Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDAPATAN, POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Yuka Oktafirnanda; Hasanah Pratiwi Harahap; Ani Deswita Chaniago
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.4928

Abstract

Background: Short stature is one of many problems nowadays, many factors trigger Short stature in toddlers including mother's knowledge. Most mothers do not know how to process and choose the right food, do not understand a good diet for toddlers, family income is also a factor that led to the limited choice of food, so the food is not varied. Based on preliminary research conducted in Helvetia Village 3 of 5 toddlers undergo short stature. One of them was brief.Purpose:  This study aimed to determine the correlation of knowledge, income, and diet with the incidence of Short stature in Helvetia Village, Labuhan Deli Sub-District.Methods: The research design used an analytic survey with a cross-sectional approach.  It was conducted on June – July 2021. Data were collected by using questionnaires. The populations in this study were all toddlers aged >2 - 5 years of 40 toddlers. Data were analyzed by using univariate and bivariate analyses with the Chi-Square test.  Meanwhile, the Multivariate used Binary Logistics.Results:  From the results of the chi-square test about mothers’ knowledge, family income, and diet significantly associated with the incidence of Short stature in Helvetia Village of  Labuhan Deli Sub-District with a p-value of 0.00, 0.002, 0.014. Based on the Binary logistic variable test, the most dominant influence on the incidence of Short stature was Mothers’ Knowledge with Exp(B) 5.735.Conclusion: Based on the result showed it can be concluded that the correlation of  Mother’s Knowledge, Family Income, and Diet with Short stature was found in Helvetia Village, Labuhan Deli Sub - District. The most influential variable on Short stature was Mother's Knowledge.Suggestion Mother's knowledge related to stunting should continue to be improved by holding regular counseling by local health workers. That way mothers can discuss and have broad insight related to nutrition, processing and presentation methods that are right for their children. Keywords: Knowledge, Income, Diet, Short stature ABSTRAK Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi saat ini, banyak faktor pemicu terjadinya stunting pada balita diantaranya pengetahuan ibu, banyak ibu tidak mengetahui cara pengolahan makanan yang tepat dan  pemilihan makanan. Kemudian bagaimana pola makan yang baik untuk balita, serta faktor pendapatan keluarga yang menyebabkan terbatasnya pilihan makanan, sehingga makanan anak jadi tidak bervariasi. Survei awal yang dillakukan di Desa Helvetia dari 5 orang balita, 3 diantaranya mengalami stunting dimana 1 orang bertubuh sangat pendek.Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan pengetahuan, pendapatan, dan pola makan dengan kejadian stunting di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli.Metode:  Desain Penelitian yang digunkaan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Juni-Juli 2021. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua balita berusia >2 tahun sampai 5 tahun sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik total populasi. Analisa data Univariat, Bivariat dengan Chi-Square dan Multivariat menggunakan Binary Logistik.Hasil: Dari hasil chi-quare test Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Pola Makan, secara signifikan berhubungan dengan kejadian stunting di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli dengan nilai P-Value 0,00 , 0,002 , 0,014. Dan dari Uji Binary logistic variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah Pengetahuan ibu dengan Exp(B) 5.735.Kesimpulan: Ada hubungan Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Pola Makan dengan Kejadian Stunting di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli. Variabel paling berpengaruh terhadap stunting adalah Pengetahuan Ibu.Saran Pengetahuan ibu terkait stunting sebaiknya terus ditingkatkan dengan diadakannya penyuluhan-penyuluhan secara berkala oleh tenaga kesehatan setempat. Dengan begitu ibu-ibu dapat berdiskusi dan punya wawasan yang luas terkait gizi, cara pengolahan dan penyajian yang tepat untuk anaknya. Kata Kunci : Pengetahuan, Pendapatan, Pola Makan, Stunting  
PEMANFAATAN PUSKESMAS PADA PERSALINAN NORMAL Rapida Saragih; Sitha Paradila Delarosa; Hasanah Pratiwi Harahap
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i1.2414

