Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN RATU AGUNG KOTA BENGKULU Rita Feni; Fithri Mufriantie; Edy Marwan; Yayang Fitriani
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 1 No 2 (2017): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to analyze cost and revenue of vegetable farm in Ratu Agung district Bengkulu city. Location determined purposively with criteria as vegetable production center in Bengkulu city. Bengkulu city has potency for vegetable farm that can be grown in lowland and not needing a large area. Vegetable dominantly planted is water spinach, collards, and spinach. Method used in this study is survey method. Sample determined in this study by proportional random sampling. Data used in this study were primary and secondary. The study result shows that vegetable farm in RatuAgung district Bengkulu city can be developed as consumer needs provider of vegetables in Bengkulu city where R/C score of the three vegetables are >1. BEP score of production volume and price BEP has passed the break even point, only B/C ratio for spinach scored less than one.
PEMANFAATAN SERASAH KEDELAI SEBAGAI BAHAN KOMPOS Rudi Hartawan; Yulistiati Nengsih; Edy Marwan
Jurnal Vokasi Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.94 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v1i2.681

Abstract

Hasil sampingan dalam produksi benih kedelai adalah serasah. Pembuatan kompos dari serasah diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Percobaan bertujuan untuk mendapatkan kompos dengan kualitas terbaik pada berbagai lama pengomposan dan dosis starter. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari Januari sampai dengan Maret 2017. Kegiatan lapangan dilaksanakan di Kebun Penelitian Balai Benih Induk Sebapo di Jambi. Bahan yang digunakan adalah serasah batang dan polong dari kegiatan produksi benih. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah starter dan pupuk kandang (kotoran ayam) yang siap pakai. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah split plot dengan tiga ulangan. Rancangan perlakuan adalah lama pengomposan dan dosis starter. Petak utama adalah dosis starter (E, ml 10 kg Serasah-1) yaitu P1 = 150, P2 = 300, dan P3 = 450. Anak petak adalah lama pengomposan (H, hari) yaitu H1 = 30, H2 = 60 dan H3 = 90. Pengomposan dilakukan dengan metode wind row sistem yang dilakukan sebagai berikut: Serasah disusun dan pada bagian atas disusun kotoran ayam. Lapisan ini dibuat berulang. Tinggi tumpukan 0,75 m dan lebar tumpukan 2 m. Tumpakan bahan ditutup dengan plastik. Pengadukan dilakukan secara berkala setiap 15 hari. Lama pengomposan disesuaikan dengan perlakuan. Peubah yang diamati adalah pH, rasio C/N, kandungan nitrogen, posfor, kalium dan kadar air. Hasil percobaan menunjukkan bahwa serasah dari produksi kedelai dapat dijadikan kompos dengan kualitas yang memenuhi Standar SNI pupuk organik No. 19-7030-2004. Kualitas terbaik didapat dari perlakuan 450 mL EM4 per 10 kg serasah dengan lama pengomposan 60 hari.Kata kunci : nir sampah, kompos, serasah kedelai
PRODUKSI DAN KUALITAS LATEKS KARET (Hevea brasilliensis Muell. Arg) KLON PB 260 PADA PENYADAPAN KE ATAS DAN KE BAWAH Rudi Hartawan; Nasamsir Nasamsir; Marjohan Marjohan; Edy Marwan
Jurnal Media Pertanian Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1708.838 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v5i1.90

Abstract

This study aims to determine the effect of rubber tapping type on the results and quality of PB 260 clone latex. The design of this study uses complete random desingn, consisting of 2 treatments, namely T1 treatment (down ward tapping type) and T2 treatment (Type up ward tapping). Each treatment was repeated 3 times so that the number of experimental plots was 6 plots. Where the treatment is placed randomly in plots and blocks as replications. For each plot of the experiment consists of 10 plants, so that the total number of plants is 60 plants. The results of research show that the lower tapping type gives more results but the quality of latex is not different from the type of tapping up.
PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT (Elais guineensis Jacq.) ASAL PEREMAJAAN TUMBANG TOTAL DAN SISIPAN Rudi Hartawan; Edy Marwan; Ali Suharjo
Jurnal Media Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.754 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v3i2.67

