Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Antidiabetic Potential Screening of Ulin Fruit Extract (Eusideroxylon zwageri) Against Streptozotocin-Induced Diabetic Rats Muhammad Rizani Faisal; Nada Widiasmira Amanda Oktia; Diana Aulia Mursidah; Dede Mahdiyah; Bayu Hari Mukti
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 3, No. 1 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.36621

Abstract

Empirical evidence of complementary medicine from one community in Kalimantan often uses Ulin fruit (Eusideroxylon zwageri) for medical therapy or as herbal drinks by people with diabetes mellitus. This research aims to identify the antidiabetic compound of Ulin fruit extract against Streptozotocin (STZ) induced diabetic rats. Extraction was performed by maceration method using 96% ethanol, phytochemical test of extracts, extract toxicity test on mice (50 mg/BW to 200 mg/BW), test antidiabetic extract in diabetic rats induced by STZ as much as 70 mg/kgBW with each extract dose of 150, 300, and 600 mg given for 14 days, positive control is Glibenclamide 0.25 mg/kg/day, and the negative control is CMC 1%. Phytochemical test results showed that the extract of Ulin contains alkaloids, tannins, flavonoids, phenolics, terpenoids, and steroids. Ulin fruit extract was not toxic to rats at 50, 150, and 200 mg for three days. Based on the Mann-Whitney test, there was an effect of giving the extract on changes in the average body weight and body temperature of rats during three days of administration (p = 0.000). The results showed novelty that the extract of Ulin fruit affected reducing blood glucose levels in diabetic rats during 14 days of administration (p=0.000).Keywords: Antidiabetic, Eusideroxylon zwageri, flavonoids, streprozotocin, diabetic rats
PEMANFAATAN KEKAYAAN HAYATI LOKAL: TEH FERMENTASI DARI KELAKAI (Stenochlaena palustris) SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN Dede Mahdiyah; Anggrita Sari; Adriana Palimbo; Putri Vidia Sari; Rina Al Kahfi; Fauzi Nurdin
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 7, No 1 (2021): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.3 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v7i1.5440

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat beranekargam, salah satunya adalah keanekaragaman hayati. Salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi adalah di Kalimantan Selatan. Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan adalah tumbuhan obat yang berasal dari berbagai daerah, salah satunya adalah tumbuhan kelakai (Stenochlaena palustris). Kelakai merupakan tanaman khas lahan basah (rawa) di Kalimantan Selatan dan ditemukan zat bioaktif utama yaitu quercetin flavonoid yang memiliki efek antiinflamasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk dan menghasilkan mahasiswa wirausaha baru mandiri dengan program Ipteks bagi Kewirausahaan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini meliputi; proses rekrutmen tenant, sosialisasi program, pelatihan kewirausahaan, magang, pendampingan, wirausaha baru mandiri. Diperoleh mahasiswa yang siap untuk menjadi wirausaha baru mandiri yang akan menjalankan wirausaha bidang minuman yaitu teh fermentasi dari tanaman kelakai. Setelah menjalankan kegiatan pelatihan dan magang, mahasiswa siap menjadi tenant baru dengan program yaitu memproduksi teh fermentasi dari kelakai untuk dipasarkan ke lingkungan kampus dan juga ke masyarakat luas melalui media sosial dan aplikasi berbasis web dan android (ibksarimulia). Program ini membentuk mahasiswa memiliki jiwa wirausaha dan mampu menjalankan usaha dengan baik di bidang minuman teh fermentasi dari kelakai.
EDUKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TEPAT DALAM MENANGANI INFEKSI PADA MASYARAKAT DESA SUNGAI LULUT Dede Mahdiyah; Bayu Hari Mukti; Tintin Rostini; Ahmad Rushadi; Kharlinia Eprianti
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 7, No 2 (2021): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.606 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v7i2.6197

