Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pemantauan Konsentrasi PM2.5 dan CO2 Berbasis Low-Cost Sensor secara Real-Time di Cekungan Udara Bandung Raya Sya’bani, Ashari; Chandra, Indra; Majid, Lutfi Ikbal; Vaicdan, Furqan; Barus, Robbi Adam Aldino; Abdurrachman, Arief; Salam, Rahmat Awaludin
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.355 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v21i1.3707

Abstract

ABSTRACTField observation of PM2.5 and CO2 concentrations and meteorological conditions using low-cost sensors in real-time was carried out in the Greater Bandung air basin on Mar. 12 – Apr. 25, 2019. PM2.5 and CO2 sensors, as well as detectors of meteorological parameters, have been calibrated in the Laboratory. The instruments were placed in two locations (±300 m apart horizontally and ±20 m vertically), namely Tokong Nanas Building (Location 1 / L1) and Deli Building (L2), Telkom University, Bandung. Data was stored in the data logger and sent to the cloud database every 2-min through the GSM module. The results show that the same air mass in both locations has identified, except for some events that are affected by anthropogenic activities (those concentrations in L2 > L1) and wind speed/direction (time delay). The daily-average PM2.5 and CO2 concentrations at L1 and L2 are 52 µg m-3 and 580 ppm, and 70 µg m-3 and 809 ppm. PM2.5 and CO2 mass concentrations relatively higher (±172 µg m-3 and 916 ppm) at night due to a stable atmosphere (potential temperature, dθ/dz > 0, typical data from 20:00 to 3:00 local time), lower planetary boundary layer, and mixed local emissions and transboundary air pollutants. Meanwhile, lower CO2 concentrations in daytime mostly occur due to the activity of vegetation, which actively absorbs CO2 in the photosynthesis process. The fluctuation of those concentrations due to polluted air suggests that the performances of low-cost sensors can be adequately used properly for ambient air quality monitoring. Keywords: CO2, low-cost sensors, PM2.5, potential temperatureABSTRAKPemantauan konsentrasi PM2.5 dan CO2 serta kondisi meteorologi berbasis low-cost sensors secara real-time di cekungan udara Bandung Raya telah dilakukan pada 12 Maret-25 April 2019. Sensor PM2.5 dan CO2, serta detektor parameter meteorologi telah dikalibrasi di Laboratorium. Alat ukur ditempatkan di dua lokasi dengan perbedaan jarak ±300 m dan ketinggian ±20 m, yaitu Gedung Tokong Nanas (Lokasi 1 / L1) dan Gedung Deli (L2), Universitas Telkom, Bandung. Komunikasi data menggunakan modul GSM (SIM900A) dan data disimpan di data logger dan dikirimkan ke cloud database per 2 menit. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa massa udara di kedua lokasi memiliki tren data konsentrasi PM2.5 dan CO2 yang relatif homogen, kecuali pada beberapa kejadian yang dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik (konsentrasi PM2.5 dan CO2 di L2 > L1) serta arah dan kecepatan angin (adanya perbedaan konsentrasi massa PM2.5 akibat penundaan waktu). Rerata harian konsentrasi PM2.5 dan CO2 di L1 dan L2 berturut-turut adalah 52 µg m-3 dan 580 ppm serta 70 µg m-3 dan 809 ppm. Konsentrasi massa PM2.5 dan CO2 yang relatif lebih tinggi (±172 µg m-3 dan 916 ppm) di malam hari akibat atmosfer yang lebih stabil (temperatur potensial, dθ/dz > 0, tipikal dari pukul 20:00-03:00), penurunan planetary boundary layer, dan terjadinya pencampuran partikulat lokal dengan polutan udara lintas batas. Sedangkan, konsentrasi CO2 yang relatif lebih rendah di siang hari sebagian besar terjadi akibat aktivitas vegetasi yang aktif menyerap CO2 pada proses fotosintesis. Fluktuasi konsentrasi karena udara tercemar menunjukkan bahwa kinerja low-cost sensors dapat digunakan dengan baik untuk memantau kualitas udara di atmosfer.Kata kunci: CO2, low-cost sensor, PM2.5, temperatur potensial
PENGUJIAN KONFIGURASI PIEZOELEKTRIK PENGHASIL TEGANGAN LISTRIK DARI ENERGI MEKANIK Riska Ekawita; Rahmat Awaludin Salam; Nolla Kusumawardani; elfi yuliza
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 6 No. 2 (2021): JOP (Journal Online of Physics) Vol 6 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v6i2.12921

