Penggunaan bahan pengawet pangan sintetis yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat menjadi carcinogen agent, sehingga perlu dicari bahan pengawet pangan lain yang lebih aman dan berasal dari bahan alam. Salah satunya adalah lemak biji tengkawang. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Dipterocarpaceae. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi antimikroba dari lemak biji tengkawang (Shorea sumatrana Sym.) dalam pembuatan mie basah, karena dari penelitian sebelumya telah ditemukan senyawa aktif antimikroba yang sama. Metode yang digunakan adalah difusi agar (Niwa, 1997). Diperoleh hasil KHM mikrobapangan (E. coli, S. aureus, dan A. niger) dengan konsentrasi 4%, 4% dan 21% menunjukkan diameter hambatnya sebesar 16 mm; 14 mm dan 14 mm yang menunjukkan lemak biji tengkawang aktif terhadap ketiga mikroba tersebut dan hasil pengawetan optimum untuk mie basah adalah pada konsentrasi 18 %memberikan ketahanan selama 3 (tiga) hari pada suhu kamar (25oC).Kata Kunci: Lemak biji tengkawang, Shorea sumatrana Sym., pengawet pangan alam.