Abstract

Pengunaan obat antibiotik yang tidak tepat masih menjadi masalah utama salah satu penyebab terjadinya kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik. Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan obat antibiotik yang tepat dan masih banyaknya menggunakan obat tersebut tanpa harus ada resep dokter menjadi masalah utama yang harus diselesaikan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pengetahuan tentang penggunaan antibiotik yang tepat dalam menangani penyakit infeksi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa di Desa Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tahapan kegiatan pengabdian ini yaitu; memberikan materi kepada masyarakat, diskusi, dan mengevaluasi program. Masyarakat di Desa Sungai Lulut sangat antusias dan responsip dalam kegiatan ini dan juga mulai mengetahui pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat.
PENGARUH EKSTRAK DAUN ZODIA (Evodia suaveolens) SEBAGAI LARVASIDA NABATI TERHADAP KEMATIAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti Bayu Hari Mukti; Budi Prayitno; Rizky Ramadhani; Dede Mahdiyah
Bioscientiae Vol 19, No 2 (2022): Bioscientiae Volume 19 No 2
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/b.v19i2.6248

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor salah satu penyakit paling mematikan yaitu Dengue Haemorraghic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD). Zodia merupakan tanaman perdu asli Indonesia dari suku jeruk- jerukan (Rutaceae) yang mengandung zat aktif linalool serta alpha-pinene sebagai pengusir (repellent) nyamuk dan zat limonene, evodiamin serta rytaecarpin/rutacharpine yang berpotensi sebagai racun larvasida untuk memutuskan rantai hidup nyamuk vektor penyakit. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas larvasida nabati dari ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens) terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan 6 perlakuan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% ekstrak daun zodia dengan 4 kali pengulangan dan sampel 240 jentik Aedes aegypti instar III atau IV. Tes bioassay digunakan untuk menguji banyaknya larva nyamuk Aedes  aegypti  yang mati karena perlakuan konsentrasi yang diberikan selama 24 jam. Data dianalisis dengan Uji hipotesis Kruskal-Wallis (p-value < 0,05) dan Uji perbandingan Mann-Whitney. Hasil pengujian bioassay dengan koreksi rumus Abbot terhadap 7,5% kematian kontrol adalah 98,92% atau bahwa persentase efektivitas ekstrak daun zodia terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti sangat efektif sebagai alternatif larvasida nabati. Uji Kruskal-Wallis menyatakan hasil p-value sebesar 0,009 < 0,05, berarti terdapat pengaruh ekstrak daun zodia terhadap jumlah kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Hasil Uji Mann- Whitney dengan perbandingan perlakuan konsentrasi 2% dan 4% memperoleh p- value 0,500 > 0,05, berarti bahwa kematian jentik nyamuk di konsentrasi 2% sama dengan kematian di konsentrasi 4%. 2% adalah konsentrasi ekstrak yang disarankan digunakan dalam pengendalian jentik nyamuk Aedes aegypti.
Karakterisasi Nanokapsul Ekstrak Daun Serunai (Chromolaena odorata L.) dengan Variasi Kitosan-Alginat Menggunakan Metode Emulsi-Difusi: Characterization of Nanocapsules of Serunai Leaf Extract (Chromolaena odorata L.) with Chitosan-Alginate Variations Using the Emulsion-Diffusion Method Roosma Hatmayana; Noval Noval; Dede Mahdiyah; Rizki Adhie Ramadhani; Nurul Auliyani
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 8 No. 3 (2022): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v8i3.4512

Abstract

Serunai (Chromolaena odorata L.) is a plant that has been widely used in medicine, one of which is as an antidiabetic. But treatment using plant extracts has drawbacks to the solubility of the active substance and its bioavailability in the body. Nanocapsules are one of the systems in particle technology that can solve this problem by utilizing a polymer that will encapsulate the active substance and release it slowly at the intended target. To achieve this, the manufacture of nanocapsules must meet several characteristic requirements such as particle size, potential zeta, absorption efficiency, and emulsion stability. This study was conducted to identify the nanocapsules characteristics of Serunai leaf extract (Chromolaena odorata L.) with chitosan-alginate variations and identify the influence of chitosan-alginate variations on the characteristics of nanocapsules. This study is a laboratory experimental study with a one-group posttest-only design. The manufacture of Serunai leaf extract nanocapsules using the emulsion-diffusion method, which is then characterized including particle size determination, potential zeta determination, absorption efficiency test (%EE), and emulsion stability test. The results obtained from the determination of the particle size of Formula I 196.4 nm, Formula II 264.2 nm, and Formula III 207.4 nm, potential zeta Formula I -36.1 mV, Formula II -40.1 mV, and Formula III -36.5 mV, the formula I %EE values 99.7%, Formula II 99.8%, and Formula III 99.7%, as well as all formulas indicating the emulsion type m/a. Three formulas have met the requirements of nanocapsules characteristics. The formula is best obtained in Formula II with a chitosan concentration of 0.3% and alginate of 0.6%, so chitosan-alginate variations influence the characteristic results.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Blush on Stick Ekstrak Umbi Bit (Beta Vulgaris L) Sebagai Antioksidan Muhammad Fahmi Ramadani; Siti Malahayati; Dede Mahdiyah
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i1.10842