Abstract

There are enormous of natural resources as alternative electrical energy to be developed in Bengkulu province. It’s located in west coast of Sumatera Island and faces on Indian Ocean make Bengkulu province abundant wind energy. Piezoelectric is a material that produces electrical while the pressure applied on the surface. In this research, a preliminary study of characteristic of piezoelectric was carried out to produce electrical from mechanical energy generated from wind. The output voltage from some piezoelectric configurations was measured. Furthermore, a prototype of wind energy conversion to electrical energy was enlarged to search piezoelectric characteristic too. The measurement results show that the series piezoelectric configuration produces a higher electric voltage than the parallel arrangement. The greater the mechanical energy received on the piezoelectric surface, the higher the electric voltage generated by the piezoelectric. Four piezoelectric in series configuration produce 3.5 volts of voltage while 3.6 joules mechanical energy applied on their’s surfaces. By using the prototype of wind energy conversion, it is found that the wind velocity influence the obtained of voltage. There is a linear relationship between wind speed and the voltage generated.
Comparison of the mechanical properties of four-layer epoxy composite reinforced with natural jute fibers and symmetrical e-glass synthetic fibers Rahmat Firman Septiyanto; Hanif Akbar Dawam Abdullah; Isriyanti Affifah; Fatah Sulaiman; Syamsul Hidayat; Rahmat Awaludin Salam
Gravity : Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.601 KB) | DOI: 10.30870/gravity.v6i1.6805

Abstract

ABSTRACTResearch that produces environmentally friendly products continues to be developing. Research related to the natural fiber jute material and epoxy matrix has done. Epoxy composite jute empowered do with the preparation of symmetry with four layers of fiber volume fraction of 27.89% and composite epoxy e-glass Fiber empowered four balance with 28.86% fiber volume fraction. Mechanical testing is done via Drag test to determine the tensile strength and stretch.  From the analysis, it's finding that the tensile strength of the symmetry jute fiber reinforced epoxy tensile strength was 48,378 MPa, and the strain was 11,998%. Meanwhile, the tensile strength and pressure in empowered epoxy e-glass fiber symmetry of four layers, each for 95.516 MPa and 7.7032%. Characterization has also been carried out through SEM testing. The results show that e-glass fiber fractures can still be seen as regular and tend to be straight and flat rods compared to symmetrical fiber-reinforced jute composite epoxy composites whose fibers are irregular. So that shows that the strength of the epoxy composite reinforced e-glass fiber is very large compared to the strength of the four-layer jute fiber-reinforced epoxy composite symmetry. 
PEMANTAUAN KONSENTRASI GAS (CO2, NO2) DAN PARTIKULAT (PM2.5) PADA STRUKTUR HORIZONTAL DI KAWASAN DAYEUHKOLOT, CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA Muhammad Farisqi Aziz; Arief Abdurrachman; Indra Chandra; Lutfi Ikbal Majid; Furqan Vaicdan; Rahmat Awaludin Salam
Jurnal Sains Dirgantara Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jsd.2020.v18.a3236

