Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Dampak Pemanfaatan Ruang terhadap Ketersediaan Air Kawasan Danau Sentani Sekitar Sub Das Expo Kawer, Dantje Wilian; Manaf, Murshal; Syafri, Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Urban and Regional Studi Journal, Juni 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v1i2.1083

Abstract

Ruang sebagai wadah tempat manusia beraktifitas, seyogyanya harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan ruang yang sesuai dengan daya dukung, akan menciptakan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Pemanfaatan ruang Sub DAS Expo melalui upaya pemanfaatan lahan yang optimal sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem yang ada, dan mempertahankan kualitas lingkungan, serta menjaga keseimbangan antara kegiatan masyarakat dengan lingkungan di Sub DAS Expo. Rumusan Masalah “Bagaimana pengaruh pemanfaatan ruang terhadap kondisi aktual ketersediaan air di Sub DAS Expo?” Sedangkan Tujuan penelitian yaitu 1).Menganalisis bagaimana perubahan pemanfaatan ruang di wilayah Sub DAS Expo. 2).Menganalisis akibat perubahan pemanfaatan ruang terhadap ketersediaan air aktual di wilayah Sub DAS Expo.3).Memberikan arahan pemanfaatan ruang guna perbaikan ketersediaan air di wilayah Sub DAS Expo. Jenis penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif, menggunakan metode metode analisis spasial Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil yang diperoleh 1) Terdapat perubahan tutupan lahan di Sub DAS Expo berupa penurunan luas area kawasan hutan dan penambahan area pada tanah terbuka dan semak belukar, sedangkan penggunaan lahan untuk pemukiman, perkantoran, komersial dan industri tidak melampaui peruntukan lahan dalam pola ruang.2) Tingkat ketersediaan air di Sub DAS Expo didominasi oleh kelas ketersediaan air. 3) Berdasarkan hasil analisis tutupan lahan aktual dan recana pola ruang, maka arahan pemanfaatan ruang untuk perbaikan tingkat ketersediaan air wilayah Sub DAS Expo, yaitu (1) lahan yang dirubah kondisinya menjadi vegetasi permanen, (2) lahan yang diupayakkan menerapkan konsep agroforestry, (3) lahan dengan KDB/RTH 40% dan RTH 60%, (4) lahan RTH minimal 20% dengan sumur resapan, dan (5) lahan sempadan dan konservasi; dan di Distrik Jayapura Selatan dan Jayapura Utara Space as a place where humans operate, should be managed   and put to good use. The use of space in accordance with the carrying capacity, will create a balance and preservation of the environment. The utilization of the Expo Sub-watershed space through optimal land use efforts is needed to maintain the sustainability of existing ecosystems, and maintain environmental quality, and maintain a balance between community activities and the environment in the Expo Sub-watershed. Problem Formulation "How is the influence of spatial utilization on the actual conditions of water availability in the Expo Sub-watershed?" While the research objectives are 1). Analyzing how changes in spatial use in the Expo Sub-watershed area. 2). Analyzing due to changes in the use of space to the availability of actual water in the Sub-watershed area of Expo.3) Providing directions for spatial use to improve water availability in the Expo Sub-watershed area. This type of research is quantitative descriptive analysis, using the method of spatial analysis of Geographic Information Systems (GIS). Results obtained 1) There is a change in land cover in the Expo Sub-watershed in the form of a decrease in the area of the forest area and the addition of open land and shrubs, while the use of land for settlements, offices, commercial and industrial areas does not exceed land use. The level of water availability in the Expo Sub-watershed is dominated by water availability classes. 3) Based on the results of the actual land cover analysis and the reconciliation of spatial patterns, the direction of spatial use to improve the water availability level of the Expo DAS area, namely (1) the land changed to permanent vegetation, (2) land cultivated using the concept of agroforestry, ( 3) land with KDB / RTH 40% and RTH 60%, (4) RTH land with a minimum of 20% with infiltration wells, and (5) border area and conservation; and in the District of South Jayapura and North Jayapura.
Optimalisasi Waktu Pelayanan dan Penghematan Skala Pada Penyeberangan ASDP Bangsalae Siwa Kabupaten Wajo Kaharuddin, Kaharuddin; Manaf, Murshal; Basri, Lambang
Urban and Regional Studies Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Urban and Regional Studi Journal, Juni 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v1i2.1084

