Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN DAYA SAING BISNIS KLASTER “KARYA BOGA” MELALUI SISTEM PENJUALAN BERBASIS E-COMMERCE Nugroho Agung Prabowo; Retno Rusdjijati; Oesman Raliby
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 10 No 2 (2012): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v10i2.339

Abstract

Magelang’s snacks cluster, “Karya Boga”, are still experiencing so many obstacles in marketing the products. The members mostly sell the product individually by offering and delivering the products directly to the customers. Therefore, the sales areas are limited, hence, the product is not known in larger scales. One of sales methods can be used to overcome this problem is on-line sales in the form of e-commerce. Nevertheless, not many cluster members know e-commerce, so that it takes a research to figure out the members’ levels of understanding and motivation on e-commerce use. After the members’ levels of understanding and motivation on e-commerce use are figured out, the next step is designing the sales system of the cluster’s product by using e-commerce. The result of the research shows that the members’ level of understanding or the level of e-commerce adoption is medium, and the variation is low. This is caused by the limited number of human resources who are able to use IT. Nevertheless, they are highly motivated in applying IT to sell their products. The motivation is there because of the members’ wish to seek new customers and to raise their income. Next, e-commerce is designed by using Content Management System (OMS) prestashop.
Peningkatan Imunitas Keluarga dan Budaya Kewirausahaan Masa Pandemi Covid-19 melalui Budidaya Toga di Desa Tempursari, Candimulyo, Magelang Retno Rusdidjati; Alfian Syarifuddin; Oesman Raliby; Agus Suprapto
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202161.560

Abstract

INCREASING FAMILY IMMUNITY AND ENTREPRENEURSHIP CULTURE DURING THE COVID-19 PANDEMIC THROUGH TOGA CULTIVATION IN TEMPURSARI VILLAGE, CANDIMULYO, MAGELANG. Regional economic development is the process of local government and society in managing potential local commodity resources. Development programs are not only seen from an economic or physical perspective, but also in the health sector. This pandemic condition needs developments in the health sector. Tempursari Village, Candimulyo District, Magelang Regency has a very good potential to develop family medicinal plants. The Program Kemitraan Wilayah (PKW) team from the University of Muhammadiyah Magelang and Untidar empowered the people of Tempursari Village to cultivate medicinal plants on demonstration plot lands owned by village treasury lands. Cultivation or planting that is done is planting pepper, lime and lemongrass. The purpose of planting is so that these plants can be used as an immune booster. The harvest results from these medicinal plants can later be processed into a preparation so that a new business unit appears in Tempursari Village, Candimulyo District, Magelang Regency.
Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya melalui Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang) Oesman Raliby; Retno Rustjijati; Imron Wahyu Hidayat; Diesyana Ajeng Pramesti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.93 KB)

Abstract

Desa Growong merupakan salah satu desa di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang terletak di lereng gunung Menoreh, yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari hutan rakyat yang ditanami tanaman kayu, seperti jati, durian, rambutan, pinus, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang melatarbelakangi sebagian penduduk menjadi pencari kayu bakar dan penjual kayu. Banyak hasil hutan yang terbuang dan belum dimanfaatkan. Melalui pendampingan yang dilakukan, masyarakat dapat memanfaatkan lahan untuk budidaya tanaman herbal. Dari hasil budidaya tanaman herbal tersebut, dihasilkan beberapa jenis makanan dan minuman olahan seperti sirup dan jahe instant, kripik pegagan, kripik talas,masker, lulur, dan lain sebagainya. Selain itu, Desa Growong memiliki sumber mata air yang menjadi salah satu sumber penghasilan desa. Namun dari banyak potensi yang dimiliki belum dikelola dengan optimal dan belum mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Guna mengatasi hal tersebut, maka selain pendampingan dalam budidaya tanaman herbal juga dilakukan pendampingan kepada masyarakat untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang pembentukannya didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magelang.
Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya melalui Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang) Oesman Raliby; Retno Rustjijati; Imron Wahyu Hidayat; Diesyana Ajeng Pramesti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Growong merupakan salah satu desa di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang terletak di lereng gunung Menoreh, yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari hutan rakyat yang ditanami tanaman kayu, seperti jati, durian, rambutan, pinus, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang melatarbelakangi sebagian penduduk menjadi pencari kayu bakar dan penjual kayu. Banyak hasil hutan yang terbuang dan belum dimanfaatkan. Melalui pendampingan yang dilakukan, masyarakat dapat memanfaatkan lahan untuk budidaya tanaman herbal. Dari hasil budidaya tanaman herbal tersebut, dihasilkan beberapa jenis makanan dan minuman olahan seperti sirup dan jahe instant, kripik pegagan, kripik talas,masker, lulur, dan lain sebagainya. Selain itu, Desa Growong memiliki sumber mata air yang menjadi salah satu sumber penghasilan desa. Namun dari banyak potensi yang dimiliki belum dikelola dengan optimal dan belum mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Guna mengatasi hal tersebut, maka selain pendampingan dalam budidaya tanaman herbal juga dilakukan pendampingan kepada masyarakat untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang pembentukannya didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magelang.