Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Wal'afiat Hospital Journal

KARAKTERISTIK KADAR PROFIL LIPID PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR TAHUN 2017 Reski Amaliah; Shulhana Mokhtar; Hanna Aulia Namirah; Mochammad Erwin Rachman; Rachmat Faisal Syamsu
Wal'afiat Hospital Journal Vol 1 No 1 (2020): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1891.032 KB) | DOI: 10.33096/whj.v1i1.8

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis yang berkembang dengan cepat dari gangguan fokal dan fungsi serebral yang berlangsung lebih dari 24 jam dan dapat menyebabkan kematian tanpa penyebab yang jelas selain dari berasal dari vaskular. Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia. Salah satu faktor risiko dalam terjadinya penyakit vaskular ini adalah terbentuknya aterosklerosis yang disebabkan oleh kelainan metabolisme pada profil lipid darah yang ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL serta penurunan kadar kolesterol HDL. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kadar profil lipid pada penderita stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2017. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui karakteristik kadar profil lipid pada penderita stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar pada tahun 2017. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu peneliti melakukan observasi dengan mengambil data dari rekam medik kemudian menilai variabel penelitian yang akan diteliti. Hasil penelitian tersebut akan diolah dengan menggunakan program Microsoft Office Excel. Hasil: Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, jumlah pasien stroke iskemik selama tahun 2017 yang berhasil tercatat sebanyak 54 orang dengan rincian 25 orang laki-laki dan 29 orang perempuan. Didapatkan adanya peningkatan kadar kolesterol dari nilai normal pada kolesterol total sebanyak 63%, LDL sebanyak 57%, dan trigliserida sebanyak 33%. Sedangkan pada HDL didapatkan penurunan kadar kolesterol dari nilai normal sebanyak 39%. Kesimpulan: Didapatkan adanya perubahan kadar profil lipid pada penderita stroke iskemik khususnya pada kolesterol total dan LDL yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar kolesterol diatas nilai normal. Sedangkan pada profil lipid khususnya HDL dan trigliserida masih dalam batas nilai normal.
Analisis Suhu Tubuh Dan Jumlah Leukosit Pada Pasien Appendisitis Di RS. Ibnu Sina Makassar Rachmat Faisal Syamsu; Sigit Dwi Pramono; Andry Pratama
Wal'afiat Hospital Journal Vol 1 No 2 (2020): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.898 KB) | DOI: 10.33096/whj.v1i2.41

Abstract

Appendisitis tetap merupakan salah satu penyakit yang paling umum yang dihadapi oleh ahli bedah dalam praktek. Pengukuran suhu tubuh merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada kasus-kasus dengan kecurigaan appendisitis. Kenaikan suhu tubuh melebihi suhu normal terjadi sebagai tanda adanya infeksi seperti pada appendisitis. Meskipun pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti, diagnosis klinis appendisitis masih mungkin salah pada sekitar 15-20% kasus. Pemeriksaan jumlah leukosit membantu menegakkan diagnosis appendisitis. Pada kebanyakan kasus terdapat leukositosis, terlebih pada kasus dengan komplikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis suhu tubuh dan jumlah leukosit pasien appendisitis di RS. Ibnu Sina Makassar. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dengan sampel 113 data rekam medik yang dipilih secara total sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui data sekunder dari data rekam medik pasien appendisitis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Hasil penelitian menunjukkan sampel kategori hipotermi dan leukosit normal sebanyak 3 orang (27.3%) sedangkan kategori hipotermi dan leukosit meningkat sebanyak 8 orang (72.7%). Sampel kategori suhu tubuh normal dan leukosit normal sebanyak 20 orang (24.7%) sedangkan kategori suhu tubuh normal dan leukosit meningkat sebanyak 61 orang (75.3%). Sampel kategori suhu tubuh meningkat dan leukosit normal sebanyak 2 orang (9.5%) sedangkan kategori suhu tubuh meningkat dan leukosit meningkat sebanyak 19 orang (90.5%). Hasil análisis menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai signifikan 0.229 (p<0.05) yang secara statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara suhu tubuh dan jumlah leukosit pada pasien appendisitis. Pada penelitian ini tidak didapatkan hasil yang signifikan antara suhu tubuh dan jumlah leukosit pada pasien appendisitis.
Hubungan Jenis Kelamin, Usia Dan Jumlah Leukosit Pada Pasien Apendisitis Perforasi Dan Apendisitis Non Perforasi Irmayanti Johar Bima; Rachmat Faisal Syamsu; Sigit Dwi Pramono; Reeny Purnamasari; Sri Juliani; Hermiaty Nasruddin; Andi Fatihah Rizki Salsabilah R
Wal'afiat Hospital Journal Vol 2 No 1 (2021): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.379 KB) | DOI: 10.33096/whj.v2i1.56

Abstract

Apendisitis adalah salah satu kasus kegawatdaruratan. Diagnosis ditegakkan dengan mengenal gejala penyakit ini sejak dini untuk menghindari perburukan dari apendisitis akut menjadi apendisitis perforasi. Mengetahui hubungan jenis kelamin, usia dan jumlah leukosit dengan pasien apendisitis non perforasi dan pasien apendisitis perforasi di RS.Ibnu Sina Makassar tahun 2014 – 2018. Penelitian ini dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu pengambilan sampel total sampling dengan total 125 sampel. Analisis data menggunakan uji chi square dengan p value hubungan jenis kelamin dengan apendisitis : 0.01, hubungan usia dengan apendisitis : 0.02 dan hubungan jumlah leukosit dengan apendisitis : 0.00 menggunakan program SPSS. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar pada bulan September-November 2019. Hasil penelitian menunjukkan sampel apendistis perforasi pada laki-laki 39 orang (65%) sedangkan pada perempuan 21 orang (35%). Hasil análisis menggunakan uji Chi-Square nilai signifikan 0.01 (p<0.05) yang secara statistik menunjukkan terdapat hubungan antara suhu tubuh dan jumlah leukosit pada pasien appendisitis Sampel apendisitis perforasi usia 0-11 8 orang (13.3%), pada usia 12-25 18 orang (30%), pada usia 26-45 13 (21.7%) dan pada usia ≥46 21 (35%). Hasil análisis menggunakan uji Chi-Square nilai signifikan 0.02 (p<0.05) yang secara statistik menunjukkan terdapat hubungan antara suhu tubuh dan jumlah leukosit pada pasien appendisitis. Sampel apendisitis perforasi dan leukosit <11.000 1 orang (1.3%) dan pada ≥11.000 59 orang (98.7%). Hasil análisis menggunakan uji Chi-Square nilai signifikan 0.00 (p<0.05) yang secara statistik menunjukkan terdapat hubungan antara suhu tubuh dan jumlah leukosit pada pasien appendisitis. Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian apendistis perforasi, terdapat hubungan antara usia dengan kejadian apendistis perforasi dan terdapat hubungan antara jumlah leukosit dengan kejadian apendistis perforasi.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Mempengaruhi Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Ririn Ramadhani Ridwan; Mona Nulanda; Rachmat Faisal Syamsu; Erlin Syahril
Wal'afiat Hospital Journal Vol 2 No 2 (2021): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v2i2.83

Abstract

Early Initiation of Breastfeeding in the first hour after giving birth is the easiest and most successful breastfeeding effort, because in the first hour of delivery the mother is physically and psychologically ready to breastfeed, supported by information/counseling on breastfeeding and support from health service providers. Early initiation of breastfeeding is a factor that can accelerate the process of uterine involution. This is because the baby's sucking on the breast is continued through the nerves to the pituitary gland in the brain which secretes the hormone oxytocin. The presence of the baby's sucking on the mother's nipple causes more oxytocin to come out. One of the functions of oxytocin is to stimulate contraction of the smooth muscles of the uterus so that the uterine involution process can take place more quickly. The purpose of the literature review is to determine the effect of Early Initiation of Breastfeeding (IMD) on Uterine Involution in Post Partum Mothers. This study uses a narrative review method and data collection is carried out from several kinds of literature. The results of a narrative review of the literature found that there was an effect of early initiation of breastfeeding (IMD) on uterine involution. Research suggestions are expected to need further studies on other indicators that affect uterine involution in postpartum mothers.