Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Penyuluhan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di Desa Dusun Mudo Andriani, Yuni; Marisha S, Tria
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.581 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v1i2.211

Abstract

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) merupakan senyawa kimia yang sengaja dibuat untuk kepentingan medis dan pengobatan. Kecamatan Taman Rajo telah rawan akan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif), oleh karena itu penulis disarankan untuk melakukan penyuluhan mengenai bahaya NAPZA. Metode yang digunakan pada kegiatan penyuluhan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab yang dievaluasi dengan kuesioner. Hasil penyuluhan menunjukan adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang narkoba dari 49,52% menjadi 89,04 % dari 21 orang. Kegiatan ini agar dapat dijadikan untuk orang tua dan remaja agar lebih waspada terhadap narkoba.
Cost-effectiveness of Antipsychotics in Treatment of Schizophrenia Patients admitted to a secondary Hospital Andriani, Yuni; Septiani, Frisca Nindy; Defirson, Defirson
Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research Vol. 2 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.068 KB) | DOI: 10.32734/idjpcr.v2i2.454

Abstract

Abstract. Schizophrenia is a chronic disease that requires relatively high treatment costs [1]. Several studies have found that atypical antipsychotics are more effective compared to typical antipsychotics. As a result, the duration of treatment and the patients’ length of hospital stay will be shorter which ultimately reduce the overall treatment costs. Therefore, it is necessary to conduct a cost-effectiveness analysis (CEA) of the two classes of antipsychotic drugs in the treatment of schizophrenia inpatients admitted to Jambi Province Hospital period 2013-2016. Method: This descriptive retrospective cohort study was undertaken to analyze cost-effectiveness of the antipsychotic drugs provided to patients with schizophrenia (n=910) admitted to Jambi Province Hospital from the perspective of a healthcare provider. using purposive sampling technique. Characteristics of the patients, antipsychotic drugs usage, costs consumed, and treatment outcome were extracted from the hospital databases. Results: It was found that the total ACER value of the typical antipsychotic group was Rp. 142,789.25 and atypical antipsychotics is IDR 163,045.50 which indicates that the typical ACER antipsychotic value is smaller than those of atypical antipsychotics based on the length of stay of patients in the Psychiatric Intensive Care Unit (PICU) room. Whereas based on the PANSS-EC score of the patient, the total ACER value of the typical antipsychotic group was IDR1,189,910.42 and in atypical antipsychotics was IDR. 572,089.47. Conclusion: Atypical antipsychotics are more cost-effective than typical antipsychotics.
Pemanfaatan Tanaman Tradisional Sebagai Penunjang Kesehatan di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Perawati, Santi; Anggresani, Lia; Andriani, Yuni; Andriani, Lili; Hartesi, Barmi; Rahmadevi, Rahmadevi; Sagita, Desi; Sutrisno, Deny; Medina, Fhatia; Randa, Muhammad; Astridawati, Indah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.371

