Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Stimulasi Tumbuh Kembang terhadap Kemampuan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun oleh Orangtua: The Influence of Education Stimulation of Growth and Development Towards the Early Detection Ability of Growing in Children Age 0-5 Years by Parents Siska Nurul Abidah; Hinda Novianti
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 14 No. 2 (2020): October
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v14i2.132

Abstract

Stimulasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini seringkali oleh sebagian orangtua mengabaikannya akibat ketidaktahuan orangtua tentang cara dan pentingnya memberikan stimulasi anak sejak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi stimulasi tumbuh kembang terhadap kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun oleh orangtua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment Desaign dengan rancangan one group pretest postest desaign. Variabel independen adalah edukasi stimulasi tumbuh kembang dan variabel dependen adalah kemampuan orangtua dalam deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun. Populasi ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun. Sampel berjumlah 80 orang dengan cara simple random sampling. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu Mei-Juli 2020 di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pengumpulan data berupa kuesioner yang mengacu pada KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan), Uji statistik menggunakan wilcoxon-test. Hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon-test diperoleh hasil nilai signifikan 0,000 (p-value < 0.05) artinya terdapat pengaruh edukasi stimulasi tumbuh kembang terhadap kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun oleh orangtua. Pemberian edukasi stimulasi tumbuh kembang anak oleh orangtua dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang sejak dini yang akan berdampak positif seperti meningkatkan perkembangan bahasa dan memori anak, kesiapan anak dalam sekolah dan membantu anak untuk memaksimalkan potensi dalam hidup mereka.
PENGARUH PELATIHAN KADER ASI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DALAM PEMBERIAN ASI Uke Maharani Dewi; Hinda Novianti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.1324

Abstract

Pada bulan Maret 2018 didapatkan masih banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dengan alasan volume ASI yang dihasilkan oleh ibu sedikit bahkan tidak bisa keluar, ibu bekerja, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga. Upaya yang telah diberikan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di kelurahan Wonokromo adalah dengan memberikan penyuluhan kepada kader ASI dan ibu hamil tentang manfaat ASI eksklusif, cara menyusui dan memerah ASI, cara penyimpanan ASI. Namun, belum dilakukan pelayanan berupa pemantauan dan pendampingan dalam praktik pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada kader ASI kelurahan Wonokromo tentang tentang pemberian pelayanan dalam praktik pemberian ASI sehingga masyarakat dapat mengidentifikasi masalah dalam praktik pemberian ASI serta dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dikerjakan dengan desain kuasi eksperimen dengan pre posttest group design. Besar sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu 40 kader ASI kelurahan Wonokromo. Instrumen yang digunakan adalah lembar obervasi. Hasil yang diperoleh adalah terdapat peningkatan pelayanan dalam pemberian ASI oleh kader ASI.In March 2018, in Wonoromo Urban Village, 85 babies out of a total of 267 babies aged 0 - 6 months did not receive exclusive breastfeeding because the volume of milk produced by the mother was small and could not even come out, the mother worked, there was no support from her husband and family. Efforts that have been made to increase exclusive breastfeeding in the Wonokromo district are to provide counseling to breastfeeding cadres and pregnant women about the benefits of exclusive breastfeeding, how to breastfeed and express breastmilk, how to store breast milk. However, services in the form of monitoring and assistance have not been provided in the practice of breastfeeding. This study aims to provide knowledge and skills to the cadres of ASI in the Wonokromo district of providing services in breastfeeding practices so that the community can identify problems in breastfeeding practices and provide solutions to overcome these problems. This research was conducted with a quasi-experimental design with a pre posttest group design. The sample size used was total sampling, namely 40 ASI cadres in Wonokromo district. The instrument used was an observation sheet. The results obtained are that after being given training, the number of ASI cadres who can provide good service is 50%. The conclusion in this study is that training for breastfeeding cadres can improve services for breastfeeding mothers in breastfeeding. Continuous assistance and guidance is needed for breastfeeding cadres so they can provide quality services as an effort to increase the coverage of exclusive breastfeeding.
Pemberdayaan Ibu Dalam Mengenal Kesulitan Makan Pada Anak Di Masa Pandemi (Identifikasi Penyebab Dan Solusi) Melalui Media Digital Annif Munjidah; Elly Dwi Masita; Bambang Edi Suwito; Hinda Novianti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i1.187

