Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENINGKATAN KETRAMPILAN KADER POSYANDU DALAM KONSELING LAKTASI SEBAGAI UPAYA MENGGALAKKAN ASI EKSKLUSIF Prihanti, Gita Sekar; Fujaya, Muhammad Yasirto; Djauhari, Thontowi; Hermayanti, Diah
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Selama 3 tahun pencapaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malangmengalami fluktuasi, dan hanya 1 dari 17 orang yang berkaitan dengan pelayanan terhadap ASI saja yang telah dilatihkonseling menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pelatihan konseling menyusui terhadap dukungan petugas kesehatan dalampemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment (eksperimensemu) dengan rancangan NonEquivalent Control Group.Hasil penelitian: Ada perbedaan dukungan petugas kesehatan (pre-test dan post-test) pada kelompok kontrol danperlakuan (uji Wilcoxon= 0,000< 0,05); Terdapat perbedaan dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI (pretest/post-test)pada kelompok kontrol dan perlakuan (uji Mann-Whitney=0,000 < 0,05); rata-rata (means)penilaianpre-testdan post-test baik pada kelompok kontrol dan perlakuan terhadap dukungan petugas kesehatan mengalamipeningkatancukup drastis (9,167).Kesimpulan: Ada perbedaan positif dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI sebelum dansesudah mendapat pelatihan konseling menyusui. Pelatihan konseling menyusui sangat efektif merubah perlakuanpetugas kesehatan dalam mendukung upaya pemberian ASI.Kata kunci: Pemberian ASI, dukungan petugas kesehatan dan pelatihan konseling menyusui.
JUS BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADATIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ANTITUBERKULOSIS RIFAMPISIN DAN ISONIAZID Devi Iralawati, Antia; Hermayanti, Diah; Syafitri, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.43 KB) | DOI: 10.22219/sm.v8i2.4114

Abstract

Latar Belakang: Rifampisin dan isoniazid merupakan obat yang direkomendasikan dalam pengobatan Tuberkulosis yang memiliki efek samping hepatotoksisitas. Jus belimbing manis diduga mempunyai efek hepatoprotektor karena mengandung flavonoid, tanin, dan vitamin C. Tujuan: Membuktikan efek hepatoprotektor jus belimbing manis terhadap penurunan kadar SGOT, SGPT, dan MDA tikus putih jantan yang diinduksi rifampisin dan isoniazid. Metode: Eksperimental, Post Test Only Control Group Design. Sampel dibagi 5 kelompok perlakuan. Kontrol negatif, kontrol positif diberi rifampisin dan isoniazid masing-masing 200 mg/KgBB/hari, dan 3 kelompok perlakuan yang diberi rifampisin, isoniazid, dan jus belimbing manis dengan dosis 4 ml/hari, 8 ml/hari, 12 ml/hari selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji One-Way ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil Penelitian dan Diskusi: Analisa statistik dilakukan untuk masing-masing variabel dependent SGOT, SGPT, dan MDA. Uji One-Way ANOVA Sig 0,000<p(0,05) menunjukkanadanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan. Uji korelasi Sig 0,000< p(0,05) dengan koefisien sebesar -0,827 dan -0,852, dan -0,555 mempunyai korelasi yang sangat kuat, yaitu semakin tinggi dosis jus belimbing manis maka semakin rendah kadar SGOT dan SGPT. Hasil uji regresi menunjukkan jus  belimbing manis berpengaruh terhadap penurunan kadar SGOT , SGPT, dan MDA sebesar 68,4%, 72,6%, dan 27,9%. Dosis jus belimbing manis 12 ml/hari merupakan dosis optimal untuk menurunkan kadar SGOT dan SGPT. Kesimpulan: Jus belimbing manis memiliki efek hepatoprotektor terhadap penurunan kadar SGOT, SGPT, dan MDA tikus putih jantan yang diinduksi rifampisin dan isoniazid.Kata Kunci: Jus belimbing manis (Averrhoa carambola L.), hepatoprotektor, antituberkulosis
STUDI KASUS DROP OUT PENGOBATAN TUBERKULOSA (TB) DIPUSKESMAS KODYA MALANG Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3295.251 KB) | DOI: 10.22219/sm.v6i2.1058