Abstract

Latar Belakang:Survei dan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman tradisional, penggunaan obat sintetis yang baik dan benar, bahaya kosmetik ilegal dan kanker serviks dilakukan atas dasar menyadarkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya pengobatan yang berasal dari alam, bahaya penggunaan kosmetik yang tidak terdaftar serta cara mendeteksi kanker serviks khususnya pada wanita. Penggunaan obat sintetis dipilih jika suatu penyakit tidak dapat diatasi oleh obat-obatan tradisional. Selain itu, perlu diimbau kembali kepada masyarakat khususnya para wanita agar mewaspadai kosmetik ilegal yang masih beredar karena bahaya yang ditimbulkan akan sangat serius di kemudian hari. Adapun pengenalan tentang kanker serviks dimana penyakit ini masih menjadi ancaman yang mematikan bagi kaum wanita dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi penyakit ini. Metode:Data survei dikumpulkan melalui pemberian kuesioner ke masing-masing rumah warga.Menindaklanjuti hasil survei, maka diadakan sosialisasi yang disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab seputar tema yang dibicarakan Hasil: Hasil survei didapatkan bahwa pertama, warga belum banyak mengetahui kegunaan atau cara memanfaatkan tanaman di sekitar rumah mereka untuk tujuan pengobatan. Kedua, warga sebagian besar tidak mengetahui cara membuang obat yang benar, ketiga para wanita atau ibu-ibu di RT.06 masih ada memakai kosmetik yang ternyata mengandung zat berbahaya dan keempat para wanita atau ibu di RT.06 belum mengetahui apa itu kanker serviks dan bagaimana cara mendeteksi penyakit ini. Kesimpulan:setelah diadakannya sosialisasi masyarakat telah mengetahui manfaat tanaman tradisional, informasi seputar penggunaan obat, bahaya kosmetik ilegal, dan cara mendeteksi sejak dini kanker serviks.
Penggunaan Antibiotik Restriksi Pada Pasien Apendiks Akut, Batu Ginjal dan Cedera Kepala Ringan (CKR) di Bangsal Bedah RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Periode 2017-2019 Andriani, Yuni; Rahmadevi; Fauziah, Wiwin
Journal of Pharmacy and Science Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v6i1.194

Abstract

Tingginya prevalensi penyakit infeksi di Indonesia menyebabkan penggunaan antibiotik meningkat. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya resiko terhadap resistensi antibotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penggunaan antibiotik restriksi pada pasien apendiks akut, batu ginjal dan cedera kepala ringan (CKR) di bangsal bedah Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap Kota Jambi periode 2017 – 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang di analisa secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif pada rekam medis pasien apendiks akut, batu ginjal dan CKR yang mendapat terapi antibiotik sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 117 pasien didapatkan sebanyak 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Persentase penggunaan antibiotik restriksi terbanyak adalah ciprofloxacin (21,3%) sedangkan levofloxacin (9,4 %). Persentase antibiotik restriksi pada diagnosa apendiks akut yaitu (29%) di tahun 2017, (28%) tahun 2018 dan (31%) tahun 2019 pasien, untuk diagnosa batu ginjal (42%) tahun 2017, (54%) tahun 2018 dan (50%) tahun 2019, sedangkan diagnosa CKR (22%) tahun 2017, (16%) tahun 2018 dan (18%) tahun 2020. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan penggunaan antibiotik terbanyak adalah ciprofloxacin 21,3%, persentase penggunaan antibiotik restriksi pada diagnosa apendiks akut, batu ginjal dan CKR terjadi peningkatan dan penurunan.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI PERIODE 2016-2018 Andriani, Yuni; Martua, Aris Sahat; Andriani, Medi
Jurnal Ilmiah As-Syifaa Vol 12, No 2 (2020): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jifa.v12i2.628

Abstract

Introduction: Since 23 years ago, WHO transferred ATC (Chemical Therapeutic Chemical) and DDD (Defined Daily Dose) as a global standard for the study of drug use, one of which is antibiotics. Drug Use Method 90% (DU 90%) method that shows the grouping of drugs that fall into the 90% category of use that is often used in conjunction with an analysis of the use of ATC / DDD drugs. Research Objectives: determine the use of antibiotics in Aur Duri Health Center in Jambi City based on the ATC / DDD method and DU 90% for the 2016-2018 period. Research Methods: Retrospective data collection using ATC / DDD and DU 90% methods. Results: Of the four types of antibiotics, the highest DDD value was obtained at Aur Duri Health Center for the period of 2016-2018, namely amoxicillin antibiotics. Antibiotics that entered the DU 90% segment at Aur Duri Health Center based on data for the 2016-2018 period were amoxicillin, ciprofloxacin and tetracycline. The most quantitative data using the ATC / DDD method is amoxicillin with the highest number of 39.39 DDD / 1000 KPRJ / Year in Aur Duri Puskesmas in 2017.
HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN DIABETES MELLITUS DENGAN TINGKAT DEMENSIA MENGGUNAKAN INSTRUMEN (6-CIT) DI RSUD “X” Sukron, Ahmad; Andriani, Yuni; Anggresani, Lia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1337

