Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Strategy of National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) in Improving Service Quality: A Case Study of Sub Directorate of Archive Services Irmalasari, Fitria; Mayesti, Nina
Record and Library Journal Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : D3 Teknisi Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.186 KB) | DOI: 10.20473/rlj.V3-I2.2017.158-171

Abstract

This study discuss about the strategy of National Archives on improving the quality of archival services. The main problems of this study are how the strategy of Sub-Directorate of Archives Services on improving the quality services and what the factor that can influence the quality services. This study aimed to describe the services’ strategy that is undertook by National Archives of The Republic of Indonesia. This research’s method is qualitative-descriptive through a case-study approach. The conclusion of this research shows, are: Develop of human resources through the delegation to enroll some education and training, ISO 9001:2008 certification about Management Quality’s System, integrated static archives services’ innovation, usage of technology, synergy of institutions, service of static archiving usage facilitated, and efficiency of archive services time’s period. The factors that influence the improvement of quality services are human resources, tools and infrastructures, and the availability of the archive. 
Female Librarians Stereotype in the 2000s Indonesian Film Mayesti, Nina; Salam, Aprinus; Noviani, Ratna
Record and Library Journal Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : D3 Teknisi Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.776 KB) | DOI: 10.20473/rlj.V4-I1.2018.15-21

Abstract

This paper discusses about the research that had examined the female librarian stereotype in Indonesian films, particularly release during the 2000s. Using the paradigm of cultural and media studies, this research examined six Indonesian films portraying female librarian. The units of analysis in this study are those film scenes that were either set in a library or that portrayed female librarians. The method used to analyze the data source is the Critical Discourse Analysis. The results of this study showed that the female librarians were stereotyped in Indonesian films, such as age, dress and hair style. Librarians were depicted as an old woman with the old-fashioned dress and outdated hairstyle. The film’s portrayal of the female librarians were representative of the stereotype in general, i.e. passive, stuffy, and orderly. But on the other hand they were depicted as a friendly, smart, helpful person, and sometimes breaking the rules. Library profession was portrayed traditionally as “library-keeper”, not as someone who plays a role in information and knowledge dissemination.
REPRESENTASI PERPUSTAKAAN DALAM SERIAL ANIMASI AVATAR: THE LAST AIRBENDER Fauzi, Mohamad Iksan; Mayesti, Nina
Edulib Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v9i1.16356

Abstract

Film merupakan salah satu media representasi yang dapat menggambarkan sesuatu, termasuk perpustakaan. Mengkaji representasi perpustakaan dalam media seperti film menjadi penting untuk dapat mengetahui konsep perpustakaan yang berada dalam pikiran masyarakat. Artikel ini membahas representasi perpustakaan dalam serial animasi Avatar: The Last Airbender dengan menunjukkan fungsi dan komponen perpustakaan yang digambarkan dalam serial animasi tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotik Roland Barthes yaitu hubungan analisis sintagmatik dan paradigmatik untuk melihat unsur naratif, seperti alur, tokoh, dan latar. Data diperoleh dari kalimat-kalimat dialog dan adegan yang menunjukkan serta menggambarkan perpustakaan. Unit analisis yang digunakan adalah satuan teks atau sekuen. Perpustakaan direpresentasikan sebagai sebuah gedung yang memiliki fungsi untuk menyimpan koleksi dengan nilai informasi yang penting. Komponen perpustakaan yang muncul dalam representasi adalah pengguna, koleksi, sarana dan prasarana. Komponen pustakawan dan dana tidak tampil dalam representasi.Hilangnya komponen pustakawan dalam representasi menggambarkan bahwa peran pustakawan masih dianggap kurang penting dalam masyarakat. Representasi yang paling menonjol adalah perpustakaan yang digambarkan sebagai gudang ilmu pengetahuan. Representasi juga menunjukkan bahwa informasi merupakan aset yang sangat penting untuk dilindungi.
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Serial Animasi "Daitoshokan No Hitsujikai" (A Good Librarian Like A Good Shepherd) Muhammad Indraji; Nina Mayesti
Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan
Publisher : Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jipk.v19i2.123

