Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Implementation of Role of Kuttab Al-Fatih (KAF) Philosophy in Islamic Character Education Hafnidar Hafnidar; Rosnidar Mansor; Suppiah Nichiappan
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 13, No 2 (2019): Islamic Education and Trancendence
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2019.13.2.5184

Abstract

The aim of study was to understand about the implementation of role of kuttab al fatih (KAF) philosophy in islamic character education. This research used qualitative method. The study revealed that the KAF philosophies are "the faith before the Quran” “the adab before the knowledge" and “the knowledge before the actions (‘amal), which are believed to aid KAF to achieve its vision and mission. The implementation of KAF Philosophies in Islamic character education creates a solid foundation of faith which contains basic values for students who contain character good personalities such as obedient, responsible, disciplined, hard-working, long term concentration or focus, away from prohibitions, vices, sincere, be grateful, and motivated because of Allah. KAF philosophies delivered to all parties in KAF included students, parents, teachers, management, staff Foundation, cleaning service and driver. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami tentang implementasi peran filosofi kuttab al fatih dalam pendidikan karakter Islami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Studi ini mengungkapkan bahwa filosofi KAF adalah "Iman sebelum Quran" "Adab sebelum Ilmu""Ilmu sebelum tindakan (amal), yang diyakini membantu KAF untuk mencapai visi dan misinya. Penerapan KAF Philosophies dalam pendidikan karakter Islam menciptakan fondasi iman yang solid yang berisi nilai-nilai dasar bagi siswa yang mengandung karakter kepribadian yang baik seperti taat, bertanggungjawab, disiplin, pekerja keras, konsentrasi atau fokus jangka panjang, jauh dari larangan, kejahatan, tulus, bersyukur, dan termotivasi karena Allah. Filosofi KAF disampaikan kepada semua pihak di KAF termasuk siswa, orang tua, guru, manajemen, staf Yayasan, layanan kebersihan dan sopir.
Students Self-Regulation: An Analysis of Exploratory Factors of Self-Regulation Scale Hafnidar Hafnidar; Intan Harniati; Mesfin Hailemariam; Ciptro Handrianto
SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Vol 9, No 2 (2021): SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS): Publishing May 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/spektrumpls.v9i2.112589

Abstract

Today academic achievement has become a benchmark of the success of students. Students self-regulation can be measured through self-regulatory instruments that the author has tested in SPSS by looking at the rotation and spread of its components. Self-regulation is important in achieving student’s achievement in study. There are external and internal factors influences the process of students self-regulatory. The aim this study was to created the self-regulatory instruments for students. The reliability value produced by this instrument is quite high which is 0.860. The results of the exploratory analysis produced four constituent components of self-regulation composed in 31 items of scale.
A Study on the Forgiveness Concept of Aceh Conflict Victims Hafnidar Hafnidar; Nursan Junita; Ratna Ratna
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 7 (2017): 7th AIC in conjuction ICMR 2017 Universitas Syiah Kuala October 2017
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.623 KB)

Abstract

Acehnese people experience traumatic experiences due to conflict and prolonged war in Aceh. This research was conducted by using phenomenology as a qualitative method. The aims of research are to find the forgiveness basic concept of Aceh people. The total of research participants were 10 respondents which chosen from Aceh conflict victims by using purposive sampling technique, that is based on the following predetermined criteria: (1) is one of the following elements: Islamic leaders, scholars, casualty in remote areas and urban area, social activists, political organization activist, government official, housewife, as well as representatives of each profession in society, (2) Represents direct victims of Aceh conflict, (3) A native Acehnese and have lived in Aceh since the Aceh conflict (1976) until now. The data collection methods utilized in-depth interviews, observation, and analysis of documentation. This study applied the important principles in a phenomenology research: epoch, phenomenological reduction, imaginative variation, and synthesis of meanings and essences. The concept of forgiveness varies depending on the socio-cultural norms of each individual. The results reveal that for the Acehnese who are rooted in the conceptualized culture of Islam, the concept of forgiveness is closely related to the concept of spirituality, post traumatic growth (PTG), and coping strategic and positive self-concept.
Skill Konseling Dasar Bagi Guru SMK Negeri 1 Nisam Nursan Junita; Hafnidar Hafnidar
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 1 (2021): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i1.73