Abstract

Tingkat kejadian demensia di Indonesia saat ini sangat tinggi, diduga salah satu penyebabnya adalah diabetes mellitus. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dan terjadi resistensi insulin yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada demensia. Penelitian ini bertujuan untuk menskrining demensia dan mengetahui hubungan tingkat keparahan diabetes mellitus terhadap tingkat demensia dan mengurangi resiko kejadian demensia. Metode Penelitian menggunakan metode cross-sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan data diambil melalui wawancara dengan pengisian kuisoner  6CIT. Hasil penelitian ini jumlah pasien diabetes mellitus terbanyak berdasarkan kelompok umur terbanyak dengan demensia umur 46-56 tahun  (10.53%), umur 56-65 tahun (8.77%), >65 tahun (3.51%). Sedangkan berdasarkan jenis kelamin perempuan dan laki-laki pada demensia ringan tidak terjadi perbedaan signifikan dengan nilai (14.04%) tetapi jenis kelamin perempuan pada demensia berat terdeteksi 1 orang dengan nilai (1.75%). Pada tingkat pendidikan data terbanyak demensia SMP lebih banyak (8.77%) , SMA (7.02%),S1 (7.02%), D3 (2.86%), SD (1.75%). kesimpulan penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara tingkat keparahan diabetes mellitus dan tingkat demensia dengan nilai p-value 0,344 dengan uji pearson chi-square dan tidak terdapat hubungan antara penyakit dan tingkat demensia dengan p-value 0,318 (p <0,05). Validitas skrining 6CIT tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Analisis faktor-faktor yang dapat berdampak pada validitas skrining 6CIT adalah jenis kelamin, usia dan durasi pertanyaan.Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Demensia, 6-CIT
Resistensi Antibiotika Pada Penyakit Appendiks Akut Dan Peritonitis Di Bangsal Bedah Rsud Raden Mattaher Jambi Periode Januari 2016 - Desember 2018 Desi Ambar Sari; Yuni Andriani; Medi Andriani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.1 Juli (2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i1.4253

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Resistensi Antibiotik berdampak pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas, serta biaya terapi dan kegagalan terapi. Tingginya penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik. Pada ruang bedah penggunaan antibiotik terbilang tinggi, sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara membatasi penggunaan antibiotik, antibiotic yang dibatasi disebut juga dengan antibiotic restriksi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi antibiotik di bangsal bedah dalam periode 2016-2018 di RSUD Raden Mattaher Jambi pada penyakit appendiks akut dan peritonitis. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian non-eksperimental. Dengan pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan dari 28 diagnosa yang diambil dari bangsal bedah. Bakteri yang terdapat yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, seperti Escherichia coli dan Enteroccocus faecium. Tingginya penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi tinggi seperti Ceftriaxone (37,2%) Cefixime (21,6%) dan yang paling sedikit adalah Metronidazole, Gentamicin, Amoxicillin, Benzylpenicillin, Eritromycin , Tertacycline, Cefadroxil, Cefotaxime, Ampicillin, Streptomycin, Clindamycin, Qunopristine dan Oxacillin 1,9%. Dan terjadinya resistensi antibiotik pada penyakit appendiks akut pada tahun 2016 - 2018 secara berturut-turut yaitu (27%), (21%) dan (25%). Pada penyakit peritonitis pada tahun 2016-2018 secara berturut-turut yaitu (25%), (21%) dan (0%). Kesimpulan : Dihasilkan kejadian resistensi antibiotik dari tahun 2016-2018 mengalami penurunan. Kata Kunci : Resistensi, Antibiotik, Appendiks akut, Peritonitis
PEMANFAATAN ZAT WARNA WORTEL (Daucus carota Linn) DALAM PEMBUATAN PEWARNA BIBIR BENTUK BATANG (LIPSTIK) Yuni Andriani; Sri Soeryati; Dolih Gozali
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 6 No. 1 (2009)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe utilization of natural colorant in cosmetic dosage form, especially the colorant of carrot(Daucus carota Linn) in the preparation of lipstick colorant have been carried out. It can be knownfrom the research that the extract colorant of carrot had an orange color and stable during storagetimes. Lipstick formulation with various concentration of the root colorant (20, 30, and 40%),produced lipstick that had good physical stability during storage times, and it had orange up toreddish orange, safe to be used, and the formula especially with the carrot colorant of 30% wasmore favorable.Keywords: cosmetics, lipstick, natural colorant, -carotenoid, carrot
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI PUSKESMAS KEBUN HANDIL KOTA JAMBI PERIODE 2018 DAN 2019 Yuni Andriani; Indri Meirista; Yego Aprio
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.976