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang: Persalinan masih terjadi di rumah dan bukan di pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan cakupannya mencapai 89,68%. Pencapaian ini sudah memenuhi target RENSTRA 2012 yang yaitu 88%. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan cakupannya sudah mencapai 93,68%. Sementara untuk tingkat Kabupaten Bone tahun 2012 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 93,43%.  Tujuan:  penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas pada persalinan di wilayah kerja puskesmas siabu tahun 2018. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang berada diwilayah kerja Puskesmas siabu Tahun 2018 sebanyak 118 orang  dengan pengambilan sampel menggunakan slovin dan system random sampling dengan teknik pengumpulan data dari kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini di uji dengan chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dimana a=0,05. Didapat pada variabel pengetahuan dengan nilai p=0,001<0,05, pada sikap dengan nilai p=0,033<0,05 dan jarak dengan nilai  p=0,022<0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa ada faktor faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas pada persalinan di sekitar wilayah kerja Puskesmas Siabu Tahun 2018. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan, sikap dan jarak dengan pemanfaatan puskesmas pada persalinan normal di wilayah kerja Puskesmas Siabu Kecamatan Siabu Tahun 2018. disarankan kepada petugas kesehatan sebagai bahan masukan atau informasi bagi Puskesmas siabu untuk meningkatkan keinginan masyarakat dalam memanfaatkan puskesmas dengan sebaiknya.  Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Jarak, Pemanfaatan Persalinan
Efektivitas serbuk jahe, aromaterapi lemon, teh daun mint terhadap emesis gravidarum trimester 1 Hasanah Pratiwi Harahap; Yuka Oktafirnanda; Saskiyanto Manggabarani
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.228 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v4i2.91

Abstract

Latar belakang: Perubahan fisiologis dalam kehamilan salah satunya adalah emesis gravidarum. Emesis gravidarum terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida dengan kasus yang  di Indonesia terdapat 50-90 %. Tujuan Penelitian: mengetahui efektivitas serbuk jahe, aromaterapi lemon, teh daun mint terhadap emesis gravidarum trimester I. Metode: Rancangan penelitian pre eksperimental design dengan desain pretest-posttest control group design. Populasinya ibu hamil yang beralamat di LK. IV dan V Kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan 3 kelompok intervensi dan 1 kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur emesis gravidarum adalah Pregnancy Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)-24. Data dianalisis dengan uji analysis of varians. Hasil: rata-rata pengurangan emesis gravidarum sebesar 11,40 dan standar deviasi 10,448 dengan intervensi serbuk jahe. Intervensi lemon sebesar 11,20 dan standar deviasi 5,554. Intervensi daun mint terjadi pengurangan emesis gravidarum rata-rata 10,90 dengan standar deviasi 4,606 dan kelompok kontrol sebesar 20,90 dengan standar deviasi 11,269. Hasil uji statistik dengan one way ANOVA diperoleh nilai p 0,031 0,05 yang menunjukkan ada pengaruh pemberian intervensi serbuk kering jahe, lemon, dan daun mint terhadap pengurangan emesis gravidarum. Simpulan: Terdapat pengaruh efektivitas pemberian serbuk kering jahe, aromaterapi lemon dan teh daun mint terhadap emesis gravidarum trimester I.
Perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang mendapatkan pijat bayi Winda Agustina; Hasanah Pratiwi Harahap
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.824 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v5i1.140

Abstract

Latar belakang: Pijat bayi memiliki banyak manfaat, bukan hanya membuat bayi tidur lebih nyenyak tetapi dapat juga meningkatkan produksi ASI dimana dengan meningkatnya produksi ASI, nutrisi dan proses menyusu juga berlangsung lebih baik daripada bayi yang tidak mendapatkan pijat bayi. Tujuan Penelitian: mengetahui perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang endapatkan pijat bayi. Metode: Rancangan penelitian pre eksperimental design dengan desain pretest-posttest design. Populasinya ibu yang memiliki bayi 3-12 bulan di Desa Afdeling III Bukit Kec. Birem Bayeun Kab. Aceh Timur  sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total population. Instrumen yang digunakan untuk mengukur waktu tidur dan frekueni menyusu menggunakan lembar checklist. Data dianalisis dengan uji dependent sample t-test. Hasil: nilai rata-rata untuk X1 (Waktu Tidur Sebelum Pijat Bayi) = 10.53 jam (11 jam) dan untuk X2 (Waktu Tidur Sesudah Pijat Bayi) = 12.07 jam (12 jam), serta varian untuk S21 = 0,274 dan varian untuk S22 = 0,316, serta nilai rata-rata untuk X1 (Frekuensi Menyusu Sebelum Pijat Bayi) = 8.13 kali/hari (8 kali/hari) dan untuk X2 (Frekuensi Menyusu Sesudah Pijat Bayi) = 9.40 kali/hari (9 kali/hari), serta varian untuk S21 = 0,413 dan varian untuk S22 = 0,335. Simpulan: Ada perbedaan waktu tidur sebelum dan sesudah pijat bayi dan ada perbedaan frekuensi menyusu sebelum dan sesudah pijat bayi
Giving Green Bean Juice Drink to Increase Breast Milk Production hasanah Pratiwi Harahap; Novy Ramini Harahap; Risfa Safrida. R
Jurnal MID-Z (MIDWIFERI ZIGOT) Vol 5 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jurnalmidz.v5i2.1663

