nilai t-vulues 2,89, dan sikap nilai tvulues -2,72 (>1,96) kejadian malaria melewati lingkungan fisik. Kesimpulan dalam penelitian ini terdiri dari 3 kategori yaitu: 1. Pengetahuan lingkungan fisik memiliki pengaruh langsung terhadap kejadian malaria dan sikap tidak memiliki pengaruh langsung terhadap lingkungan fisik; 2. Pengetahuan, sikap dan lingkungan fisik memiliki pengaruh langsung terhadap kejadian malaria; 3. Pengetahuan dan sikap memiliki pengaruh terhadap kejadian malaria melawati lingkungan fisik.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Berbasis Masyarakat Melalui Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Sitti Patimah; Idhar Darlis; Masriadi Masriadi; Nukman Nukman
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2021): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i3.656

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra antara lain pola hidup masyarakat yang tidak sehat yang berdampak pada banyaknya masyarakat mengalami penyakit tidak menular/PTM (hipertensi dan DM). Selain itu, Kader kesehatan belum pernah terlibat dalam "Posbindu PTM" karena belum mendapatkan pelatihan dari petugas kesehatan dari wilayah kerja Puskesmas Cempa. Olehnya itu, kami melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai PTM, serta melatih kader dan petugas kesehatan lainnya, terkait penilaian status gizi masyararakat secara antropometrik agar mampu mendeteksi masyarakat yang berisiko menderita PTM Peserta penyuluhan terdiri atas tokoh masyarakat, ibu tim penggerak PKK, kader kesehatan dan petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Di desa Mangki. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang, Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap PTM mengalami peningkatan sebelum dan setelah kegiatan masing-masing sebesar 6.7%. Efek pelatihan antropometrik, dapat meningkatkan keterampilan kader untuk menilai risiko PTM berdasarkan status gizi masyarakat. Di sarankan, kepada kader dan petugas puskemas pembantu untuk dapat berparitipasi aktif dalam upaya pencegahan kejadian PTM melalui gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (GERMAS) secara optimal di masyarakat
Determinan Kejadian Covid-19 Pada Tenaga Kesehatan di Kabupaten Pinrang Tahun 2021: Determinants of Covid-19 Incidence among Health Workers in Pinrang Regency in 2021 Mirnawati; Masriadi; Nurhaedar Jafar
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 2 (2022): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i2.857

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum perna diidentifikasi sebelumnya pada manusia. WHO China Country Office (2019) melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020 WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan. Tenaga Kesehatan memiliki peranan penting dalam penanganan pandemi ini, karena tenaga kesehatan bertugas langsung untuk menangani setiap pasien yang terinfeksi Covid-19. Mulai kebiasaan mencuci tangan dan menggunakan Alat Pelindung Diri dalam melayani pasien untuk mengurangi timbulnya risiko kerja terinfeksi Covid-19. Metode: Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional Study, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Bekerja. Tujuan penelitian ini menganalisis determinan kejadian Covid-19 pada tenaga kesehatan di Kabupaten Pinrang Tahun 202. Tekhnik pengambilan sampel simple random sampling hingga didapatkan sampel sebanyak 200 sampel. Data di analisis dengan metode univariat, bivariat, multivariat dan data diolah dengan program spss 23 dan menyajikan data dalam bentuk distribusi frekueni. Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan bahwa Protokol kesehatan p (value=0,560), Lama terpapar p (value=0,103), Pengetahuan p (value=0,255) tidak memiliki determinan kejadian Covid-19 pada tenaga kesehatan, tetapi penggunaan Alat Pelindung Diri dengan p (value=0,016) berarti memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian Covid-19 pada tenaga kesehatan di Kabupaten Pinrang Tahun 2021 Kesimpulan: Setiap tenaga kesehatan wajib mematuhi, memahami dan disiplin dalam penggunaan Alat pelindung Diri yang sesuia fungsi dan tempat tugasnya masing untuk menghidari terinfeksi Covid-19 saat bertugas
Hubungan Status Gizi, Kualitas Tidur Dan Tingkat Kecemasan Dengan Derajat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Reski Sari; Masriadi; Sitti Patimah
