Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN KOMPOSTER (TAKAKURA DAN DRUM) BANTUAN PEMERINTAH 01 INSTITUSI PENDIDIKAN SURABA YA TAHUN 2013 Robithoh Wahyuliyanti; Darjati .; Irwan Sulistio
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 12, No 1 (2014): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v12i1.55

Abstract

Garbage is a wasted material that comes from human and nature activities. Processing of organicwaste in educational Institutions at Surabaya use composter. The purpose of research was evaluate theusing of goverment aid composter (takakura and drum) in educational Institutions at Surabaya. Thisresearch was eksploratory research. Data were collected by direct observation and interview. Sampleswere 40 educational Institutions at Surabaya. Data were analyzed descriptive statistics its were presentedin tabular form.The result were BO used takakura and 15 used drum. BO% officers had good level of knowledge, .75% officers had good attitude and 55% officers had good action. It is recommended to optimaze using ofcomposter
HUBUNGAN KUALITAS FISIK DEPOT AIR MINUM DENGAN KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR MINUM DI KECAMATAN GAYAM KABUPATEN BOJONEGORO Bambang Wahyudi; Winarko Winarko; Irwan Sulistio
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 18, No 2 (2020): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v18i2.1428

Abstract

Abstrak : Air merupakan zat yang mempunyai peranan penting untuk kehidupan makluk hidup, terutama manusia dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingkat pencemaran air menjadi kendala dalam pengolahan air. Depot Air Minum (DAM) merupakan salah satu sumber alternatif bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum sehari-hari. Keberadaan DAM terus meningkat sejalan dengan dinamika kebutuhan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman .Penelitian ini bertujuan menganalis hubungan kualitas sarana Depot Air Minum dengan kualitas mikrobiologi air minm di Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro tahun 2020. Penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectiponal ini dilaksanakan di lapangan dengan analisis secara deskriptif.,  Data dikumpulkan melalui observasi, penilaian, dan pengukuran dan di 14 Depot Air Minum di Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro diolah, dan dianalisis sesuai dengan varibel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitasa fisik DAM, tidak memenuhi syarat, namun hasil pengambilan sampel dan pemeriksaan secara laboratorium menujukkan 100 % memenuhi syarat kualitas bakteriologis air minum karena ditemukan adanya bakteri coliform.Disimpulkan bahwa kualitas fisik sarana DAM tidak berhubungan dengan kualitas bakteriologi dan disarankan kepada pengusaha depot air minum di Kecamatan Gayam diharapkan mempertahankan aspek higiene sanitasi depot yang memenuhi syarat dan memperbaiki yang tidak memenuhi syarat.Kata Kunci : Kualitas Fisik DAM, Kualitas Bakteriologis dan Kecamatan Gayam Bojonegoro
KAJIAN POPULASI Anophelesspp 01 OAERAH ENOEMIS MALARIA (Studi Kasus di Oesa Gedangan Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan) Tria Kusuma Praja; Irwan Sulistio; Marlik .
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 11, No 3 (2013): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v11i3.140

Abstract

Pacitan district are malaria endemic areas. Built in that area still has a high malariacases. There were 432 cases in 2010 and there were 233 cases in 2011 at the area. Thenumber of cases malaria in sub Tegalombo were 23 Cases. Purpose of this study was todescribe the Anopheles spp populations in the sub district Tegalombo Pacitan at 2013.The research was an observational research, it was cross-sectional study. The data wasconducted through observation, measurement, counting and examining laboratory.Anopheles spp in Tegalombo District was An.sconltus, An. vagu~ An.ermateas.An.berbrostris, An.subpictus, An.kochi, An.maculatus and An.teselatus. The most of thepopulation was An. vagus. Anopheles spp had higt biting activity 23.00-24.00 pm. Eight spesiesAnopheles spp have blood seeking behavior outside the home (eksofagik) and resting behavioroutside the home (eksofilik).It will be required confirmation of Anopheles vagus as vector malaria disease. Thesociety should be using long sleeves for their activity, and using net for their sleeping time. Itis necessaryto explain the risk of malaria transmission and prevention of it.Key word: Community of Anopheles spp and behavior of Anopheles spp.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PERANGKAP T1KUS T1PE LEHER lERAT DAN CAGE TRAP DALAM MENANGKAP T1KUS Sefrina Betty Kirana; Irwan Sulistio; Suroso Bambang Eko Warno
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 11, No 2 (2013): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v11i2.192

