Prihati, Dyah Restuning
Universitas Widya Husada Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan

PENGARUH TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DERAJAT 1 DI PANTI WREDA OMEGA SEMARANG Pipit Septiari; Dyah Restuning
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.259 KB) | DOI: 10.33655/mak.v1i1.5

Abstract

ABSTRAK Angka penderita hipertensi menduduki peringkat kedua di Indonesia dari hasil survei Departemen Kesehatan sebagai penyakit tidak menular. Hipertensi berjalan perlahan dan tidak dirasakan hingga akhirnya menimbulkan kerusakan pada organ-organ dalam. Salah satu terapi nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan darah adalah slow stroke back massage. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi slow stroke back massage terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi derajat 1 di Panti Wreda Omega Semarang. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan metode studi kasus. Pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling, dengan jumlah sampel 5 orang. Pada karakteristik responden hipertensi jenis kelamin terdapat 1 (20%) pada laki-laki dan sebanyak 4 (80%) pada perempuan, sedangkan usia terbanyak pada usia <80 tahun sebanyak 3 (60%) responden. Selanjutnya sampel diberikan intervensi slow stroke back massage, data dikumpulkan dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa, diobservasi dan dianalisa dengan metode domain analisis. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah mengalami penurunan. Slow stroke back massage menurunkan, dengan nilai maksimal penurunan sistolik dan diastolik sebesar 4,75 mmHg dan 4,5 mmHg. Kesimpulan dari penelitian ini, ada pengaruh terapi slow stroke back massage terhadap perubahan tekanan darah penderita hipertensi ditunjukkan dengan ada penurunan nilai dari responden. Diharapkan bagi perawat agar dapat menggunakan back massage dalam menurunkan tekanan darah. ABSTRACT The number of hypertensive patients ranked second in Indonesia from the survey results of the health department as non-communicable diseases. Hypertention runs slowly and is not felt until eventually cause damage to internal organs. One of the non-pharmacological therapy to lower blood pressure is slow stroke back massage. The purpose of this study is to determine the effect of slow stroke back massage on changes in blood pressure in patients with degree 1 hypertention in the Panti Wreda Omega Semarang. This research design use descriptive design with approach case study method. Sampling using nonprobability sampling technique with purposive sampling approach, with sample 5 people. From the hypertension respondents characteristics, it is 1 (20%) for male and 4 (80%) for females, meanwhile for factors of ages, the most hypertension respondents3 (60%) are upper 80 years old. Then the sample is given slow stroke back massage intervention, data was collected using mercury sphygmomanometer, observed and analyzed by domain analysis method. The results showed blood pressure decreased. Slow stroke back massage decreases, with a maximum value of systolic and diastolic decrease of 4,75 mmHg and 4,5 mmHg. Conclusion from this research, there influence of slow stroke back massage to change of blood pressure of hypertension patient indicated by there is degradation value from responder. It is suggested that the nurses should do back massage to decrease blood pressure.
PENGARUH BRISK WALKING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI KATEGORI I DI PUSKESMAS NGESREP Ayu Diana; Dyah Restuning
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.845 KB) | DOI: 10.33655/mak.v1i2.20

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Pengobatan hipertensi bisa dilakukan secara farmakologi atau dengan menggunakan obat-obatan dan pengobatan nonfarmakologi atau tanpa obat-obatan. Salah satu pengobatan nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan brisk walking exercise. Brisk walking merupakan salah satu bentuk latihan aerobik, latihan ini merupakan bentuk latihan aktivitas sedang pada pasien hipertensi dengan menggunakan teknik jalan cepat selama 20-30 menit dengan rerata kecepatan 4-6 km/jam. Kelebihan dari latihan ini cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas maksimal denyut jantung, membuat peredaran darah menjadi lancar, merangsang kontraksi otot, pemecahan glikogen dan peningkatan oksigen jaringan, latihan ini juga dapat mengurangi pembentukan plak melalui peningkatan penggunaan lemak dan peningkatan penggunaan glukosa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi kategori I di wilayah Puskesmas Ngesrep Semarang. Desain dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling dengan pendekatan Purpose Sampling, dengan jumlah sampel 4 orang yang ditunjuk langsung sesuai dengan tujuan dan kriteria inklusi yang sudah ditentukan. Sampel diberikan intervensi brisk walking exercise satu kali setiap hari selama 6 hari. Pengumpulan data menggunakan tensimeter sygnomanometer, stetoskop, lembar observasi kemudian diobservasi dan dianalisa dengan metode deskriptif. Hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikan intervensi brisk walking exercise menunjukkan tekanan darah mengalami penurunan. Brisk walking exercise menurunkan reratatekanan darah sistolik sebesar 3.73 mmHg dan menurunkan rerata tekanan darah diastolik sebesar 2.86 mmHg. Kesimpulan dari penelitian ini, ada pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah dibuktikan dengan adanya penurunan nilai tekanan darah dari responden.
EXERCISE INTRADIALYSIS TERHADAP PENURUNAN TINGKAT FATIGUE PADA PASIEN HEMODIALISA Dyah Restuning Prihati; Marisha Dwi Pangesti
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.222 KB) | DOI: 10.33655/mak.v2i1.29