Window of Public Health Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Derajat hipertensi merupakan salah satu faktor penting yang telah umum diketahui berhubungan dengan kerusakan organ pada penderita hipertensi. Derajat hipertensi ditentukan melalui rerata tekanan darah yang kemudian diklasifikasikan menjadi, hipertensi tidak terkontrol ringan (H1), dan hipertensi tidak terkontrol sedang-berat (H2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, kualitas tidur, dan tingkat kecemasan dengan derajat hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tamalate. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan rancangan cross-sectional study dengan jumlah sampel 144 responden. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji chi-square untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dengan derajat hipertensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan secara signifikan dengan derajat hipertensi pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tamalate yakni kualitas tidur (p=0.003), tingkat kecemasan (p=0.001), sedangkan tidak ada hubungan dengan derajat hipertensi status gizi (p=0.063). Disarankan kepada responden untuk mengurangi konsumsi baik minuman atau makanan yang menyebabkan tekanan darah meningkat seperti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kolestrol, rutin melakukan pengontrolan tekanan darah 2x seminggu di fasilitas pelayanan terdekat dan menghindari hal-hal yang menyebabkan gangguan tidur dan mempromosikan kepada pasien terkait masalah pemahaman psikologis seperti kecemasan perlu dilakukan guna untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pasien terkait dampak kondisi ini.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bagian Produksi Di PT. Industri Kapal Indonesia Makassar Dhea Puspita; Ikhram Hardi; Nurbaety; Ayu Puspitasari; Masriadi
Window of Public Health Journal Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan pendengaran merupakan salah satu gangguan kesehatan yang berisiko. Seseorang yang menderita gangguan pendengaran tidak hanya dilihat dari beberapa hal seperti kesulitan berbicara, tetapi juga bisa dilihat dari kondisi fisiologis pekerja itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan pendengaran pada pekerja bagian produksi di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Kota Makassar.Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Menggunakan teknik simple random sampling yang diambil sebanyak 79 orang. Analisis data menggunakan uji bivariat dengan uji ­Chi-square pada tingkat kepercayaan 95% ( =0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran (pvalue 0,000), ada hubungan antara masa kerja dengan gangguan pendengaran (pvalue 0,000), tidak ada hubungan antara lama kerja dengan gangguan pendengaran (pvalue 0,947) dan tidak ada hubungan antara penggunaan alat pelindung telinga dengan gangguan pendengaran (pvalue 0,857). Saran penelitian kepada pihak perusahaan perlu adanya pengaturan jam kerja/shift kerja sesuai dengan kondisi lingkungan kerja dengan kebisingan yang tinggi, memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai dampak dari kebisingan terhadap kesehatan dan memantau intensitas kebisingan di lingkungan kerja secara rutin serta perlu memberikan sanksi kepada pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung telinga agar pekerja menggunakan alat pelindung telinga yang telah disediakan.
Pengaruh Dukungan Keluarga, Manajemen Diri, Kecemasan Dan Usia Kehamilan Terhadap Kejadian Hipertensi Kehamilan Andi Nurul Marifah; Masriadi; Sartika
Window of Public Health Journal Vol. 2 No. 6 (2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi pada kehamilan didefinisikan sebagai adanya tekanan darah 140 mmHg atau lebih setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif, atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik15 mmHg diatas nilai normal. Kejadian hipertensi pada kehamilan sekitar 5–15%, dan merupakan satu di antara 3 penyebab mortalitas dan morbiditas ibu bersalin di samping infeksi dan perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga, manajemen diri, kecemasan, dan usia kehamilan terhadap kejadian hipertensi kehamilan di Puskesmas Majauleng. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 94 ibu hamil dan Sampel berjumlah 76 responden, sampel diambil dengan cara Accidental Sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji chi square danmultivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil analisis uji Regresi Logistik Berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh bermakna antara dukungan keluarga dengan hipertensi kehamilan (p 0,001 < α=0,05), ada pengaruh bermakna antara manajemen diri dengan hipertensi kehamilan (p=0,001< α=0,05), ada pengaruh bermakna antara kecemasan dengan hipertensi kehamilan (p=0.004 < α=0,05), dan ada pengaruh bermakna antara usia ibu hamil dengan kejadian hipertensi (p=0.022 < α=0,05) di Puskesmas Majauleng.
