Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peran Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mengimplementasikan Keuangan Inklusif Bagi Pelaku UMKM Tasikmalaya Lina Marlina; Biki Zulfikri Rahmat
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.361 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa yang telah dilakukan oleh LKS dalam mengimplementasikan keuangan inklusif, hambatan yang dihadapi dan bagaimana peran LKS dalam mengimplementasikan keuangan inklusif terhadap pelaku UMKM di Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai dengan pendekatan kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Cabang BNI Syariah Tasikmalaya, BRIS Tasikmalaya, BMT Wira Mandiri, dan pengusaha mikro. Hasil selanjutnya menunjukan bahwa sudah cukup banyak upaya yang dilakukan oleh LKS dalam mengimplementasikan keuangan inklusif bagi pelaku UMKM, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa produk, program, pembiayaan yang ditujukan buat para pelaku UMKM yang ada di Tasikmalaya. Hambatan yang dihadapi, SDM dan kantor layanan terbatas, terkendala agunan sebagai second way out dikarenakan pembiayaan harus tetap aman, pelayanan internal belum optimal, pemahaman dan kesadaran masyarakat masih senang dengan pinjaman instant, tidak mau ribet sehingga masyarakat lebih banyak yang melakukan transaksi dengan lembaga keuangan konvensional ketimbang LKS yang diasumsikan prosesnya terkesan ribet. Pelaku usaha mikro memerlukan peran LKS terutama dalam hal permodalan yang digunakan untuk memperluas pasar dan mengembangkan usahanya sehingga berkontribusi besar dalam perekonomian nasional, LKS dengan institusi ZISWAF-nya mampu memberikan jalan keluar untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang bersifat konsumtif dan bisa menutupi kebutuhan dasar investasi UMKM.
Islamic Philanthropy : Waqf Empowerment of Madina Minimarket In Tasikmalaya - Indonesia Asep - Suryanto; Biki Zulfikri Rahmat; Lina Marlina
IKONOMIKA Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.219 KB) | DOI: 10.24042/febi.v5i2.5315

Abstract

The purpose of this study was to determine the implementation of productive waqf economic empowerment in the form of a minimarket in Purbaratu, Tasikmalaya City. Grouded research used to try to develop a concept through empirical exploration of the economic empowerment of productive endowments carried out by the City of Tasikmalaya Baznas so as to produce a conceptual description of the economic empowerment of productive waqf. The results showed that the Madina minimarket is an implementation of empowering productive waqf through business activities with the concept of the people for the people (social enterprise). Madina Minimarket is built on waqf land given by waqif to the Baznas Tasikmalaya City is used as fixed capital for minimarkets while working capital is obtained from investors. Every month, the profit earned by Madina minimarket is used to pay the minimarket employees and distributed to all mosques in Purbaratu District neighborhood in the form of shopping vouchers for mosque needs.Keywords : IslamicPhilanthropy, Empowerment, Waqf
Pelatihan Pengembangan Komunikasi Pemasaran pada Produk Usaha Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Cukangkawung, Kabupaten Tasikmalaya Biki Zulfikri Rahmat; Elis Nurhasanah; Qini Shonia Az Zahra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202162.729

Abstract

MARKETING COMMUNICATION DEVELOPMENT TRAINING ON BUSINESS PRODUCTS OF FAMILY WELFARE EMPOWERMENT GROUP IN CUKANGKAWUNG VILLAGE, TASIKMALAYA REGENCY. This community service aims to assist partners in developing partner-owned businesses through marketing communications. Cukangkawung Village is rich in natural resources, one of which is processed from nature as a product that can be marketed and has the potential to compete in the market. However, this is constrained in marketing partner products. One of the problems is that marketing is still local in nature, does not have a brand and packaging is still plain. The condition of partner product packaging is still using clear plastic with staples attached and the copy product brand, of course this does not provide added value to partner products. Therefore, assistance is needed on how to market products, one of which is packaging that attracts consumers. So that the selling value of partner products increases. The results of the activity show change in increased knowledge and understanding of the potential, benefits, importance of packaging, digital marketing and promotional techniques. Through this service, products that have added value in promoting are created and supported by providing packaging and sealer for three partner groups in Cukangkawung Village, namely Molring in Cilogata village, snacks in Bangbayang and Harapan Mukti village business group.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM Biki Zulfikri Rahmat
AMWALUNA (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Univeristas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.717 KB) | DOI: 10.29313/amwaluna.v1i1.2099

