Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar

Metode modeling dalam keberhasilan toilet training pada anak wahyu tri susanty; Zainal Munir; Kholisotin Kholisotin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.2114

Abstract

Berdasarkan penelitian (American Academy of Pediatrics AAP, 2017) mengatakan bahwa tidak semua anak siap untuk melakukan toilet training pada saat berusia 2 tahun, terdapat 4% dari 482 toddler mampu untuk melakukan toilet training pada usia 2 tahun, 22% pada usia 2,5 tahun, 60% pada usia 3 tahun, 88% pada usia 3 ½ tahun serta 2% pada usia 4 tahun, dan diperkirakan jumlah toddler di Indonesia mencapai 40% dari 295 juta jiwa penduduk Indonesia, diperkirakan jumlah balita yang masih susah mengontrol BAB dan BAK sampai usia prasekolah mencapai 75 juta anak. Kejadian anak mengompol lebih besar jumlah persentase anak laki-laki yaitu 60% dan anak perempuan 40%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode modeling terhadap keberhasilan pelaksanaan toilet training pada anak berdasarkan literature review jurnal. Tinjauan literatur ini dicari dengan menggunakan basis data elektronik seperti Google Schoolar. Tinjauan literatur dilakukan pada artikel yang diterbitkan lima tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan untuk mencari adalah anak, toilet training, metode modeling. Artikel ilmiah didapatkan sebanyak 25 artikel, kemudian dipilih 20 artikel sesuai dengan yang telah ditetapkan untuk mengkompilasi tinjauan literatur. Studi ini menargetkan untuk mengurangi angka kegagalan toilet training pada anak. Hasil dari telaah literatur ini digunakan untuk menganalisis apakah pengaruh metode modeling terhadap anak. Hasil analisis berbasis literature review jurnal terkait metode modelling penulis berasumsi berdasarkan fakta bahwa anak mengalami peningkatan setelah melihat video, gambar dan contoh tentang toilet training. Proses pembelajaran dengan metode modeling kepada anak merupakan proses peniruan. Kondisi ini menimbulkan motivasi dan keinginan untuk mengikuti model, sehingga responden meniru atau melakukan proses peniruan yang nantinya dapat membantu toddler dalam melakukan toilet training. Dengan menggunakan metode modelling seperti demonstrasi langsung, melalui video ataupun gambar maka akan mempermudah orang tua dalam mengajarkan toilet training pada toddler. Disimpulkan bahwa metode modeling dilakukan dengan cara memberikan edukasi kepada orang tua dan anak dengan cara menampilkan video animasi, gambar, serta mencontohkan tentang pelaksanaan toilet training yang baik dan benar. Strategi atau cara metode modeling secara positif dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan toilet training pada anak. Hal ini akan berdampak pada kebiasaan toileting anak secara mandiri.