Abstract

Praktik pemberian makan yang salah pada anak sering menjadi penyebab terjadinya picky eater pada anak, praktik pemberian makan pada anak harus diketahui oleh ibu, tidak hanya pada ibu yang baru memiliki anak namun juga pada ibu multipara. Respon makan anak menepis, melepeh, muntah atau memuntahkan, lama mengunyah, dan mengemut makanan, merupakan persoalan yang sering kita jumpai. Ibu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian makan pada anak sangatlah penting, namun karena masa pandemi ini kegiatan penyuluhan secara langsung tidak dapat dilakukan sehingga diperlukan media digital berupa e-konseling. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan kader posyandu dan ibu balita dalam mengenal kesulitan makan anak dan menentukan solusinya. Metode pengabdian ini dilakukan melalui aplikasi digital e-konseling. Pada bulan Maret – Juli 2021 di Kelurahan Wonokromo. Sasaran pengabdian masyarakat yaitu seluruh kader posyandu dan ibu balita. Analisa data menggunakan Analisa deskriptif. Hasil pengabdian masyarakat, sasaran menyambut media aplikasi digital e-konseling ini dengan baik, sasaran dapat mengakses dengan mudah tanpa kendala dan ada peningkatan pengetahuan kader dan ibu balita terkait permasalahan pemberian makan pada anak. Ibu balita dan kader dapat memiliki keterampilan dalam mengakses media edukasi digital pada masa pandemic covid 19. Sehingga Kesehatan anak tetap menjadi prioritas dengan tetap menerapkan upaya pencegahan penyebaran covid 19 dengan penerapan 6M
PENANGANAN AWAL KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA DI RW 01 KELURAHAN WONOKROMO SURABAYA: PREVENTION MANAGEMENT OF FEVER AND INFANTS IN RW 01 KELURAHAN WONOKROMO SURABAYA siska nurul abidah; Hinda Novianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2021): JPM | Maret 2021
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v7i1.652

Abstract

ABSTRAK Kejang demam atau febris konvulsi merupakan salah satu penyebab dari kematian mendadak pada bayi dan balita. Diketahui di lingkungan RW 01 kelurahan Wonokromo Surabaya jumlah bayi dan balita cukup banyak, dan kebanyakan ibu-ibu memiliki pemahaman yang keliru dalam penanganan kejang demam. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang cara menangani kejang demam pada bayi dan balita. Waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini jangka waktu 3 bulan. Metode yang dilakukan adalah mengumpulkan kader-kader dan ibu–ibu yang memiliki bayi dan atau balita, kemudian diberikan penyuluhan dan mendemonstrasikan tentang cara penanganan awal kejang demam di rumah, mereka pun menirukan demonstrasi. Penyuluhan menggunakan metode ceramah ,demonstrasi dan tanyajawab. Tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan melakukan pre test berupa kuesioner yang akan diisi oleh responden. Pre test dilakukan sebelum penyuluhan dan demonstrasi. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden tentang kejang demam dapat diketahui dengan membandingkan hasil pre test dan post test yang akan diisi responden setelah dilakukan penyuluhan. Hasil kegiatan pemahaman peserta meningkat sebanyak 95,1%. Penyuluhan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan orangtua dalam penanganan awal saat kejang demam. Kata kunci: Kejang demam, bayi, balita ABSTRACT Fever convulsions or febrile convulsions are one of the causes of sudden death in infants and toddlers. It is known that in RW 01, Wonokromo sub-district, Surabaya, the number of babies and toddlers is quite a lot, and most mothers have a wrong understanding in handling febrile seizures. This Community Service activity is carried out to increase knowledge and understanding of how to fear babies and toddlers. The period of implementing this community service activity is 3 months. The method used was to gather cadres and mothers who had babies and / or toddlers, then given counseling and demonstrated how to treat early fever seizures at home, they imitated. Extension using lecture, reproduction and question and answer methods. The respondent's level of knowledge can be identified by conducting a pre-test in the form of a questionnaire that the respondent will fill out. The pre test was carried out before education and development. Meanwhile, to find out the increase in knowledge about respondents which can be seen by comparing the results of the pre test and post test that will be filled in after counseling. The results of the participants' understanding activities increased by 95.1%. Education is useful for increasing parental knowledge in early management of febrile convulsions. Key words: Fever convulsions, infants, toddlers
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Orangtua Dalam Penanganan Awal Kejang Demam Pada Balita Siska Nurul Abidah; Hinda Novianti
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2021): OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v8i2.889

Abstract

Parents of toddlers with fever seizures are worried and anxious if their toddler has a fever and body temperature does not drop immediately. This can be caused by perents’ ignorance about the early handling of febrile seizures in toddlers. The purpose of this study was to determine the effect of health education on febrile seizures on parents’ attitudes in handling emergency febrile seizures in toddlers. This research is a quantitative study with a desaign quasy experiment design with a one group pretest posttest desaign design. The sample population of parents who had children aged 3 months-5 years is 80 people by means of purposive sampling. The research was conducted for 2 months, namely July-August 2020 at RW 01 and RW 02Wonokromo Vileage, Surabaya. Dta collection in the from of a questionnaire. Statistical test using the Wilcoxon Sign Rank Test. The statistical test result obtained a significance value of 0.000 (p value ˂0.005), which means that thhere is an effect of health education on the ettitudes of parents in handling emergency febrilr seizures in toddlers. Health education can increase knowladge so that it can change parents’ attitudes in early handling of febrile seizures in toddlers. Keywords: Health Education, Fever Convulsions, Toddlers ABSTRAK Orangtua dengan balita kejang demam merasa khawatir dan cemas apabila balita mereka mengalami demam dan suhu tubuh yang tidak segera turun. Hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan orang tua tentang penanganan awal kejadian kejang demam pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kejang demam terhadap sikap orangtua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperiment desaign dengan rancangan one group pretest posttest desaign. Populasi orang tua yang memiliki anak berusia 3 bulan - 5 tahun sampel berjumlah 80 orang dengan cara Purposive sampling. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu Juli-Agustus 2020 di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pengumpulan data berupa kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil uji statistik didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p value <0,005) artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap orang tua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada balita. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahauan sehingga dapat merubah sikap orangtua dalam melakukan penanganan awal kejang demam pada balita. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Kejang Demam, Balita
Deteksi Dini Dan Penanganan Awal Bendungan Asi, Mastitis Dan Abses Payudara Pada Masa Pandemi Covid 19 Hinda Novianti; Yati Isnaini Safitri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i3.235

Abstract

Tenaga kesehatan dan kader tidak bisa mengumpulkan ibu hamil dan menyusui akibat pandemic covid, akibatnya banyak ibu menyusui yang tidak mengenali tanda maupun penanganan awal bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara.   Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu agar tidak sampai terjadiabses payudara maupun sepsis yang bisa berakibat kematian. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan media e konseling menggunakan gadget untuk meminimalisir tatap muka. Keegiatan ini dilaksanakan di kelurahan Wonokromo Surabaya, sejak Februari-Juni 2021. Kader dan ibu menyusui diberikan video berisi materi serta kuesioner pretest dan posttest,  untuk mengukur tingkat pemahaman peserta.peserta berjumlah 49 orang. Hasil pretest yang berpengetahuan baik 55,1%, hasil posttest pengetahuan baik 83,7%. Hasil dari kegiatan ini didapatkan peningkatan kemampuan dan pengetahuan ibu menyusui dan kader mengenali dan menangani awal kondisi bendungan asi, mastitis, dan abses payudara sehingga tidak terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian pada  ibu menyusui. Metode e konseling ini diharapkan bisa untuk materi lain untuk kesehatan masyarakat yang efektif di masa pandemic covid 19.
Peningkatan Pengetahuan Penanganan Emesis Gravidarum Pada Kader Kesehatan Melalui Pemanfaatan Minuman Herbal Jahe Siska Nurul Abidah; Hinda Novianti; Nur Masruroh; Fariska Zata Amani
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.906 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v4i2.66

