Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH LEUNCA (SOLANUM NIGRUM L.) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI DAN ANOPHELES ACONITUS Kandita, Reisya Tiara; Aisyah, Riandini; Putri, Wulandari Berliani
Biomedika Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus merupakan beberapa vektor penting pada penyakit tropis di Indonesia, antara lain seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Salah satu cara pemberantasan nyamuk yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida kimiawi yang bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa juga menimbulkan permasalahan tersendiri yaitu timbulnya resistensi nyamuk dan efek toksik pada manusia. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman terhadap lingkungan yang berasal dari tanaman. Salah satunya dengan menggunakan ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum). Buah Leunca mengandung glikoalkaloid yang beracun. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak buah Leunca mempunyai potensi sebagai insektisida alami terhadap nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan true experimental-post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi ekstrak 20%, 40%, 60%, dan 80% dan nyamuk Anopheles aconitus dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20% dan 40%. Dilakukan penyemprotan pada glass chamber kemudian diamati sampai 20 menit, setelah itu nyamuk dipindah ke dalam paper cup dan diamati selama 24 jam. Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali. Uji yang digunakan adalah uji Oneway Anova dengan nilai p < 0,05 dan analisis probit.Hasil uji Oneway Anova diperoleh nilai signifikansi < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah Leunca memiliki efek insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Hasil analisis probit nyamuk Aedes aegypti LC50 terletak antara 69,890% dan 156,417% dengan estimasi 91,128% dan LC90 terletak antara 337,934% dan 5842,532% dengan estimasi 785,398%, sedangkan nyamuk Anopheles aconitus LC50 terletak antara 19,809% dan 33,570%. Dengan estimasi 24,767% dan LC90 terletak antara 96,540% dengan 450,875% dengan estimasi 169,046%. Peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum L.) memiliki efek insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 80% dan Anopheles aconitus dengan konsentrasi 40%.Kata Kunci: Ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum), insektisida, Aedes aegypti, Anopheles aconitus
HUBUNGAN JUMLAH TROMBOSIT DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PASIEN INFEKSI VIRUS DENGUE DI RS X SURAKARTA Hidayatullah, Muhammad Alim Abdul Majid; Aisyah, Riandini
Biomedika Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i2.5846

Abstract

Supresi sumsum tulang merupakan kondisi yang biasa terjadi pada pasien terinfeksi dengue. Keadaan ini  menyebabkan penurunan hematopoiesis. Secara teoritis, hal ini akan menurunkan jumlah trombosit dan eritrosit dalam darah tepi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan korelasi antara jumlah trombosit dan eritrosit pada pasien terinfeksi dengue. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data yang dikumpulkan dari rekam medis pasien sebanyak 40 pasien yang didiagnosis sesuai kriteria diagnostic WHO 2009, diagnosis dikonfirmasi dengan uji serologis, dan usia di bawah 14. Pasien yang memiliki riwayat anemia hemolitik autoimun (AIHA), purpura trombositopenia idiopatik (ITP), anemia, dan riwayat transfusi darah dikeluarkan dari penelitian ini. Kami menggunakan uji korelasi Pearson dengan software untuk menganalisa data. Rerata jumlah trombosit= 95.625 (52,63) 103 /mm3 dan rerata jumlah eritrosit= 4,83 (0,41) 106/mm3 . Uji korelasi Pearson antara jumlah trombosit dan eritrosit diperoleh nilai r= 0,215 dan nilai p= 0,182, sehingga dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan eritrosit pada pasien yang terinfeksi dengue. Kata Kunci: infeksi virus dengue, trombosit, eritrosit
EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DALAM MEMPERPENDEK WAKTU PERDARAHAN DAN WAKTU PEMBEKUAN PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS Aisyah, Riandini; Gunawan, Ryan Budi; Sutrisna, EM
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3023

Abstract

Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) mengandung senyawa tannin dan flavonoid yang berefek sebagai agen hemostatik/penghentian perdarahan melalui mekanisme vasokonstriksi dan astringent. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak topikal kembang sepatu terhadap penghentian perdarahan luar pada mencit. Penelitian bersifat eksperimental laboratoris dengan rancangan post test only with control group design. Subyek penelitian adalah daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan menggunakan 24 ekor mencit jantan galur Swiss yang dibagi dalam 6 kelompok yaitu : kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (Epinefrin), dan kelompok III, IV, V, VI : diberikan ekstrak daun kembang sepatu dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% diberikan secara topikal. Ekor tikus diberi perlukaan kemudian dicelupkan pada tiap-tiap kelompok untuk diamati dan dihitung waktu perdarahan dan waktu pembekuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistic Oneway Anova dan uji statistic LSD (Least significant Difference). Terdapat perbedaan bermakna dari bleeding timeantara kontrol negatif dengan perlakuan (p.0,000, sementara tidak terdapat perbedaan dalam cotting time  (p,0,313.Kesimpulan: ekstrak etanol 70% daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% mampu memperpendek waktu perdarahan, namun, tidak berefek memperpendek waktu pembekuan.Kata kunci : ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), waktu perdarahan, waktu pembekuan
THE EFFECTIVENESS OF 70% METHANOLIC EXTRACT OF AVOCADO LEAF (Persea americana Mill) IN DECREASING BLOOD SUGAR LEVELS IN MALE RATS (Rattus norvegicus) WISTAR STRAIN INDUCED ALLOXAN Sintowati, Retno; Handayani, Anindita Putri; Aisyah, Riandini
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3018

Abstract

Tanaman alpukat (Persea americana Mill) merupakan tanaman tradisional yang memiliki kandungan flavonoid dan tannin yang dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak metanol 70% daun alpukat (Persea americana Mill) terhadap penurunan kadar gula darah.Metode penelitian menggunakan eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest – posttest with control group design. Hewan uji yang digunakan 25 ekor tikus jantan galur Wistar, umur 2-3 bulan, dan berat badan 150-200 gram yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I: kontrol negatif (aquades), kelompok II: kontrol positif (glibenklamid), kelompok III, IV, V : ekstrak metanol 70% daun alpukat dengan dosis berturut-turut adalah sebagbai berikut: 100 mg/ 200 grBB, 150 mg/ 200 grBB, 200 mg/ 200 grBB. Gula darah diukur dengan alat spektrofotometer. Berdasarkan hasil uji ANOVA, data penurunan kadar gula darah hari ke-7 pemberian ekstrak nilai probabilitas signifikan p = 0, 000 dengan demikian p < 0, 05 maka terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah yang bermakna. Berdasarkan uji LSD dari semua kelompok didapatkan nilai p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah yang signifikan antara2 kelompok. Kesimpulan: Ekstrak metanol 70% daun alpukat (Persea americana Mill) dosis 200 mg/200; 100 mg/200 and 150 mg/ 200 gram/berat badan dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan galur wistarKata Kunci : Ekstrak metanol 70%, Alpukat (Persea americana Mill), gula darah, diabetes mellitus.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH LEUNCA (SOLANUM NIGRUM L.) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI DAN ANOPHELES ACONITUS Kandita, Reisya Tiara; Aisyah, Riandini; Putri, Wulandari Berliani
Biomedika Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i2.1898

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus merupakan beberapa vektor penting pada penyakit tropis di Indonesia, antara lain seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Salah satu cara pemberantasan nyamuk yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida kimiawi yang bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa juga menimbulkan permasalahan tersendiri yaitu timbulnya resistensi nyamuk dan efek toksik pada manusia. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman terhadap lingkungan yang berasal dari tanaman. Salah satunya dengan menggunakan ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum). Buah Leunca mengandung glikoalkaloid yang beracun. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak buah Leunca mempunyai potensi sebagai insektisida alami terhadap nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan true experimental-post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi ekstrak 20%, 40%, 60%, dan 80% dan nyamuk Anopheles aconitus dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20% dan 40%. Dilakukan penyemprotan pada glass chamber kemudian diamati sampai 20 menit, setelah itu nyamuk dipindah ke dalam paper cup dan diamati selama 24 jam. Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali. Uji yang digunakan adalah uji Oneway Anova dengan nilai p < 0,05 dan analisis probit.Hasil uji Oneway Anova diperoleh nilai signifikansi < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah Leunca memiliki efek insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Hasil analisis probit nyamuk Aedes aegypti LC50 terletak antara 69,890% dan 156,417% dengan estimasi 91,128% dan LC90 terletak antara 337,934% dan 5842,532% dengan estimasi 785,398%, sedangkan nyamuk Anopheles aconitus LC50 terletak antara 19,809% dan 33,570%. Dengan estimasi 24,767% dan LC90 terletak antara 96,540% dengan 450,875% dengan estimasi 169,046%. Peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum L.) memiliki efek insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 80% dan Anopheles aconitus dengan konsentrasi 40%.Kata Kunci: Ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum), insektisida, Aedes aegypti, Anopheles aconitus
Jalur Sinyal TGF-β Berperan Dalam Self Renewal, Diferensiasi, Dan Proliferasi Stem Cell Aisyah, Riandini; Jatmiko, Safari Wahyu
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.8002

Abstract

Keseimbangan proses seluler diperlukan untuk menjaga homeostasis suatu jaringan. Transforming Growth Factor-β (TGF-β) merupakan sitokin multifungsional yang berperan penting dalam regulasi beberapa proses seluler termasuk self renewal dan diferensiasi sel. Sifat pleiotropik TGF-β berimplikasi pada munculnya suatu proses patologis apabila terjadi deregulasi pada jalur pengaktifannya sehingga TGF-β juga berperan dalam meregulasi homeostasis . Jalur sinyal TGF-β berperan dominan pada diferensiasi sel dengan mengatur ekspresi gen-gen yang berfungsi dalam proses proliferasi sel dan perbaikan jaringan. Proses perkembangan stem cell yang meliputi self renewal dan diferensiasi sel dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang terdiri dari epigenetik dan faktor transkripsi utama, sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terdiri dari inhibitor dan jalur sinyal.  TGF-β  berperan dalam mengaktifkan sinyal proliferasi sel.
Jalur Sinyal TGF-β Berperan Dalam Self Renewal, Diferensiasi, Dan Proliferasi Stem Cell Riandini Aisyah; Safari Wahyu Jatmiko
Saintika Medika Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.8002

Abstract

Keseimbangan proses seluler diperlukan untuk menjaga homeostasis suatu jaringan. Transforming Growth Factor-β (TGF-β) merupakan sitokin multifungsional yang berperan penting dalam regulasi beberapa proses seluler termasuk self renewal dan diferensiasi sel. Sifat pleiotropik TGF-β berimplikasi pada munculnya suatu proses patologis apabila terjadi deregulasi pada jalur pengaktifannya sehingga TGF-β juga berperan dalam meregulasi homeostasis . Jalur sinyal TGF-β berperan dominan pada diferensiasi sel dengan mengatur ekspresi gen-gen yang berfungsi dalam proses proliferasi sel dan perbaikan jaringan. Proses perkembangan stem cell yang meliputi self renewal dan diferensiasi sel dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang terdiri dari epigenetik dan faktor transkripsi utama, sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terdiri dari inhibitor dan jalur sinyal.  TGF-β  berperan dalam mengaktifkan sinyal proliferasi sel.
The Effectiveness Of Squeeze Of Sambiloto (Andrographis Paniculata) Leaves On The Mortality Of Larvae Aedes Aegypti Graffico Eryza Oldiara; Riandini Aisyah; Safari Wahyu Jatmiko; Devi Usdiana Rosyidah; Rochmadina Suci Bestari
Saintika Medika Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol16.SMUMM2.11120

Abstract

Dengue hemorrhagic fever has become a deadly disease since 2013. Dengue fever is a disease caused by dengue virus transmitted to humans through the bite of the Aedes aegypti. Eradication using chemical larvacides still has many disadvantages so that natural larvacides from plants are needed, one of which is larvacide from the squeeze of the sambiloto (Andrographis paniculata) leaves. The squeeze of the sambiloto leaf (Andrographis paniculata) contains flavonoids, alkaloids, tannins and saponins which have natural larvacidal activity. This research aims to determine the killing power of the squeeze of sambiloto (Andrographis paniculata) leaves against Aedes aegypti larvae and determine the most effective concentration as larvicide. This research was experimental laboratory with post test only controlled group design method. There are 600 instar III Aedes aegypti Larvae randomly divided into 6 groups (5%, 10%, 15%, 20%, aquadest and abate). Using 4 repetitions each group was observed every 6 hours for 24 hours. Based on the results of the Kruskal-Wallis non-parametric statistical test obtained p-value = 0,001 which means there are significant differences in larvicidal effects between groups. The concentration of 15% and 20% are the most effective in killing the larvae of Aedes aegypti.
Pengaruh Pendapatan dan Pengetahuan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada Keberadaan Jentik Aedes aegypti Rochmadina Suci Bestari; Estu Puguh Prabancono; Listiana Masyita Dewi; Riandini Aisyah
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.306 KB)

Abstract

ABSTRACTBackground of Study : DHF still become health problem in Indonesia. In Central Java, especially Sukoharjo district, Angka Bebas Jentik (ABJ) is still under national standard. Some factors that influence the existence of larvae are the level of income and knowledge about PSN. Consumerism triggered escalation amount of  mosquito breeding sites due to ownership of non-degradable goods like plastic containers, paper cups, and so on. Consumerism is related to income. This study has purpose to determine corelation between income levels and knowledge about PSN with existence of Aedes aegypti larvae in Karangtengah Village.Methods : Designed with cross-sectional approach. The population were residences that has Family Card in Karangtengah Village with a total of 1660 households taken 65 households. The independent variable is the level of income and knowledge about PSN. Dependent variable is existence of larvae. Data analysis used Chi-Square test and contingency coefficient (C).Results :  The results showed income with the existence of larvae (container index) (p = 0.009, C = 0.308) and PSN knowledge in the presence of larvae (container index) (p = 0.005, C = 0.332).Conclusion : The results of data analysis show that there is a correlation between income and knowledge about PSN with the existence of larvae. This study showed there is a relationship between income and knowledge about PSN with the existence of larvae.Keywords: Aedes aegypti, Container Index, DHF
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH LEUNCA (SOLANUM NIGRUM L.) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI DAN ANOPHELES ACONITUS Reisya Tiara Kandita; Riandini Aisyah; Wulandari Berliani Putri
Biomedika Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i2.1898

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus merupakan beberapa vektor penting pada penyakit tropis di Indonesia, antara lain seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Salah satu cara pemberantasan nyamuk yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida kimiawi yang bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa juga menimbulkan permasalahan tersendiri yaitu timbulnya resistensi nyamuk dan efek toksik pada manusia. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman terhadap lingkungan yang berasal dari tanaman. Salah satunya dengan menggunakan ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum). Buah Leunca mengandung glikoalkaloid yang beracun. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak buah Leunca mempunyai potensi sebagai insektisida alami terhadap nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan true experimental-post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi ekstrak 20%, 40%, 60%, dan 80% dan nyamuk Anopheles aconitus dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20% dan 40%. Dilakukan penyemprotan pada glass chamber kemudian diamati sampai 20 menit, setelah itu nyamuk dipindah ke dalam paper cup dan diamati selama 24 jam. Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali. Uji yang digunakan adalah uji Oneway Anova dengan nilai p 0,05 dan analisis probit.Hasil uji Oneway Anova diperoleh nilai signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah Leunca memiliki efek insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Hasil analisis probit nyamuk Aedes aegypti LC50 terletak antara 69,890% dan 156,417% dengan estimasi 91,128% dan LC90 terletak antara 337,934% dan 5842,532% dengan estimasi 785,398%, sedangkan nyamuk Anopheles aconitus LC50 terletak antara 19,809% dan 33,570%. Dengan estimasi 24,767% dan LC90 terletak antara 96,540% dengan 450,875% dengan estimasi 169,046%. Peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum L.) memiliki efek insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 80% dan Anopheles aconitus dengan konsentrasi 40%.Kata Kunci: Ekstrak buah Leunca (Solanum nigrum), insektisida, Aedes aegypti, Anopheles aconitus