Abstract

Penelitian ini membahas pemanfaatan perpustakaan sekolah dan pemanfaatan klub perpustakaan (books club) yang direpresentasikan dalam serial animasi “Daitoshokan no Hitsujikai (A Good Librarian Like A Good Shepherd)”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing. Hasil penelitian menunjukan bahwa serial animasi ini merepresentasikan fungsi dan pemanfaatan perpustakaan sekolah, khususnya dalam kegiatan klub perpustakaan sebagai bagian dari perpustakaan sekolah. Fungsi dan pemanfaatan perpustakaan sekolah direpresentasikan melalui perangkat-perangkat analisis framing. Perangkat analisis framing lebih berfokus kepada analisis metafora yang terkandung dalam serial animasi ini. Analisis metafora dalam penelitian ini didukung oleh analisis cerita, analisis tradisi, analisis slogan, analisis artefak atau fakta, analisis unsur yang kontras dalam serial animasi ini, analisis prasangka penonton setelah menonton serial animasi ini, dan analisis fungsi dan pemanfaatan perpustakaan yang digambarkan dalam serial animasi.  Analisis-analisis tersebut dibantu dengan analisis elemen ide yang terdapat dalam serial animasi. Selain itu, dalam serial animasi ini diperlihatkan ide bahwa perpustakaan sekolah dapat menjadi pusat aktivitas dalam lingkungan sekolah.
Advokasi perpustakaan di era informasi Nina Mayesti
Al Maktabah Vol 3, No 1 (2001)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v3i1.1706

Abstract

Ada dua hambatan utama dalam advokasi perpustakaan di era informasi ini. Yang pertama adalah kebijakan telekomunikasi, dan yang kedua adalah kurangnya perhatian atau kebutuhan untuk itu. Komunikasi elektronik masih dipandang sebagai suatu hal yang menghabiskan uang dan belum dianggap sebagai bagian yang mendasar dalam masyarakat demokrasi.Kata Kunci: Advokasi perpustakaan, era informasi
Deskripsi Metadata dalam Manajemen Data Penelitian: Studi Kasus pada Sistem Repositori Ilmiah Nasional Seno Yudhanto; Nina Mayesti
Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/tik.v5i1.2486

Abstract

Organizing research data is very important for data and information managers through a research data management mechanism (research data management/MDP) in a repository system. In this mechanism, research data must be organized and described as an effort to provide access. One important aspect of organizing is the availability of metadata. This Study was supported by the Institute of Sciences of Indonesia (LIPI) and the SAINTEK Scholarship from the Ministry of Research and Technology/National Research and Innovation Agency of the Republic of Indonesia (KEMENRISTEK/BRIN) in 2020 and it’s purpose is to identify and describe metadata standards and metadata elements used in research data management in the National Scientific Repository (RIN) system. This study uses a qualitative approach with a case study method. Sources of data come from literature / document studies and direct observation. The results of the study show that the RIN system adopts descriptive metadata from three main standards, they are DublinCore, DataCite, and DDI. As a medium for describing research data in general, the metadata sections provided by the RIN system in the dataset folder are quite large and complete. Of the 35 metadata fields available in the dataset folder in this system, the three metadata standards complement each other with an adaptation of the dominant DDI standard with 32 metadata fields. However, the fields that are available can also be found in other standards, such as the title, subject, or keyword fields that are also found in the DublinCore and DataCite standards. Thus, the metadata fields provided in the RIN system is good enough and sufficient for research data management needs.
Pengendalian Hak Akses pada Electronic Document and Records Management System di Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Naila Rahma; Nina Mayesti
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 5, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.914 KB) | DOI: 10.14710/lenpust.v5i1.23578

Abstract

Artikel ini membahas Electronic Document and Records Management System (EDRMS) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. KKP telah mengimplementasikan EDRMS bernama Sistem Kearsipan (SIKap) sejak tahun 2012, untuk menunjang pengelolaan rekod elektronik. Fokus pembahasan artikel ini adalah bagaimana KKP mengendalikan akses terhadap rekod elektronik di SIKap, dalam rangka menjaga keamanan sistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persyaratan EDRMS dari International Council of Archives (ICA) yang dipenuhi oleh SIKap terkait keamanan rekod elektronik dalam sistem, serta bagaimana hal tersebut diimplementasikan. Data didapatkan melalui observasi partisipatif yang dilakukan berdasarkan persyaratan fungsional EDRMS yang ditetapkan ICA terkait dengan pengendalian akses dan keamanan dalam sistem, yaitu persyaratan nomor 91 hingga 107. Data pelengkap didapatkan melalui wawancara yang dilakukan dengan arsiparis. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa SIKap mengaplikasikan kebijakan terkait dengan pengendalian akses dan keamanan pada rekod elektronik dalam sistem, yang dikontrol oleh admin. Dari 17 persyaratan yang ditetapkan, 13 persyaratan dipenuhi oleh SIKap, meskipun perlu dilakukan penyesuaian terlebih dahulu agar dapat memenuhi kebutuhan pengelolaan rekod di KKP. Akses dan keamanan pada rekod elektronik di SIKap dikendalikan oleh admin dengan cara mengaplikasikan lapisan keamanan ke masing-masing rekod elektronik dan pengguna sistem, untuk memastikan pengguna hanya dapat mengakses rekod yang dibuka aksesnya untuk mereka.
Strategi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menerapkan Library 2.0 Moh Safii; Zulfikar Zen; Nina Mayesti
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v3i1.1660