Abstract

Salah satu sumber polusi lokal yang terjadi di Bandung Raya berasal dari kendaraan bermotor. Dari penelitian sebelumnya terindikasi bahwa konsentrasi organic carbon (OC) lebih tinggi dari elemental carbon (EC), konsentrasi OC primer lebih tinggi dari OC sekunder, dan konsentrasi char-EC lebih tinggi dari soot-EC. Penelitian tersebut menggunakan metode dry sampling dengan perangkat cascade impactor dan teridentifikasi bahwa OC, OC primer, dan char-EC berasal dari kendaraan bermotor khususnya mesin diesel, asap pabrik, dan debu jalan. Penelitian ini bertujuan untuk memantau dan menganalisis persebaran polusi lokal secara horizontal di daerah Dayeuhkolot, cekungan udara Bandung Raya. Pemantauan kualitas udara (CO2, NO2 , dan PM2.5 ) dengan menggunakan sepeda dilakukan pada tiga tipe lintasan: (1) jalur hijau, (2) lalu lintas rendah, dan (3) jalan raya. Ketiga lintasan memiliki karakteristik yang unik sesuai dengan estimasi sumber pencemar dan faktor lingkungan seperti pepohonan. Alat ukur yang digunakan berbasis low-cost sensors (CO2, NO2, dan PM2.5 ), serta dilengkapi dengan sensor temperatur (T), kelembapan relatif (RH), dan data logger. Pengukuran dilakukan selama 15 kali pada Februari-Maret 2019. Rata-rata pengamatan dilakukan setiap ~2 jam dengan kecepatan rata-rata sepeda ~10 km jam -1 . Hasil pengukuran menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi fluktuasi konsentrasi emisi gas/partikulat, yang dipengaruhi oleh konsentrasi polutan di udara sesaat yaitu dari kendaraan bermotor, pembakaran sampah, aktivitas pasar minggu, dan pengaruh hujan. Pada saat lampu merah di persimpangan jalan, tampak bahwa emisi langsung dari kendaraan bermotor dapat meningkatkan konsentrasi PM 2.5 dan NO2 menjadi 110 μg m-3 dan ~0,15 ppm pada selang waktu pengukuran ~10 menit. Faktor lainnya yang dapat meningkatkan nilai konsentrasi PM 2.5 sebesar ~163 μg m-3 dari kondisi udara ambien (77-86 μg m-3) adalah pembakaran sampah (~4 menit). Sedangkan kegiatan rutin di pasar minggu pagi dapat meningkatkan konsentrasi CO2 dan NO2 menjadi ~931 ppm dan ~0,13 ppm (~8 menit). Air hujan yang biasa terjadi pada sore hari dapat menurunkan konsentrasi gas dan PM 2.5 . Tingkat pembilasan partikulat (r) akibat hujan adalah ~30%.
ALIH TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYUR-SAYURAN SISTEM AQUAPONIK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA CITEUREUP Mukhammad Kirom; Rahmat Awaludin Salam; Ahmad Qurthobi; Endang Rosdiana
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2a (2021): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i2a.4215

Abstract

Pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini dampak yang dirasakan oleh masyarakat secara umum adalah pada faktor ekonomi dikarenakan dibatasinya aktivitas, khususnya dalam mencari penghasilan. Bagi masyarakat di lingkungan Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung hal ini sangat menyulitkan karena rata-rata penduduknya adalah buruh dan pedagang yang dalam aktivitas usahanya memerlukan mobilitas di luar rumah. Selain itu akibat pandemi Covid-19 juga masyarakat perlu menjaga asupan makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh masing-masing. Berkaitan dengan masalah tersebut telah dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang ditujukan bagi masyarakat di Desa Citeureup yang dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa dari Prodi Teknik Fisika Universitas Telkom. Kegiatan tersebut berupa pembangunan rumah aquaponik dan alih teknologi pemanfaatannya sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber pangan dan ke depannya sebagai sumber penghasilan tambahan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan pertanian akuaponik kepada masyarakat. Harapan dari kegiatan ini adalah memberikan solusi ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi bagi masyarakat.
Prototipe Penentu Sudut Elevasi Lengan Meriam Secara Nirkabel Menggunakan Motor Langkah Berbasis Mikrokontroler Endang Rosdiana; Rahmat Awaludin Salam; Reza Fauzi Iskandar; Dudi Darmawan; Ahmad Marjan; Octo Emerald Siregar; Melina Melina; Vivien Restianim; Dewi Novianti; Valentina Adimurti Kusumaningtyas
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 4 No 1 (2021): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v4i1.2116

