Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA)

- Pendidikan Kesehatan tentang Anemia pada Ibu Hamil di Desa Sigumuru Kota Padangsidimpuan Tahun 2021 YUSNINA MAISYAROH; Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i1.728

Abstract

Anemia merupakan faktor utama penyebab morbiditas dan mortalitas ibu di negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia pada ibu hamil di negara berkembang sebesar 51%. Di Indonesia, berdasarkan hasil survei Riskesdas tahun 2018 didapatkan data proporsi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Begitu juga Kota Padangsidimpuan khususnya Desa Sigumuru masih ada ibu hamil yang mengalami anemia. Target luaran yang diharapkan peningkatan pengetahuan antara sebelum dan setelah penyuluhan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di Desa Sigumuru Kota Padangsidimpuan. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Sigumuru. Metode yang digunakan adalah penyuluhan/ ceramah disertai diskusi dan tanya jawab menggunakan media leaflet. Hasil pengabdian terdapat peningkatan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan dan mengenali resiko tinggi atau komplikasi anemia pada kehamilan secara dini.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERLANCAR ASI PADA IBU MENYUSUI Lola Pebrianthy; Yanna Wari Harahap
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 1 (2021): Vol.3 No.1 April 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin untuk memperlancar ASI pada ibu menyusui ini bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk memperlancar ASI mereka. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks Let Down. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang pijat oksitosin dan cara melakukan pijat oksitosin dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara melakukan pijat oksitosin. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui tentang pijat oksitosin dan cara melakukan pijat oksitosin sehingga ASI tetap lancar dan program ASI eksklusif dapat capai.
Terapi Komplementer Untuk Memperlancar ASI di Desa Sigumuru Kota PadangsidimpuanTahun 2021 Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 3 (2021): Vol. 3 No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v3i3.558

Abstract

Menyusui merupakan proses yang alamiah yang tidak mudah di lakukan. Cakupan ASI eksklusif tidak lepas dari masalah yang terjadi dalam proses menyusui diantaranya adanya kepercayaan yang salah bahwa ASI keluar sedikit atau ASI kurang mencukupi kebutuhan bayi. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu, kondisi psikologis atau emosi ibu, bentuk payudara yang tidak normal sehingga tidak dapat berperan dalam proses menyusui, isapan bayi juga dapat mempengaruhi produksi ASI. Berbagai penelitian yang telah dilakukan di Indonesia untuk memperlancar produksi ASI diantaranya adalah metode Pijat Oksitosin, Teknik Marmet, Kompres Hangat, Massage Rolling (punggung), massage Endorphin, Breast Care, tetapi karena keterbatasan informasi di layanan kesehatan tentang prosedur pelaksanaan maka metode-metode ini hanya dikenal saja tetapi jarang diberikan oleh tenaga kesehatan sebagai care giver kepada pasien. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang terapi komplementer yang dapat dilakukan agar produksi ASI tetap lancar dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bulan Maret 2021. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu menyusui tentang terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk memperbanyak produksi ASI.
Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif Bagi Ibu Menyusui Di Desa Simasom Kota Padangsidimpuan Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 2 (2021): Vol. 3 No. 2 Agustus 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v3i2.441

Abstract

ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit. Dampak bayi yang tidak diberikan ASI secara eksklusif sampai pada usia 6 bulan pertama kehidupan memiliki resiko diare yang parah dan fatal. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, memiliki risiko kematian lebih besar karena terjadinya malnutrisi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang ASI eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan seluruh peserta telah paham dan tahu tentang ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekskluisf sehingga program ASI eksklusif dapat capai.
Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis Lola Pebrianthy; Zubaidah Nasution; Sarli Saragih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1063

Abstract

Keunggulan ASI tidak bisa ditandingi oleh apapun, baik ditijau dari segi zat gizi yang dikandungnya maupun aspek menyusui atau pemberian ASI itu sendiri (Agustina, 2016). ASI merupakan makanan yang memiliki gizi sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat berkualitas tinggi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah sakit dan mengalami kekurangan asupan gizi. Manfaat memberikan ASI tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi juga dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi resiko terkena kanker payudara (Roesli, 2008). Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013). Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah : Progesteron, Estrogen, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Prolaktin, Oksitosin dan Human Placental Lactogen (HPL). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang Laktasi dan ASI Eksklusif sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat meningkat.
Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Perah Bagi Ibu Menyusui di Kota Padangsidimpuan Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i2.843

Abstract

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang ASI Perah bagi Ibu Menyusui ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara memerah ASI yang baik dan bagaimana cara penyimpanan ASI perah yang benar Agar bekerja bukan menjadi alasan ASI Eksklusif tidak bias dilakukan. Memerah ASI merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu menyusui yang bekerja agar tetap dapat memberikan ASI bagi anaknya sampai dengan anak berusia 2 tahun. Selain cara memerah ASI, cara menyimpan ASI juga sangat penting diketahui, agar kandungan gizi yang terkandung dalam ASI tidak berubah. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang cara memerah ASI yang baik dan cara menyimpan ASI perah yang benar dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara memerah ASI yang baik dan bagaimana cara menyimpan ASI perah benar. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah sehingga ASI Eksklusif dapat tercapai
Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja Di Desa Sigumuru Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.950

Abstract

ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO) yaitu memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun. Bagi ibu bekerja, memberikan ASI Eksklusif bukanla hal yang mudah, banyak faktor yang dapat menghambat pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja antara lain : persepsi bahwa ASI tidak cukup, kurangnya pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi saat bekerja, fasilitas yang tidak kondusif untuk menyusui dan memrah ASI dan tidak ada nya dukungan dari pimpinan. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif bagi ibu bekerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara memberikan ASI Eksklusif walaupun sedang dalam keadaan bekerja, karena banyak nya ibu yang tidak memberika ASI Eksklusif pada bayi nya dengan alasan sedang bekerja atau cuti bekerja telah habis. ASI Eksklusif tetap dapat diberikan walaupun ibu sedang dalam keadaan bekerja, banyak metode perah ASI, penyimpanan ASI dan pemebrian ASI yang dapat dilakukan, sehingga bayi tidak harus mengkonsumsi susu formula ataupun makanan tambahan lainnya sebelum berusia 6 bulan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu ASI Eksklusif dan bagaiamana cara pemberian ASI pada bayi yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuhnya di saat ibu sedang bekerja dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara memberikan ASI Eksklusif walaupun ibu sedang bekerja. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI Eksklusif sehingga capaian ASI Eksklusif dapat meningkat