Riza Tsalatsatul Mufida
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analysis of Parental Behavior About Stunting Prevention Seen From Fulfillment of Nutritional Needs in Toddler Age Children Based on Health Belief Model Theory Miftakhur Rohmah; Riza Tsalatsatul Mufida
Jurnal MIDPRO Vol 14, No 2 (2022): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v14i2.445

Abstract

Stunting in children is a problem because it can cause suboptimal brain development, resulting in stunted motor and cognitive development, and can even increase the risk of illness and death. appropriate and balanced, but in fact most mothers are not able to practice proper nutrition and often have difficulty eating at this age. The data on the incidence of stunting in Kediri district is quite high, namely 29.30% in 2019, and only 50% of parents are able to apply variations in feeding. Therefore, it is necessary to have a policy to prevent the increase in the problem that focuses on the main factors in meeting the nutritional needs of children. The purpose of this study was to analyze the relationship between parental behavior regarding stunting prevention in terms of fulfilling nutritional needs based on the theory of health belief model in Kediri in 2022. The research design used correlation analytic with a cross sectional approach. Involving 244 mothers who have toddler age children in the City of Kediri in 2022, which were taken using a cluster random sampling technique. The statistical test used was the spearman rho test and linear regression. The results showed that the perception of vulnerability in the high category was 210 (86%), the perception of seriousness in the high category was 195 (80%), the perceived benefit in the high category was 168 (69%), the perceived barrier was in the low category 139 (57%), Cues to action in the high category was 210 ( 86%).
Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Fithria Muyassaroh Murti; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pergerakan anak dalam melakukan aktivitas dapat mempengaruhi perkembangan motorik. Perkembangan motorik halus dapat dilatih dengan penggunaan gadget, dengan menekan-nekan layar, menggeser layar sentuh gadget dan lainnya. Tetapi banyak orang tua justru mengganti perhatian anak dengan sebuah gadget. Tanpa disadari dengan penggunaan gadget yang terlalu lama dapat berakibat mengganggu perkembangan motorik halus anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak (4-5tahun) di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri dengan besar sampel 33 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah penggunaan gadget, sedangkan variabel dependenya adalah perkembangan motorik halus. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian Nilai sig (p) = 0,031, α = 0,05, p < α, maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh yang cukup kuat antara Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 4-5 tahun yang memiliki durasi rendah yaitu sebanyak 9 responden (27,2%), untuk perkembangan motorik pada anak diketahui memiliki nilai fail yaitu sebanyak 11 responden (33,3%). Dan diketahui sebagian kecil responden durasi pemakaian gadget sedang dan tinggi dengan perkembangan motorik halus anak termasuk kategori rendah dan refusal yaitu sebanyak 5 responden (15.2%) dari total 33 responden. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan orangtua lebih mengontrol anak untuk durasi penggunaan gadget, dan hasil ini dapat menjadikan referensi atau literatur bagi profesi kebidanan guna meningkatkan pengetahuan tentang durasi pemakaian gadget terhadap perkembangan motorik halus
Perilaku Booster Asi Ibu Nifas Dengan Peningkatan Produksi Asi Di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Rince Purba; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui eksklusif di Indonesia masih rendah. Prestasi pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya 74,5%. Cakupan Ayi menerima ASI eksklusif pada tahun 2018, sebesar 68,74%. Alasan utama anak-anak 0-23 bulan tidak / belum pernah disusui adalah karena ASI tidak keluar (65,7%). Peningkatan produksi adalah salah satu penyebab dari cakupan eksklusif ASI eksklusif, karena kurangnya produksi ASI sehingga bayi diberi susu formula. Salah satu faktor penyebab kurangnya produksi ASI yaitu rendahnya perilaku booster ASI ibu nifas dalam melakukan peningkatan produksi ASI. Dari segi pengetahuan, pendidikan, aktifitas ataupun pekerjaan sangat mempengaruhi kurangnya produksi ASI sehingga bayi sering diberi susu formula. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen.Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini adalah 30 responden. Kemudian untuk pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2020 di Kecamatan Telen.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku Boosters Postpartum Menyusui, sebagian besar responden dalam kategori Ya adalah 12 (40%) responden sedangkan Peningkatan Produksi ASI pada Wanita Pascapersalinan di Pusat Kesehatan Telen, sebagian besar responden dalam kategori Sukses sebanyak 17 (56,7%) responden.Adanya hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas Di RSUD Kudungga Sangata Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Yana Wati; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 3 (2021): February
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan cara yang sempurna untuk memberikan makanan terbaik untuk bayi pada masa enam bulan pertama kehidupan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan ibu nifas dalam pemberian ASI diantaranya yaitu dukungan suami. Kurangnya dukungan suami akan menyebabkan ketidakberhasilan ibu nifas dalam pemberian ASI pada bayi. Tujuan penelitian untuk menganalisis Hubungan Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas Di RSUD Kudungga Sangata Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian ini yaitu Analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah Sampel sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrument menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan Uji Chi-squere. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memperoleh dukungan suami dengan kategori baik sebanyak 40 %. Sebagian besar responden berhasil menyusui bayi yaitu sebesar 56.7 %. Sedangkan hasil Analisis dengan Uji Chi Squere hubungan Dukungan Suami dengan Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas dengan P-value 0.001 < 0.05. Kesimpulannya yaitu adanya hubungan Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas di RSUD Kudungga Sangata Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Suami sebagai kepala keluarga diharapkan meningkatkan perannya sebagai ayah menyusui, dan sebagai support sytem bagi ibu agar dapat memberikan ASI. Sedangkan tenaga kesehatan diharapkan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi
The Level Of Satisfaction By Participants Program Social Security Services Agency For Health Services Maternal And Child Ika Novitasari; Joko Sutrisno; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Global Research in Public Health Vol. 4 No. 2 (2019): December
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat IIK Strada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satisfaction patient is positive the evaluation of the dimensions of services or.Services can be evaluated a small portion of service.It was subjective, is difficult to measure, can berubah-ubah, and a lot of factor influential dimension in a total of human life. Methods used in this research is used the etnometodologi. And techniques of data collection in the sampling method of purposive technique was used in the study. A population that used in research it is a whole join the bpjs ( a body of the social security coverage) that his first facilities are Puskesmas Ciptomulyo Malang city. This research result indicates that the existence of of satisfaction with the service provided by paramedics who is in Puskesmas Ciptomulyo Malang city of respondents (patients) and triangulation of (community figure). Although there were several respondents (patients) feel not satisfied with the services provided they received for medical treatment, because the services from the officer who is unfriendly (judes), waiting time which is too long, space examination which is quite narrow, the officers did not quick response, lack of seating chairs when patients full of, and the limited parking lot. Based on the research that has been carried out , from the five of factors affect a patient begins to satisfaction of: (1) conformity between hope and the fact, (2) services during the process of enjoy services, (3) behavior personnel, (4) the atmosphere and the physical condition of the environment, and (5) promotion or advertisements are in accordance with the fact, and the most dominant influence satisfaction patient is factor the conformity of hope by the fact patients acquire during which the patient services at a public health center Ciptomulyo Malang city.
The Participation of Cadres with the compliance of toddlers visits to the Integrated Healthcare Center Riza Tsalatsatul Mufida; Miftakhur Rohmah; Retno Palupi Yonni Siwi; Mila Karmila
Journal of Global Research in Public Health Vol. 8 No. 1 (2023): June
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat IIK Strada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jgrph.v8i1.445