Abstract

Chronic kidney failure is that the kidneys are not functioning properly for more than three months. the worst condition of the patient undergoing hemodialysis. Hemodialysis patients experience fatigue conditions namely fatigue, fatigue, lethargy and feelings of energy loss. The purpose of this study was to determine the effect of intradyalysis exercise on fatigue levels in hemodialic patients. Research design with descriptive design and case study method. Sampling uses a nonprobability sampling technique with a purposive sampling approach. The number of 5 respondents who were given intradyalysis exercise. The measuring instrument is the Piper Fatigue Scale (PSF) with 21 items. The results of the study showed that the level of fatigue before physical exercise on average in the category of severe weakness level, with a value of 7.57. While the value of the fatigue level after two physical exercises averaged 3, 87 with a moderate level of weakness. the comparison of fatigue levels before and after the intervention on the first day experienced a decrease in fatigue level of 1.77 while on the second day there was a decrease in fatigue level of 1.71. The conclusion of this study is that intradyalysis exercise can reduce fatigue levels in hemodialysis patients.
UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA IBU POSTPARTUM DENGAN PREEKLAMPSIA Pinky Novitasari; Heny Prasetyorini; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.108 KB) | DOI: 10.33655/mak.v2i1.31

Abstract

All new-born mothers suffer from postpartum fatigue on average, especially in the early period, as a result the mother lacks sleep plus the responsibility that must be given to her baby. The first three days after giving birth are usually difficult for the mother to rest. Attempts to fulfill sleep restriction have created a comfortable atmosphere, reduced environmental distraction and sleep disturbances, limited visitors during client breaks, assessed fatigue, duration and type of labor, examined factors affecting rest, provided information about the need to sleep or rest after returning to home, study the home environment, help at home and other family members. The purpose of this study is to fulfill and maintain sleep rest in postpartum mothers who can provide enough energy to undergo daily activities. The method used by the author is observation, interview, measurement, and documentation. The subjects in this case study were two postpartum patients with normal second-day postpartum criteria, postpartum with preeclampsia, postpartum mothers with healthy infants. The results of the analysis conducted by the authors found problems with sleep patterns. The results of the study show that the nursing problems of sleep pattern disorders have not been resolved because the results of the PSQI questionnaire in the sleep quality of the two respondents were still poor. Recommendations need to continue to provide support and motivation to get enough rest, and encourage to increase the intensity of rest and sleep.
PENERAPAN TERAPI MUROTTAL AYAT KURSI UNTUK MENGATASI KETIDAKEFEKTIFAN KOPING PADA PASIEN CA MAMAE Affia Fanny Hasibuan; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v3i1.52

Abstract

Ca mamae adalah ensitas patologi dimana sel pada duktus dan labulus payudara mengalami pertumbuhan serta perkembangbiakkan secara abnormal. Pasien ca mamae tidak hanya mengalami gangguan kesehatan fisik saja, melainkan gangguan penyesuaian juga dideritanya. Salah satunya yang sering terjadi adalah kehilangan bentuk tubuh yang dapat mengakibatkan stress. Ketidakefektifan koping adalah ketidakmampuan seseorang untuk melakukan penilaian yang valid terhadap stressor. Pasien ca mamae yang mengalami ketidakefektifan koping perlu diatasi, salah satunya dengan pemberian terapi Murottal Ayat Kursi. Murottal Ayat Kursi adalah suatu metode penyembuhan dengan mendengarkan dan merenungan Ayat Kursi yang di dengarkan dalam Murottal Al-Qur’an. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengatasi ketidakefektifan koping pasien ca mamae. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan bentuk rancangan one grup pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah dua responden dengan kriteria beragama islam yang belum pernah dilakukan Murottal Ayat Kursi, pasien dengan kesadaran composmentis, pasien yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan pada tingkat stress yang awalnya stress sedang menjadi normal setelah pemberian terapi Murottal Ayat Kursi selama 5 hari. Rekomendasi perlu konsisten perawat pengawasan dalam melakukan terapi untuk meningkatkan kesehatanpasien.
PENERAPAN SLOW DEEP BREATHING UNTUK MENURUNKAN KELETIHAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK Ria Astarina Pertiwi; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v4i1.77