Abstract

Perkembangan angkutan yang terjadi di Pelabuhan Penyeberangan ASDP pada lintasan Bangsalae Siwa Kabupaten Wajo – Tobaku Lasusua Kabupaten Kolaka Utara sangat berpengaruh pada peningkatan restribusi dan pendapatan asli daerah yang dipengaruhi oleh selang waktu keberangkatan, jumlah dan kapasitas muat kapal. Kualitas jasa pelayanan di pelabuhan ini, dapat dinilai dengan atribut yang meliputi:  kenyamanan, keamanan, keselamatan, ketepatan waktu, dan tarif. Untuk melihat waktu pelayanan minimum sesuai dengan standar waktu pelayanan yang ada dapat di lihat pada waktu kegiatan operasional dilapangan. Penelitian ini bertujuan menghadapi perkembangan angkutan yang terjadi dimana perlu adanya kesiapan baik dari pengaturan bongkar muat kendaraan barang dan penumpang, maupun penjadwalan dan penyediaan jumlah kapal yang memadai, yang disesuaikan dengan tingkat permintaan angkutan, sehingga tidak terjadi antrian penumpang diloket, antrian  kendaraan dan penumpang barang yang akan masuk ke kapal dan jarak waktu tempuh kapal. Sehingga sistim pelayanan menjadi lebih optimal tanpa mengabaikan faktor-faktor keselamatan. Untuk menilai kualitas pelayanan di pelabuhan ini, sampel diambil sebanyak 66 untuk penumpang orang, 15 orang untuk pengemudi kendaraan roda – 6, untuk pengemudi kendaraan roda – 4  berjumlah 10 orang dan untuk pengemudi roda – 2 berjumlah 10 orang. Atribut jasa dianalisa dengan metode diskriftif kuantitatif dan Regresi linier. Dari hasil analisis regresi linier dengan tujuan untuk meminimalisasi  waktu pelayanan dan penghematan skala mendapatkan solusi optimum pada transportasi laut khususnya optimalisasi pelayanan angkutan penyeberangan yaitu jumlah trip dengan bobot kapal 600 GRT pada rentang tahun 2017 – 2022 sebanyak 3 trip perhari, rentang tahun 2022 – 2027 sebanyak 4 trip perhari, rentang tahun 2027 – 2032 sebanyak 6 trip perhari, rentang tahun 2032 – 2037 sebanyak 7 trip perhari, dan rentang tahun 2037 – 2042 membutuhkan 8 trip perhari The development of transportation that occurs at the ASDP Crossing Port on the Bangsalae Siwa Line in Wajo Regency - Tobaku Lasusua, North Kolaka Regency is very influential in increasing regional retribution and original income which is influenced by the departure time interval, vessel load capacity and capacity. The quality of services at this port, can be assessed with attributes that include: convenience, security, safety, timeliness, and tariff. To see the minimum service time in accordance with the standard service time available can be seen at the time of operational activities in the field. This study aims to deal with the development of transportation that occurs where there is a need to be prepared both from the arrangement of loading and unloading of goods and passenger vehicles, as well as scheduling and providing adequate number of vessels, which are adjusted to the level of transportation demand, so there is no queue of passengers, queues of vehicles and passenger passengers which will enter the ship and the travel time of the ship. So that the service system becomes more optimal without ignoring the safety factors. To assess service quality in this port, 66 samples were taken for people, 15 for drivers of wheeled vehicles - 6, for drivers of 4-wheeled vehicles totaling 10 people and for drivers of 2-wheeled vehicles there were 10 people. Service attributes are analyzed by quantitative descriptive method and linear regression. From the results of linear regression analysis with the aim of minimizing service time and scale savings to get optimum solutions on sea transportation, especially optimization of ferry transportation services, namely the number of trips with a ship weight of 600 GRT in the range 2017 - 2022 as many as 3 trips per day, range 2022 - 2027 4 trips per day, the range of 2027 - 2032 as many as 6 trips per day, ranges from 2032 - 2037 as many as 7 trips per day, and the range from 2037 - 2042 requires 8 trips per day.
Zonasi Tingkat Persebaran Cuaca Ekstrem Kabupaten Sorong Berbasis Geographic Information System (GIS) Widodo, Slamet; Manaf, Murshal
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 2 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 2, Mei - Agustus Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i2.1074