Abstract

Abstract   Background: Direct Observed Treatment Short Course (DOTS) were used for Tuberculosa (TB) Control in Indonesia. Long time periode of treatment caused its drop out problem. Discontinuation of treatment and  inadequate doses increased  resistance and cost. Objective: To examine tuberculosis drop out treatment cases. Methods: Descriptive study. The data were collected with purposive random sampling. Results: There were  1372 patients TB in Malang, the number of  drop out cases were 137 patients (17%).  The patients who treatment at the puskesmas as many as 25 people (1.8%). Only  four people who successfully interviewed, because patient address data were incomplete.  The patient age ranged between 19-67 years, 75%  of patients were reproductive age, 25% were elderly, and 75% werefemale. The Big income were 100% below the minimum wage in Malang Municipality,  and 50% were unemployement. The patient education were 50% primary school graduates, 25% high school graduate, and 25% college graduate. The level of knowledge about TB disease were categorized 50% as good, 25% as moderate, and 25% as less category. The Health behavior in relation to drop out TB treatment: 50% due to the relatively faraway from  the clinic, and 50% felt tired of taking medicine every day. Other causes for the occurrence of side effects. Conclusion: The high dropout rate of TB treatment due to many factors including low income, low education, poor health behaviors, and drug side effect. Keywords: tuberculosa, DOTS, drop out
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONVERSI BAKTERI TAHAN ASAM NEGATIF PADA PENGOBATAN TUBERKULOSA Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.704 KB) | DOI: 10.22219/sm.v10i1.4144

Abstract

Latar belakang : Pengendalian TBC di Indonesia, dilaksanakan dengan strategi Directly Observed Treatment Short Course (DOTS). Prinsip pengobatan TBC strategi DOTS menggunakan obat anti tuberkulosa (OAT) yang diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup, dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan. Penderita dikategorikkan sebagai kasus konversi BTA negatif bila dalam pemeriksaan ulangan BTA masih dijumpai kuman BTA positif dalam sputumnya.Tujuan : mengeksplorasi lebih lanjut faktor-faktor yang diduga dapat menyebabkan terjadinya konversi BTA negatif pada akhirmasa intensif pengobatan dan pada penderita dengan kategori gagal. Metode : Penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan studi cross sectional, yang dilakukan di Poli Puskesmas Kedung Kandang Malang. Hasil penelitian : didapatkan 4 penderita yang masuk kriteria konversi BTA negatif dengan pendidikan 75% SD dan 25% SMP; status gizi berdasarkan IMT 75% termasuk kriteria kurus; 100% taat berobat; dan pada semua pemeriksaan kultur sputum tidak dijumpai pertumbuhan kuman. Kesimpulan : Status sosial ekonomi dan status gizi penderita TBC dengan konversi BTA negatif adalah rendah, namun kepatuhannya berobat cukup tinggi. Resistensi kuman TBC terhadap OAT program jangka pendek pada penelitian tidak dapat dievaluasi oleh karena tidak ada pertumbuhan kuman pada semua sampel sputum penderita.Kata kunci : DOTS, OAT, BTA, Konversi negative
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus L. Merr) PERORAL TERHADAP PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) JANTAN STRAIN WINSTAR DISLIPIDEMIA Octadiani Putri, Latifa; Hermayanti, Diah; S, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.222 KB) | DOI: 10.22219/sm.v9i1.4122

Abstract

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Peroral Terhadap Perbaikan Profil Lipid Pada Tikus Putih (Rattus Norvegius) Jantan Strain Winstar Displidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak nanas (Ananas Comosus L. merr) secara peroral terhadap perbaikan profil lipid pada tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) dislipidemia. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperiment, dengan rancangan post test control group design.Sampel penelitian dibagi menjadi lima kelompok. Dari hasil uji One way ANOVA, didapatkan pengaruh yang bermakna (nilai sig = 0,000 < p (0,01)) antara kelompok perlakuan. Hasil uji tukey 1% pada kelompok I, II, III, IV, dan V didapatkan notasi yang berbeda dari tiap kelompok yang artinya tiap kelompok mempunyai kadar profil lipid yang berbeda satu sama lain. Hasil uji korelasi didapatkan korelasi yang berbanding terbalik pada KT, TG, LDL, rasio dan LDL/HDL, berarti bahwa kenaikan dosis ekstrak nanas mampu menyebabkan penurunan KT, TG, LDL, dan rasio LDL/HDL dan didapatkan uji korelasi yang berbanding lurus pada HDL, yakni kenaikan dosis ekstrak nanas mampu menyebabkan peningkatan HDL pada tikus. Kesimpulan: Ekstrak nanas dapat memperbaiki profil lipid dan dosis yang paling efektif pada penelitian ini adalah 4 gr/200grBB/hari.Kata Kunci: Ekstrak nanas, Myricetin, Rattus norvegicus strain wistar, perbaikan profil lipid.
Penurunan Stres Oksidatif Setelah Pemberian Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa l.) Pada Tikus Model Fibrosis Hati safithri, fathiyah; Fauziyah, Arina Nuril; Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.446 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7265

