Hendro Hariyanto Siburian
Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika

Makna Belajar Dalam Perjanjian Lama dan Implementasinya Bagi PAK Masa Kini Hendro Hariyanto Siburian; Arif Wicaksono
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.001 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v2i2.75

Abstract

Sejak lahir manusia mengalami proses tumbuh kembang fisik, jiwa, dan akal pikiran yang disertai dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar juga terjadi dalam pendidikan agama Kristen, di mana yang menjadi objek belajar adalah Firman Tuhan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan eksposisi kata belajar yang terdapat di Perjanjian Lama, sehingga mendapatkan makna kata belajar.Kata belajar dalam Perjanjian Lama ditulis dalam dua kata yaitu; pertama, kata לָמַד lamad yang bermakna belajar merupakan proses mendalami, memahami sampai mampu melakukan atau menerapkannya dalam kehidupan. Kedua, kata לַהַג  laºhag yang bermakna belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan saja, sehingga dalam pendidikan agama Kristen, proses belajar yang dilakukan peserta didik jangan hanya sampai pada mendapatkan pengetahuan saja (firman Tuhan), melainkan harus sampai kepada menerapkan atau melakukannya (firman Tuhan) dalam kehidupan sehari-hari.
Keseimbangan Pertumbuhan Spiritual Dan Intelektual: Teladan Yesus Dan Paulus Bagi Hamba Tuhan Masa Kini Haryadi Baskoro; Hendro Hariyanto Siburian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.003 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v2i1.37

Abstract

Pelayanan Pentakosta-Karismatik memiliki kekuatan karena menekankan spiritualitas sehingga banyak diberkati dengan berbagai-bagai pengalaman supranatural. Namun pelayanan ini juga membutuhkan keseimbangan antara spiritualitas dan intelektualitas. Kebutuhan itu menjadi mendesak ketika muncul fakta tentang dampak buruk akibat ketidakseimbangan yang tidak ditangani. Paper ini membahas kasus ketidakseimbangan yang terjadi dalam pelayanan salah seorang tokoh pentakosta-karismatik bernama William Marion Branham. Tiga permasalahan yang diteliti adalah, pertama, bagaimana karakteristik ketidakseimbangan itu? Kedua, mengapa terjadi ketidakseimbangan? Ketiga, bagaimana solusi untuk menciptakan keseimbangan yang baik? Penelitian ini bersifat studi kasus dengan kasus tunggal holistik. Dari penelitian literatur tentang tokoh tersebut disimpulkan bahwa karakteristik ketidakseimbangan itu mencakup fase persiapan, pelaksanaan, produk, dan dampak pelayanan yang dihasilkan. Faktor-faktor penyebab terjadinya ketidakseimbangan itu adalah kurangnya bekal pendidikan, kurangnya partner pelayanan yang konstruktif, kultus kepemimpinan yang dilakukan oleh umat, obsesi pada popultaritas, dan obsesi untuk menjadi tokoh pengajar Alkitab. Solusi untuk membangun keseimbangan antara spiritualitas dan intelektuaitas itu adalah penguatan bekal pendidikan, penguatan partnership pelayanan, dan penguatan sistem kontrol pelayanan.
Perempuan dan Peribadatan Menurut 1 Timotius 2:9-15 Arif Wicaksono; Hendro Hariyanto Siburian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.325 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v3i1.115

Abstract

Kesetaraan Gender antara pria dan wanita adalah masalah yang masih sering diperdebatkan hingga saat ini. Keterlibatan perempuan dalam pelayanan juga masih menuai pro dan kontra di kalangan gereja. Beberapa gereja ada yang menyetujui keterlibatan perempuan dalam peribadatan, namun sebagian gereja masih merasa keberatan akan hal itu. Melihat akan hal ini penulis melalukan penelitian ini dengan menelaah teks 1 Timotius 2:9-15. Metodologi yang penulis gunakan dalam menelaah teks tersebut eksegesis tekstual dengan memerhatikan latar belakang surat, gramatikal dan konteks. Metode ini sangat baik digunakan untuk menguraikan teks tersebut. Dengan menggunakan metode ini diharapkan, pembaca dapat memahami apa yang dimaksudkan Paulus dalam teks1 Timotius 2:9-15 berkaitan dengan Perempuan dan Peribadatan. Pada dasarnya Paulus menulis surat bukan ditujukan untuk memisahkan derajat status sosial antara laki-laki dan perempuan, melainkan justru Paulus sangat menghargai harkat dan martabat perempuan.
Problematika Lembaga Pendidikan Kristen: Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Guru KB Dwiati Yulianingsih; Hendro Hariyanto Siburian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.409

Abstract

Problematika lembaga pendidikan nonformal Kristen masa kini salah satunya kesiapan dalam penyediaan dan tatakelola pendanaan operasional. Problematika ini berimplikasi terhadap motivasi kerja guru dalam menjalankan profesinya. Dimana motivasi guru KB Kristen rendah yang disebabkan lembaga pendidikan Kristen tidak memperhatikan indikator motivasi kerja guru yaitu pemenuhan kebutuhan mendasar seseorang sesuai teori motivasi yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan literatur. Tujuan dari tulisan ini adalah menawarkan penerapan teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow sebagai upaya meningkatkan motivasi kerja guru KB. Hasil penelitian; ketika lembaga pendidikan Kristen mengimplementasikan teori motivasi Abraham Maslow yaitu pemenuhan kebutuhan fisiologis, keamanan, dimiliki dan dicintai, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri maka motivasi kerja guru KB akan meningkat.