Abstract

Menciptakan kegiatan belajar yang menarik merupakan tuntutan bagi pendidik untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik. Ini menunjukan bahwa tanggungjawab seorang guru bukan sebatas guru mata pelajaran, tetapi mampu meningkatkan minat belajar, dan motivasi berprestasi melalui perannya melakukan bimbingan konseling terhadap peserta didik nya. Permasalahan bolos di akhir jam pelajaran dan kurangnya motivasi belajar merupakan hal yang perlu diantisipasi dan ditelusuri lebih jauh penyebabnya. Banyak hal yang memicu kondisi ini, seperti kurang menariknya metode belajar dikelas, konflik antara peserta didik, permasalahan personal peserta didik sendiri dan ketidakfahaman guru terhadap perubahan psikologis yang muncul pada peserta didik. Berdasarkan hal tersebut penting untuk memberikan ketrampilan dasar konseling pada guru agar mampu memahami peserta didiknya lebih baik. Pelatihan peningkatan soft skill konseling dasar bagi guru SMK Negeri 1 Nisam, dilaksanakan selama 2 hari, yang dihadiri oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, role play, studi kasus, serta latihan membuat laporan yang dilanjutkan dengan Praktek lapangan dan pembuatan laporan. Hasil praktek lapangan dilanjutkan dengan pemberian feedback. Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan konseling dasar bagi guru dalam memahami peserta didik secara psikologis, meningkatkan ketrampilan mendengar, ketrampilan bertanya dan ketrampilan observasi. Ketrampilan yang sudah didapat juga akan sangat berguna ketika berhadapan dengan peserta didik. Selain itu ketrampilan ini membantu mengidentifikasikan berbagai permasalahan peserta didik, sehingga peserta didik semakin merasa bahagia pergi kesekolah, minat belajar semakin meningkat, dan motivasi untuk berprestasi juga semakin tinggi.
Penerapan BSP (Brainspotting Therapy) dalam menurunkan Kecemasan pada Penderita Dermatitis Atopik Nursan Junita; Hafnidar Hafnidar; Yara Andita Anastasya
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 1 (2022): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i1.134

Abstract

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas, kronis dan kerap mengalami kekambuhan. Penderita mengalami gatal, sakit pada kulit yang diperparah dengan garukan. Kondisi ini berdampak terhadap masalah psikososial seperti kecemasan. Penyakit ini genetik sehingga akan tetap dialami seumur hidup. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan cara untuk membantu penderita menurunkan kecemasan agar kekambuhan dapat terkontrol. BSP merupakan tehnik terapi untuk mengatasi emosi negatif seperti stress, trauma, cemas, malu, panik, dan rendahnya rasa percaya diri. BSP adalah sebuah metode “Brain-Body integrated based”, terapi yang menggunakan posisi mata, karena mata memiliki akses kebagian area sub kortika yang disebut area bawah sadar sehingga membantu proses healing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian case report dengan tiga orang subjek wanita yang berusia 22 tahun dengan diagnosis DA. Ketiga Subjek diberikan SUD (Subjek Unit Disturbance) untuk melihat tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Sesi intervensi dilakukan sebanyak 4 sesi dengan waktu 45 - 60 menit menggunankan instrumen pointer. Penelitian menunjukan penerapan BSP efektif untuk kasus kecemasan pada Dermatitis Atopik. Subjek dapat insight baru dan hal ini membantu subjek mengontrol kecemasannya, sehingga kekambuhan tidak menyebar. Penelitian lanjut terkait coping penting untuk dilakukan untuk mengetahui berbagai coping yang dilakukan agar pencetus kecemasan tidak memperparah kondisi.
Pengembangan Alat Ukur Sikap Nasionalisme pada Mahasiswa Hafnidar Hafnidar; Maya Karina; Cut Meurah Hadiah
Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jpp.v12i1.528