Abstract

Penyakit fibrosis hati merupakan outcome dari semua jejas hati kronik, dengan manifestasi berupa jaringan parut pada area jejas, hilangnya arsitektur jaringan dan kegagalan fungsi hati. Stres oksidatif berperan penting dalam patogenesis fibrosis hati. Radikal bebas menyebabkan peroksidasi lipid membran sel dan menghasilkan  malondialdehid (MDA). Terapi antioksidan diduga memberikan efek menghambat progresifitas kerusakan hati. Biji jintan hitam (Nigella sativa Linn) mengandung antioksidan, antara lain berupa thymoquinon, asam linoleat dan asam oleat. Penelitian ini dilakukan  untuk membuktikan efek antioksidan ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa.Linn) terhadap tikus model fibrosis hati, dengan paramater berupa kadar kadar  Malondialdehid (MDA) hati. Metode penelitian menggunakan true experimental dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 30 tikus yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok normal diberi 1 ml/KgBB corn oil i.p. lalu dilanjutkan pemberian corn oil 1 ml/KgBB/hari p.o. Satu kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan diinduksi CCl4 1ml/kgBB i.p 3 kali/minggu selama 8 minggu. Pada minggu ke-9, ketiga kelompok perlakuan diberi ekstrak biji jinten hitam dengan dosis berturut-turut 1,2; 2,4; dan 4,8 g/kgBB/hari selama 30 hari. Selanjutnya tikus dibedah, diambil jaringan hatinya dan dihitung kadar MDA hati. Pemberian ekstrak N. sativa dapat menurunkan kadar MDA hati (p=0,00) dan makin besar dosis N sativa, kadar MDA hati makin rendah (r = -0,614). Diduga  bioaktif ekstrak N. sativa meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen dan menghambat peroksidasi lipid. Kata kunci : ekstrak N. sativa, MDA hati, tikus, fibrosis hati.
JUS BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) YANG DIINDUKSI ANTITUBERKULOSIS RIFAMPISIN DAN ISONIAZID Hermayanti, Diah; Syafitri, Fathiyah; Devi Iralawati, Antia
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.464 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i2.4211

Abstract

Latar Belakang: Rifampisin dan isoniazid merupakan obat yang direkomendasikan dalam pengobatan Tuberkulosis yang memiliki efek samping hepatotoksisitas. Jus belimbing manis diduga mempunyai efek hepatoprotektor karena mengandung flavonoid, tanin, dan vitamin C. Tujuan: Membuktikan efek hepatoprotektor jus belimbing manis terhadap penurunan kadar SGOT, SGPT, dan MDA tikus putih jantan yang diinduksi rifampisin dan isoniazid. Metode: Eksperimental, Post Test Only Control Group Design. Sampel dibagi 5 kelompok perlakuan. Kontrol negatif, kontrol positif diberi rifampisin dan isoniazid masing-masing200 mg/KgBB/hari, dan 3 kelompok perlakuan yang diberi rifampisin, isoniazid, dan jus belimbing manis dengan dosis 4 ml/ hari, 8 ml/hari, 12 ml/hari selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji One-Way ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil Penelitian dan Diskusi: Analisa statistik dilakukan untuk masing-masing variabel dependent SGOT, SGPT, dan MDA. Uji One-Way ANOVA Sig 0,000<p(0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan. Uji korelasi Sig 0,000< p(0,05) dengan koefisiensebesar -0,827 dan -0,852, dan -0,555 mempunyai korelasi yang sangat kuat, yaitu semakin tinggi dosis jus belimbing manis maka semakin rendah kadar SGOT dan SGPT. Hasil uji regresi menunjukkan jus belimbing manis berpengaruh terhadap penurunan kadar SGOT , SGPT, dan MDA sebesar 68,4%, 72,6%, dan 27,9%. Dosis jus belimbing manis 12 ml/hari merupakan dosis optimaluntuk menurunkan kadar SGOT dan SGPT. Kesimpulan: Jus belimbing manis memiliki efek hepatoprotektor terhadap penurunan kadar SGOT, SGPT, dan MDA tikus putih jantan yang diinduksi rifampisin dan isoniazid.Kata Kunci: Jus belimbing manis (Averrhoa carambola L.), hepatoprotektor, antituberkulosis
PENGARUHEKSTRAK DAUN LIDAH MERTUA (SANSEVIERIA TRIFASCIATA LAURENTII) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUITH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) YANG DIINDUKSI TIMBAL PER-ORAL Ifada, Rifatul; Hermayanti, Diah; NurHasan, Yuliono Trika
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.294 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i2.5265

