Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MAKNA LAFAZH QAUL DAN KALÂM DI DALAM AL-QUR’AN MENURUT PERSPEKTIF ILMU BALAGHAH Murdiono Murdiono; Nur Hasaniyah; Hadi Nur Taufiq
Arabi : Journal of Arabic Studies Arabi : Journal of Arabic Studies | Vol. 6 No. 1 June 2021
Publisher : IMLA (Arabic Teacher and Lecturer Association of Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24865/ajas.v6i1.318

Abstract

This study analyzes lafazh qaul and "kalām" in the Qur'an according to balāghah perspective, also discussing the meaning of the context of the two lafazhs. Because in balāghah's perspective, there is no same word, each lafazh has a different meaning even though it is the same in its textual form.  As ibtalā and ikhtabara mean to test. the word ibtalā is used for the meaning of good and bad trials. But the Arabs used it a lot for bad trials. While the word ikhtabara derived from the word khabara is used for the meaning of testing in a good context only. This literature research examines the use of the Qur'anic language in lafazh qaul and kalām and its meaning which aims to examine the miracles of the Qur'an in the aspect of language. The results of this study indicate that lafazh kalām is a part of qaul. Lafazh qaul and expressed in the context of something that is known or not known by humans, and qaul has two meanings, namely qaul mufīd and qaul ghairu mufīd. Meanwhile, lafazh kalām is devoted to the speech of Allah to the prophet, the speech of Allah to fellow human beings, and the speech of Allah to the dead.
Majaz Isti’arah in Qur’an Surah Al-Baqarah: A Balaghah Science Perspective Based Analysis Murdiono Murdiono; Muhamad Amin; Hadi Nur Taufiq
Buletin Al-Turas Vol 28, No 1 (2022): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v28i1.20843

Abstract

PurposeThis study examined the Majaz Isti'arah contained in the Qurán Surah (Q.S) Al-Baqarah according to the Perspective of Balaghah Science. Majaz isti'arah wasa part of the majaz lughawi which discussed the use of a word that was not in its real sense.MethodThe study relied on verbal data in the form of Quranic verses taken from Q.S Al-Baqarah through carefully reading to identify Majaz isti'arah. The identified Majaz isti'arah were qualitatively in accordance with Balaghah science perspective. It was done by balaghah scholars to get the most appropriate interpretation.Results/FindingsThe study found out that in Q.S. Al-Baqarah has 19 verses of Majaz Isti'arah. They were distributed into Majaz Isti'arah tasrihiyah with nine verses, namely Q.S. Al-Baqarah (2): 7, 16, 41, 49, 138, 143, 168, 175, 187, and Isti'arah makniyah with nine verses, namely Q.S. Al-Baqarah (2): 9, 27, 74, 81, 93, 250, 256, 257, 259; Isti'arah thaba'iyyah there with 15 verses, namely In Q.S. AlBaqarah (2): 7, 16, 27, 41, 49, 74, 81, 93, 143, 168, 175, 187, 250, 257, 259; Isti'arah Tamstsiliyah, with two verses, namely, Q.S. Al-Baqarah (2): 138, 266; and Isti'arah ashliyah with two verses, namely Q.S. Al-Baqarah (2): 138, 256.ConclusionThe data illustrates the existence of the isti'arah majaz which cannot be separated in understanding the Qur'an in particular. Q.S. Al-Baqarah. Therefore, this study suggests the need to explore the science of balaghah and further research on other suras in the Qur'an.
PEMBENTUKAN SIKAP TOLERANSI BERAGAMA MELALUI PROGRAM RABU IBADAH DI SMP TAMAN HARAPAN MALANG Qonita Farhana Akmalia; Hadi Nur Taufiq; Nafik Muthohirin
Kuttab : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2023): Kuttab : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/ktb.v7i2.1633

