Prihati, Dyah Restuning
Universitas Widya Husada Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan

COGNITIVE THERAPY DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI KLIEN HIPERTENSI DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Restuning Prihati, DYAH
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.584 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v7i2.9

Abstract

Upaya penyembuhan hipertensi bisa dilakukan dengan pengobatan farmakologis dan pengobatan non farmakologis. Beberapa cara manajemen stres yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah istirahat, berdoa, dipijat, olahraga, mengurangi garam pada makanan dan konsultasi ke tenaga kesehatan. Cognitive Therapy (CT) merupakan tehnik yang memperkuat timbulnya perilaku adaptif dan mencegah timbulnya perilaku non adaptif melalui pemahaman proses internal dan upaya manajemen koping yang sesuai. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre ? post test kontrol group. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien hipertensi di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Jumlah sampel penelitian ini adalah 15 orang kelompok intervensi dan? 15 orang kelompok kontrol, sehingga jumlah total sampel adalah 30 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016 di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), , ini menunjukkan terdapat perbedaan kecerdasan emosi antara sebelum dan sesudah diberikan cognitive therapy. Pada kelompok kontrol diperoleh nilai tidak bermakna (p = 1,000), ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan kecerdasan emosi antara sebelum dan sesudah diberikan cognitive therapy. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p = 0,04) terdapat perbedaan kecerdasan emosi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa cognitive therapy efektif dalam meningkatkan kecerdasan emosi pada klien hipertensi. Simpulannya Cognitive Therapy dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada klien hipertensi.? Kata kunci: Cognitive Therapy, kecerdasan emosi, hipertensi
PENGARUH EDUKASI DIABETES TERHADAP KEPATUHAN PENGATURAN DIET PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2DI KELURAHAN WIROGUNAN DAN BRONTOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA P, Dyah Restuning
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.719 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v3i1.69

Abstract

Edukasi diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk meningkatkan pemahaman klien akan penyakitnya. Kepatuhan diet merupakan masalah besar yang terjadi pada penderita DM tipe 2 saat ini. Prinsip pengaturan pola makan didasarkan pada status gizi pasien diabetes dan melakukan modifikasi diet dengan memperhatikan gaya hidup serta pola kebiasaan makan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi diabetes terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman Kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre ? post test without control group design. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman. Jumlah sampel sebanyak 82 responden (41 kelompok intervensi dan 41 untuk kelompok kontrol). Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes. Pada kelompok kontrol didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p=0,020) terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Simpulannya: edukasi diabetes berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.?Kata Kunci: Kepatuhan Pengaturan Diet, Diabetes Melitus Tipe 2, Edukasi Diabetes
SUPPORTIF EDUCATIVE SYSTEM DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KECAMATAN MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA Prihati, Dyah Restuning; Makiya, S.N Nurul; Rosa, Elsye Maria
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v5i2.101

Abstract

Self care diabetes adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengontrol diabetes yang meliputi tindakan terapi obat dan pencegahan terhadap komplikasi. Pengukuran aktifitas self care diabetes meliputi pengaturan diet (pola makan), latihan fisik, monitor gula darah, dan terapi obat. Tujuan penelitian  mengetahui supportif educative system dapat meningkatkan kemandirian klien diabetes melitus tipe 2 di kecamatan Mergangsan, kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre ? post test control group. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Mergangsan, yaitu kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman. Jumlah sampel sebanyak 82 responden (41 kelompok intervensi dan 41 untuk kelompok kontrol). Metode yang dilakukan dengan ceramah dan pemberian modul tentang  aktifitas self care diabetes. Penelitian ini yang dilakukan selama 1 bulan, intervensi supportif educative system dilakukan 1 kali pada minggu pertama dalam waktu 120 menit pada kelompok intervensi. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), terdapat perbedaan kemandirian antara sebelum dan sesudah diberikan supportif educative system. Pada kelompok kontrol didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak terdapat perbedaan kemandirian antara sebelum dan sesudah diberikan supportif educative system. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p=0,020) terdapat perbedaan kemandirian antara kelompok intervensi dan kelompok control. Simpulannya:  supportif educative system dapat meningkatkan kemandirian pada klien diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci: Kemandirian, Diabetes Melitus Tipe 2, Pendidikan Kesehatan Self Care Diabetes