Abstract

This study aimed to analyze the Engagement Rate academic library and to analyze strategies in implementing Library 2.0 as well as to identify barriers in applying Library 2.0. The approach in this research uses a qualitative with a comparative case study method. The Engagement Rate results University of Indonesia Library ranks first, Gadjah Mada University Library in the second and Airlangga University Library on the third. This study University of Indonesia Library and the Airlangga University Library where research was conducted, which resulted in research that both libraries have had strategies in the application of Library 2.0 which is parsed by forming components Library 2.0 is user participation, Web 2.0, perpustkaaan and services, evaluation and cooperation. Another finding is that both libraries have the same strategy, on the other hand there are also different strategies. When one component is weak then the other components further strengthened. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keterlibatan (Engagement Rate) perpustakaan perguruan tinggi dan menganalisis strategi perpustakaan perguruan tinggi dalam menerapkan Library 2.0 serta untuk mengidentifikasi hambatan perpustakaan perguruan tinggi dalam menerapkan Library 2.0. Pendekatan dalam tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus komparatif.Hasil perhitungan tingkat keterlibatan didapatkan Perpustakaan Universitas Indonesia menempati urutan pertama, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada pada urutan kedua serta Perpustakaan Universitas Airlangga pada urutan ketiga. Penelitian ini memilih Perpustakaan UI dan Perpustakaan Unair menjadi lokasi penelitian, dimana menghasilkan penelitian bahwa kedua perpustakaan telah memiliki strategi dalam penerapan Library 2.0 yang diurai menurut komponen pembentuk Library 2.0 yaitu partisipasi pengguna, web 2.0, perpustkaaan dan layanan, evaluasi dan kerjasama. Temuan yang lain kedua perpustakaan memiliki strategi yang sama, di sisi lain ada juga strategi yang berbeda. Ketika salah satu komponen lemah maka komponen lain lebih diperkuat.
Kepatuhan Functional Requrements Hak Akses pada Electronic Records Management System Arteri. Achmad Fachmi; Nina Mayesti
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v6i1.9264

Abstract

This Research discusses the compliance of the Electronic Records Management System (ERMS) on the Principles and Functional Requirements for Records in Electronic office environments (ICA-REQ) Module Two related to access control functions in one of the main categories is maintain. One of the ERMS management records, namely Arsip Elektronik Terintegrasi (Arteri) is based on open-source. Arteri is the ERMS for managing web-based electronic records to facilitate records management. Therefore, this research aims to determine whether the arteries meet the ERMS standard on the ICA-REQ regarding access control. So, the results of the analysis can be used as input for developers and users to conduct further evaluation and improvement. This research used a qualitative approach with literature study and made observations on Arteri as the object. On analysis it was found that Arteri only fulfilled 12 of the 17 mandatory access control function requirements.
Transformasi Pengelolaan Arsip Statis Pada Lembaga Kearsipan Melalui Penerapan RIC: Menuju Interoperabilitas dan Open Data Kearsipan Tri Yekti Mufidati; Nina Mayesti
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v7i1.11009

Abstract

This research was aimed to examine how the work system of archival institutions in terms of the management of archives must be transformed into digital/electronic systems in the current era of information and communication technology advancements. Archival descriptions have an important role in processing archives at archival institutions. However, archive descriptions are not organized efficiently and effectively in a digital environment. Metadata of archive is often lacking in archive descriptions of digital formats, making it difficult for users to locate and access archives of digital formats. This research uses a qualitative approach with literature studies. Relevant sources are collected, processed, selected, and used to analyze the standard concept of records in contect (RiC) descriptions and digital archive representations in the processing of digital-based archives at archival institutions. The result of this research showed that the application of RiC description standards in digital archive processing provides more accurate and quality archive representations, thereby increasing accessibility and retrieval of digital archive at archival institutions.