Abstract

Era globalisasi tidak hanya dapat memberi perubahan ke arah keberhasilan individu tetapi juga menyebabkan berkurangnya sikap nasionalisme, yaitu pengikisan identitas nasional bangsa. Budaya-budaya luar yang begitu mudah diserap oleh setiap masyarakat Indonesia, seperti gaya bahasa, fashion, perilaku, gaya berbicara, hingga pola pikir juga memberikan sumbangan terhadap nasionalisme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur sikap nasionalisme. Ada tujuh aspek yang digunakan dalam menyusun skala sikap nasionalisme ini yaitu toleransi, tanggung jawab, rela berkorban, sopan santun, peduli terhadap sesama, bersedia menggunakan produk dalam negeri, dan mencintai budaya sendiri. Sebanyak 100 mahasiswa Universitas Malikussaleh, Aceh Utara dilibatkan dalam uji coba alat ukur ini. Hasil penelitian menunjukkan nilai reliabilitas yang tergolong tinggi yaitu 0.808. Dengan kata lain alat ukur sikap nasionalisme ini dapat dipercaya. Hasil analisis eksploratori yang dilakukan peneliti menghasilkan lima komponen penyusun sikap nasionalisme yang terdiri dari 38 item.
Pemaafan (Forgiveness) dan Resiliensi (Recilience) pada Pelajar yang mengalami Social Media Fatigue dimasa Pandemi Covid-19 H Hafnidar; Nursan Junita; Cut Ita Zahara
Journal of Psychological Perspective Vol 3, No 1: June 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.311412021

Abstract

During the Covid-19 pandemic, communication technology increasingly controls all aspects of human life, in order to achieve success in studying, resilience is essential for Indonesian students. This study aims to empirically test the relationship between forgiveness and resilience in students who experience social media fatigue measured by the Social Media Fatigue Scale that the author created himself based on Bright (2015) concept. A total of 279 Indonesian students spread across several cities in Sumatra and Java, Indonesia, were respondents to the study. Data collection using Forgiveness Scale (4 items, a= 0.829) and Resilience Scale (7 items, a= 0.899), which researchers created based on forgiveness theory which developed by Enright (2001) and McCullough, et al (1998) and resilience theory which developed by Reivich and Shatte (2002). The results of a simple regression test showed a significant positive relationship between forgiveness and resilience (R= .781; p less than 0.001; F=18.03) where the effective contribution of forgiveness to resilience is 33.9%. The implications of the results of the study will be discussed.  Abstrak: Masa pandemic Covid-19 teknologi komunikasi semakin mengontrol segala aspek kehidupan manusia, untuk mencapai keberhasilan dalam belajar, resiliensi sangat diperlukan pelajar Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara pemaafan dengan resiliensi pada pelajar yang mengalami social media fatigue berdasarkan Skala Social Media Fatigue yang penulis buat sendiri dari konsep Bright (2015). Sebanyak 279 orang pelajar Indonesia yang tersebar di beberapa kota di Pulau Sumatera dan Jawa, Indonesia, menjadi responden penelitian. Pengumpulan data menggunakan Skala Pemaafan (Forgiveness Scale, 14 aitem, a= 0.829) dan Skala Resiliensi (Recilience Scale, 7 aitem, a= 0.899), yang peneliti buat sendiri berdasarkan Teori Forgiveness yang dikembangkan oleh Enright (2001) dan McCullough, dkk (1998) dan Teori recilience dari Reivich dan Shatte (2002). Hasil uji regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pemaafan dengan resiliensi (R= .781; p kurang dari 0.001; F=18.03) dimana sumbangan efektif pemaafan terhadap resiliensi sebesar 33.9%. Implikasi hasil penelitian akan didiskusikan.
Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Dukungan Kegiatan Posyandu Hafnidar Hafnidar; Cut Ita Zahara; Rahmia Dewi; Ikhyanuddin Ikhyanuddin
Indonesia Berdaya Vol 2, No 2: July 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2021120