Abstract

AbstrakUmbi bit (Beta vulgaris L) ialah tumbuhan yang dapat digunakan sebagai perona natural sebab memiliki betalanin sebagai melamin warna merah yang juga dapat bertugas sebagai antioksidan. Antioksidan bermanfaat mencegah kulit akibat negatif aspek luar serta menaikkan pembuatan kolagen kulit yang akan melindungi kekenyalan, fleksibilitas, dan kehalusan kulit (anti-aging). Blush on yang berupa stick serupa dengan lipstik, creamy, alhasil sesuai untuk seluruh tipe kulit. Tujuan riset ini menganalisis formulasi serta evaluasi sediaan blush on stick ekstrak umbi bit (Beta vulgaris L) yang maksimal. Metode riset yang dicoba merupakan quasy experimental design dengan konsep riset one group posttest- only design. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2021–Mei 2022. Lokasi riset terletak di Laboratorium Teknologi Farmasi Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Blush on stick ekstrak umbi bit diformulasi dengan 3 variasi Fokus dasar lilin carnauba 10%, 20%, serta 30%. Setelah itu dilakukan penilaian meliputi percobaan organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, serta kemampuan lekat. Hasil penilaian dalam percobaan organoleptis seluruh formulasi berwarna coklat serta beraroma mawar, kestabilan FI dan FII lembut serta FIII kaku. Percobaan homogenitas seluruhnya homogen. Percobaan pH seluruhnya memenuhi detail pH 4,5–6,5. Percobaan kemampuan sebar FI memenuhi spesifikasi 3–5 cm ialah 3,3 cm. Percobaan kemampuan lekat seluruh formulasi memenuhi detail 4 detik. Variasi konsentrasi dasar lilin carnauba mempunyai akibat pada penilaian sediaan blush on stick. Bersumber pada evaluasi formula yang maksimal merupakan F1 dengan konsentrasi lilin carnauba sebesar 10%. Simpulan, formulasi yang optimal berdasarkan hasil evaluasi pH, daya sebar, dan daya lekat adalah formulasi I dengan konsentrasi basis 10%.Kata kunci: Blush on stick, ekstrak umbi bit, formulasi, lilin carnaubaFormulation and Evaluation Of Blush on Stick Preparations Beetroot Extract (Beta Vulgaris L) As AntioxidantsAbstractBeetroot (beta vulgaris L) is a plant that can be used as a natural dye because it has betalanine as a red melamine which can also act as an antioxidant. Antioxidants are useful in preventing the skin from negative external effects and increasing the production of skin collagen which will maintain skin elasticity, flexibility and smoothness (anti- aging). The blush in the form of a stick is similar to lipstick, creamy, so it is suitable for all skin types. The purpose of this research is to analyze the formulation and evaluation of the maximum beetroot (beta vulgaris L) extract blush on stick. The research method being tried is quasy experimental design with the research concept of one group posttest-only design. The research period starts from October 2021–May 2022. The research location is located at the Pharmaceutical Technology Laboratory, Sari Mulia University, Banjarmasin. Beetroot extract blush stick is formulated with 3 variations of carnauba wax base focus of 10%, 20% and 30%. After that, an assessment was carried out including organoleptic experiments, homogeneity, pH, spreadability and adhesion ability. The results of the evaluation in the organoleptic experiment of all formulations were brown and rose-scented, the stability of FI and soft FII and stiff FIII. The homogeneity experiment is completely homogeneous. The pH test fully complied with the details of pH 4.5–6.5. The test for the ability to spread FI to meet the specifications of 3–5 cm was 3.3 cm. The adhesiveness test of all formulations fulfilled the 4 second detail. Variations in the base concentration of carnauba wax have an impact on the evaluation of blush stick preparations. Based on the evaluation of the optimal formula is F1 with a carnauba wax concentration of 10%. Conclusion, the optimal formulation based on the evaluation results of pH, spreadability and adhesion is formulation I with a base concentration of 10%.Keywords: Beetroot extract, blush on stick, carnauba wax, formulation
Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Valeton and Zijp) Terhadap Berat Badan Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yunisha Elzhi Adelin; Dyan Fitri Nugraha; Dede Mahdiyah
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.502 KB)