Abstract

Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Apabila hanya 10% dari ginjal yang berfungsi, pasien dikatakan sudah sampai pada penyakit ginjal end-stage renal disease (ESRD) atau penyakit ginjal tahap akhir. Tanda gejala dari pasien gagal ginjal sangat beragam, salah satunya yaitu keletihan. Keletihan adalah rasa letih yang luar biasa dan terus-menerus serta penurunan kapasitas kerja fisik serta mental pada tingkat yang biasanya. Pasien gagal ginjal yang mengalami keletihan perlu diatasi, salah satunya dengan pemberian terapi Slow Deep Breathing. Slow Deep Breathing adalah relaksasi yang disadari untuk mengatur pernapasan secara dalam dan lambat. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengatasi keletihan pasien gagal ginjal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan bentuk rancangan one group pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 responden dengan kriteria pasien dengan penyakit gagal ginjal yang akan menjalani hemodialisa (prehemodialisa), mengalami keletihan sedang, tidak mempunyai gangguan penglihatan dan pendengaran. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan pada tingkat keletihan yang awalnya mengalami keletihan sedang menjadi keletihan ringan setelah diberikan terapi Slow Deep Breathing selama 3 hari. Rekomendasi perlu konsisten perawat pengawasan dalam melakukan terapi untuk meningkatkan kesehatan pasien.
PENERAPAN BACK MASSAGE TERHADAP FATIGUE (KELELAHAN) PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI Dyah Restuning P
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v5i1.105

Abstract

Kanker payudara ialah penyakit yang tidak terkendali pembelahan selnya dan kemampuan untuk menyerang jaringan biologis baik langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel yang jauh (metastasis). Salah satu penatalaksanaan kanker payudara adalah kemoterapi. Yaitu kemoterapi yang menyebabkan fatigue (kelelahan). Untuk mengurangi fatigue (kelelahan) saat kemoterapi dengan pemberian back massage karena memberikan efek relaksasi secara menyeluruh dan mengurangi kelelahan karena dapat memperbaiki sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan tubuh serta pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna dengan pengeluaran racun dalam tubuh. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian back massage untuk mengurangi kelelahan saat kemoterapi pada pasien kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus dalam bentuk rancangan one grup pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 pasien dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi, dengan skala kelelahan 4-7 (kelelahan sedang), pasien kanker payudara dengan stadium 1-3, pasien yang bersedia menjadi responden. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat kelelahan yang awalnya kelelahan sedang menjadi kelelahan ringan setelah pemberian back massage selama 3 hari sehingga diharapkan keluarga pasien dapat melakukan tindakan back massage untuk mengurangi kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Kata kunci: kanker payudara, kelelahan, back massage
Penerapan Pijat Kaki Untuk Menurunkan Kelebihan Volume Cairan (Foot Edema) Pasien Congestive Heart Failure Fradika Wulan Sari; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v5i2.114

Abstract

Congestive Heart Failur (CHF) merupakan keadaan dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah ke seluruh bagian tubuh, sehingga tidak dapat memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Edema kaki karena peningkatan volume ekstraseluler akibat dari perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik. Foot Massage merupakan manipulasi jaringan ikat dengan tehnik pukulan, gosokan atau meremas untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini untuk menyusun resume asuhan keperawatan pemberian pijat kaki untuk menurunkan kelebihan volume cairan (foot edema) pada pasien CHF (Congestive Heart Failure). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien CHF yang mengalami foot edema. Intervensi yang diberikan adalah terapi pijat kaki dengan one group pretest posttest. Subjek studi kasus yaitu 2 orang pasien CHF. Pengukuran kaki meliputi lingkar Ankle, lingkar instep, lingkar sendi MP joint (metatarsalphalangs-joint) dengan menngunakan medline. Intervensi pemijatan selama 3 hari dengan durasi ± 20 menit. Hasil penelitian pada responden menunjukkan penurunan edema sampai dengan implementasi hari ke 3, pitting edema derajat 2 menghilang dalam 10 detik dan penurunan edema rata-rata 2-3 mm. Simpulan : Pijat kaki dapat menurunkan kelebihan volume cairan (foot edema) pasien CHF.