Abstract

Mual muntah pada kehamilan berlebih tidak hanya mengancam ibu hamil tetapi juga menyebabkan efek samping pada janin. Kader merupakan seorang yang sukarela sebagai pelaku penggerak masyarakat bukan tenaga professional tetapi hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang penanganan emesis gravidarum melalui pemanfaatan minuman herbal jahe. Sehingga kader diharapkan dapat memberikan edukasi tersebut kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di RW 1 Kelurahan Wonokromo Surabaya dengan melibatkan kader kesehatan sebanyak 23 orang yang dilakukan selama 1 bulan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi menggunakan power point dan leafleat tentang penanganan emesis gravidarum pada kader kesehatan melalui pemanfaatan minuman herbal jahe dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebelum pemberian edukasi, peserta kader kesehatan diberikan pretest dan setelah pemberian edukasi, diberikan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuannya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa ibu kader kesehatan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik setelah diberikan edukasi tentang penanganan emesis gravidarum melalui pemanfaatan minuman herbal jahe, dengan rata-rata skor pre test 34,8% sedangkan hasil post test nilai rata-rata peserta adalah 91,3% sehingga ada peningkatan pengetahuan kader kesehatan akan manfaat minuman herbal jahe untuk menurunkan mual muntah pada ibu hamil. Sehingga kader kesehatan diharapkan dapat secara mandiri memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.   Kata kunci : Jahe, Mual Muntah, Kader Kesehatan   Abtract Nausea and vomiting in excess not only threatens pregnant women but also causes side effects to the fetus. A Kader is a person who voluntarily acts as a community mobilizer, not a professional but only assists in health services. This community service activity was carried out to increase the knowledge of health kader about handling emesis gravidarum through the use of ginger drinks. So that the kader are expected to provide this education to the community. This community service was carried out in RW 1, Wonokromo Village, Surabaya, involving 23 health kader, which was carried out for 1 month. This community service activity is carried out by providing education using power points and leaflets about handling emesis gravidarum to health kader through the use of ginger drink using the lecture method, question and answer using health protocols. Before giving education, health kader participants were given a pretest and after giving education, a posttest was given to measure their level of knowledge. The results of this activity indicate that the health kader mothers have a good level of knowledge after being given education about handling emesis gravidarum through the use of ginger drinks, with an average pre test score of 34.8% while the post test results have an average score of 91, 3 % so that there is an increase in the knowledge of health kader about the benefits of ginger herbal drink to reduce nausea and vomiting in pregnant women. So that health kader are expected to be able to independently provide public health education.   Keywords : Ginger, Nausea Vomiting, Health Cadre
PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN REMAJA MENGHADAPI MENARCHE Uliyatul Laili; Nur Ainiyah; Hinda Novianti; Diajeng Setyo Pratiwi
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v8i2.899

Abstract

Latar Belakang : Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seseorang wanita. Kurang pengetahuan menyebabkan cemas, kaget, mudah tersinggung, khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk saat menarche. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan yaitu pendampingan dari orang tua. Tujuan : Mengetahui hubungan pendampingan orang tua dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Metode : Desain penelitian ini Cross sectional. Sampelnya siswi kelas VII SMPN 40 Surabaya sebanyak 63 siswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan propotional stratified random sampling. Variabel independen adalah peran pendampingan orang tua, sedangkan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik Rank Spearmen dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Hasil : Menunjukkan bahwa dari 63 respoden terdapat 37 siswi yang memiliki tingkat kecemasan kategori tidak ada kecemasan (58,7%), dan (68,2%) siswi mendapatkan pendampingan orang tua baik yaitu sebanyak 30 siswi. Uji rank spearman didapatkan nilai p = 0,002 dengan tingkat kemaknaan a = 0,05 yang berarti ada hubungan antara pendampingan orang tua dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Kesimpulan : Terdapat hubungan pendampingan orang tua dengan tingkat kecemasan terhadap remaja putri dalam menghadapi menarche
Sosialisasi Pentingnya Protokol Kesehatan Pada Ibu Hamil dan Bidan Dalam Pelaksanaan Antenatal Care Hinda Novianti; Siska Nurul Abidah; Yunik Windarti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.326