Abstract

Peer Health development can function optimally if it is supported by community empowerment and as a form of community empowerment is the presence of Integrated Healthcare Center cadres and mothers of toddlers who bring their toddlers to Integrated Healthcare Center. The purpose of this study was to analyze the relationship between the participation of Integrated Healthcare Center cadres with the compliance of toddlers' visits to the Integrated Healthcare Center at the Sejahtera Integrated Healthcare Center. This study uses a correlational analytic design with a cross sectional approach. The sample in this study were 32 respondents with a total sample of 35 respondents. sampling in this study using simple random sampling technique. Collecting data using questionnaires and MCH handbooks. Data analysis to see the relationship between the independent variable and the dependent variable using the chi square statistical test with a significant level of = 0.05. The results showed that from 32 respondents, most of the roles of Integrated Healthcare Center cadres were good, as many as 18 respondents (56.2%), and most of the respondents at the Sejahtera Integrated Healthcare Center, obediently visited the Integrated Healthcare Center, as many as 22 respondents (68 ,8%). The results of data analysis using Chi Square statistical test obtained P value < 0.05 (0.000 < 0.05) which means that there is a relationship between Integrated Healthcare Center cadre partk[icipation and compliance with toddler visits in Integrated Healthcare Center Sejahtera. The Integrated Healthcare Center activities can take place and there is an increase in visits by mothers of children under five to the Integrated Healthcare Center every month.
Deteksi Anemia dan Penyakit Infeksi sebagai upaya pencegahan Stunting pada Anak SD Bangsal 4 Miftakhur Rohmah; Retno Palupi Yonni Siwi; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Community Engagement in Health Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v5i1.341

Abstract

Anak usia sekolah adalah generasi penerus bangsa dimana kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Namun fakta yang ditemukan banyak anak usia sekolah dasar yang memiliki permasalahan gizi terutama stunting. Stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD (Standar Deviasi) di bawah median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referensi internasional. Keadaan ini diinterpretasikan sebagai keadaan malnutrisi kronis. Tujuan dilakukan kegiatan deteksi ini adalah untuk mengidentifikasi gejala anemia, riwayat penyakit infeksi dan tinggi badan anak sekolah dasar sebagai upaya penanggulangan stunting pada anak. Dari hasil kegiatan deteksi ini didapatkan bahwa sebagian besar anak mengalami gejala anemia 57%, sebagian besar mengalami riwayat penyakit infeksi 77%, dan sebagian besar tinggi badan normal 34% dari total 54 siswa.
The Effect of Sex Education on Premarital Sex Among Adolescents; Literature Review: Literature Review Putri Eka Sejati; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal for Quality in Public Health Vol. 5 No. 1 (2021): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v5i1.280