Abstract

Permasalahan yang biasa timbul pada pengendalian lengan meriam adalah kurangnya akurasi sudut yang terbentuk dan faktor keamanan dari operator meriam itu sendiri. Dengan mendisain suatu sistem kendali berbasis komputer yang dapat menghitung dengan teliti dan cepat, serta memanfaatkan teknologi nirkabel permasalahan itu dapat diatasi. Prototipe yang dibuat ini cukup sederhana, terdiri dari komputer dengan Bluetooth terpasang, modul bluetooth, mikrokontroler, motor langkah dan rangkaian elektrik penggerak motor langkah. Motor langkah digunakan untuk menggerakkan sistem mekanis baik secara vertikal maupun horizontal. Dari data pengukuran diperoleh karakteristik alat ini yaitu akurasi sudut vertikal lebih baik saat sudut elevasi melebihi 14.5⁰, sedangkan akurasi sudut horizontal lebih kecil saat sudutelevasi melebihi 180⁰, untuk tingkat kepresisian alat, sudut vertikal memiliki nilai ketidakpastian 0 sehingga untuk pengulangan dengan kondisi yang sama diperoleh nilai yang sama, sedangkan untuk sudut horizontal nilai ketidakpastian akan semakin besar saat sudut elevasi lebih dari 180⁰. Prototipe ini bekerja cukup baik dengan jarak maksimum antara komputer dan motor langkahnya 7 meter tanpa ada media penghalang, dengan tidak mempengaruhi sudut elevasi yang terbentuk
Feasibility of Smartphone Camera Utilization and Power Point-based Video Analyzer on Kinematic Motion Experiment: An Inexpensive Method Elisabeth Dian Atmajati; Rahmat Awaludin Salam
International Journal of Applied Sciences and Smart Technologies Volume 02, Issue 02, December 2020
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/ijasst.v2i2.2696

Abstract

This study reports on the use of smartphone camera and power point application to analyze the kinematic motion experiment. This method is intended to make a better understanding of students concept using the tools that are commonly owned by students. The experiments performed in this study were one-dimensional (1-D) represented by falling motion and two-dimensional (2-D) using parabolic motion. In evaluating the experimental results, the obtained data were compared to the theoretical values that were calculated using analytical approach. The use of this method shows great measurement results in showing dependency of falling motion to gravitational acceleration and proofing the constant velocity at projectile motion on its horizontal plane in which it is comparable to the theoretical value. The video analyzation method also can be used as an alternative solution to the established software, even better when the higher resolution camera and frame rate was used. Noting that the tools used in the experiment were common tools around, thus, this can be used as a replacement for the advance tools.
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN DAYA LISTRIK SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLER Fikri Muhammad Farhan; Endang Rosdiana; Indra Wahyu Fathonah; Rahmat Awaludin Salam
TEKTRIKA Vol 7 No 1 (2022): TEKTRIKA Vol.7 No.1 2022
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v7i1.5275