Abstract

Indonesia memiliki berbagai perbedaan baik dari suku, ras, dan agama. Pada satu sisi keberagamaan tersebut bisa mendatangkan keberkahan, Tetapi pada sisi yang lain dapat memunculkan bencana jika terjadi persinggungan antar golongan yang berbeda.  Pendidikan multikultural dapat menjadi cara pandang untuk melihat realitas majemuk yang merupakan respons terhadap perkembangan keragaman populasi tersebut melalui sekolah. Sekolah melalui Pendidikan Agama Islam dapat menjadi tempat penanaman nilai – nilai toleransi. SMP Taman Harapan Malang memiliki berbagaiiimacam pesertaiididik dari beragamiiagama, latar belakang seperti agama Islam, Kristen, dan Budha. Dari adanya beragam agama, Sekolah tersebut mengadakan progam “Rabu Ibadah” sebagai upaya dalam pembentukan sikap toleransi beragama peserta didik. Program “Rabu Ibadah” bertujuan untuk membentuk sikap toleransi para peserta didik agar menghormati perbedaan keyakinan yang diperoleh peserta didik yang lain. Metodeiipenelitian yang digunakaniidalam penelitian ini adalah pendekataniikualitatifiidengan penyajianidata, observasi, iwawancara dan kajian pustaka. Penelitianiiiniiisecara khusus ingin mengkaji srategi SMP Taman Harapan Malang dalam mengupayahkan pemebentukan sikap toleransi beragama peserta didiknya. Riset ini menyimpulkan bahwa pembentukan sikap toleransi beragama di SMP Taman Harapan Malang diwujudkan dalam dua hal yaitu: sekolah memfasilitasi beberapa guru agama (Islam, Kristen, dan Budha), serta sekolah menyediakan program Rabu Ibadah , di mana  setiap rabu pagi para siswa diwajibkan ritual keagamaannya masing-masing di sekolah.
PEMBERDAYAAN ANAK YATIM MELALUI PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN HIDUP SEHARI-HARI DI PANTI ASUHAN ULIL ABSHAR DAU SENGKALING MALANG Murdiono Murdiono; Ahmad Fatoni; Hadi Nur Taufiq
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.21899

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan anak yatim melalui program pelatihan keterampilan hidup sehari-hari di Panti Asuhan Ulil Abshar Dau, Sengkaling, Malang. Metode yang digunakan melibatkan 14 anak panti asuhan dalam serangkaian kegiatan pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Program ini fokus pada pengembangan keterampilan praktis, seperti keterampilan komunikasi, keuangan, dan kegiatan sehari-hari yang memperkuat kemandirian anak-anak. Metode pembelajaran yang interaktif dan partisipatif digunakan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan holistik mereka. Hasil dari pengabdian ini mencakup peningkatan keterampilan praktis anak-anak panti asuhan, seperti kemampuan berkomunikasi, manajemen keuangan pribadi, dan kemandirian dalam melakukan tugas-tugas harian. Selain itu, peningkatan rasa percaya diri dan motivasi untuk mencapai tujuan hidup juga menjadi bagian integral dari hasil yang dicapai. Kesimpulan dari pengabdian ini menunjukkan bahwa program pelatihan keterampilan hidup sehari-hari efektif dalam memberdayakan anak yatim di Panti Asuhan Ulil Abshar Dau. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, anak-anak panti asuhan mampu mengembangkan potensi mereka dan siap menghadapi tantangan kehidupan masa depan. Dengan demikian, pengabdian ini memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan anak-anak yatim, meningkatkan kemandirian mereka, dan memberi mereka bekal keterampilan yang berguna untuk menghadapi kehidupan dewasa. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tetapi juga memupuk nilai-nilai positif dan rasa percaya diri, menciptakan dampak positif jangka panjang pada masa depan anak-anak panti asuhan. rkuat pemahaman agama dan memajukan praktik keagamaan yang lebih baik di Kabupaten Malang.
Pendampingan Pembelajaran Bahasa Arab untuk Guru TK Aisiyah Bustanul Athfal 33 Ngijo Karangploso Murdiono Murdiono; Hadi Nur Taufiq; Suherman Suherman
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i1.118

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini direalisasikan dengan program pendampingan belajar yang terfokus pada pengenalan Bahasa Arab menyenangkan pada Guru-guru Tk Aisyiyah Bustanul Athfal. Kegiatan pendampingan belajar ini dilakukan di lingkungan Dusun Ngijo Karangploso. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membimbing guru-guru agar memiliki keterampilan berbahasa Arab dengan baik dan benar. Masalah utama adalah karena Guru-guru Tk Aisyiyah Bustanul Athfal belum ada pemahaman sama sekali tentang Bahasa Arab, padahal mereka diharuskan oleh mengajarkan Kosa-kata Bahasa Arab kepada Anak-anak. Kegiatan pengabdian ini berupa program bimbingan belajar bahasa arab untuk Guru-guru TK yang berjumlah 6 orang. Adapun materi yang disampaikan berupa Perkenalan atau at-ta’aruf, kemudian kosakata atau almufradat, percakapan sehari-hari atau al-hiwar, serta pengenalan dhomir. Metode pelaksanaan pendampingan diawali dengan observasi dan perijinan. Tahapan selanjutnya adalah penyusunan handout Bahasa Arab untuk Anak Tk. Tahap pelaksanaan pelatihan dilaksanakan selama 5 (lima) kali pertemuan. Selanjutnya, evaluasi akhir akan dilaksanakan kepada peserta pendampingan dalam bentuk Praktek. Tahap akhir yaitu analisis keterlaksanaan pendampingan.