Abstract

Adolescent are an age group that is vulnerable to risky behaviour, including premarital sex, because during adolescent there are various changes both physically, namely the maturation of reproductive organs, emotional changes in attitudes and behaviour as well adolescent mind-sets and social changes. Vulnerable to engage risky behaviour (premarital sex behaviour). Lack of sex education and the misconception of the concept of sex education regarding premarital sex which is misunderstood causes various negative problems is adolescent. Sex education is a preventive effort to avoid free sex to damage reproductive health and mental unpreparedness in living their days a parents. So it needs extra education so that there is no misunderstanding of the concept of sex education material. The purpose of this paper is to determine the effect of sex education on premarital sex. This literature review is sourced from the Pubmed and Google Scholar database from 2017-2021 and manually select criteria according o the inclusion and exclusion criteria using the PICOS method, which is relevant and in accordance with the title taken by the author, in this literature review the number of journals reviewed by 8 journals. The result of this literature review found that the effects of sex education on premarital sex include, the lack of knowledge about sex education causes adolescents to take premarital sexual behaviour, imperfect socialization, misunderstanding about of the concept of sex education on premarital sex, strong curiosity and some people think taboo about the concept of sex education. the conclusion in this literature review is the effect of sex education on behaviour sex, namely low knowledge, misunderstanding of the concept of sex education and imperfect socialization, not only from school but the role of the family is needed to instil sex education to reduce sexual behaviour premarital sex in adolescent.
Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Fithria Muyassaroh Murti; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pergerakan anak dalam melakukan aktivitas dapat mempengaruhi perkembangan motorik. Perkembangan motorik halus dapat dilatih dengan penggunaan gadget, dengan menekan-nekan layar, menggeser layar sentuh gadget dan lainnya. Tetapi banyak orang tua justru mengganti perhatian anak dengan sebuah gadget. Tanpa disadari dengan penggunaan gadget yang terlalu lama dapat berakibat mengganggu perkembangan motorik halus anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak (4-5tahun) di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri dengan besar sampel 33 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah penggunaan gadget, sedangkan variabel dependenya adalah perkembangan motorik halus. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian Nilai sig (p) = 0,031, α = 0,05, p < α, maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh yang cukup kuat antara Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 4-5 tahun yang memiliki durasi rendah yaitu sebanyak 9 responden (27,2%), untuk perkembangan motorik pada anak diketahui memiliki nilai fail yaitu sebanyak 11 responden (33,3%). Dan diketahui sebagian kecil responden durasi pemakaian gadget sedang dan tinggi dengan perkembangan motorik halus anak termasuk kategori rendah dan refusal yaitu sebanyak 5 responden (15.2%) dari total 33 responden. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan orangtua lebih mengontrol anak untuk durasi penggunaan gadget, dan hasil ini dapat menjadikan referensi atau literatur bagi profesi kebidanan guna meningkatkan pengetahuan tentang durasi pemakaian gadget terhadap perkembangan motorik halus
Perilaku Booster Asi Ibu Nifas Dengan Peningkatan Produksi Asi Di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Rince Purba; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui eksklusif di Indonesia masih rendah. Prestasi pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya 74,5%. Cakupan Ayi menerima ASI eksklusif pada tahun 2018, sebesar 68,74%. Alasan utama anak-anak 0-23 bulan tidak / belum pernah disusui adalah karena ASI tidak keluar (65,7%). Peningkatan produksi adalah salah satu penyebab dari cakupan eksklusif ASI eksklusif, karena kurangnya produksi ASI sehingga bayi diberi susu formula. Salah satu faktor penyebab kurangnya produksi ASI yaitu rendahnya perilaku booster ASI ibu nifas dalam melakukan peningkatan produksi ASI. Dari segi pengetahuan, pendidikan, aktifitas ataupun pekerjaan sangat mempengaruhi kurangnya produksi ASI sehingga bayi sering diberi susu formula. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen.Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini adalah 30 responden. Kemudian untuk pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2020 di Kecamatan Telen.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku Boosters Postpartum Menyusui, sebagian besar responden dalam kategori Ya adalah 12 (40%) responden sedangkan Peningkatan Produksi ASI pada Wanita Pascapersalinan di Pusat Kesehatan Telen, sebagian besar responden dalam kategori Sukses sebanyak 17 (56,7%) responden.Adanya hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur