Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Acute toxicity study of Andrographis paniculata (Burm.f) Ness herbs and Gynura procumbens (Merr) leaves extracts combination Kurnia Rahayu Purnomo Sari; Nofran Putra Pratama; Nadia Husna
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol16.iss1.art5

Abstract

AbstractBackground: Development of medical plants as an alternative treatment needs support in terms of scientific evidence to increase public confidence to ensure the safety of its use. Recent research on Andrographis paniculata (Burm. f) Ness and Gynura procumbens (Lour.) Merr showed that the combination of these extracts has a potential to be developed into antihyperglycemic agent and there’s no any potential toxicity for each extract.Objective: The aim of this study was to evaluate the acute toxicity level of these two extracts combination. From this research, it is expected that information can be obtained regarding the safety of extracts to support the further development of the extract combination.  Method: The method that used in this research is based on OECD 423. Observation was intensively done to animal behavior 4 h after acute exposure and continued up to 14 days after acute exposure to evaluate whether there were animal died. After the 15 days, all the animals were sacrificed and the vital organ was isolated for histological study.Results: The results showed that the exposure of these combination didn’t caused any to toxicity symptoms and there’s no animals died. Histological study on hepar showed that there’s no mayor damage in the hepar even after exposure of 2000 mg/kgBW dose.Conclusion: The combination of ethanol extract of A. paniculata herbs and G. procumbens leaves was categorized as unclassified (>2000 mg/kgBW) in term of toxicity levels based on Globally Harmonized Classification System.Keywords: Andrographis paniculata (Burm.f) Ness, Gynura procumbens (Lour.) Merr, acute toxicityIntisariLatar belakang: Pengembangan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan perlu dukungan dari segi scientific evidence untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menjamin keamanan penggunaannya. Penelitian terbaru tentang sambiloto dan sambung nyawa menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi agen antihiperglikemia dan dibutuhkan pemastian keamanannya.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi potensi ketoksikan secara akut kombinasi ekstrak larut etanol herba sambiloto dan daun sambung nyawa.Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada panduan OECD 423. Pengamatan yang dilakukan termasuk pada tingkah laku hewan uji tikus betina galur Wistar berjumlah 15 ekor, secara intensif terhadap gejala toksisitas selama 4 jam awal setelah paparan sediaan uji kemudian dilanjutkan hingga 14 hari pasca paparan untuk melihat ada/tidaknya hewan uji yang mati. Pada hari ke-15, seluruh hewan uji dikorbankan dan dibedah untuk diisolasi, ditimbang organ vitalnya dan dilakukan pengamatan histologi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak tersebut tidak menyebabkan gejala toksik terhadap hewan uji dan tidak ada satupun hewan uji yang mati. Hasil histopatologi organ hepar menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak ini tidak menunjukkan efek berbahaya pada organ hepar hewan uji yang telah diberi paparan akut dengan dosis 2000 mg/kgBB. Kesimpulan: Ketoksikan kombinasi ekstrak larut etanol herba sambiloto dan daun sambung nyawa masuk dalam kategori unclassified (>2000mg/kgBB) menurut Globally Harmonized Classification System.Kata kunci : Andrographis paniculata (Burm.f) Ness, Gynura procumbens (Lour.) Merr, toksisitas akut 
Meningkatkan Pengetahuan Swamedikasi Pada Era Pandemi Covid-19 di SMA N 1 Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta Nadia Husna; Yuni Andriani
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.677

Abstract

Pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 hingga saat ini di Indonesia menyebabkan banyak permasalahan yang terjadi, salah satunya adalah pemerintah yang memberlakukan Pembatasan Pusat Kegiatan Masyarat (PPKM) di berbagai daerah khususnya Yogyakarta. Hal tersebut membuat kecemasan masyarakat semakin meningkat dan terpaksa melakukan pengobatan sendiri dari rumah. Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berkompeten melakukan kegiatan swamedikasi. Kegiatan swamedikasi merupakan suatu tindakan pemilihan obat (tanpa resep dokter) untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Swamedikasi dalam prakteknya memerlukan informasi yang benar agar dapat dicapai mutu pengobatan sendiri yang baik, sehingga perlu dilakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka dalam melakukan swamedikasi di lingkungan keluarga selama masa pandemi. Kegiatan terdiri dari empat tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Tahapan persiapan terdiri dari observasi lapangan, pengumpulan bahan, penyusunan proposal, dan persiapan materi. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu pre test, ceramah, diskusi. Tahapan evaluasi meliputi pos test, pengisian kuisioner, dan penyusunan laporan. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi SMA N 1 Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Hasil tes pengetahuan peserta tentang swamedikasi sebelum dan sesudah kegiatan dilaksanakan meningkat dari 69,30% menjadi 78,60%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan swamedikasi secara benar kepada siswa/siswi SMA N 1 Kalibawang.
EVALUASI PENGGUNAAN TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS Nadia Husna; Niken Larasati
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 1 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v8i1.249

Abstract

Background: End Stage Renal Disease (ESRD) occurs when Glomerular Filtration Rate (GFR) falls below 15 ml/minute/1.73m2. This condition leads to Renal Replacement Therapy (RRT) intervention namely dialysis and kidney transplantation. The intervention inclines morbidity and hospitalization rate which means more physical and financial burden to patients as the consequences. One of the physical side effects that becomes a major cause of increasing cardiovasculer mortality is hypertension. Objective: The purpose of this study was to analyze the rationale of antihypertensive therapy in haemodialysis patients. Methods: A descriptive, purposive, non experimental study gathering medical records of 97 hemodialysis with antihypertensive therapy patients of PKU Muhammadiyah Gamping hospital who were admitted from June until August 2018 was held in this study. Results: Majority of patients were female (63,92%), aged between 41-75 years (83,50%), and diagnosed with chronic kidney disease (CKD) (95,58%), received three combination of antihypertensive drugs (38,14%) using Calcium Channel Blocker namely amlodipin (20,86%). The analysis of antihypertensive therapy including accurate drugs, patients, and dosage were 83,51%, 100%, and 97,72% respectively. Conclusion: The use of antihypertensive drugs in CKD patient in PKU Muhammadiyah Gamping was approprite Keywords: Antihypertension, chronic kidney disease, evaluation, hemodialysis, hospital.
PENGARUH PROLANIS DAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS GAMPING 1 Niken Larasati; Nadia Husna
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 2 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v8i2.293

Abstract

Background: Hypertension is one of the main risk factors for heart problems that require high medical costs. Prolanis is a health service system and proactive approach that is implemented in an integrated manner involving participants, health facilities, and BPJS Health in order to maintain health for participants. Objective: This study aims to determine the effect of implementing the Prolanis and medication adherence to blood pressure control in hypertension patients in Puskesmas Gamping 1. Methods: This research is non-experimental research and is observational analytic. Data collection was carried out retrospectively in June-September 2018. The data obtained were then analyzed by chi-square method. Results: The results obtained in this study were that there was no significant relationship between educational consultation with patient's blood pressure (Asymp. Sig. 0.111), and home visit with patient's blood pressure (Asymp. Sig 0.007). Furthemore there was a significant relationship between gateway reminder with patient's blood pressure (Asymp. Sig 0.002), and medication adherence with patient's blood pressure (Asymp. Sig 0,000). Conclusion: Success in controlling blood pressure in hypertensive patients is the result of cooperation between patients and medical and health care workers. Compliance and good understanding in carrying out therapy can affect blood pressure and gradually prevent complications.
Apoteker Sharing Session: Fakta Dan Hoax Vaksin Covid-19 Nadia Husna; Sugiyono
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.690

Abstract

ABSTRAK Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) sejak Maret 2020. Penanganan yang telah diberikan sejauh ini adalah tindakan kuratif berupa pemberian agen farmakologi dengan pendekatan simptomatik yang terjadi pada pasien. Vaksinasi sebagai bagian dari tindakan preventif telah mulai diberikan sejak Januari 2021 dengan suntikan pertama pada Presiden Republik Indonesia. Banyaknya informasi yang salah mengenai vaksinasi dan kurangnya informasi menghasilkan rendahnya minat dan kontribusi masyarakat terhadap program ini. Rendahnya kontribusi masyarakat dapat menghambat percepatan berakhirnya pandemi ini di Indonesia. Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat luas yang memiliki dan atau dapat mengakses akun media sosial sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap vaksinasi. Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode diskusi interaktif dua arah yang dikemas dalam bentuk podcast secara audio-visual yang disaksikan sebanyak 50 orang selama 2 minggu penayangan. Diskusi dilakukan dan dipandu oleh seorang pembawa acara yang berasal dari mahasiswa prodi keperawatan selama kurang lebih 32 menit. Kegiatan berlangsung dengan baik dan mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat.
Studi Faktor Resiko, Pola Pengobatan, dan Luaran Klinis Pasien Preeklampsia di RSUD Sleman Yogyakarta Nadia Husna; Cornelia Melinda; Rahma Dina Sugita; Risti Anggraeni
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9 (2022): J Sains Farm Klin 9(suplemen), Desember 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.9.sup.196-201.2022

Abstract

Preeklampsia merupakan salah satu klasifikasi  Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) yang dapat menimbulkan efek merugikan bagi ibu dan janin dalam jangka panjang antara lain peningkatan resiko gangguan kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke serta peningkatan morbiditas dan mortalitas. Penggunaan agen antihipertensi ditujukan untuk mencegah komplikasi atau kondisi perburukan yang terjadi serta untuk melihat gambaran antihipertensi yang tepat dan rasional bagi ibu hamil dengan preeklampsia. Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan retrospektif dengan mengambil lokasi pada RSUD Sleman pada bulan Juni-Agustus 2022. Sumber data penelitian merupakan data sekunder yang berasal dari rekam medis pasien preeklampsia periode Januari-Desember 2021 dengan pengambilan data secara purposive sampling. Sejumlah 54 pasien preeklampsia memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini dengan prevalensi terbanyak usia pada rentang 25-35 tahun (18,50%), kehamilan pada trimester 3 (98,10%), multigravida (77,80%), dan derajat preeklampsia berat (85,20%). Monoterapi nifedipine yang merupakan golongan calcium channel blocker dengan pemberian oral menjadi pilihan pengobatan terbanyak (58,75%) dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan tidak ditemukan hubungan antara karakteristik pasien sebagai faktor resiko dengan derajat keparahan preeklampsia (p>0,05) serta tidak ada hubungan antara pola pengobatan dengan luaran klinis berupa ketercapaian target tekanan darah (p>0,05).
Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Prolanis di Puskesmas Gamping 1 Niken Larasati; Nadia Husna
Jurnal Indonesia Sehat Vol. 2 No. 2 (2023): JURINSE, Agustus 2023
Publisher : SAMODRA ILMU: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Based on the Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, it was stated that people suffering from chronic diseases had increased compared to the 2013 Riskesdas data, including hypertension. Patients with hypertension need to be vigilant because this disease often does not cause symptoms and can cause death. This is a challenge for the government to be able to cope with the increasing population of hypertension patients in the community. Adherence and good understanding in carrying out therapy can affect blood pressure and gradually prevent complications. The Chronic Disease Management Program (PROLANIS) is a government program that involves participants, health facilities, and BPJS Kesehatan in an integrated manner as an effort to achieve therapeutic targets and optimal quality of life in an effective and efficient manner. Purpose: This study was conducted to determine the effect of education on medication adherence to PROLANIS patients at Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta. Methods: This research is non experimental research and is analytic observational in nature. Data were collected retrospectively in June-September 2018, then the data were analyzed using the chi-square method. Result: Based on the data obtained, the distribution of adherence to the use of antihypertensive drugs was high adherence of 21.35%, moderate adherence was 48.31%, and low adherence was 28.10%. Conclusion: This study also shows that there is a significant relationship between the provision of education and compliance with PROLANIS patients taking medication at Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta.