Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia

Angka Kejadian Anemia Pada Remaja di Indonesia Hermiaty Nasruddin; Rachmat Faisal Syamsu; Dinda Permatasari
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 4 (2021): Cerdika : Jurnal ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2876.193 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v1i4.66

Abstract

Menurut data hasil Riskedas tahun 2013 remaja putri mengalami anemia yaitu 37,1%, mengalami peningkatan menjadi 48,9% pada Riskesdas 2018, dengan proporsi anemia ada di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia pada remaja diantaranya rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya misalnya vitamin A, vitamin C, folat, riboflavin dan vitamin B12, kesalahan dalam konsumsi zat besi misalnya konsumsi zat besi bersamaan dengan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan zat besi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal. Berdasarkan hasil dari article review yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan angka terjadinya anemia pada remaja disebabkan oleh karena kurangnya edukasi tentang asupan gizi yang seimbang.
Penanganan dan Preventif Sindrom Stevens Johnson di Masyarakat Hermiaty; Rachmat Faisal Syamsu; Nur Akhsan Diana
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 5 (2021): CERDIKA: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.791 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v1i5.80

Abstract

Abstrak: AbsSindrom Stevens-Johnson (SSJ) merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium, dan mata dengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan hingga berat. SSJ merupakan bentuk minor dari toxic epidermal necrolysis (TEN) dengan pengelupasan kulit kurang dari 10% luas permukaan tubuh. Penyakit ini bersifat akut dan pada bentuk yang berat dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu penyakit ini merupakan salah satu kegawat daruratan dari penyakit kulit. Etiologi SSJ dan NET digolongkan menjadi empat kategori, antara lain infeksi, obat, berhubungan dengan keganasan, serta idiopatik, namun penyebab utama adalah paparan obat.Di Indonesia obat yang diperkirakan paling sering menyebabkan SJS adalah antipiretik dan analgetik.Penanganan utama pada SSJ-NET adalah dengan menghentikan penggunaan obat yang dicurigai sebagai penyebab. Terapi lain yang dapat diberikan masih kontroversial, seperti pemberian kortikosteroid, IVIG, plasmaferesis dan cyclosporine.