Abstract

Pengaplikasian aplikasi Geographic Information System (GIS) untun mengetahui zonasi tingkat persebaran cuaca ektrem di Kabupaten Sorong telah dilakukan. GIS memetakan secara tepat informasi dan kondisi wilayah sesuai tingkat kerawanan bencana yang terjadi, khususnya bencana cuaca ekstrem di Kabupaten Sorong. Data yang diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sorong diolah dengan digitasi dan tabulasi melalui aplikasi GIS. Data dianalisis dengan metode deksriptif-kualitatif yaitu dengan menginterpretasi data berdasarkan data kualitatif yang didapatkan dengan fokus pada cuaca ekstrem Kabupaten Sorong meliputi suhu udara, kelembapan, tekana udara, kecepatan angin, penyinaran matahari dan curah hujan. Dari data yang didapatkan, cuaca ekstrem terjadi dibulan Mei dengan tekanan udara 1010,2 mb dan durasi penyinaran matahari terlama selama 6,1 jam. Cuaca ekstrem yang terjadi tidak menyebabkan bencana kekeringan di Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sorong dalam mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem sehingga mengurangi dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem yang akan terjadi Kabupaten Sorong.  The application of the Geographic Information System (GIS) to determine the zoning level of extreme weather in Sorong Regency has been carried out. GIS application accurately to show informations and conditions of the area according to the level of vulnerability of disasters, especially extreme weather in Sorong Regency. Data from the Meteorology, Climatology and Geophysis Agency of Sorong were processed by digitizing and tabulating through the GIS application. Data were analyzed using descriptive-qualitative method by interpreting data based on qualitative data obtained with a focus on extreme weather in Sorong Regency including air temperature, humidity, air pressure, wind speed, solar radiation and rainfall. From the data has obtained that the extreme weather occurs on May with air pressure at 1010,2 mb and the longest sunshine duration at 6,1 hours. The extreme weather that occurred did not cause drought in Sorong Regency. The result of this research can be used as information and evaluation for the government and the citizen of Sorong Regency to anticipate the occurance of extreme weather so can to reduce the impact of the extreme weather that will occur in Sorong Regency.
Kajian Lokasi Rawan Bencana Banjir Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Walanae Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone Musfida, Andi; Manaf, Murshal; Tantu, A. Gusti; Hadijah, Hadijah; Syafri, Syafri; Kastono, Kastono
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 2 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 2, Mei - Agustus Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i2.1111