Abstract

Rats may also be as vectors and cause disease in humans and pets. Rats can be controled bychemical, physical! mechanical, biological, biophysical and cultural. This study aimed tocompare the effectiveness of neck snares trap and cage trap on chatching rats. Research typewas quasi-experiment. The object of the research was rats trap. Variables of it was types oftraps that caught rats and mice. There was no difference in effectiveness between neck snaresand cage trap. Cage trap type can be used at home as rat control. It is very available in themarket and more economical than neck snare trap.Key Words : Rats, Rat Traps, Neck Snare, Cage Trap
PENGARUH PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT TERHADAP PENULARAN SKABIES (Studi Kasus Pada Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Malang Tahun 2020) Dinda Pratiwi; Irwan Sulistio; Deddy Adam; Ferdian Akhmad Ferizqo
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 1 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i1.1293

Abstract

Berdasarkan catatan medis di klinik Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Malang jumlah penderita scabies sebanyak 681 kejadian tercatat dari 4 bulan berlalu (bulan Juni 2019 – Oktober 2019) yang dialami oleh narapidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab banyaknya penularan skabies di Lapas Kelas 1 Malang.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode analitik.  Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan sampel sebanyak 97 dari 3200 populasi. Analisis yang digunakan adalah uji statistic Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%.97 warga binaan permasyarakatan yang menjadi sampel penelitian terdapat 64 (66%) warga binaan yang sedang mengalami penyakit skabies dan 33 (34%) warga binaan yang pernah mengalami penyakit skabies. 69 responden memiliki tingkat pengetahuan PHBS yang kurang, 58 narapidana memiliki sikap PHBS kurang, 59 narapidana memiliki tindakan PHBS kuran, 71 narapidana memiliki perilaku hidup bersih dan sehat kurang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan penularan penyakit scabies di Lembaga Permasyarakatan Kelas I Malang.Kegiatan pemeriksaan dan pemberian obat secara rutin terlebih kepada penderita scabies. Perlunya dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit yang rentan tterjadi di Lembaga Permasyarakatan. Demi meningkatkan terlaksananya PHBS did alam Lapas Klas I Malang maka sarana sanitasi dan kondisi lingkungan  Lapas perlu ditingkatkan. Untuk peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian lanjutan dengan faktor kondisi fisik lingkungan dan sarana sanitasi.
STUDI KEPADATAN KECOA PADA TRANSPORTASI AIR (KAPAL PENUMPANG) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA TAHUN 2020 Dessy Rahmadany Kartin Hidayat; Ngadino .; Irwan Sulistio
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 2 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i2.1538

Abstract

Kapal merupakan transportasi air yang dapat menjadi wahana penularan penyakit yang disebarkan kecoa. keberadaan kecoa dalam kapal perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada kesehatan para penumpang dan ABK kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kepadatan kecoa pada transportasi air (kapal penumpang) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tahun 2020.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan sampel insidental sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, pengukuran, dan studi literature.Hasil Penelitian menunjukkan kepadatan kecoa P.americana dan B.germanica pada kapal penumpang di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya termasuk dalam kategori rendah atau tidak menjadi masalah. Kepadatan kecoa juga dilihat dari faktor lingkungan fisik suhu, kelembaban, dan pencahayaan. Hasil penilaian suhu terhadap adanya kecoa berkisar antara 250C-300C, penilaian kelembaban 50%-78% dan penilaian pencahayaan terdapat pada ruangan dengan pencahayaan dibawah 100 lux.Dapat disimpulkan bahwa kepadatan kecoa bisa dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, dan pencahayaan. Disarankan adanya peningkatan sanitasi untuk mencegah dan meminimalisir keberadaan kecoa di kapal penumpang
PENGARUH ANGKA BEBAS JENTIK TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DBD TAHUN 2021 (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Kabupaten Jombang) Firda Yusy Annisa; Marlik .; Irwan Sulistio
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 20, No 1 (2022): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v20i1.1676