Abstract

Abstrak Metode ATC / DDD merupakan metode klasifikasi dan pengukuran penggunaan obat yang saat ini telah menjadi salah satu pusat perhatian dalam pengembangan penelitian penggunaan obat. Penggunaan metode ATC/DDD dapat diintegrasikan dengan DU 90% (Drug Untilization) untuk mengidentifikasi segmen penggunaan terbanyak dalam studi penggunaan obat di suatu populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas penggunaan antibiotik  rawat jalan di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi berdasarkan metode ATC/DDD dan DU90% periode 2018 dan 2019Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan data secara retrospektif di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi periode Januari 2018 sampai Desember 2019. Data yang digunakan adalah data rekam medik pasien rawat jalan yang mendapat terapi antibiotik sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan pada Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi periode 2018 dan 2019 adalah amoxicillin. Kata kunci : ISPA, Antibiotik, Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RESTRIKSI PADA PASIEN GEA, ISK DAN DEMAM TIFOID DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI PERIODE 2017-2019 Bunga Debi Lestari; Yuni andriani; Rahmadevi Rahmadevi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.987

Abstract

ABSTRAKTingginya penggunaan antibiotik dapat menyebabkan tingginya kejadian resistensi antibiotik. Semua pihak yang berkaitan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan antibiotik restriksi atau pembatasan jenis antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Persentase Penggunaan antibiotik restriksi pada pasien GEA, ISK dan demam tifoid di bangsal penyakit dalam RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi periode 2017-2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang didasarkan pada data rekam medik dan diperoleh 47 pasien yang sesui dengan kriteria inklusi. Dari hasil penelitian penggunaan antibiotik restriksi lebih banyak ditemukan pasien perempuan dari pada laki-laki serta pada kategori usia remaja akhir ( 17-25 tahun ). Jenis antibiotik restriksi yang digunakan di bangsal penyakit dalam RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi periode 2017-2019 adalah ciprofloxacin 20%, levofloxacin 8% dan meropenem 1%. Presentase penggunaan antibiotik restriksi periode 2017-2019 pada diagnosis GEA mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 22% dan meningkat menjadi 44% ditahun 2018 dan 2019. Pada diagnosis ISK mengalami penurunan dan peningkatan, yaitu ditahun 2017 sebesar 16%, mengalami peningkatanan menjadi 43% ditahun 2018. Kemudian ditahun 2019 menurun kembali menjadi 29%. Pada diagnosis demam tifoid mengalami penurunan dan peninkatan yaitu pada tahun 2017 sebesar 19%, mengalami penurunan sebesar 12% ditahun 2018. Kemudian ditahun 2019 meningkat menjadi 25%. Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah Presentase penggunaan antibiotik restriksi periode 2017-2019 Pada diagnosis GEA sebesar 22%, 44%, dan 44%. Pada diagnosis ISK sebesar 16%, 43%, dan 29%. Pada diagnosis demam tifoid sebesar 19%, 12%, dan 25%.Kata Kunci : Antibiotik Restriksi, Demam Tifoid, ISK, GEA, Resistensi.