Abstract

Penggunaan daya listrik saat ini sudah menjadi bagian yang sangat penting sebagai sumber daya penunjang kehidupan manusia. Dewasa ini, hampir setiap hal sudah dapat dijalankan melalui daya listrik. Karena banyaknya penggunaan daya listrik di hampir semua kebutuhan sehari-hari, maka sudah tentu pemantauan penggunaannya diperlukan untuk menghindari pemborosan penggunaan energi listrik tersebut yang berdampak pada pada beban biaya yang harus dikeluarkan. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan alat yang dapat memonitor sekaligus mengontrol penggunaan energi listrik dan biaya penggunaannya, yang kemudian hasil pemantauannya ditampilkan melalui LCD dan juga melalui aplikasi ponsel pintar secara real time. Sistem yang dirancang berbasis internet of things (IoT) menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler yang akan memproses data dari sensor arus dan sensor tegangan menjadi besaran energi, daya, dan biaya penggunaan energi listrik sesuai dengan program yang dibuat. Berdasarkan hasil pengujian alat, diperoleh data error untuk pengukuran arus sebesar 2,6%, pengukuran daya 2,36%, pengukuran energi 0,3%, dan perhitungan biaya penggunaan energi listrik sebesar 0,3%. Kata Kunci: daya, energi listrik, beban biaya, IoT, ponsel pintar
Rancang Bangun Sistem Otomasi Pemberian Larutan Nutrisi Dan Ph Pada Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (nft) Dengan Metode Fuzzy Logic Pada Tanaman Kailan Muhamad Haryanto; Ahmad Qurthobi; Rahmat Awaludin Salam
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari tahun ke tahun lahan menjadi permasalahan utama dalam bercocok tanam. Salah satu solusi terhadap hal tersebut yaitu dengan menerapkan sistem hidroponik menggunakan metode Nutrient Film Technique (NFT). Metode ini memiliki kelebihan yaitu memanfaatkan air yang tersirkulasi sebagai media tanam agar memperoleh nutrisi, oksigen dan air sehingga pertumbuhan tanaman dapat meningkat dengan hasil yang optimal. Pada penelitian ini, tanaman yang digunakan yaitu tanaman kailan dengan nilai kebutuhan nutrisi 500-600 ppm di minggu pertama HSS dan nilai kadar pH 5.5-6.5 yang dapat digunakan sebagai setting point sistem. Untuk mempertahankan kedua nilai tersebut maka diperlukan sistem kendali fuzzy logic dengan menggunakan Arduino Mega 2560 sebagai mikrokontroler, baling-baling sebagai pengaduk larutan, pompa air DC 12 volt dan pompa peristaltik DC 12 volt sebagai aktuator, sensor pH dan sensor total dissolved solid (TDS) sebagai input. Ketika nilai pH <5.5 dan TDS <500 ppm maka pompa pada buffer pH up (kalium hidroksida) dan pompa TDS up (Nutrisi AB mix) aktif namun ketika nilai pH >6.5 dan TDS >600 ppm maka pompa pada buffer pH down (asam fosfat) dan pompa TDS down (air baku) aktif hingga kedua nilai sesuai setting point dengan dibantu pengaduk yang aktif setiap 20 detik. Pada pengujian sensor pH dan sensor TDS memiliki nilai error yang kecil dengan Error rata-rata sensor pH adalah 0,078 dan akurasi mencapai 99,92%. Error rata-rata sensor TDS 5,88 ppm dengan akurasi mencapai 99,31%. Perbedaan pertumbuhan tanaman kailan menggunakan sistem kendali cenderung lebih cepat jika dilihat dari jumlah daun, lebar batang, lebar daun dan tinggi tanaman dibandingkan tanpa menggunakan sistem kendali. Kata Kunci: Aktuator, Hidroponik, Logika Fuzzy, Nutrisi, Sensor, pH
Potensi Kadar Konsentrasi Co2 Dan Pm2.5 Yang Dihasilkan Dari Pembakaran Sampah Organik Dan Anorganik Menggunakan Insinerator Suhartanto Nugroho; Indra Chandra; Rahmat Awaludin Salam
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu sumber polusi udara yang berasal dari antropogenik yaitu pembakaran sampah yang pada temperatur rendah/tinggi dapat menghasilkan gas (Karbon Dioksida/CO2) dan/atau partikulat (PM2.5). Oleh karenanya, pengelolaan sampah dengan menggunakan insinerator merupakan salah satu cara untuk membakar sampah dengan kemampuan memfilter emisi tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran konsentrasi CO2 dan PM2.5 pada pembakaran sampah daun (organik), botol plastik (anorganik), dan campuran (komposisi 1:1 dari sampah organik dan anorganik), serta derajat keasaman (pH) dan turbiditas pada cairan dari hasil kondensasi asapnya, dengan menggunakan insinerator dari Bandung Techno Park (BTP), yang berlokasi di Universitas Telkom, Bandung. Alat ukur diletakkan pada jarak 30 cm dari cerobong dengan bantuan blower untuk mengarahkan sebagian besar asapnya menuju ruang pengukuran. Teknik tersebut lebih optimal apabila dibandingkan dengan penempatan alat secara langsung pada keluaran cerobongnya yang menyebabkan terhalangnya deteksi konsentrasi massa partikulat pada sensor PM2.5 akibat asap tersebut. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi puncak CO2 pada pembakaran sampah campuran mencapai ~5000 ppm. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan sampah anorganik (~3100 ppm) dan organik (~1200 ppm). Tingginya konsentrasi CO2 sebagian besar disebabkan oleh pembakaran sampah plastik yang mengalami proses gasifikasi yang lebih besar daripada sampah daun. Hal tersebut dapat dilihat pada tingkat kekeruhan larutan hasil kondensasi asap pembakaran anorganik yang lebih jernih (~400 NTU) dibandingkan dengan organik (~2000 NTU). pH larutan anorganik adalah 2, lebih rendah daripada organik (pH = 5). Derajat keasaman pada anorganik mengandung konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan organik yang cenderung netral karena masing-masing kandungan anion/kationnya memiliki konsentrasi yang tinggi. Dengan demikian, metode dan teknik yang baik pada insinerator sangat penting untuk dipahami dan dirancang, agar penggunaannya lebih efektif untuk mereduksi paparan udara tercemar dari pembakaran sampah langsung yang masih banyak digunakan di Indonesia. Kata kunci: CO2, insinerator, kualitas udara, pembakaran sampah, PM2.5 Abstract One of the emission sources of polluted air from anthropogenic is waste combustion which can produce gas (i.e. carbon dioxide / CO2) and/or particulate (PM2.5) under low/high temperatures conditions. Therefore, a waste management system using an incinerator is one of a method to burn waste with an ability that it can filter those emissions. In this research, we have been measuring CO2 and PM2.5 concentrations produced in waste burning of organic (leaf), inorganic (plastic bottle), and mixture (1:1 composition between organic and inorganic waste), and analyzing its physical properties of the condensed liquid (pH and turbidity), using incinerator of Bandung Techno Park (BTP), which is located at Telkom University, Bandung. The measuring device was placed around 30 cm from a chimney with an added blower to flow the most of smoke comes into the measurement chamber. This technique is more reliable when comparing to direct measuring from the outlet that it caused PM2.5 sensors can overestimate the mass concentration of particulate due to the optical detector is blocked by smoke. Results showed that CO2 concentrations were higher came from mixed waste (~5000 ppm) compared to smoke from inorganic (~3100 ppm) and organic (~1200 ppm). Those concentrations mainly caused by the gasification process on plastic bottles than the leaf. Moreover, the turbidity level of inorganic waste is more clear (~400 NTU) than organic waste (up to 2000 NTU). The degree of acidity of a condensed inorganic liquid is 2, which lower than organic liquid (pH = 5). This is due to level acidity in inorganic has more acid concentration compared to the neutralization of higher concentrations of anion and cation in organic waste combustion. Thus, good techniques on incinerators are very important to be understood/designed, so that their use is more effective in reducing exposure to polluted air from direct combustion which is still widely used in Indonesia. Keywords: air quality, CO2, incinerator, PM2.5, waste burning