Abstract

Perak Health Center has the highest incidence of dengue cases in Jombang. Mosquito nest eradication activities in the Perak Health Center's working area are not optimal, seen from the larva free rate which is still below 95%. The purpose of the study was to determine the effect of ABJ on the incidence of DHF in the Work Area of the Perak Health Center, Jombang Regency.Observational analytical quantitative research with an evaluation approach using Spearman correlation test data processing to determine the effect of ABJ on DHF cases in Perak Health Center. The data was processed from January 2019 to December 2020.The ABJ value at the Perak Health Center in 2019-2020 is 86-90%, increasing during the dry season and decreasing during the rainy season. DHF cases ranged from 0-22.22%, the highest occurred in the rainy season and decreased during the dry season. The results of the correlation test showed that the value of P = 0.617 showed that there was no effect between ABJ and DHF cases at the Perak Health Center.The ABJ value at the Perak Health Center increases during the dry season, and vice versa. The highest cases of DHF occur in the rainy season. The ABJ value has no effect on the incidence of DHF at the Perak Health Center. The researcher recommends that the vector control program must be improved so that the ABJ value can be in accordance with government regulations (≥95%) and the number of DHF cases can be further suppressed.
Daya Proteksi Minyak Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.) dalam Basis Gel Hidroksipropil Metilselulosa sebagai Repelen Aedes aegypti Zefanya M.A.M.P Ogotan; Winarko Winarko; Irwan Sulistio; Rusmiati Rusmiati
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 1 2022
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.974 KB) | DOI: 10.22435/asp.v14i1.5287

Abstract

Abstrak. Satu upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan mencegah kontak manusia dan vektornya, yaitu Aedes aegypti. Penelitian repelen nyamuk menggunakan bahan aktif dari alam telah banyak dilakukan, contohnya minyak ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum L.). Akan tetapi, ekstrak murni biji ketumbar mudah menguap dan kurang efektif apabila digunakan secara langsung sebagai repelan Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi konsentrasi gelling agent hidroksipropil metilselulosa (HPMS) terhadap lama waktu perlindungan dan daya proteksi gel minyak biji ketumbar sebagai repelen terhadap Aedes aegypti. Metode penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain posttest-only control group design. Kelompok perlakuan diberi gel minyak biji ketumbar menggunakan konsentrasi HPMS 7,5%; 10%; dan 12,5% dengan 6 kali replikasi. Kelompok kontrol terdiri dari kontrol positif yaitu ekstrak biji ketumbar murni konsentrasi 60% dalam etanol 96% dan kontrol negatif yaitu lengan tanpaolesan apapun. Analisa data menggunakan uji Mann–Whitney dan Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa HPMS 7,5% memiliki jumlah nyamuk hinggap paling sedikit selama 6 jam pengamatan dengan rerata hinggap 3,2%. Suhu dan kelembaban ruang penelitian homogen. Penambahan HPMS terbukti memberikan peningkatan daya proteksi dan lama perlindungan yang sebelumnya belum maksimal terhadap nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi HPMS 7,5% sesuai standart Komisi Pestisida (1995) dengan rerata daya proteksinya adalah 97% selama 6 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gelling agent seperti HPMS dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan daya proteksi selama 6 jam perlindungan.
Perilaku, Sanitasi Lingkungan Rumah dan Kejadian Demam Tifoid Octavia Nur Laila; Khambali Khambali; Irwan Sulistio
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 2 (2022): April 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13247