Abstract

Logam berat timbal yang masuk kedalam tubuh dalam waktu singkat dan jumlah yang banyak dapat menyebabkan keracunan timbal sub-akut. Di sisi lain, daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata laurentii) memiliki kandungan pregnane glycoside dan vitamin C sebagai antioksidan yang mampu mengikat logam berat timbal.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata laurentii) terhadap kadar hemoglobin pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus starin wistar) yang telah diinduksi oleh timbal per-oral.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain True Experimental Post Test Only Group Design. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari dengan lima kelompok tikus, yaitu kelompok tanpa perlakuan (K-), kelompok yang diinduksi timbal saja (K+), kelompok P1, P2, dan P3 yang diberi ekstrak daun Lidah Mertua dengan dosis 8,3; 41; 83 mg/kgBB/hari, kemudian dilakukan induksi timbal menggunakan larutan timbal asetat dosis 15 mg/100gBB/hari. Pengambilan sampel darah tikus melalui ventrikel kemudian dilakukan uji kadar hemoglobin menggunakan metode cyanomethemoglobin.Hasil Penelitian dan Diskusi : Hasil penelitian 4 minggu didapatkan rerata hemoglobin kelompok K- adalah 12,98 g/dL, kelompok K+ adalah 13,18 g/dL, kelompok P1 adalah 12,16 g/dL, kelompok P2 adalah 12,64 g/dL, dan kelompok P3 adalah 12,96g/dL. Setelah diuji komparasi oneway ANOVA didapatkan nilai signifikansi 0,521 > p (0,05) yang berarti penelitian ini tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar hemoglobin pada seluruh kelompok.Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata laurentii) tidak berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi timbal per-oral.
RESPONS IMUN DAN PEMERIKSAAN SEROLOGI PADA TUBERKULOSIS Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3274.112 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1086

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit yang biasanya menyerang paru-paru. Inhalasi droplet yang mengandung sedikit bakteri Mycobacterium tuberculosis ditelan oleh makrofag alveolar. Makrofag merupakan sel target utama, namun kemudian setelah teraktifasi, akan membunuh bakteri ini dan berpartisipasi dalam respons protektif sel tipe-1 T helper  dan respons Th2 untuk bakteria target ekstraseluler yang disebut imunitas humoral.                 Pemeriksaan serologi diperlukan pada  kasus dimana pemeriksaan penunjang rutin sulit untuk menegakkan diagnose tuberculosis. Pemeriksaan tersebut antara lain menggunakan reagen dari antigen seperti antigen 5 (antigen 38 Kd), antigen kompleks 85, Early secreted antigen target (ESAT-6), antigen culture filtrate protein (CFP)-10, antigen Malate Synthase (MS) dan MPT-51. Namun demikian tidak ada pemeriksaan imunologi tunggal yang mempunyai sensisitivitas 100%, diperlukan kombinasi beberapa pemeriksaan untuk meningkatkan sensitivitasnya. Kata kunci : tuberkulosis, respons protektif, pemeriksaan serologi
NON-SECRETORY MULTIPLE MYELOMA Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.404 KB) | DOI: 10.22219/sm.v5i1.1032

Abstract

upload pictures