Abstract

Bencana Banjir yang sering melanda Kabupaten Bone khususnya Kecamatan Dua Boccoe bukan hal baru. Dalam 20 tahun terakhir, Kecamatan ini sudah identik dengan kawasan banjir yang di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga DAS Walanae meluap.  Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif atau penelitian terapan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian non matematis dengan proses menghasilkan data-data dari hasil temuan berupa Observasi Lapangan. Analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Overlay (Superimpose). Dari hasil analisis data diketahui yang sangat berpotensi banjir ada 8 kelurahan/desa, yang meliputi Kelurahan Unyi, Desa Uloe, Desa Pekkasalo, Desa Kampoti, Desa Tocina, Desa Tawaroe, Desa Solo, dan Desa Matajang. Dengan seluas 131 km2, dan tinggi genangan eksisting ± 100-200 cm den periode genangan 10 jam menyebabkan Kecamatan Dua Boccoe sangat berpotensi terkena banjir.   Floods is one of disaster that often hit Bone Regency, especially Dua Boccoe Subdistrict. In the last 20 years, flood that happened in this sub-district caused by high rainfall so that the Walanae watershed overflows. The research conducted is descriptive qualitative or applied research. Qualitative research is a non-mathematical research with the process of generating data from the findings in the form of field observations. The analysis used in this research is qualitative descriptive analysis using the Overlay (Superimpose) approach. From the results of data analysis, it is known that there are 8 sub-districts/villages with high potential for flooding, which include Unyi Village, Uloe Village, Pekkasalo Village, Kampoti Village, Tocina Village, Tawaroe Village, Solo Village, and Matajang Village. With an area of 131 km2, and an existing inundation height of ± 100-200 cm with an inundation period of 10 hours, Dua Boccoe District is very potentially affected by flooding
Kajian Tingkat Kebisingan di Kawasan Pendidikan SMP Negeri 5 Kota Sorong Slamet Widodo; Murshal Manaf; Kastono Kastono
Dewantara Journal of Technology Vol. 2 No. 2 (2021): Dewantara Journal of Technology Volume 2 No 2
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu factor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. Sekolah yang berada dekat dengan jalan raya akan sangat mengganggu aktivitas siswa yang berlangsung. Adapun gangguan yang sering ditemui di sekolah – sekolah adalah gangguan kebisingan yang berasal dari aktivitas lalu lintas. Oleh sebab itu, penelitian tentang Kajian Tingkat Kebisingan di Kawasan Pendidikan SMP Negeri 5 Kota sorong yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat KM 12,5 Kota Sorong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan yang terjadi pada sekolah SMP Negeri 5 Kota Sorong dan bagaimana pengaruhnya terhadap (persepsi) konsentrasi belajar siswa di Kawasan Pendidikan SMP Negeri 5 Kota Sorong. Pengukuran kebisingan lingkungan dilakukan selama 2 minggu menggunakan alat Sould Level Meter pada 11 titik sampling untuk kemudian dihitung nilai Leq nya. Tingkat ketergangguan dianalisis berdasarkan kuisioner yang di bagikan kepada 100 responden sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengukuran, hari, rentang waktu dan titik lokasi dengan tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada hari senin pukul 17.00-17.10 di titik 1 (Halaman Depan Sekolah (1)) kebisingan di sekolah tersebut telah memenuhi standart baku mutu tingkat kebisingan yang ditetapkan oleh KepMenLH No. 48 Tahun 1996. Didapatkan data bahwa tingkat kebisingan tertinggi berada pada titik yang berada di dekat jalan dan akan semakin berkurang tingkat kebisinganya pada titik yang berada jauh dari jalan. Berdasarkan hasil analisis kuisioner, sebanyak 44% responden terganggu dengan kebisingan yang terjadi.
Analisis Pendekatan Arsitektur dalam Perencanaan Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara IV Makassar Kastono Kastono; Murshal Manaf