Abstract

Typhoid fever in the community has not been handled properly and correctly. The purpose of this study was to assess and analyze the correlation between behavior and environmental sanitation with the incidence of typhoid fever in the work area of the Mantup Health Center, Lamongan Regency. This type of research was observational, with a case-control design. The research subjects were 32 people for the case sample and 32 people for the control sample selected by systematic random sampling technique. Data were collected through observation and interviews, then analyzed using the Spearmen correlation test. The results showed that the p value for the relationship between behavior and the incidence of typhoid fever was 0.000, while for the relationship between home environment sanitation and the incidence of typhoid fever was 0.000. It can be concluded that the behavior and sanitation of the home environment are related to the incidence of typhoid fever.Keywords: typhoid fever; behavior; home environment sanitation ABSTRAK Demam tifoid di masyarakat belum tertangani dengan baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah menilai dan menganalisis korelasi antara perilaku dan sanitasi lingkungan dengan kejadian demam tifoid di wilayah kerja Puskesmas Mantup, Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain case-control. Subyek penelitian adalah 32 orang untuk sampel kasus dan 32 orang untuk sampel kontrol yang dipilih dengan teknik systematic random sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, lalu dianalisis menggunakan uji korelasi Spearmen. Hasil penelitian bahwa nilai p untuk hubungan antara perilaku dengan kejadian demam tifoid adalah 0,000, sedangkan untuk hubungan antara sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian demam tifoid adalah 0,000. Dapat disimpulkan bahwa perilaku dan sanitasi lingkungan rumah berhubungan dengan kejadian demam tifoid.Kata kunci: demam tifoid; perilaku; sanitasi lingkungan rumah
Daya Bunuh Anti Nyamuk Bakar Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Pada Nyamuk Aedes aegypti (Studi Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kematian Nyamuk Tahun 2022) Imelynia Pratiwi Suhari; Suprijandani Suprijandani; Marlik Marlik; Irwan Sulistio
Jurnal Vektor Penyakit Vol 16 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vektorp.v16i2.6158

Abstract

ABSTRACT Natural insecticides can prevented people from mosquito bites provides the advantage that it is safe for health. Basil leaves (Ocimum basilicum) contain active ingredients of saponins, flavonoids, essential oils, and tannins that are capable to be used as natural insecticides. The aims of the study was to analyze the killing power ofmosquito coils based on basil leaf powder on the Aedes aegypti. The type of research was a pured experiment with posttest only with control group design. The object of the study used Aedes aegypti mosquitoes aged 2-5 days with 25 mosquitoes for each treatment. The treatment group exposed to various concentrations of mosquito coils basil leaf powder 50%, 60%, and 70% with six replications for 20 minute and mosquito mortality will be counted 24 hours after exposured. The quality of the mosquito coil basil leaf powder O. basilicum met the standards of SNI 06-3566-1994. The results of the One Way Anova test indicate that there was at least one concentration of mosquito coil basil leaf powder O. basilicum) which has a higher killing power of Aedes aegypti mosquitoes. The probit test results show that the value of LC50 is 61,763%. Increased concentration needed to get effective killing power. ABSTRAK Penggunaan insektisida alami untuk menghindarkan masyarakat dari gigitan nyamuk memberikan keuntungan yaitu aman bagi kesehatan. Serbuk daun kemangi (Ocimum basilicum) memiliki kandungan bahan aktif saponin, flavonoid, minyak atsiri dan tanin yang mampu menjadi insektisida alami. Pemanfaatan serbuk daun kemangi sebagai anti nyamuk bakar aplikatif untuk diterapkan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya bunuh anti nyamuk bakar berbahan serbuk daun kemangi pada nyamuk Aedes aegypti. Desain penelitian adalah posttest only with control group design. Objek penelitian nyamuk Aedes aegypti berusia 2 - 5 hari yang berjumlah 25 tiap perlakuan akan dipaparkan dengan anti nyamuk bakar serbuk daun O. basilicum konsentrasi 50%, 60% dan 70% dengan enam kali replikasi selama 20 menit dan diamati jumlah kematian nyamuk setelah 24 jam. Analisis data menggunakan uji probit dan One Way Anova. Kualitas mutu anti nyamuk bakar serbuk daun O. basilicum memenuhi standar SNI 06-3566-1994. Uji Anova menunjukkan minimal satu pasang konsentrasi anti nyamuk bakar serbuk daun O. basilicum yang mempunyai daya bunuh lebih tinggi. Hasil uji probit menunjukkan nilai LC50 sebesar 61,763%. Peningkatan konsentrasi perlu dilakukan untuk mendapatkan daya bunuh yang efektif.