Abstract

Produktivitas tanaman kelapa sawit terus menurun setelah mencapai usia 25 tahun. Peremajaan merupakan solusi untuk mengembalikan produktivitas tanaman. Beberapa metode peremajaan digunakan oleh petani swadaya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan modal yang tersedia. Metode peremajaan yang umum dilakukan adalah tumbang total dan sisipan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan kelapa sawit asal peremajaan tumbang total dan sisipan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan peremajaan tumbang total dan lahan peremajaan sisipan yang berada di Desa Panca Mulya kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman kelapa sawit varietas Tenera berumur dua tahun yang di tanaman pada lahan peremajaan tumbang total dan sisipan dengan metode pengambilan sampel systematic sampling dan peubah yang diamati adalah fisik tanaman, pH tanah, intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik peremajaan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman, dan tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik pada lahan peremajaan tumbang total. Pertumbuhan yang lebih baik pada tanaman kelapa sawit diindikasi dengan semakin besar diameter batang maka lebih baik, semakin rendah tinggi tanaman maka lebih baik, semakin banyak jumlah pelepah maka lebih baik, semakin terang warna daun maka lebih baik, dan semakin tipis ketebalan daun maka lebih baik. Tindakan agronomi yang biasa dilakukan adalah pengendalian gulma dan pemupukan. Tindakan lain seperti pengendalian hama dan penyakit, kastrasi, dan pembuangan bunga dompet jarang dilakukan.
MODEL DISTRIBUSI BENIH KEDELAI LABEL BIRU DENGAN SISTEM JABALSIM DAN JABALSIM TERKENDALI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Rudi Hartawan; Edy Marwan
Jurnal Media Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.335 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v2i2.42

Abstract

In line with the national program to improve soybean production, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) assessed as having the potential of natural resources for development of soybean. Generally soybean seed supply in Tanjabtim done in non-formal through the network system (Jabalsim). The study aimed to determine the soybean seed supply system that runs all along, inventory weaknesses and strengths in the provision of seeds and strategize so Jabalsim Controlled models more commonly used by farmers. The research has been carried out in January-May 2015. The primary data obtained from interviews with 20 groups of growers and users. Hiking circulation of seeds is observed in the Simpang and Margo Mulyo village in District of Rantau Rasau. Both villages are located in Tanjabtim. The location is outside Tanjabtim is the city of Jambi, Muaro Jambi Regency, Bungo Regency and Tebo Regency. Interview data were tabulated and made Jabalsim system model and Controlled Jabalsim. Data from interviews were also used as a way to make a SWOT analysis to encourage the migration of Jabalsim to Controlled Jabalsim. Strategies that can be used to enable the migration of Jabalsim to Controlled Jabalsim is to involve BPSB start of the process permit application until the issuance of seeds certificates.Keywords: Seeds production, soybeans, and tidal swampSejalan dengan program peningkatan produksi kedelai nasional, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dinilai mempunyai potensi sumberdaya alam untuk pengembangan kedelai. Umumnya penyediaan benih kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dilakukan secara non-formal melalui sistem jaringan benih antar lapang antar musim (Jabalsim). Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sistem penyediaan benih kedelai yang berjalan selama ini, menginventarisasi kelemahan dan kekuatan dalam penyediaan benih dan  menyusun strategi agar model Jabalsim Terkendali lebih umum digunakan petani dalam penyediaan benih bermutu telah dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2015. Data primer didapat dari wawancara dengan 20 kelompok penangkar dan pengguna. Jalur peredaran benih yang diamati adalah Desa Simpang di Kecamatan Berbak, Desa Margo Mulyo di Kecamatan Rantau Rasau. Kedua desa tersebut berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Lokasi yang berada di luar Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Data hasil wawancara ditabulasi dan dibuatkan model sistem Jabalsim dan Jabalsim Terkendali. Data hasil wawancara juga digunakan sebagai jalan untuk membuat analisis SWOT untuk mendorong migrasi dari sistem Jabalsim ke Jabalsim Terkendali. Strategi yang dapat digunakan agar terjadi migrasi dari sistem Jabalsim ke Jabalsim Terkendali adalah dengan melibatkan BPSB mulai dari proses pengajuan izin pertanaman sampai pengeluaran sertifikat benih.Kata kunci:  Produksi benih, kedelai, rawa gambut dan pasang surut
ANALISIS USAHATANI CABAI RAWIT DI KECAMATAN SUNGAI RUMBAI KABUPATEN MUKOMUKO Prasetio Budi; Novitri Kurniati; Edy Marwan
Jurnal AGRIBIS Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.101 KB) | DOI: 10.36085/agribis.v13i2, Juli.871