Dewantara Journal of Technology Vol. 2 No. 2 (2021): Dewantara Journal of Technology Volume 2 No 2
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio merupakan suatu alat komunikasi penyebaran informasi yang penting dan memiliki kemudahan dalam penggunaan, pengadaan, murah, dan dapat menjangkau sampai ke pelosok desa. Radio Republik Indonesia Nusantara IV Makassar merupakan salah satu radio pemerintah di Kota Makassar yang memberikan informasi, edukasi dan hiburan kepada masyarakat dari berbagai kalangan di Kota Makassar. Pentingnya penggunaan radio di kalangan masyarakat harus diiringi dengan pengembangan stasiun radio. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan arsitektur untuk mengembangkan fungsi dan potensi dari stasiun RRI Nusantara IV Makassar. Pendekatan yang dilakukan meliputi pendekatan penentuan lokasi, pendekatan besaran ruang, pendekatan pengelompokan ruang, pendekatan tata massa, dan pendekatan bentuk serta penampilan bangunan. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa RRI Nusantara IV Makassar masih sangat mungkin dikembangkan dikarenakan potensi-potensi yang ada Kota Makassar, yaitu (a) Jumlah penduduk yang dapat menunjang pengadaan pesawat radio, (b) Pengembangan industri Makassar khususnya dan Sulawesi Selatan umumnya pada masa mendatang merupakan daerah pengembangan industri, dan (c) Potensi kebudayaan yang dapat membantu dan merupakan potensi besar dalam produksi siaran. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan dalam perencanaan rancangan stasiun RRI di Indonesia.
Evaluasi Tata Guna Lahan Distrik Aimas Kabupaten Sorong dengan Menggunakan ArcGIS Map Slamet Widodo; Murshal Manaf; Kastono Kastono
Dewantara Journal of Technology Vol. 2 No. 2 (2021): Dewantara Journal of Technology Volume 2 No 2
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisisperbandingan luas distrikdan kesesuaian rencana tata ruang pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sorong Distrik Aimas dengan yang telah terlaksana. Data yang terkumpul dibagi menjadi tiga jenis data yaitu data primer diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari lapangan, data sekunder berupa data dokumen RTRW dan Badan Pusat Statistis (BPS), serta data literatur yaitu Undang-Undang 26 tahun 2007 tentang penataan ruang. Adapun data luasan area yang sekarang menggunakan perhitungan ArcGIS dari citra satelit google maps dengan batas wilayah yang baru.Hasil penelitian ini menunjukkanterdapat perbandingan luas Distrik Aimas menurut data RTRW dan analisa tahun 2017. Luas wilayah data RTRW adalah 26704,28 Ha sedangkan hasil analisa luas wilayah Distrik Aimas adalah 17659,90 Ha dengan selisih 9044,38 Ha. Perbedaan luasan diperoleh dari hasil perhitungan data RTRW melalui Autocad dari peta rupa bumi bakosurtanal dengan wilayah Distrik Aimas yang berbeda dengan batas wilayah yang sekarang. Hasil analisis untuk kawasan lindung cagar alam dan kawasan budidaya Hutan Produksi Biasa/Tetap (HPBT) melebihidari rencana hingga sebesar 602,4824% dari rencana pola ruang. Sedangkan hasil analisis untuk kawasan budidaya KPPA dan kawasan budidaya pemukiman baru mencapai 2,0544 % dari rencana pola ruang. Hasil Analisis Kawasan Budidaya PLK pada Pola Ruang baru mencapai 4,7383% dari rencana pola ruang. Adapun hasil analisis kawasan budidaya KIPT pada pola ruang baru mencapai 0,8943% dari rencana pola ruang. Peta pola ruang masing-masing Kelurahan Distrik Aimas Kabupaten Sorongmenghasilkan hasil yang bervariasi antara satu dan lainnya. Hal ini disebabkan penggunaan lahan dari tiap kelurahan yang berbeda dan tingkat kepadatan penduduk yang berbeda. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan tata kelola lahan di berbagai daerah di Indonesia.
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SALAYAR Murshal Manaf
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v4i2.990