Abstract

Breast milk supply can be improved one way to consume mung beans extract that contained protein, iron and vitamin B1. The stuay aimed to determine the effectiveness of provision mung beans to increase breast milk supply in Hj. Ainal Clinic Pidie District. The stuay was quasy experiment with one group pretest-posttest. The population was 22 post-partum mothers in Hj. Ainal mardhiah Clinic. The sample were 11 respondents. Data analysis used T-test and then presented in a tabulation of the frequency distribution. The stuay was quasy experiment with one group pretest-posttest. The population was 22 post-partum mothers in Hj. Ainal mardhiah Clinic. The sample were 11 respondents. Data analysis used T-test and then presented in a tabulation of the frequency distribution. The conclusion in this study is that there is an increase in breast milk production from the baby indicator with a sig value of 0.004 and an increase in breast milk products from the mother indicator with a sig value of 0.003. It is hoped that through research on giving green bean juice to postpartum mothers at the Hj clinic. Ainal Mardiah Aceh Garot can add insight and knowledge for postpartum mothers about the effectiveness of giving green bean juice to breast milk production.
Associated Of Nurses Motivation With Implementation Of Nurses Therapeutic Communications In Mitra Medika Hospital Medan Yuniati Yuniati; Wahyuni Wahyuni; Hasanah Pratiwi Harahap
ProNers Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpn.v8i1.46130

Abstract

Background: Communication is a tool for nurses to influence patient behaviour in implementing nursing care. Communication can be done verbally or non-verbally. Verbal means words both orally and in writing, while non-verbal means without words. Objective: This study aimed to determine the relationship between Nurse Motivation and the Application of Therapeutic Communication for Nurses in the Inpatient Room of Mitra Medika Hospital, Medan, in 2020. Method: This study used an analytic survey research design with a cross-sectional approach, using the continuity correction test. The population in this study were nurses who worked at Mitra Medika Hospital Medan by totaled 74 respondents. The sample wer takem from all numbers of population by using total population. The type of data was primary data. The data analysis was univariate analysis and bivariate analysis. Results:  there was a relationship between the motivation of nurses and the application of therapeutic communication by nurses in Mitra Medika Hospital Medan in 2020 with p-value = .003. Conclusion: relationship between the motivation of nurses and the application of therapeutic communication by nurses in Mitra Medika Hospital Medan in 2020
Cinnamon Decoction for Healing Perineal Lacerations in Postpartum Mothers hasanah Pratiwi Harahap; Winda Agustina; Syahroni Damanik
Jurnal MID-Z (MIDWIFERI ZIGOT) Vol 6 No 1 (2023): MAY
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jurnalmidz.v6i1.2126

Abstract

Perineal laceration is one of the obstetrical complications that occurs during labour. As many as 2.7 million people in 2016 were found by mothers giving birth with perineal lacerations and it is estimated that by 2050 this will increase to 6.3 million. This study aims to determine the effectiveness of a decoction of cinnamon and binahong leaf tea in healing perineal lacerations in postpartum women at the Sunartik clinic. The research design used the pre-experimental design method with the pretest-posttest design. The population in this study were all spontaneous postpartum mothers who gave birth and experienced first and second degree perineal lacerations at the Pratama Sunartik Clinic, Sei Mencirim Village, as many as 15 people using purposive sampling techniques. Assessment of healing of perineal lacerations used the REEDA scale which was measured in 2 stages, namely the pretest was carried out before the intervention, and the posttest was carried out once a day after the last intervention was carried out or on the 8th day. The data analysis used was paired sample t test with a significance level of 95% (0.05). The results of the study obtained a sig value of 0.000 with a mean of 3.800 and CI (2.408-5.192). In conclusion, there is an effectiveness of cinnamon decoction which is shown in healing perineal lacerations. It is hoped that health workers, especially in primary facilities and clinics, will help and provide health education for postpartum women in an effort to heal perineal lacerations by empowering natural products.
Efektivitas Daun Kelor dan Bunga Rosella terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Desa Helvetia Kec. Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Winda Agustina; Hasanah Pratiwi Harahap; Yuka Oktafirnanda; Hudnah Hudnah; Elya Rosa Br Sembiring
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14502

Abstract

ABSTRACT A healthy diet and lifestyle can help the growth and development of the fetus in the mother's womb. During pregnancy, pregnant women must get lots of nutrition, such as calories, protein, iron, fat which are useful for fetal growth and maternal health. In Indonesia, anemia is caused by iron deficiency, so it is better known as iron nutritional anemia. Poor nutrition during pregnancy can affect the condition of the mother, the growth and development of the fetus in the womb, one of which is iron. Iron is found in various food sources, Moringa leaves and rosella flowers. The aim of this research was to see the effectiveness of Moringa leaves and Rosella flowers on hemoglobin levels in pregnant women.This type of quantitative research uses a pre-experimental design method with a pretest-posttest control group design. The location of this research is Helvetia Village, Sunggal District, Deli Serdang Regency. The sample in this study was pregnant women using the total population technique. The intervention consisted of giving moringa leaf tea and rosella flowers. The data analysis used was analysis of variance with a significance level of 95% (0.05) using Paired Sample T-Test. The results showed that the results of the Statistical Paired Sample T-Test with p-value = 0.015 <0.05. The conclusion of the study is moringa leaf tea and rosella flowers are effective in increasing the hemoglobin levels of pregnant women. It is recommended that respondents or pregnant women who are anemic can moringa leaf tea and rosella flowers to help increase haemoglobin levels. Keywords: Haemoglobin, Moringa Leaf Tea, Rosella Flowers, Pregnancy, Anemia   ABSTRAK Pola makan dan pola hidup yang sehat dapat membantu tumbuh kembang janin dalam kandungan ibu. Selama hamil, ibu hamil harus mendapatkan banyak nutrisi, seperti kalori, protein, zat besi, lemak yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Di Indonesia anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga lebih dikenal dengan sebutan anemia gizi besi. Gizi yang buruk saat hamil dapat mempengaruhi kondisi ibu, tumbuh kembang janin dalam kandungan, salah satunya zat besi. Zat besi terdapat pada berbagai sumber makanan, daun kelor dan bunga rosella. Tujuan penelitian ini untuk melihat efektifitas daun kelor dan bunga rosella terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jenis penelitian kuantitatif ini menggunakan metode pre-experimental design dengan desain pretest-posttest control group design. Lokasi penelitian ini adalah Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan menggunakan teknik total populasi. Intervensi yang diberikan berupa pemberian teh daun kelor dan bunga rosella. Analisis data yang digunakan adalah analisis varian dengan tingkat signifikansi 95% (0,05) menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Statistical Paired Sample T-Test dengan nilai = 0,015 < 0,05. Kesimpulan penelitian adalah teh daun kelor dan bunga rosella efektif meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil. Disarankan bagi responden atau ibu hamil yang mengalami anemia dapat meminum teh daun kelor dan bunga rosella untuk membantu meningkatkan kadar hemoglobin. Kata Kunci: Hemoglobin, Teh Daun Kelor, Bunga Rosella, Kehamilan, Anemia
Edukasi Tentang Pemanfaatan Kayu Manis dalam Perawatan Luka Perenium pada Ibu Hamil Trimester III di Posyandu Kenanga Hasanah Pratiwi Harahap; Dewi Sartika; Syahroni Damanik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/.v4i1.5665

Abstract

Komplikasi obstetrik yang umumnya terjadi saat persalinan yaitu laserasi perenium. Pada tahun 2017 ditemukan bahwa dari total 1951 kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu mendapat jahitan perineum, 28% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan. Komplikasi yang terjadi dari laserasi perineum adalah penyembuhan luka yang terlambat bahkan terjadi infeksi sehingga dapat menimbulkan kesakitan dan rasa takut untuk bergerak, berdampak banyak permasalahan diantaranya sub involusi uterus, pengeluaran lochea yang tidak lancar dan perdarahan pasca partum yang merupakan penyebab pertama kematian ibu di Indonesia. Penanganan non farmakologi sebagai alternatif untuk membunuh bakteri pada luka perineum menggunakan kayu manis. Kayu manis memiliki kandungan senyawa aktif berupa flavonoid, tanin dan alkaloida yang memiliki sifat aktivitas antibakteri. Hasil wawancara pada 15 ibu hamil yang pernah mengalami luka perenium dan semuanya mengatakan hanya mengandalkan obat seperti asam mefenamat, antibiotik dan konseling pola makan dari petugas kesehatan sebagai penyembuh luka pereniumnya, serta belum ada yang pernah mencoba menggunakan rebusan kayu manis bahkan tidak mengetahui bahwasanya kayu manis juga bisa digunakan sebagai obat penyembuh luka perenium. Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan edukasi pada ibu hamil trimester III dalam memanfaatkan rebusan kayu manis sebagai penyembuh luka perenium di Posyandu Kenanga Desa Air Joman Baru. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan kesehatan, memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai pemanfaatan kayu manis dalam perawatan luka perenium yang mungkin saja akan dialami saat persalinan nati.