Abstract

Kunjungan ANC mulai beranjak naik di awal tahun 2022, sejak kasus covid berangsur menurun. Hal ini memicu fenomena  kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan mulai diacuhkan. Padahal tidak bisa dipungkiri masih ada angka kejadian covid maupun penyakit lain yang ditularkan melalui virus yang bisa mengganggu kesehatan ibu dan janin, sebab ibu hamil lebih beresiko 2 kali lipat lebih tinggi terpapar virus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu dan bidan  agar tidak lalai dalam menjaga kebersihan dan memutus mata rantai penularan covid dan penyakit lain yang menular oleh virus dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi secara langsung kepada ibu hamil dan bidan di PMB Lastakningsih pada bulan Februari-April 2022, serta diberikan leaflet yang berisi tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan. Ibu hamil dan bidan diberikan kuesioner pretest dan posttest,  untuk mengukur tingkat pemahaman peserta.peserta berjumlah 42 orang. Hasil pretest yang berpengetahuan baik 62%, hasil posttest pengetahuan baik 90,4%. Hasil dari kegiatan ini didapatkan peningkatan kemampuan dan pengetahuan ibu hamil dan bidan dalam memahami dan mentaati protokol kesehatan sehingga tidak terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian pada  ibu dan janin. Pemberian edukasi ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan terutama bagi ibu hamil.
RUMAH ASI DAN PENERAPAN BACK MASSAGE TREATMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI Hinda Novianti; Annif Munjidah; Rizki Amalia; Yunik Windarti; Ratna Ariesta Dwi Andriani; Nadya Gebrina; Evi tasya azaroh; Nur Azmiel; Yulida Revitasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5945

Abstract

Pencapaian ASI Eksklusif di Indonesia saat ini sudah cukup baik. WHO mencatat 74,5% ibu di Indonesia telah memberikan ASI eksklusif. Pada tahun 2015 kelurahan Wonokromo, Surabaya terpilih sebagai kelurahan siaga aktif terbaik di tingkat propinsi Jawa Timur. Keberhasilan Kampung ASI ini dikembangkan lagi dengan Program Rumah ASI. Dengan keberhasilan Rumah ASI tersebut, tim pengabdian masyarakat memberikan sosialisasi terkait manajemen Rumah ASI bagi mahasiswa dari negara dengan prevalensi ASI eksklusif yang lebih rendah dari Indonesia yaitu Thailand.Menurut WHO, data pencapaian ASI Eksklusif di Thailand hanya 14% pada 2020, ditargetkan mencapai 50% pada 2025 mendatang. Keberlanjutan dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa dari Naresuan University Thailand dapat menginisiasi adanya program penunjang seperti Rumah ASI di negaranya sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Metode yang digunakan dalam kegiataan ini adalah sosialisasi tentang manajemen Rumah ASI dan praktik back massage treatment untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menysusui. Kegiatan bertempat di RW 3 Kelurahan Wonokromo, dan diikuti oleh 13 orang mahasiswa dan 3 orang dosen Naresuan University Thailand dan 10 kader kelurahan Wonokromo. Evaluasi untuk mengukur pengetahuan dinilai dengan menggunakan kuesioner pretest yang dibagikan sebelum materi diberikan dan kuesioner posttest yang dibagikan setelah materi diberikan. Keterampilan dinilai dengan menggunakan checklist standar prosedur operasional pelayanan dan penggunaan fasilitas Rumah ASI dan checklist standar prosedur operasional back massage treatment setelah simulasi diberikan.  Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan tentang manajemen Rumah ASI yaitu sebesar 84,25% mahasiswa  mempunyai pengetahuan yang baik sesudah diberikan materi manajemen rumah ASI dan 87,5% mahasiswa Thailand ini memiliki ketrampilan yang baik dalam melakukan back massage treatment