Abstract

Posyandu activities need to get support from all parties. Posyandu aims to support government programs in improving the health status of the community, especially mothers and children. Posyandu activities are organized by village midwives and help by village cadres. Without the support of all parties including stakeholders and the beneficiary community, Posyandu activities are difficult to succeed. This program includes the provision of standard posyandu equipment, the provision of educational game facilities for children, additional feeding, and health promotion. Program activities are carried out through a number of strategies. Finally, the success and sustainability of the program on the support of all parties.Abstrak. Kegiatan Posyandu perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Posyandu bertujuan untuk mendukung program Pemerintah dalam peningkatan status kesehatan masyarakat khususnya Ibu dan anak. Kegiatan Posyandu diselenggarakan oleh Bidan desa, dan beberapa orang Kader desa. Tanpa dukungan semua pihak termasuk pemangku kepentingan dan masyarakat penerima manfaat, kegiatan Posyandu sulit berhasil. Program pengabdian ini meliputi penyediaan peralatan standar posyandu, penyediaan sarana permainan edukatif untuk anak, pemberian makanan tambahan, dan penyuluhan kesehatan. Program kegiatan dilakukan melalui sejumlah strategi. Akhirnya, keberhasilan dan keberlanjutan program atas dukungan kerjasama semua pihak. 
PENINGKATAN KESIAPAN ORANGTUA SELAMA PANDEMI COVID-19 MELALUI WORKSHOP STRATEGI PENDAMPINGAN BELAJAR DARING PADA ANAK Hafnidar Hafnidar; Ikhyanuddin Ikhyanuddin
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Mei 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The widespread prevalence of the COVID-19 pandemic has an impact on children and parents psychologically. Children lose important social interactions and academic routines due to sudden school closures. Meanwhile without any preparation the daring class begins immediately. For some parents the condition is severe, the large burden of work at home and office work brought home, as well as the lack of skill support using technology devices. The purpose of this daring child learning mentoring strategy workshop is to prepare parents in conducting daring learning assistance to children, both physically and psychologically. This activity was attended by 35 parents. Finally, parents are ready physically and psychologically before accompanying children to study daring, and have relaxation skills as an intervention when experiencing stress and frustration during the mentoring of children learning daring
PKM PENGUATAN SKILL KELOMPOK PEMUDA PUTUS SEKOLAH BERBASIS DIGITAL EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS Hafnidar Hafnidar; Safwan Amin; Ikhyanuddin Ikhyanuddin; Lola Wahyuni; Irza Maulina
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 10: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra kegiatan ini merupakan pemuda putus sekolah di desa lingkungan Universitas Malikussaleh (UNIMAL) yaitu Paya Gaboh, memiliki dua permasalahan utama yaitu: (1) tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan untuk menghidupi dirinya sendiri, jika sewaktu-waktu ada pendapatan eksidental maka sebagian besar atau seluruh dari pendapatannya digunakan untuk bermain game higgs domino, (2) mitra rentan terlibat dalam konflik internal sampai kekerasan sesamanya sebagai sintom dari menurunnya kesejahteraan psikologis. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini mengacu Rancangan Induk Perguruan Tinggi (RIP) yaitu penguatan skill untuk menambah pendapatan, selain itu juga berefek pada kesejahteraan psikologisnya. Program PKM ini melibatkan multidisiplin ilmu yaitu bidang Psikologi Kesehatan dan Pendidikan, Psikologi Sosial serta Ekonomi Akuntansi, serta mendapat dukungan dari geuchik gampoeng Paya Gaboh. Selain itu program pengabdian ini juga melibatkan dua orang mahasiswa MBKM yang berkontribusi pada IKU mahasiswa dan dosen berkegiatan di luar kampus. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan dan pendampingan penggunaan Gaget untuk menjual produk ataupun membut video konten yang dapat demonetize sehingga bernilai ekonomi.