Abstract

This research was done in Sungai Rumbai District, Mukomuko regency, and was conducted in March to April 2019. The study aims to determine the income of cayyene pepper farming, efficieny, feasibilitu study, and production BEP as well as sales BEP in the farmimg in Sungai Rumbai District, Mukomuko Regency. The location of this study was intentionally determined in Sungai Rumbai District, Mukomuko Regency on the consideration that Sungai Rumbai subdistrict is a center of cayyene pepper plantation in Mukomuko regency. Respondents that were involved in this study were 34 cayyene pepper farmers in Sungai Rumbai district of Mukomuko Regency. The data taken were both primary and secondary data. The primary data was directly taken from the farmers by means of interviews, and thr secondary data was taken from related institutians. The results of the analysis of study show that the average income of cayyene pepper farmer was Rp. 13.772.382,36 per planting season. Then the efficiency of R/C Ratio was 2,64 and the feasibility of B/C Ratio was 1,64. The BEP production was 334,65 kg, and sales BEP was Rp. 8.366.352,94 per one production period ( 6 Months). Key Word : income, efficieny, feasibility study, and production BEP as well as sales BEP.
Analisis Keputusan Konsumen Untuk Pembelian Kopi di Metime Coffe And Eatery Kota Bengkulu Rita Feni; sunita mardianti; Elni Mutmainnah; Edi Efrita; Maheran Mulyadi; Edy Marwan
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v7i2.133

Abstract

The development of Coffee beverage in coffee stall create coffee drinking as a lifestyle and as a way to show prestige. This lifestyle create business opportunity for coffee shop owner to give best service to costumer. One method to see customer respond is by doing market analysis with attribute approach. This study aimed to know the customer characteristic, customer satisfactory index and coffee attribute that important for the customer of Metime Coffe and Eatery Bengkulu. The sample used 152 respondent collected using accidental sampling. Data analysis used was descriptive analysis, customer satisfaction index (CSI) and Importance and Performance analysis (IPA). The study comcluded that customer was mostly women aged from 17-46 years, with income < Rp 500.000,-. Customer satisfaction Index score is 88,85% which means that customer was very satisfy with coffee shop services. IPA score showed that coffee shop sit in quadrant 1 which means improvement in performance was needed such as, WiFi, price that suited the product size, location, safe and large parking spot, handwashing facility, and a good coffee with strong smell.
Respon Pertumbuhan Bibit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii Blume) terhadap Pemberian Abu Sekam Padi pada Media Tanam di Polibag Dandi Priska; Yulistiati Nengsih; Rudi Hartawan; Edy Marwan
Jurnal Media Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v7i2.155

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pembibitan kayu manis adalah mutu bibit yang masih rendah karena keberhasilan budidaya kayu manis diawali dengan penggunaan bibit yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon pertumbuhan bibit kayu manis terhadap pemberian abu sekam padi pada media tanam di polybag. Penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Pegeh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, selama 3 bulan mulai bulan April sampai Juli 2022. Analisis abu sekam padi dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi. Analisis unsur hara abu sekam padi dilakukan di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi dan pengukuran bobot basah akar, bobot kering tajuk dan bobot kering akar akan dilakukan Laboratorium di Universitas Batanghari Jambi. Penelitian ini dilakukan secara ekperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan satu faktor pemberian abu sekam padi sebagai berikut : k0 : 3 kg tanah ultisol per polibag (kontrol), k1 : abu sekam padi 40g + 2960g tanah ultisol, k2 : abu sekam padi 70g + 2930 g tanah ultisol, k3 : abu sekam padi 100 g + 2900 g tanah ultisol. Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 12 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari8 polibagsehingga total keseluruhan adalah 96 polybag. Pada setiap satuan percobaan ditentukan secara acak 4 tanaman sebagai sampel. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: Tinggi Bibit (cm), Diameter Batang (mm), Berat Kering Tajuk (g), Berat Kering Akar (g), Nisbah TajukAkar, Indeks Kualitas, Data Lingkungan (Suhu Udara, Kelembaban Udara dan pH media). Data hasil penelitian dianalisis statistika menggunakan analisis ragam. Bila pada analisis ragam menyatakan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut DNMRT taraf α 5%. Berdasarkan penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pemberian abu sekam padi + tanah ultisol memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat kering tajuk, berat kering akar, indeks kualitas dan berpengaruh tidak nyata terhadap nisbah tajuk akar. Pemberian abu sekam padi 100 g + 2900 g tanah ultisol meningkatkan tinggi tanaman sebesar 33,61%, diameter batang 44,02%, berat kering tajuk 159,58%, berat kering akar 146,29% dan indeks kualitas 176,47% bila dibanding dengan k0. Secara umum perlakuan k3 abu sekam padi 100 g + tanah ultisol 2900 g. memberikan pertumbuhan kayu manis yang terbaik.