Gambaran Karakteristik Perilaku Hipertensi Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar A. Suryaman Nanga Bura; Nur Ulmy Mahmud; Masriadi
Window of Public Health Journal Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyakit yang terbanyak pada lansia untuk penyakit tidak menular adalah hipertensi. Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Antara Makassar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah lansia hipertensi yang memeriksakan kesehatan di Puskesmas Antara Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat hasil penelitian diperoleh jenis kelamin perempuan sebesar 65% sedangkan laki- laki 35%, berdasarkan usia kategori lanjut (eldery) 60-74 tahun sebesar 82,5% sedangkan usia lanjut tua (old) 75-90 tahun sebesar 17,5 %, berdasarkan pekerjaan menunjukkan lansia tidak bekerja sebesar 92,5% dibandingkan yang bekerja sebesar 7,5%. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa  berdasarkan gambaran riwayat keluarga ditemukan 72,5% yang memiliki keluarga dengan hipertensi sedangkan yang tidak sebesar 27,5%, berdasarkan gambaran aktivitas fisik menunjukkan yang melakukan aktivitas fisik berat sebesar 70% sedangkan melakukan aktivitas fisik ringan sebesar 30%, berdasarkan gambaran konsumsi garam setiap hari menunjukkan sebesar 67,5% yang mengkonsumsi garam setiap hari sedangkan yang tidak mengkonsumsi sebesar 32,5%. Berdasarkan hal tersebut maka, untuk mengurangi kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Antara Makassar perlu adanya sosialisai dan edukasi tentang hipetensi pada lansia maupun keluarga lansia dengan cara meningkatkan kembali kegiatan posyandu lansia.
Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Terhadap Status Aktreditasi Puskesmas Di Majene: Relationship between the Implementation of Management Functions and the Accreditation Status of Health Centers in Majene Sri Arnilasari; Masriadi Masriadi; Arni Rizqiany Rusydi
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 1 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i1.1604

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah memenuhi standar akreditasi. Akreditasi puskesmas menilai 3 kelompok pelayanan di puskesmas, yaitu kelompok administrasi manajemen (admen), kelompok upaya kesehatan masyarakat (UKM), dan kelompok upaya kesehatan perorangan (UKP). Stuktur standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 Bab, 42 standar, 168 kriteria dan 776 elemen penilaian. Dalam hal ini Permenkes RI Nomor 46 tahun 2015 menyatakan bahwa penetapan status akreditasi puskesmas terdiri dari: tidak terakreditasi, terakreditasi dasar, terakreditasi madya, terakreditasi utama, atau terakreditasi paripurna. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan besar total sampel sebanyak 77 orang, analsis data yang digunakan adalah uji chi square. Hasil: Menunjukkan bahwa nilai p-value pada variabel perencanaan, pengorganisasian, penggerak pelaksana serta pengendalian dan pengawasan lebih besar dari nilai α (0.05). Kesimpulan: Perencanaan, pengorganisasian, penggerak pelaksana serta pengawasan dan pengendalian tidak mempunyai pengaruh terhadap status akreditasi puskesmas di Kabupaten Majene. ABSTRACT Background: First Level Health Facility Accreditation (FKTP) is accreditation granted by an impartial accreditation body selected by the Minister of Health after fulfilling the requirements. Three service groups at public health centers are evaluated as part of public health center accreditation: administrative management group (admen), the community health effort group (UKM), and the individual health effort group (UKP). The public health center accreditation requirements comprise 42 standards, 168 criteria, 776 assessment items, and 9 chapters. In this instance, the Republic of Indonesia's Minister of Health Regulation Number 46 of 2015 specifies that evaluating a public health center's accreditation status entails: not accreditation, basic accreditation, intermediate accreditation, main accreditation, or plenary accreditation. Method: This type of research uses analytical observational research with a total sample size of 77 people, the data analysis used is the chi square test. Results: The study's findings indicate that the p-value for the factors driving implementation, organizing, planning, managing, and supervising is higher than the significance level of 0.05. Conclusion: Planning, organizing, leading implementation, monitoring, and controlling did not affect the accreditation status of Majene Regency public health facilities.