This Author published in this journals
All Journal GIZI INDONESIA
Rustan Effendi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STATUS KESEHATAN, INFLAMASI, DAN STATUS GIZI ANAK UMUR 0,5 – 12,9 TAHUN DI INDONESIA Effendi, Rustan; Sandjaja, nFN; Harahap, Heryudarini
GIZI INDONESIA Vol 36, No 2 (2013): September 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v36i2.137

Abstract

Penyakit infeksi dan konsumsi makanan merupakan penyebab langsung kurang gizi pada anak-anak yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Dalam Studi SEANUTS dikumpulkan 9 penyakit infeksi, sebagian besar merupakan 10 penyakit utama penyebab kematian dan kesakitan, dengan wawancara adanya penyakit dalam waktu 1, 6, atau 12 bulan terakhir sesuai jenis penyakitnya baik yang didiagnosa tenaga kesehatan ataupun gejala penyakit. Sampel adalah anak umur 0,5-12,9 tahun dari 48 kabupaten/kota. Hasil studi menunjukkan prevalensi tertinggi diagnosa adalah ISPA (11,8-27,7%) dan diare (5,2-22,4%). Sedangkan 7 penyakit lainnya yaitu pneumonia, demam tifoid, malaria, campak, tuberkulosis paru, demam berdarah, dan hepatitis dengan prevalensi di bawah 5 persen. Pada kelompok umur anak yang lebih muda ditemukan prevalensi penyakit ISPA dan diare lebih tinggi dibandingkan pada kelompok umur di atasnya. Kemudian, prevalensi lebih tinggi di perdesaan dibanding perkotaan. Pada kelompok anak yang menderita lebih banyak penyakit ditemukan prevalensi kurang gizi (underweight) yang lebih tinggi. Kadar CRP di atas normal sebagai biomarker inflamasi terjadi pada 4,2-10,4 persen anak ABSTRACTHEALTH STATUS, INFLAMATION, AND NUTRITIONAL STATUS OF INDONESIAN CHILDREN 0.5 – 12,9 YEARS OLDInfection and dietary intake are directly associated with malnutrition. Both are still major public health problems among children in Indonesia. SEANUTS showed that 9 types of infections are included in the 10 leading causes of morbidity and mortality among children 0.5-12.9 year old. The data collected through interview comprised of diagnosed or apparent symptoms of different types of diseases over previous 1, 6, or 12 months. The results showed high period prevalence of ARI (11.8-27.7%) and diarrhoea (5.2-22.4%). The prevalence of 7 other diseases (pneumonia, thypoid fever, malaria, measles, tuberculosis, dengue hemmoraghic fever, and hepatitis) was below 5 percent. The prevalence of ARI and diarrhrea was higher in younger children than older children, and the prevalence was higher in rural compared to urban areas. Elevated CRP as a sign of inflammation was found in 4.2-10.4 percent children. The prevalence of underweight was higher among children suffering more diseases compared to healthy children.Keywords: health status, inflammation, infectious diseases, nutritional status
DESAIN PENELITIAN SOUTH-EAST ASIAN NUTRITION SURVEY (SEANUTS) DI INDONESIA Sandjaja, nFN; Budiman, Basuki; Harahap, Heryudarini; Ernawati, Fitrah; Soekatri, Moesijanti; Widodo, Yekti; Sumedi, Edith; Sofia, Gustina; Effendi, Rustan; Syarief, Hidayat; Minarto, nFN
GIZI INDONESIA Vol 36, No 2 (2013): September 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v36i2.136

Abstract

South-East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) merupakan multi-center study yang dilakukan di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam yang diprakarsai oleh FrieslandCampina Belanda tahun 2011 untuk mengetahui besaran masalah gizi utama di masing-masing negara. SEANUTS merupakan studi komprehensif gizi yang mengumpulkan data antropometri gizi (berat, tinggi badan, tinggi duduk, lapisan lemak bawah kulit, lingkaran lengan atas, lebar lengan tangan, siku, lutut), biokimia gizi (vitamin A, D, Hb, ferritin, DHA), iodium urine, perkembangan mental/ kognitif dan motorik, aktivitas fisik, kualitas tulang, konsumsi makanan, dan morbiditas. Tulisan ini menjelaskan desain umum SEANUTS. Desain SEANUTS adalah studi potong lintang (cross-sectional). Sampel adalah anak umur 0,5-12,9 tahun sebanyak 7211 anak yang dipilih dengan metode two-stage randomized cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Enumerator terlatih mengumpulkan data morbiditas, antropometri, aktivitas fisik, kualitas tulang, perkembangan mental dan kognisi, konsumsi makanan, urin. Pemeriksaan klinis oleh tenaga medis setempat, pengambilan darah oleh plebotomis. Tulisan-tulisan dalam nomor majalah ini berisi hasil deskriptif tentang besaran masalah gizi makro dan mikro di Indonesia, konsumsi makanan, aktivitas fisik, dan perkembangan mental, sedangkan tulisan ini menjelaskan desain umum SEANUTS
DESAIN PENELITIAN SOUTH-EAST ASIAN NUTRITION SURVEY (SEANUTS) DI INDONESIA Sandjaja, nFN; Budiman, Basuki; Harahap, Heryudarini; Ernawati, Fitrah; Soekatri, Moesijanti; Widodo, Yekti; Sumedi, Edith; Sofia, Gustina; Effendi, Rustan; Syarief, Hidayat; Minarto, nFN
GIZI INDONESIA Vol 36, No 2 (2013): September 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.095 KB)

Abstract

South-East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) merupakan multi-center study yang dilakukan di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam yang diprakarsai oleh FrieslandCampina Belanda tahun 2011 untuk mengetahui besaran masalah gizi utama di masing-masing negara. SEANUTS merupakan studi komprehensif gizi yang mengumpulkan data antropometri gizi (berat, tinggi badan, tinggi duduk, lapisan lemak bawah kulit, lingkaran lengan atas, lebar lengan tangan, siku, lutut), biokimia gizi (vitamin A, D, Hb, ferritin, DHA), iodium urine, perkembangan mental/ kognitif dan motorik, aktivitas fisik, kualitas tulang, konsumsi makanan, dan morbiditas. Tulisan ini menjelaskan desain umum SEANUTS. Desain SEANUTS adalah studi potong lintang (cross-sectional). Sampel adalah anak umur 0,5-12,9 tahun sebanyak 7211 anak yang dipilih dengan metode two-stage randomized cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Enumerator terlatih mengumpulkan data morbiditas, antropometri, aktivitas fisik, kualitas tulang, perkembangan mental dan kognisi, konsumsi makanan, urin. Pemeriksaan klinis oleh tenaga medis setempat, pengambilan darah oleh plebotomis. Tulisan-tulisan dalam nomor majalah ini berisi hasil deskriptif tentang besaran masalah gizi makro dan mikro di Indonesia, konsumsi makanan, aktivitas fisik, dan perkembangan mental, sedangkan tulisan ini menjelaskan desain umum SEANUTS
STATUS KESEHATAN, INFLAMASI, DAN STATUS GIZI ANAK UMUR 0,5 – 12,9 TAHUN DI INDONESIA Effendi, Rustan; Sandjaja, nFN; Harahap, Heryudarini
GIZI INDONESIA Vol 36, No 2 (2013): September 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.246 KB)

Abstract

Penyakit infeksi dan konsumsi makanan merupakan penyebab langsung kurang gizi pada anak-anak yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Dalam Studi SEANUTS dikumpulkan 9 penyakit infeksi, sebagian besar merupakan 10 penyakit utama penyebab kematian dan kesakitan, dengan wawancara adanya penyakit dalam waktu 1, 6, atau 12 bulan terakhir sesuai jenis penyakitnya baik yang didiagnosa tenaga kesehatan ataupun gejala penyakit. Sampel adalah anak umur 0,5-12,9 tahun dari 48 kabupaten/kota. Hasil studi menunjukkan prevalensi tertinggi diagnosa adalah ISPA (11,8-27,7%) dan diare (5,2-22,4%). Sedangkan 7 penyakit lainnya yaitu pneumonia, demam tifoid, malaria, campak, tuberkulosis paru, demam berdarah, dan hepatitis dengan prevalensi di bawah 5 persen. Pada kelompok umur anak yang lebih muda ditemukan prevalensi penyakit ISPA dan diare lebih tinggi dibandingkan pada kelompok umur di atasnya. Kemudian, prevalensi lebih tinggi di perdesaan dibanding perkotaan. Pada kelompok anak yang menderita lebih banyak penyakit ditemukan prevalensi kurang gizi (underweight) yang lebih tinggi. Kadar CRP di atas normal sebagai biomarker inflamasi terjadi pada 4,2-10,4 persen anak ABSTRACTHEALTH STATUS, INFLAMATION, AND NUTRITIONAL STATUS OF INDONESIAN CHILDREN 0.5 – 12,9 YEARS OLDInfection and dietary intake are directly associated with malnutrition. Both are still major public health problems among children in Indonesia. SEANUTS showed that 9 types of infections are included in the 10 leading causes of morbidity and mortality among children 0.5-12.9 year old. The data collected through interview comprised of diagnosed or apparent symptoms of different types of diseases over previous 1, 6, or 12 months. The results showed high period prevalence of ARI (11.8-27.7%) and diarrhoea (5.2-22.4%). The prevalence of 7 other diseases (pneumonia, thypoid fever, malaria, measles, tuberculosis, dengue hemmoraghic fever, and hepatitis) was below 5 percent. The prevalence of ARI and diarrhrea was higher in younger children than older children, and the prevalence was higher in rural compared to urban areas. Elevated CRP as a sign of inflammation was found in 4.2-10.4 percent children. The prevalence of underweight was higher among children suffering more diseases compared to healthy children.Keywords: health status, inflammation, infectious diseases, nutritional status