Abstract

Berat badan lahir rendah hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara karena merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. Berat badan lahir rendah pada anak-anak kerap diatasi oleh masyarakat dengan menggunakan sediaan-sediaan herbal seperti temu mangga. Temu mangga diduga mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu Curcuminoid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ektrak etanol rimpang temu mangga (Curcuma mangga Valeton and Zijp) terhadap berat badan tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan true eksperimental design, dengan pendekatan Pre-Posttest control group. Melakukan uji fitokimia, uji penambahan berat badan dengan ekstrak etanol rimpang temu mangga dengan 3 kelompok (dosis 90mg/200gr, 180mg/200gr dan 360mg/200gr), kontrol positif( curcuma plus 5 ml) dan kontrol negatif (Na CMC 0,5%). Analisis data menggunakan Regresi Linier Sederhana. Pada hasil uji skrining fitokimia pada estrak etanol rimpang temu mangga didapatkan senyawa flavonoid, tanin dan saponin. Pada data berat badan rara-rata pada hewan uji dengan kontrol negatif 66.2gr, kelompok positif 52.8gr, ekstrak etanol dosis 1 28gr, dosis 2 8.8gr dan dosis 3 37.8gr berdasarkan analisis data regresi linier diperoleh nilai signifikan 0,757 > 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh ekstrak etanol rimpang temu mangga terhadap berat badan. Pada kontrol positif curcuma plus tidak memiliki pengaruh terhadap berat badan hal ini dikarenakan suplemen makanan digunakan untuk memelihara kesehatan dan memenuhi kebutuhan vitamin selama masa pertumbuhan. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan bahwa pada dosis 1, dosis 2 dosis 3 ektrak etanol rimpang temu mangga tidak memiliki pengaruh terhadap berat badan.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Kayu Laban (Vitex Pubescens Vahl) Terhadap Bakteri Shigella flexneri Daerna Wati; Dede Mahdiyah; Siti Malahayati
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.02 KB)

Abstract

ABSTRAK. Menurut WHO diare merupakan penyebab kematian ke-2 pada balita. Di Indonesia diare dikarenakan, salah satunya bakteri Shigella.flexneri. Secara empiris masyarakat di Tabalong, Kalimantan Selatan menggunakan kulit laban sebagai obat sakit perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit kayu laban serta menentukan nilai konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat dan membunuh bakteri Shigella flexneri. Peneltian ini menggunakan True Eksperimental Design dengan Post Test Only Wiht Control Group Design menggunakan 4 kelompok perlakuan konsentrasi 50,% 75% dan 100%, DMSO 10% sebagai pembanding menggunakan metode difusi sumuran, dilusi dan skrining fitokimia. Pada hasil uji skrining fitokimia terdapat senyawa flavonoid dan saponin. Pada aktivitas antibakteri ekstrak laban terhadap Shigella flexneri menunjukan zona hambat 50% (12,51 mm) kategori kuat, 75% (19,50 mm) kategori kuat dan 100% (23.08 mm) kategori sangat kuat, pengujian Kruskal-Wallis Test didapatkan nilai signifikansi 0,015 . Pada uji dilusi memiliki nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) di 50%, uji statistik Kruskal-Wallis Test didapatkan nilai signifikansi 0,012 dan tidak memiliki nilai konsentrasi bunuh minimum (KBM). Dapat disimpulkan ekstrak kulit kayu laban memiliki diameter zona bening 23,08 mm konsentrasi 100% , dan memiliki KHM pada konsentrasi 50% namun tidak memiliki KBM terhadap Shigella flexneri. Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis Test pada hasil difusi sumuran dan KHM didapatkan nilai signifikansi 0,015 dan 0,012 yang berarti ada perbedaan yang bermakna pada antar semua perlakuan. Kata kunci: Antibakteri, Shigella flexneri, Laban (Vitex pubescens vahl)
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Facial Wash Gel Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) Sebagai Antiokidan Riskia Wulan Ramadeni; Siti Malahayati; Dede Mahdiyah
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit wajah merupakan bagian yang sering terpapar radikal bebas, yang mana dapat menyebabkan kulit wajah menjadi kusam, perubahan warna kulit dan munculnya penuaan dini. Untuk mencegah terpapar radikal bebas diperlukan senyawa antioksidan, salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah daun kersen, sehingga dibuat sediaan dalam bentuk facial wash gel. Penelitian ini menganalisis pengaruh variasi konsentrasi carbopol 940 terhadap evaluasi fisika dan kimia formulasi sediaan facial wash gel ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) yang optimal. Metode penelitian yang dilakukan adalah pre-eksperimental laboratorium one-shot case study. formulasi sediaan facial wash gel menggunakan basis carbopol 940 dengan konsentrasi yaitu 1%, 1,5 %, dan 2%. Kemudian dilakukan evaluasi meliputi pH, viskositas, dan antioksidan. selanjutnya data analisa dengan uji statistik One Way Anova. Hasil penelitian  uji organoleptik formula yang baik adalah formula I (1%) dan II (1.5%), uji homogenitas adalah formula I (1%), II (1,5%), dan III (2%), uji pH adalah formula III (2%), uji daya sebar adalah formula III (2%), uji viskositas adalah formula III (2%) dan uji antioksidan adalah formula III (2%). Formulasi sediaan facial wash gel dari ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) yang optimal didapatkan pada formula III (2%) dengan konsentrasi carbopol 940 sebanyak 2%.
Aktivitas Enzim Protease Dan Enzim Amilase Dari Senyawa Isolat Bakteri Tanah Gambut Sept Enno Putri; Dede Mahdiyah; Noval Noval
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai spesies mikroorganisme terdapat di dalam tanah gambut. Mikroorganisme merupakan sumber enzim yang paling sering dimanfaatkan, enzim yang berasal dari mikroorganisme lebih menguntungkan. Hal ini karena enzim yang berasal dari mikroorganisme tumbuh lebih cepat, dapat tumbuh pada substrat yang murah dan hasil mudah ditingkatkan dengan pertumbuhan serta rekayasa genetika. Meningkatnya permintaan akan enzim yang dimanfaatkan dalam bidang industri farmasi baik dalam pembuatan obat atau suplemen diperlukan produksi dalam jumlah besar. Oleh karenanya, dapat dipenuhi dengan pemilihan mikroorganisme yang unggul sebagai produk enzim yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas enzim protease dan enzim amilase dari senyawa isolat bakteri tanah gambut, Kecamatan gambut Banjarmasin Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang dilakukan yakni, pengambilan sampel tanah gambut, identifikasi morfologi dan mikroskopis menggunakan metode pewarnaan gram, uji aktivitas enzim protease dan uji aktivitas enzim amilase menggunakan metode observasi adanya zona pada media disekitar koloni. Didapatkan hasil 11 isolat tanah gambut dengan karakteristik morfologi bentuk batang dan termasuk gram positif dengan kode ITG (Isolat Tanah Gambut). 11 ITG memiliki aktivitas enzim protease dan enzim amilase yang ditandai dengan adanya zona jernih disekitar koloni yang ditanamkan pada media susu skim 1% + Na yang menandakan adanya (protease) dan pati 1,5% + Na (amilase). Didapatkan kesimpulan 11 isolat dari senyawa bakteri tanah gambut, semua isolat bakteri memiliki aktivitas enzim protease dan aktivitas enzim amilase. Berdasarkan identifikasi morfologi dan mikroskopis yaitu memiliki bentuk batang dengan jenis gram positif.