Abstract

CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku Internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh. Dengan demikian, CSR adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (People) dan lingkungan (Planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (Procedure) yang tepat dan profesional.Etika bisnis Islam sebenarnya telah diajarkan Nabi SAW saat menjalankan perdagangan. Karakteristik Nabi SAW sebagai pedagang adalah, selain dedikasi dan keuletannya juga memiliki sifat shidiq, fathanah, amanah dan tabligh. Ciri-ciri itu masih ditambah dengan sifat Istiqamah. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, dalam konteks Corporate Social Responsibility (CSR), para pelaku usaha atau pihak perusahaan dituntut bersikap tidak kontradiksi secara disengaja antara ucapan dan perbuatan dalam bisnisnya. Mereka dituntut tepat janji, tepat waktu, mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak ditutup-tutupi), selalu memperbaiki kualitas barang atau jasa secara berkesinambungan serta tidak boleh menipu dan berbohong.  Pelaku usaha atau pihak perusahaan harus memiliki amanah dengan menampilkan sikap keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal, apalagi berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Dengan sifat amanah, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan kewajiban-kewajibannya. Sifat tablig dapat disampaikan pelaku usaha dengan bijak (hikmah), sabar, argumentatif dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang solid dan kuat. Para pelaku usaha dituntut mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral, karena keduanya merupakan kebutuhan yang harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaan yang ceroboh dan tidak menjaga etika, tidak akan berbisnis secara baik sehingga dapat mengancam hubungan sosial dan merugikan konsumen, bahkan dirinya sendiri.
OPTIMALISASI PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BPRS HARUM HIKMAHNUGRAHA Biki Zulfikri Rahmat
AMWALUNA (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Univeristas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.227 KB) | DOI: 10.29313/amwaluna.v1i2.2610

Abstract

Resiko terbesar menghadapi sistem keuangan global bukanlah kesalahan tentang kemampuan menciptakan laba, tetapi yang lebih penting adalah kehilangan kepercayaan dan kredibilitas tentang bagaimana operasional kerjanya. Semenjak Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam banyak hal memiliki kesamaan dengan Lembaga Keuangan Konvensional (LKK), keberadaan Corporate Governance (CG) menjadi penting dalam struktur institusi keuangan syariah. Tetapi, LKS memiliki perbedaan fundamental dengan LKK dimana LKS memiliki kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam produk dan instrumen keuangan, operasionalisasi, praktik dan proses manajemen serta bisnisnya.CG adalah sistem, hak, proses dan kontrol secara keseluruhan yang ditetapkan secara internal dan eksternal atas manajemen untuk melindungi semua stakeholders. Stakeholders terpenting dari bank syariah adalah Islam itu sendiri. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran DPS dalam pemenuhan prinsip syariah dalam pencapaian GCG pada bank syariah, serta pengaruh pelaksanaan GCG terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada bank syariah (BPRS Harum Hikmahnugraha).Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai pengetahuan untuk memperkaya penelitian CG bagi para pembaca baik kalangan praktisi maupun akademisi, serta mendorong Bank Syariah dapat menerapkan konsep GCG secara menyeluruh sebagai salah satu manajemen risiko dan peningkatan kinerja perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan bahan dari buku, jurnal, tesis, disertasi, peraturan perundang-undangan dan hasil tulisan ilmiah lainnya yang erat kaitannya dengan maksud tujuan dari penelitian ini.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG Bank Syariah berbeda dengan yang dilaksanakan bank konvensional dan memiliki karakterisitik yang unik terkait dengan operasionalnya. Pada dasarnya perbedaannya terletak pada shari’ah compliance pada aktivitas Bank Syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa shari’ah governance menjadi indikator penting dari seluruh penerapan CG. Sedangkan prinsip transparansi, akuntabilitas, keadilan, responsibilitas, kejujuran, merupakan prinsip universal yang juga terdapat dalam GCG konvensional. Pemain kunci yang khas dalam pelaksanaan GCG di Bank Syariah yaitu DPS. Penerapan GCG terutama aspek shari’ah compliance mempengaruhi terhadap tingkat kepercayaan masyarakat pada Bank Syariah (BPRS Harum Hikmahnugraha).Kata Kunci : Good Corporate Governance, Sharia Compliance, DPS.
FASILITAS DAN SISTEM KOMPENSASI DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN DI BANK BJB SYARIAH KCP. KUNINGAN Regi Destanti Apriyani; Biki Zulfikri Rahmat; Agus Ahmad Nasrulloh
JURNAL EKONOMI SYARIAH Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jes.v6i2.3738

Abstract

Good employee performance will be achieved if you pay attention to what factors can influence it. The case that occurred at Bank BJB Syariah KCP Kuningan was that employees complained about work facilities and the compensation system. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. With two data sources, namely primary data sources consisting of leaders and all employees at Bank BJB Syariah KCP. Brass and secondary data sources consisting of documents both in writing and photos at Bank BJB Syariah KCP. Brass. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The research instrument is the researcher himself as the main instrument in the research, observation guide and interview guide. The results showed that the facilities provided by Bank BJB KCP. Kuningan is inadequate, the internet network is often disturbed, the lack of operational vehicles, the parking area is not large enough, thus disrupting employee performance. As for compensation, the institution has given it fairly and fairly well in accordance with existing regulations. Both of these things certainly have an impact on employee performance, so that it can be said that the failure of the BJB Syariah Bank, Kuningan Sub-Branch Office, has not been able to meet the needs to improve employee performance.
BOPO, NPF, INFLASI, SUKU BUNGA ACUAN BANK INDONESIA, DAN PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Lina Marlina; Wulandari Wahyu Hidayat; Biki Zulfikri Rahmat
Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No. 6 (2022): Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan
Publisher : Departement Of Accounting, Indonesian Cooperative Institute, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.304 KB) | DOI: 10.32670/fairvalue.v4i6.1097

Abstract

A Sharia Financial Institution (LKS) is a financial institution whose operational principles are based on sharia principles which must avoid elements of usury, gharar, maisir and false contracts. The purpose of this study was to determine the effect of BOPO, NPF, Inflation and Bank Indonesia's Reference Interest Rate on the profitability of Islamic Commercial Banks in Indonesia (Period 2014 2018) partially and simultaneously. This study uses a quantitative approach. The data collection technique in this study was carried out using the documentation method, namely by collecting, recording and reviewing secondary data in the form of quarterly financial reports for Islamic Commercial Banks from 2014-2018. Variable Cost of Operational Income (BOPO) has a significant negative effect on the Profitability of Islamic Commercial Banks in Indonesia (2014-2018), Non Performing Financing has a significant negative effect on Profitability and Bank Indonesia's Reference Interest Rate has a significant negative effect on Profitability of Islamic Commercial Banks, This means that an increase in the BOPO, NPF and Bank Indonesia Reference Interest Rate can reduce the Profitability of Islamic Commercial Banks in Indonesia. Meanwhile, inflation did not have a significant effect.
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK SYARIAH DENGAN METODE FUZZY-SERVQUAL DIMENSI CARTER Biki Zulfikri Rahmat; Anggita Ardianty; Trisna Wijaya
Ekonomi Islam Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam UHAMKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jei.v14i1.10157

Abstract

This study aims to determine the quality of BJB Syariah services seen from the position of the gap that is formed between customer perceptions and perceptions. Improving service quality is one of the important points as an effort to develop Islamic banking in Indonesia. The method used in this research is a quantitative method with a descriptive-comparative approach. While the measurement method uses the fuzzy-servqual method with CARTER dimensions. The results of the study show that there are still many assessments with a gap between customer perceptions and perceptions that are negative. This shows that the quality of service expected by the client is not in accordance with the quality of service perceived by the client.
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK SYARIAH DENGAN METODE FUZZY-SERVQUAL DIMENSI CARTER Biki Zulfikri Rahmat; Anggita Ardianty; Trisna Wijaya
Ekonomi Islam Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam UHAMKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jei.v14i1.10157

Abstract

This study aims to determine the quality of BJB Syariah services seen from the position of the gap that is formed between customer perceptions and perceptions. Improving service quality is one of the important points as an effort to develop Islamic banking in Indonesia. The method used in this research is a quantitative method with a descriptive-comparative approach. While the measurement method uses the fuzzy-servqual method with CARTER dimensions. The results of the study show that there are still many assessments with a gap between customer perceptions and perceptions that are negative. This shows that the quality of service expected by the client is not in accordance with the quality of service perceived by the client.
LITERASI HALAL FOOD DAN SERTIFIKASI HALAL BAGI PELAKU USAHA MAKANAN RINGAN DI DESA CUKANGKAWUNG KABUPATEN TASIKMALAYA Biki Zulfikri Rahmat; Qiny Shonia Az Zahra; Elis Nurhasanah; Agus Ahmad Nasrulloh
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 6 No. 1 (2023): April : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi halal food dan Sertifikasi halal sangat penting bagi pelaku usaha pangan. Hal tersebut untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual. Bahkan menurut BPJPH, di tahun 2024 produk pangan berupa makanan, minuman, serta hasil dan jasa sembelihan wajib bersertifikasi halal. Tetapi, tidak semua pelaku UMK mengetahui terkait literasi halal food dan sertifikasi halal, khususnya Ibu-ibu PKK dan para pelaku usaha makanan ringan di Desa Cukangkawung yang memiliki potensi dalam mengembangkan produknya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyampaikan literasi terkait pentingnya halal foods dan sertifikasi halal pada produk mitra melalui pelatihan literasi dan pendampingan sertifikasi halal. Metode kegiatan dilakukan dengan observasi, diskusi dan pelatihan. Lokasi kegiatan dilakukan di Desa Cukangkawung Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Setelah kegiatan ini dilakukan, >85% literasi peserta terkait halal food dan sertifikasi halal meningkat.