Abstract

Analisis Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah judul yang saya angkat dalam skripsi ini. Studi tentang pemanfaatan ruang berdasarkan potensi dan masalah di kawasan pesisir Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Pengembangan beberapa sektor yang merupakan potensi utama untuk dikembangkan, yaitu dari segi perikanan dan kelautan maupun pariwisata. Kajian ini meliputi pola pemanfaatan ruang. Dari hal tersebut dapat dilihat dimana yang termasuk kawasan budidaya atau non budidaya Kecamatan Bontoharu. Jenis penelitian ini yaitu jenis penelitian terapan dengan menggabungkan kualitatif dan kuantitatif. Kegiatan pengelolaan wilayah pesisir menghadapi berbagai ancaman baik dari aspek ekologi yaitu terjadinya penurunan kualitas lingkungan, seperti pencemaran, perusakan ekosistem dan penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) maupun dari aspek sosial yaitu rendahnya aksesibilitas dan kurangnya penerimaan masyarakat lokal. Sehingga di dalam mengantisipasi perubahan-perubahan dan ancaman-ancaman tersebut, pengelolaan wilayah pesisir harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu dengan mengarahkan pemanfaatan ruangnya sesuai dengan potensi yang ada.
POLA PERGERAKAN PENDUDUK PEKERJA DI KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA SEBAGAI DAERAH HINTERLAND KOTA MAKASSAR Iswahyudin Iswahyudin; Murshal Manaf; Agus Salim
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v7i2.6104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Kecenderungan pola pergerakan perjalanan pekerja di daerah hinterland Kota Makassar yaitu Kecamatan Somba Opu kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian berupa observasi lapangan, kuesioner, dan pengumpulan data sekunder dari instansi terkait dengan metode analisis deskriptif menggunakan Matriks Asal Tujuan (MAT) untuk mengetahui karakteristik pola pergerakan pekerja dan analisis crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 13,30% dari Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa bergerak kepusat-pusat kegiatan Kota Makassar. Karakteristik penduduk pekerja, sebagian besar merupakan kelompok usia 30-34 tahun dengan jenis kelamin laki– laki. Pergerakan didominasi oleh PNS dengan tingkat pendapatan sebesar 2,5–5 juta. Hampir sebagian besar penduduk pekerja memiliki kendaraan pribadi. Jarak tempuh didominasi pergerakan dengan jarak 1–5 km dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam. Pola pergerakan yang terbentuk adalah pergerakan internal-internal di daerah hinterland sendiri dan pergerakan internal-eksternal (daerah hinterland–Kota Makassar) Kecenderungan pola pergerakan penduduk pekerja di daerah hinterland Kota Makassar dipengaruhi moda yang digunakan, jarak tempuh, dan waktu tempuh, dan usia penduduk pekerja sedangkan jenis pekerjaan, tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap tujuan pergerakan.
PENGARUH KEBERADAAN TPA TAMANGAPA TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DI SEKITARNYA Sulaiman Asiri; Murshal Manaf; Syafri Syafri
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v8i2.10900

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa terletak di Kecamatan Manggala, Kota Makassar dan memiliki  luas area  14,3 hektar yang telah digunakan sejak tahun 1993. Dekatnya jarak kawasan permukiman dengan lokasi TPA ini tentu memiliki pengaruh terhadap penduduk di sekitarnya baik dari sisi sosial ekonomi maupun pemanfaatan ruang di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan variabel aspek-aspek sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, kondisi kesehatan, peluang pekerjaan; dan faktor-faktor penyebab perubahan pemanfaatan ruang meliputi pelayanan umum, harga lahan, prasarana, kesuburan tanah, kondisi air tanah dan udara. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) Tingkat pendapatan masyarakat yang bermukim di sekitar TPA Antang merupakan faktor yang paling berpengaruh kuat akibat keberadaan TPA Tamanggapa Antang. Sedangkan tingkat pendidikan, kondisi kesehatan dan lapangan pekerjaan menunjukkan pengaruh yang rendah akibat keberadaan TPA Antang; dan (2) Harga lahan yang ada di sekitar TPA menjadi faktor yang mendeterminasi atau merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keberadaan TPA Antang sedangkan faktor ketersedian prasarana dan fasilitas umum juga berpengaruh terhadap perubahan pemanfaatan ruang namun menunjukkan pengaruh yang lebih rendah dibandingkan faktor harga lahan.